Bel sudah berbunyi, itu tandanya siswa siswi SMA Nusantara sudah diperbolehkan pulang. Walaupun pelajaran belum mulai aktif, tetapi sekolah ini menerapkan disiplin tinggi, artinya dalam tiga hari ini, jam pulang sekolah tetap di terapkan, dan tidak ada yang boleh pulang duluan sebelum berbunyi
Marcel dan Bintang sudah berada di depan kelas Adel. Marcel sengaja men jemput Maya, dan Bintang juga sengaja menemani Adel, sampai Papi Surya menjemputnya.
"Loh kok Kak Bintang ada di sini?"
"Sengaja nungguin kamu"
"Tapi aku kan...."
"Aku temenin nyampe Om Surya datang, ayok"
Adel dan Bintang berjalan beriringan dan di belakangnya sudah ada pasangan Maya dan Marcel. Untuk Doni dan Gilang, mereka memilih pulang nanti nanti saja, malas rame berebut jalan.
"Del, serius nih gak mau bareng kita?" tawar Maya yang sudah berada di mobil Marcel
"Enggak May, Papi dah otewe"
"Ya udah, gue cabut dulu" ucap Maya dengan tersenyum
"Bin...jagain Adel...awas kucing garong di mana mana" ucap Marcel dengan sedikit meledek
Bintang yang mendengar itu hanya menatap tajam Marcel, seperti biasa, aura dingin sedang menyelimutinya
Mobil Marcel sudah melaju meninggalkan Sekolah. Kini tinggallah Adel dan Bintang yang masih berdiri di sebelah parkiran sambil menunggu Papi Surya
"Del...gue anter aja daripada lama" Gilang datang tiba tiba dan menawarkan untuk mengantar
"Gak usah Lang, Papi udah otewe, lo pulang dulu aja, udah ada Kak Bintang yang nemenin"
Gilang menatap Bintang dengan sinis, kemudian kembali melihat Adel
"Gue cabut dulu kalau gitu, hati hati"
"Eh...eh bukannya kebalik, yang seharusnya bilang hati hati kan gue, bukan lo Lang" teriak Adel yang malahn mendapat acungan jempol dari Gilang
"Gilang kayaknya suka ma kamu Del?"
"Dia sahabat aku Kak"
"Emangnya kalau sahabat gak boleh gitu pacaran atau nikah?? kan malahan banyak yang kayak gitu, dari sahabat jadi cinta terus menikah"
"Iya benar, tapi gak berlaku untuk seorang Adella"
"Maksud kamu?? Kakak gak ngerti!"
"Dengerin ya Kak Bintang, selain aku gak suka dan gak cinta ma dia, aku juga gak berharap jika sahabatku bakalan jadi pacarku atau malahan jadi suamiku, kalau bisa enggak deh, dan gak ada didalam kamusnya Adella mencintai sahabatnya sendiri"
Bintang mengacak rambut Adell dan berbisik "Kalau Kakak??"
"Ka-" ucapan Adel terpotong karena Doni datang dan juga menawarkan tumpangan untuk Adel
"Belum pulang?? bareng aja?? gue anterin"
"Makasih, bentar lagi Papi nyampe, udah lo sana pulang!"
Sebelum pergi, baik Bintang dan Doni sama sama melayangkan tatapan tajamnya
"Kalian kenapa sih?? Donini udah pulang sana....serem gue ngeliatin kalian!!"
"Ntar lo juga tau Del, gue cabut dulu"
Setelah Doni pergi, Adel kembali menatap wajah Bintang "Kakak ada apanya sama Doni??" tanya Adel menyelidik
"Kalau ada waktu kakak ceritain semuanya"
Adel mengangguk, memang Adel adalah tipe gadis yang tidak memaksa, kalau mau cerita ya syukur kalau gak mau ya udah. Tapi jangan salah, jika udah kebangeten dan masih gak mau cerita, jangan salahkan Adel jika memaksa.
~
Mobil Papi Surya sudah berada di luar gerbang sekolah. Sebelum turun, Papi Surya melihat dirinya dulu ke cermin "Ah masih ganteng juga" gumamnya, langsung turun dan segera menghampiri Adella.
Papi Surya membuka kaca mata hitamnya dan tampak wajah tampannya walaupun usianya kini sudah tidak muda lagi
Bintang menyenggol lengan Adel, karena sedari tadi Adel sibuk berbalas pesan entah dengan siapa
"Del, Om Surya ke sini, masih cakep juga"
Seketika mata Adel tertuju pada sosok laki laki dewasa yang sedang berjalan ke arahnya.
"Iya, anak nya aja cakep gini" jawab Adel dan langsung di hadiahi kekehan oleh Bintang
"Maaf lama sayang"
Adel menggeleng lalu mengambil tangan Papi Surya untuk salim, dan diikuti oleh Bintang juga. Tak lupa Papi Surya mencium kening Adel dengan sayangnya
"Ini?" tanya Papi Surya ketika melihat Bintang
"Kak Bintang Pi"
"Bintang??" tanya Papi Surya lagi dan merasa tidak asing dengan nama itu
"Anak Papah Dimas" jawab Adel
"Oh....gimana kabarnya Papahmu nak?"
Papi Surya bertanya sekedar basi basi, ya walaupun dirinya dengan Dimas tidak begitu akrab, bahkan Dimas tampak tidak menyukainya sejak kejadian kelam beberapa belas tahun yang lalu, tetapi tidak lantas membuatnya tidak senang dengan Bintang
"Baik Om, Alhamdulillah"
"Syukurlah, mau sekalian bareng Om? kita searah juga"
"Gak usah Om, Bintang bawa mobil"
Papi Surya mengangguk "Ya sudah kita duluan ya, dan terima kasih sudah menemani Adel" Papi Surya menepuk bahu Bintang
"Sama sama Om, Bintang juga senang bisa nemanin Adel"
Papi Surya tersenyum, lalu menoleh ke Adel "Ayok sayang, keburu sore"
"Kak, Adel cabut dulu ya, makasih"
Bintang tidak menjawab, tetapi menampilkan senyuman manisnya, senyuman yang tak pernah di berikan oleh orang lain, dan hari ini Bintang tersenyum untuk Adel.
Setelah kepergian Adel dengan Papi Surya, Bintang kemudian berjalan ke parkiran untuk mengambil mobilnya, dan dia berniat langsung pulang, tetapi....
"Bintang tunggu" panggil seseorang dari arah belakang. Dan Bintang yang merasa di panggil langsung menoleh
"Apa??" jawab Bintang dengan nada ketusnya
Gadis itu kemudian melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah Bintang "Lo ada hubungan apa dengan anak baru sok kecakepan itu?" tanya nya dengan menyelidik
"Bukan urusan lo" lalu Bintang kembali masuk ke mobilnya, tetapi saat hendak masuk, tangan nya sudah dipegang dulu oleh gadis itu.
"Bella....lepas!!" bentak Bintang
"Lo...." ucap Bella dengan menunjuk ke arah Bintang
"Apa?? jangan mencampuri urusan gue" sarkas Bintang
"Gue pacar lo!"
"Itu dulu, tapi sekarang lo hanyalah mantan"
"Kita putus" ucap Bintang dan langsung masuk ke mobilnya dengan perasaan senang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Bella wanita ranjangnya Doni..
2023-05-20
0
Iiq Rahmawaty
ga sadar lo bell , lu itu jal*ng😂😂
2022-04-19
0
Musniwati Elikibasmahulette
jadi yg kepergok di kamarmandi oleh bintang itu, bella sama donni. ???
2021-12-21
2