Tidak ada tangis ketika Adel masuk ke dalam taxi dan meninggalkan Chandra mematung seorang diri. Hanya senyum kebahagiaan dan kelegaan yang dirasakan Adel saat ini. Meskipun ada sedikit rasa sedih, maklum lah sudah tiga tahun bersama, hanya Chandra lah teman satu satunya yang Adel punya di negara ini.
Meskipun Adel sendiri tidak tau, bagaimana perasaannya, maklumlah abege labil, umur baru berapa sudah iseng iseng mengenal kata cinta cinta an.
~
Keesokan Paginya
"Pi, jalan jalan yuk, itung itung terakhir kita di sini, besok kan udah kembali ke Jakarta"
"Papi setuju, Papi juga sudah gak ada kerjaan"
Adel melirik ke arah Oma dan Opanya yang duduk tak jauh dari Adel "Oma ma Opa ikut?" tanya Adel
"Gak sayang, kamu ma Papi saja jalan jalannya, Opa dan Oma di sini saja sekalian beres beres" jawab Opa
"Adel ganti baju dulu Pi, Papi juga ganti gih, pake kaos saja, biar kelihatan muda dan macho"
"Sapa tau, nanti ketemu wanita cantik, dan Papi akan tergoda" ucap Adel yang langsung lari ketika melihat tatapan mata Papi Surya
Papi Surya hanya geleng geleng kepala, mengingat tingkah laku Adel yang persis seperti Delima, cantik, aktif dan centil.
Adella dan Papi Surya kini sudah berjalan jalan di salah satu mall. Tidak ribet untuk membuat jalan jalan Adel, hanya mall tempat yang disukai Adel selain pantai.
"Mau belanja sayang?" tanya Papi Surya yang dari tadi hanya keliling mall saja
"Papi kayak gak tau aku aja, aku kan gak niat belanja, kalau ke mall cuma liat liat aja"
Papi Surya mengacak rambut Adel "Persis seperti Mami Delima kamu nak"
"Hmmm.....selalu saja gitu manggilnya, dah ayok Pi...beli es krim disana" tunjuk Adel ke salah satu penjual es krim.
"Pi, habis ini masuk ke situ ya, kayaknya bagus bagus deh, beliin oleh oleh buat abang dan kakak" ucap Adel sambil memakan es krim nya
"Siap anak Papi yang cantik seperi ibunya, beliin juga buat Mam Delima, tapi Papah mu gak usah" ucap Papi Surya sedikit menggoda
"Au ah....Papi sukanya nggodain kok"
Adel langsung memakan habis es krim yang ada di depannya, dia sudah berniat untuk segera mencari oleh oleh untuk saudaranya yang ada di Jakarta.
"Pi, aku sebelah sana dulu"
Papi Surya mengangguk "Jangan jauh jauh"
Adel langsung memasuki sebuah toko, dimana di sana menjual pernak pernik khas negara ini. Karena saking asyiknya melihat lihat, tanpa sengaja Adel menabrak seseorang
"Eh maaf, tante aku gak sengaja, ups sorry" ucap Adel yang merubah bahasanya dari Indonesia ke bahasa Inggris.
"Dari Indonesia?" tanya wanita cantik itu
"Iya Tante, Jakarta" jawab Adel dengan senyum manisnya. Karena tak ada sautan ataupun penolakan, dan Adel kira wanita itu juga dari Indonesia, maka Adel dengan cuek nya menggunakan bahasa Indonesia untuk membantu wanita cantik itu yang tak sengaja dibraknya.
"Aku bantuin ya Tante, maaf"
Wanita itu tidak menyaut, dia lebih memilih memandang wajah cantik gadis didepannya yang diperkirakan umurnya masih belasan tahun.
Adel membereskan barang barang yang tercecer dan memasukkannya kembali ke dalam troli.
"Sudah Tante" ucap Adel yang masih melihat wanita itu hanya mematung saja
"Oh terima kasih sayang" Lagi lagi wanita ini masih memandang wajah cantik Adel
Wajahnya tidak asing lagi, dia seperti......
