"Dan sejak saat itu, Bang Kenzi tiap pulang sekolah langsung ke kantor Opa Jovan, Mam Delima sengaja menyibukkan diri, jika tidak kumpul ma tante tante cantik, Mam selalu habiskan waktu di butik, hingga Papah Kenzo menjemputnya"
"Dan kini tinggalah aku sendiri di rumah" lanjut Kenza yang sedikit berkeluh kesah tentang masa masa sepi sejak kepergian Adel
Dokter Vikky menarik bahu Kenza dan memeluknya, baginya Kenza bukan hanya sebagai calon Kakak Iparnya saja, tetapi sudah dianggap sebagai adiknya sendiri.
"Dan disaat aku punya seseorang yang deket, e....malahan Papah dengan sengaja membuat dia jadi asisten pribadinya, huff kesel deh sama Papah"
"Aldi??" tanya Vikky sekilas
"Kakak kenal?"
"Gak kenal kenal banget, tapi dah pernah ketemu waktu di kantor Pamer juga"
"Iya Papah sengaja, jadiin Kak Aldi sebagai asistennya, dengan harapan dia nanti bisa nerusin bisnis Papah, karena Bang Kenzi sudah dapat jatah perusahaan Opa Jovan" terang Kenza
"Kakak juga gitu besok harus bantuin perusahaan Opa Erik" ucap Kenza dengan tersenyum geli
"Dobel lagi, ma punya Opa Gunadi" lanjutnya dengan tambah terkekeh
"Kok kakak Za?"
"Huumb, perusahaan Opa Erik jatah buat Adel, jadi mau gak mau Kakak harus mau bantuin Opa Erik dan juga punya Opa Gunadi, Kakak sudah tau kan kalau Adel adalah pewaris tunggal Keluarga Gunadi"
Mati aku, bisa ketemu terus ma Satria
Vikky menepuk jidadnya sendiri, dia tidak bicara tetapi Kenza bisa menangkap maksudnya
"Kenapa?? takut terus terusan ketemu ma Om Satria??" ledek Kenza
"Iya, ngeri gue Za lihat tatapan matanya"
"Haaahaahaaa....jelas lah, apalagi Adel tuh ponakan kesayangannya, bisa habis Kakak kalau sampai nyakitin hatinya"
"Ya udah kalau gitu, kakak bantuin buatin mereka mereka cucu dan cicit yang banyak aja" ucap Vikky santai, dan seketika langsung mendapat lemparan bantal dari Kenza
"Ini kan udah tiga tahun, Adel kapan pulangnya Za, sumpah kangen banget"
Kenza mengangkat bahunya tanda dia tidak mengerti. Dan seketika Kenza langsung mengingat sesuatu setelah dirinya tadi sempat mengingat ingat bayangan tiga tahun yang lalu
"Em...kak Vikky dah punya pacar?"
"Cintaku hanya untuk My Honey Adel seorang" jawab Vikky yang tidak nyambung dengan pertanyaan yang Kenza berikan
"Cakep cakep Oon ternyata, ditanya apa jawabnya apa?" sindir Kenza
"Za Kenza lo yang tulatit, jelas jelas gue tiap hari datang kesini untuk nanyain Adel, tiap saat ke kantor Papah Kenzo, hanya untuk mendapat restu beliau, apa itu tidak cukup membuktikan kalau gue jomblo!!!" ucap Vikky yang merubah gaya bicaranya
"Cieh...gitu aja langsung ninggi omongannya, serem ah, berarti kakak jomblo ya ini"
"Jomblo aja bangga, cakep cakep kagak laku, mesakke alias kasian" cibir Kenza
"Bukan gak laku, tapi pintu hatiku sudah tertutup dan terkunci oleh Adel seorang, dan kuncinya hanya Adel yang pegang" jawabnya melo
"Hmm.....titisan Om Surya mulai beraksi"
"Baru tau kamu Za, kakak kan merguru ma beliau tiap malamnya, biar dapetin hati Adella"
"Terserah, kakak gak penasaran kenapa aku nanya kayak gitu?"
Vikky menggeleng tetapi seketika mengangguk "Kenapa emangnya Za?"
