"Adel" panggil Chandra yang langsung berjalan menuju ke arah Adel, sedangkan Adel sendiri masih cuek dengan asyik bermain ponsel
Adel mendongakkan wajahnya ketika hidungnya mencium wangi mint khas laki laki yang sudah di sampingnya itu.
"Kakak pakai baju dulu gih" pinta Adel yang merasa risih manakala melihat Chandra yang masih memakai batrob
"Kenapa?? takut tergoda dengan kakak"
"Tenang aja Adel, khusus kamu kakak gak akan macem macem, kakak akan mecem macem sampai waktunya tiba" ucap Chandra yang kemudian berjalan ke kamarnya untuk mengganti baju.
Jujur, berada di dekat Chandra membuat Adel panas dingin, apalagi predikat Chandra sebagai Casanova, Casanova ecek ecek maksudnya, karena bermain wanita hanya untuk making out saja, tidak sampai melakukan adegan celap celup teh celup.
Chandra keluar dari kamarnya lalu mengambil minuman kemudian duduk disamping Adel
"Udah lama tadi?" tanya Chandra menyelidik
"Lumayan Kak, pas tadi aku denger 'sedikit lagi, percepat gerakanmu'"
Chandra langsung mengacak rambut Adel "Maaf, telah banyak kamu mendengar adegan seperti itu"
"Its Okey, no problem" jawab Adel acuh
Mereka berdua langsung terdiam, kedua nya ingin mengungkapkan sesuatu namun ragu untuk mengatakannya
"Kak"
"Del" ucap mereka bersamaan
"Kamu dulu Del, mau ngomong apa ma kakak? kakak tau, pasti ada sesuatu hingga kaki kamu melangkah kesini"
Adel mengangguk dan menghela nafasnya "Lusa aku balik Indonesia Kak" ucap Adel dengan menunduk tanpa berani memandang wajah Chandra
Chandra lalu memegang dagu Adel "Pulanglah....disanalah tempat kamu, bukan di negara ini"
Sontak Adel terkejut ketika mendengar ucapan yang tidak disangka sangka dari Chandra, padahal Adel pikir, Chandra akan meneteskan airmata
"Bulan depan kakak nyusul kesana"
"Dan melamarmu"
Deg
Adel yang dari tadi tidak merespon sama sekali ucapan Chandra, seketika langsung memberanikan diri untuk menatap mata Chandra.
Tidak ada jawaban dari Adel, karena Adel sendiri juag tidak begitu yakin dengan perasaannya, terlebih dengan perasaan Chandra yang dia tau sendiri bagaimana kelakuannya setiap hari
Apalagi separuh hati Adel, sudah terpatri pada seseorang, entah seseorang itu masih mengharapkannya atau sudah mempunyai yang baru
"Del, kakak serius" Chandra memegang tangan Adel, namun secepat kilat Adel melepaskannya
"Maaf Kak, aku gak bisa" jawab Adel dengan penuh kenyakinan
Chandra masih tetap memandang wajah Adel, terutama mata nya, tampak benar benar tidak ada keraguan dan kebohongan di sana.
Merasa diperhatikan dan ditatap dengan inten, Adel langsung memalingkan wajahnya
"Apa karena Papi kamu?
Adel menggeleng "Bukan". Walaupun sebenarnya iya tapi untuk urusan Papi, bisa Adel atasi
"Apa karena kedua orang tua kakak yang tidak setuju dengan kita jika kita bersama"
"Tidak Kak, tidak juga" jawab Adel sedikit berbohong
Padahal sebenarnya, jika Adel ada hati dengan Chandra, orang pertama yang paling menentang hubungan mereka selain Papi Surya adalah kedua orang tua Chandra.
Bukan karena Adel tidak cantik, tapi Orang Tua Chandra mengira jika Adel hanya dari kalangan rakyat biasa saja, yang orang tuanya hanyalah seorang pegawai kantor rendahan. Jadi mereka fikir keluarga Adel dengan keluarga Chandra tidak sederajat. Begitu yang Adel dengar beberapa waktu lalu ketika tak sengaja berkunjung ke Apartemen Chandra
Padahal, mereka tidak tau identitas Keluarga Adel sesungguhnya, karena Adel memang meminta Papi Surya untuk merahasiakannya. Andai saja Orang tua Adel tau, mereka yang dibuat tidak berkutik, karena perusahaan orang tua Chandra berada di bawah perusahaan Papi Surya.