"Kenapa Tan?? ada yang salah dengan aku??" tanya Adel
"Eh....gak sayang, cuma wajahmu mengingatkan Tante dengan seseorang, teman Tante yang sudah lama tidak bertemu"
"Wah.. .temen Tante itu pasti cantik banget ya?? kalau wajahnya kayak aku, kan aku cantik" pede Adel
"Iya....temen Tante cantik banget persis seperti kamu yang gemesin" Wanita itu langsung mencubit pipi dan hidung Adel secara bergantian
Bener bener mirip banget ma Delima kamu, eh tapi kalau dilihat lihat lagi juga mirip dengan.....tapi....tapi sekilas bukan mirip Kenzo
"Adella" panggil Papi Surya dari kejauhan dengan sedikit berlari
Adel dan wanita itu langsung menoleh ke arah Papi Surya. Seketika Adel tersenyum sedangkan wanita cantik yang di sebelah Adel hanya melongo "Surya??". Sementara Surya tidak memperhatikan sekelilingnya, hanya fokus pada Adel seorang
"Kemana aja sayang?? tadi Papi nyariin??" ucap Surya lembut serasa mengusap lembut rambut Adel
Sayang??? Papi?? jangan jangan??
"Maaf Pi, tadi aku nolongin Tante cantik ini, gak sengaja nabrak"
Surya seketika langsung menoleh ke arah wanita yang disebutkan tadi "Ma...af....Alenka"
"Surya" ucap Alenka setelah lebih dulu Surya menyebut namanya
"Papi dan Tante cantik ini sudah kenal??"
Alenka dan Surya tidak menjawab, mereka hanya fokus pada pertanyaan pertanyaan yang akan dilontarkannya nanti.
"Surya ini???"
"Jangan bilang ini, kekasih barumu?? karena mirip dengan......?"
"Ngawur kamu Al" ucap Surya yang menghentikan ucapan Alenka tadi
"Dia putri ku satu satu nya" Surya seakan akan tau apa yang akan ditanyakan Alenka lagi
"Kamu sudah??"
"Sebaiknya kita bicara sambil makan siang saja, disana" tunjuk Surya disebuah restoran dekat dengan mereka kini sedang mengobrol
"Ayok sayang" Papi Surya menggandeng tangan Adel, sedangkan Adel hanya diam saja, padahal ada banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan.
Mereka bertiga sudah duduk di sebuah restoran. Dengan Adel duduk di samping Papi Surya, dan Alenkan berada di depan Surya.
"Tante cantik ini siapa Pi??" tanya Adel mengawali obrolannya karena kedua orang dewasa itu sama sama terdiam.
"Dia Tante Alenka??"
"Dan Alenka, ini Adella, putriku kandungku"
Baik Alenka dan Adella sama sama berjabat tangan, tetapi Alenka dari tadi ada sesuatu yang masih menggangjel di benaknya
"Tante Alenka?? istri Papi dulu??" tanya Adel
"Iya sayang, kamu benar" jawab Papi Surya, sementara Alenka malahan semakin melongo dan tidak percaya gadis seumur Adel bisa tau semuanya.
Adel kemudian berdiri dari duduknya, lalu memeluk Alenka "Mamah Alen"
Alenka yang dipeluk langsung kaget dengan panggilan gadis cantik ini, tetapi Alenka juga membalas pelukan Adel
"Upss...maaf, gak ijin dulu, boleh kan kalau aku panggil Tante dengan Mamah Alen??" tanya Adel ragu ragu
"Boleh boleh sayang, Tan...eh Mamah malahan senang" ucap Alenka yang masih bingung
"Jangan heran dan kaget Al, Adel memang seperti itu, dia kalau merasa sudah dekat dan kenal, semuanya di panggil Mamah dan Papah"
Alenka mengangguk tanda mengerti "Tapi aku kan?"
"Adel sudah tau semuanya, aku yang menceritakannya, aku dan Adel tidak ada yang ditutup tutupi"
"Termasuk....." Papi surya menjeda ucapannya sebentar kala melihat pelayan restoran datang membawa pesanan makan siang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Musniwati Elikibasmahulette
apakah alenka sudah meniksh
2021-12-21
0
Dewi Zahra
Surya sama aleka aja'lagi
2021-12-13
0
anita sinaga
kak thor sayang semoga
papi surya segera menikah
biar gk mikirin mami delima mulu
pliss thor buat papo surya punya istri lagi
2021-10-25
0