"Soalnya ada yang mau aku kasih tau, dan kakak buka telinga lebar lebar soalnya gak ada siaran ulang"
Kenza lalu memposisikan dirinya di depan Vikky lalu berkata sesuai dengan apa yang di ucapkan oleh Adel waktu itu "Kak......kalau ketemu ma si itu, bilang ya suruh tungguin Adel, di saat kita bertemu, Aku akan pertimbangkan keinginannya"
Kenza mengucapkan dengan ekspresi dan suara yagg dibuat buat seolah olah mirip dengan Adel. Dan seketika Vikky melongo, antara percaya dan tidak
"Sumpah Za, Adel bilang gitu dulu??" tanya Vikky dengan ekpresi yang malu malu in
"Huumb Kak, masak aku boong sih, gak ada gunanya juga"
"Yes....yes...akhirnya kawin juga gue"
"Hmmm.....belum, jalan kakak masih panjang, belom juga luluhin hati Om Surya"
"Gampang itu Papi Surya, yang penting anaknya udah mau ma kakak, kalau gitu kakak pulang dulu, nanti uang jajan kakak transfer"
Tanpa menunggu jawaban dari Kenza, Vikky keluar untuk segera ke Rumah Sakit lagi, dan di halaman depan bertemu dengan Mam Delima
"Siang Mamer yang semakin hari semakin cantik" sapa Vikky dengan mencium tangan Mam Delima
"Siang juga Pak Dokter, mau pulang?? gak makan siang dulu Vik?"
"Makasih Mam, lain kali aja kalau ma Adel, Vikky buru buru, by Mamer"
Delima hanya tersenyum dan geleng geleng kepala melihat tingkah Dokter Vikky yang mengklaim dirinya sebagai menantunya.
Mam Delima masuk ke dalam rumah, dan di sana masih terlihat Kenza sedang menikmati kripik kentangnya
"Za, Vikky kemari ngapain?"
"Eh Mam, udah pulang to"
"Biasalah nanyain Adel" lanjut Kenza yang masih asyik memakan jajan kesukaannya itu.
"Oh...kamu gak suka kan Za ma Vikky?" Mam Delima ragu ragu menanyakan hal itu kepada putrinya, tetapi dia harus menanyakan karena melihat Vikky yang tiap hari datang ke rumah
"Hahahaa....Mam lucu deh, Mam kan tau aku ma Kak Aldi, lagian kan ya Kak Vikky itu cintanya ma Adel"
Mam Delima tersenyum dan merasa lega "Syukur deh kalau gitu, Mam cuma khawatir jika kalian menyukai laki laki yang sama"
"Enggak lah, Kak Vikky udah aku anggap kakak ku sendiri Mam, lagian dia sudah cinta mati ma si Adel"
Mam Delima merangkul pundak Kenza "Hmm anak Mam udah tau cinta cinta an ternyata"
Dan mereka berdua akhirnya larut dalam cerita masing masing. Kenza dengan antusiasnya menceritakan apa saja yang dialaminya hari ini, di sekolah, teman teman nya dan juga soal Kak Aldi yang selalu di kerjain sama Pap Kenzo.
Begitu juga dengan Mam Delima, beliau juga menceritakan kegiatan kegiatan nya di butik maupun ketika bersama dengan teman teman arisannya.
Mereka berdua tidak hanya sebagai seorang ibu dan anak, tetapi sudah seperti teman, karena saking akrabnya
"Mam...." panggi Kenza yang melihat Mam Delima memakan kripik kentang kesuakaannya itu
"Ih...jangan dihabisin, Mam Adel kapan pulang? dah mau tiga tahun"
Mam Delima seketika menghentikan kunyahan kripik kentangnya itu, lalu sedikit murung dan matanya berkaca kaca.
"Telpon Adel sana, Mam gak kuat kalau denger suaranya Adel, jadi pengen nangis" ucap Mam yang sedikit agak lebay dan melow
"Udah, Za udah telpon Adel, tapi jawabannya malahan ketawa, sebel kan jadinya"
"Telpon Om Surya saja" seketika Delima menyebutkan nama keramat yang paling dibencinya itu.
"Cie...cie....kalau urusan Om Surya, Za serahkan ma Mam aja deh"
"Mam aja yang telepon, paling sekali dering langsung diangkat" Kenza sudah mengambil kripik kentang yang masih tersisa di atas meja dan perlahan lahan melangkahkan kakinya meninggalkan Mam Delima
"Kan Om Surya kangen denger suara Mam" teriak Kenza yang langsung lari ketika melihat Mam Delima melotot
"Kenza........."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Erna Riyanto
bc sampai bab ini...rada bingung...sm om Surya,,siapa dia...pas mau brgkt SM Adel bilang "akan membawa pergi putri kita"...tapi delima kan istri Kenzo ...lanjut ahhh
2024-10-31
0
taurus@
q masing rada bingung dan trs mencerna alur critanya☺
2022-06-19
0
Firman Ihsan
mampir yee....
2022-03-04
1