Adel dan Maya masuk ke dalam koridor sekolahan itu, tampak di sana sudah ramai karena pagi ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah setelah liburan panjang
"Del, kita nunggu di sini?"
"Huumb, la mau di mana lagi? lagian kita gak tau di mana kelasnya kan? belum ada pengumumannya juga"
Maya mengangguk tetapi sudut wajahnya tampak melihat ke arah laki laki yang baru masuk ke dalam gerbang, dan laki laki itu langsung berjalan menghampiri Adel dan juga Maya
"Hai, cewek cantik" sapa nya kepada Maya, dan kemudian melirik Adel yang dari tadi menatap wajah laki laki itu
"Eh...lo Adel kan?? Adella, sahabat gue?"
"Bukan...gue bukan sahabat lo!! gue tukang cuci di sini" ucapnya dengan tersenyum senang, dan seketika itu langsung memeluk laki laki dihadapannya itu
"Anj*r tambah cakep aja lo Del, sumpah gue pangling dan kangen banget ma lo"
"Dulunya kamu gak begini sekarang begitu" lanjut laki laki itu
"Hm...Donini, gue kan tiap hari makan nasi, gak makan anu seperti lo!!" tegas Adel
"Shittt....lo masih aja samain gue dengan tas yang harganya waw itu, nama gue Doni bukan Donini" protes Doni tetapi matanya masih saja menatap wajah Adel
"Tutup mata lo!! atau gue colok!! segitunya lihat gue Don, dan masih bagus gue samain lo kayak tas branded yang harganya wow itu, daripada gue samain lo kayak tas kresek"
"Sumpah....sumpah Del, dari sekian banyak cewek yang pernah tidur ma gue, gak ada yang body nya kayak lo!! apalagi lo cantik nya kebangeten!! gila gila...."
"Kalau lo gak sahabat kesayangan gue, udah gue ajak cek in saat ini juga" lanjut Doni
Plakk
Sebuah tamparan halus mengenai wajah Doni "Aduh sakit Del, kebangeten kamu ya, baru ketemu tangannya udah kemana mana"
"Hmm....lagian mulut lo dijaga Donini....ini di sekolah, lo mau di keluarin?"
"Kan ada lo Del, anak pemilik sekolahan ini" ucap Doni dengan berbisik
"Serah, dan awas sampe bocor...mulut lo gue lakban baru tau rasa"
Selain Maya, Doni adalah salah satu dari ketiga sahabatnya Adel. Doni bukan anak baik baik, walaupun dia sangat pintar dalam pelajaran, tetapi kelakuannya tidak sebaik dengan prestasinya
Doni adalah anak broken home, sejak Sd hubungan kedua orang tuanya sudah tidak harmonis lagi, kedua orang tuanya belum bercerai tetapi sering bertengkar, hingga akhirnya saat masuk SMP Doni memutuskan untuk tinggal di Apartemennya.
Dan mulai saat itu, dia suka bermain main dengan wanita, bahkan setiap malam selalu tidur dengan wanita yang berbeda beda. Tak butuh tempat yang aman, karena Doni sendiri adalah pemilik Club malam yang cukup terkenal. Dan setiap malam, dia selalu menghabiskan waktu disana
Tetapi satu, dia sudah berjanji untuk tidak jatuh cinta apalagi menyentuh pada kedua sahabatnya itu, Adel dan Maya, karena mereka sudah dianggap Doni sebagai adik nya sendiri, dan tempat berkeluh kesah ketika dirinya menghadapi masalah mengenai orang tuanya yang selalu ribut gak jelas.
"Gilang mana?" tanya Adel yang baru teringat dengan satu lagi sahabatnya
"Katanya sudah otewe" jawab Maya
"Kenapa, kangen lo ma Gilang?"
"Ya kangenlah, kita udah tiga tahun gak ketemu, sama kayak gue kangen ma kalian kalian"
"Kirain kangen nya beda" ucap Doni dengan senyuman mengejek
"Gue tau apa yang lo maksud!! dan lo juga tau, gak ada di dalam kamus gue mencintai sahabatnya sendiri"
"Termasuk Gilang?" tanya Doni
"Gilang sahabat gue bukan?" bukannya menjawab malahan melempar jawaban kepada Maya dan juga Doni
"Nah dah tau kan jawabannya" ucap Adel dengan cengengesan
Mereka semua terdiam sambil menanti kedatangan Gilang.
