Adella memutuskan kontak matanya dengan laki laki yang bernama Marcel, dan kemudian melihat ke arah samping, karena posisi Adel saat ini berada di pinggir barisan, tanpa sengaja dia melihat Papi Surya yang baru keluar dari ruangan Kepala Sekolah, dan juga tersenyum melihat Adel.
"Papi?? ngapain??"
Mata Adel tak henti hentinya melihat ke arah Papi Surya hingga pandangan matanya sudah tak menemukan lagi Papinya.
Dret....dret....
Ponsel Adel bergetar, sengaja dia menggetarnya saja, dan tampak sebuah pesan masuk dari Papi Surya
"Putrinya Papi Surya, jangan khawatir, Papi gak macem macem tadi, Papi cuma mau memastikan putri Papi berada di sekolah dengan baik baik saja, maaf Papi gak bisa antar, tapi nanti Papi jemput"
"Oh ya sayang, sesuai permintaan Adel, Adel dan ketiga sahabat Adel berada dalam satu kelas, Kelas X Ipa 5, kelasnya ada dipaling pojok ya sayang, jadi Adel nanti gak perlu desak desakkan lihat di pengumuman"
"Papi sayang Adel, i love u cantik"
"I love u too Pi" gumam Adel lirih.
Papi Surya seakan akan tau kalau habis di kumpulin di lapangan, nanti siswa siswi baru langsung melihat ke pengumumam dan di sana pasti desak desakkan
"Del...lo kenapa senyum senyum sendiri? lo gak lihat dari tadi anak Osis lagi merhatiin ke sini?"
"Gue gak lihat, dan gak penting juga"
Adel dan Maya menghentikan obrolannya karena terdengar suara lagi dari Ketua Osis
"Setelah dari sini, kalian bisa melihat di pengumumam nama nama kalian ada di kelas mana, dan habis itu langsung masuk ke kelas ya, sekian, terima kasih dan Wasaalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh"
"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh" jawab semua siswa dan siswi yang ada di sana.
Kini semua siswa dan siswi baru itu meninggalkan lapangan, dan menuju ke papan pengumuman. Sementara Adel dan Maya masih berdiri di pinggir lapangan, mereka hanya melihat saja, tidak berniat untuk mendekat.
"Huff rame banget, kapan kita lihatnya Del?" tanya Maya yang dari tadi menatap ke arah papan pengumuman yang semakin rame
"Doni ma Gilang kemana?"
"Noh tu si Gilang, kalau Doni gak tau gue, lagi nyari mangsa" jawab Maya dengan menunjuk ke arah Gilang yang lagi ngobrol dengan seorang siswa.
"Lo gak ada niatan buat lihat Del"
Tanpa menjawab, Adel menyerahkan ponsel yang sudah terbuka berisi pesan dari Papi Surya
"Baca!!"
Kemudian Maya mengambil ponsel Adel lalu membacanya
"Oh ya sayang, sesuai permintaan Adel, Adel dan ketiga sahabat Adel berada dalam satu kelas, Kelas X Ipa 5, kelasnya ada dipaling pojok ya sayang, jadi Adel nanti gak perlu desak desakkan lihat di pengumuman"
"Gila ....gila Papi lo Del, sumpah keren keren, perhatian banget ma lo, dan sayang banget, hal sekecil ini juga menjadi perhatiannya" ucap Maya sambil berjalan menuju ke ruang kelas mereka
Di sepanjang perjalanan, Adel tak henti hentinya memberikan senyuman kepada siswa atau siswi yang bepapasan dengan nya. Dan banyak yang menatap Adel dengan kagum, ada juga yang iru, maklumlah takut kalah saing nantinya
Di tempat lain, Doni berada di sebuah toilet wanita
"Gue mau lo lagi nanti malam, gue jamin gak ada yang tau hubungan kita di sekolah ini" ucap Doni kepada seorang wanita yang kini berada di depannya
"Oke, asalkan lo bisa jaga rahasia ini, dan cepat pakai ce lana lo sebelum yang lain pada tau"
Dan tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang dari tadi mendengarkan percakapan diantara mereka, lalu mengepalkan tangannya
"Brengs*k...dasar ja**ng" ucapnya lalu meninggalkan toilet.
~
Di ruang Osis, tampak Marcel sedang memberikan pengarahan kepada anggota Osis lainnya, ya mereka semua tiga hari kedepan akan memperkenalkan sekolahan ini kepada adik kelasnya.
"Oke...sudah paham kan semuanya, silahkan kalian masuk ke kelas X, terserah mau sepuluh berapa, yang penting satu kelas diisi oleh 3 atau 4 orang, jangan lebih"
"Gue masuk kelas X Ipa 5, di sana ada cewek cantik banget, sumpah deh wajahnya yang manis dan body yang oke"
"Masak sih!!"
"Kalau gitu gue juga mau ikut loh" ucap anggota osis laki laki yang tadi tidak sengaja melihat Adel masuk ke kelasnya, sementara Marcel hanya geleng geleng kepala
"Del...Adel...baru satu hari lo di sini, sudah buat teman teman kakak panas"
Marcel ingin keluar, tangannya sudah menarik handel pintu, tetapi tiba tiba seorang laki laki lebih dulu masuk
"Sorry sorry Cel, yang lain pada kemana?"
"Udah masuk Bin, oh ya lo dari mana? muka lo kusam gitu?"
"Toilet....biasa gue malahan dapat kejutan"
Tau yang dimaksud oleh Bintang, Marcel lalu menepuk pundak Bintang "Sebaiknya lo cepat putusin dia" , dan dibalas dengan anggukan oleh Bintang
"Oh ya, gue mau keliling dulu, lo kalau mau masuk kelas X tinggal masuk saja, tetapi jangan di kelas X Ipa 5, sudah penuh anak Osis di sana"
Marcel keluar meninggalkan Bintang dengan tersenyum "Rupanya lo belum tau Bin, kalau gadis masa kecilmu sudah kembali, dan sekarang ada di sini, bucin bucin deh nanti lo"
Setelah mengucapkan itu, Marcel sang Ketua Osis lalu keliling melihat di setiap kelas kelas, dan sekarang posisinya berasa di kelas X Ipa 5, kelasanya Adel
Tampak di sana, anggota Osis sengaja menyuruh Adel untuk memperkenalkan diri, modus bilangnya. Marcel yang melihatnya hanya tersenyum, selama masih wajar, dia juga tidak akan bertindak, lalu seketika pandangan matanya menuju ke arah gadis cantik yang juga sedang menatapnya..
Hingga tangan Marcel meraih ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana
"Nanti makan bareng di kantin ya yank, aku tunggu"
Marcel menuliskan kata kata itu lalu mengirimkannya kepada seseorang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 823 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Apakah itu Maya?? Wah wah..😀😀
2023-05-20
0
Qaisaa Nazarudin
Lho Bintang tuh cowok? ku pikir cewek? pasti yg main dgn Doni td tuh ceweknya ya..
2023-05-20
0
Qaisaa Nazarudin
Bintang ini ceweknya Doni?? Astaga doni baru klas 1 SMA Dan Bintang klas 2 atau 3 SMA sih??!🤫🤫
2023-05-20
0