"Atau karena kakak seorang Casanova, yang setiap hari berganti ganti wanita hanya untuk kakak ajak making out?" ucap Chandra meneruskan perkataan tadi
Adel tersenyum, senyum yang mengejek tentunya, sengaja memang biar tidak kelihatan bersedih
"Nah tuh kakak tau, salah satunya itu"
"Aku gak mau dapat barang bekas dong Kak, salah Kakak sendiri bermain wanita" lanjut Adel lagi
Chandra memicingkan matanya "Adella!! Salah satunya?? terus salah duanya tiganya dan empatnya dan seterusnya apa??"
"Separuh hatiku untuk yang lain" jawab Adel lirih
Chandra tersenyum penuh kemenangan "Separuh?? berarti separuh nya lagi untuk kakak dong pastinya" ucap Chandra pede
Iya Kak iya, Kakak memang benar, aku gak bisa pungkiri kedekatan kita selama tiga tahun menumbuhkan rasa nyaman, tetapi aku tidak mencintai kakak, dan terlebih kelakuan kakak yang jujur saja membuat aku jijik, walaupun itu belum tahap teh celup, tapi punya kakak sudah gak ori lagi, batin Adel dengan tersenyum geli
"Hemmm pede sekali Anda"
Sejenak mereka terdiam lagi. Padahal tidak biasa biasa nya mereka jika bertemu jadi pendiam. Tetapi sekarang rasanya ada yang aneh.
Adel melihat jam di tangannya, sudah hampir dua jam dia menghabiskan siang ini bersama dengan Chandra.
"Kak, aku pulang ya, sudah lama, pasti Papi nyariin" tanpa menunggu jawaban dari Chandra
, Adel langsung berdiri dan melangkahkan kakinya agar segera sampai ke pintu.
Entah mengapa kali ini Adel begitu takut berada di dalam Apartemen Chandra. Adel sudah berpikir yang tidak tidak.
"Syukurlah" ucap Adel dalam hati ketika Chandra tidak menahannya apalagi berbuat yang tidak tidak. Adel langsung membuka handel pintu lalu keluar dari apartemen Chandra
"Alhamdulillah" ucap Adel lega karena kini dia telah berada di luar Apartemen Chandra dan segera menuju ke bawah, karena apartemen Chandra berada di lantai 20
"Adel"
"Adel"
"Adel"
Chandra baru menyadari jika Adel sudah tidak berada di dalam apartemennya. Kemudian Chandra bergegas keluar, berharap dia masih bisa menemukan Adel di sekitar gedung yang menjulang tinggi ini.
Tak membutuhkan waktu lama, Chandra sudah berada di bawah, dan seketika matanya langsung menelisik ke segala arah.
"Adella" panggilnya lagi, kali ini dengan suara yang kencang"
Seketika Adel menoleh, manakala mendapati Chandra yang memanggilnya dan berlari mendekat ke arahnya.
Posisi Adel saat ini berada di samping taxi dan akan membuka pintu taxi itu.
"Pak, bisa tunggu sebentar, nanti saya tambahin ongkosnya" ucapnya dengan bahasa inggris kepada bapak supir taxi itu, dan kemudian bapak supir taxi itu mengangguk
Chandra lalu memeluk Adel "Sebentar saja ya". Adel tidak membalas pelukan Chandra tetapi dia mengangguk.
"Kak" panggil Adel karena merasa sudah lama Chandra memeluknya dan dengan segera Chandra melepaskan pelukan Adel
"Kakak akan buktikan ke Papi mu dan Orang tua kakak Del, kalau kakak sayang ma kamu, dan kakak akan berhenti dari percasanovaan" ucap Chandra sambil memandang wajah Adel
Adella tersenyum "Jadilah diri Kakak sendiri, jangan terlalu berharap, jika jodoh tidak akan kemana"
"Kakak akan berusaha agar kita berjodoh" ucap Chandra dengan pede nya. Kemudian detik berikutnya Chandra meraih dagu Adel, hendak mencium bibir Adel.
Tetapi Adel yang sadar langsung menepisnya "Maaf bukan muhrim, aku pergi dulu" ucap Adel dengan tersenyum lalu segera masuk ke dalam taksi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Erna Riyanto
jangan ya Del yaaa......jangan...jangan sakiti hati dr vicky
2024-10-31
0
Qaisaa Nazarudin
Cih gak tau aja mereka siapa Adel 🤦🏻♀️🤦🏻♀️🙄🙄
2023-05-20
0
Qaisaa Nazarudin
Cih kepedean,Jangan dong thor aku gak rela,Biar adel sama Vikky aja,
2023-05-20
0