"Gilaaangggg" teriak Maya ketika seorang laki laki baru turun dari mobil mewah
Semua orang terpana melihat wajah Gilang yang cakep, ditambah dengan aura dinginnya, yang membuat wanita klepek klepek
Merasa terpanggil namanya, Gilang berjalan mendekat menemui ketiga sahabatnya.
"Hai....May" Gilang memeluk Maya, sudah kebiasaan memang jika lama tak jumpa, karena selama liburan Gilang berada di luar kota
"Hai...Bro, pagi pagi udah sumringah, semalam dapat berapa?" bisik Gilang di telinga Doni, dan Doni pun tersenyum karena tau apa maksudnya
Gilang kemudian melihat gadis di samping Doni,
gadis yang sudah dari kejauahan mencuri pandangan matanya
"Adella??"
"Kangen banget gue ma lo Del, dan lo jahat ke Jerman gak ngasih kabar ke gue, gue gila nyariin lo"
Gilang memeluk Adel, tetapi Adel segera melepaskan pelukannya itu, karena Adel merasa gak nyaman dilihatin banyak orang.
"Udah sembuh kan gila nya?? kalo masih gila ogah gue sahabatan ma lo Lang"
Gilang menarik hidung mancung Adel "Bener bener titisan Mamah Delima lo Del,.mirip banget"
"Anaknya bos!!"
Mereka berempat mengobrol dan tertawa mendengar cerita Adel yang absurt, hingga suara bel masuk membuat mereka harus segera ke lapangan.
"Pengumumam pengumuman, kepada seluruh siswa dan siswi baru SMA Nusantara, diharap untuk kumpul di lapangan"
Seluruh siswa baru langsung berhamburan menuju ke lapangan, karena mendengar suara pengumumam dari pengeras suara.
"Ayok May..." ajak Adel
"Eh lo juga ikut ke lapangan?"
"Kenapa?? kita anak baru kan?"
Maya mengangguk "Apa gak ada sepesial sepesial gitu untul lo"
"Maksudnya?"
"Secara lo kan an-"
Adel menghentikan ucapan Maya "Diem!! gue tau maksud loh May"
"Heeeee.....udah yuk ah, ngeri tatapan lo"
Kini Maya, Adel dan seluruh siswa siswi baru sudah berada di lapangan, dan tampak beberapa orang yang sudah berdiri di depan barisan, dan mereka adalah anggota Osis.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi, Selamat datang di SMA Nusantara, perkenalkan saya Marcel disini sebagai Ketua Osis, dan di samping saya adalah Bintang menjabat sebagai wakil ketua Osis, dan di sebelahnya bla bla bla......"
Pagi ini sang Ketua Osis Marcel memberikan sambutan untuk adik adik kelasnya yang baru saja masuk di SMA Nusantara, dan juga memperkenalkan anggota Osis lainnya.
Deg
Adel menatap sekilas seseorang yang bernama Marcel dan juga Bintang itu. Tanpa sengaja tatapan mata Adel dan Marcel bertemu, dan mereka langsung memberikan senyuman manisnya.
Waduh, matek aku...beneran tu Kak Marcel dan Kak Bintang, lupa gak ngabarin mereka kalau aku dah kembali dari Jerman, batin Adel dengan menepuk jidadnya
Gadis nakal, awas kamu ya, udah balik gak ngabarin, malahan sok sok an gak lihat lagi, batin Marcel
Mereka berdua larut dalam pikiran masing masing, sedangkan Bintang, dia belum menyadari jika Adel sudah balik dan sekolah di sini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Baru masuk SMP mah baru umur 13 tahun ya,, di kampung ku anak cowok imur 13 tahun masih main petak umpet,masih main kelereng habis pulang skolah, ini mah udah main lubang cewek aja,Ceweknya udah menstruasi belum tuh??!😄😄
2023-05-20
0
Qaisaa Nazarudin
Astaga umur 13 tahun udah kayak gitu,?? belum baligh juga,udah nidurin cewek?? Udah segede apa tuh burungnya?? udah sunat apa belum??😂😂😇😇
2023-05-20
0
Qaisaa Nazarudin
Astaga baru aja 1 SMA..🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-05-20
0