"Bunda" panggil Cahaya.
Mereka pun kaget dan melepas pelukannya, Lilian yang melihat tingkah aneh mereka tersenyum. Mereka terburu-buru menemui Cahaya.
"Cahaya kenapa sayang, udah selesai makannya" tanya Mira.
"Udah tadi di panggil sama dokter" jawabnya.
"Ya udah ayo kita langsung kesana" ajak Bagus. Mereka pun menemui dokter.
Dokter memberikan mereka hasil dari tes DNA "pak Bagus ini hasilnya sudah keluar dari lab dan bisa bapak lihat sendiri bagaimana" ucap dokter.
Bagus pun buru-buru membuka amplop hasil lab itu membuatnya kaget 99,9% positif.
"Benar Cahaya anakku" langsung memeluk Cahaya, Cahaya pun kaget tidak mengerti apa yang di ucapkan sedangkan Lilian sangat bahagia.
"Benar Bagus Cahaya cucu kandung ku" tanya Lilian.
"Benar ma" jawab Bagus dengan senang.
Cahaya pun melepaskan pelukan mereka dan mendekati Mira "bunda apa maksud yang di bilang paman dan oma" tanyanya.
Mira bingung ingin menjawab apa. Bagus pun mendekati Cahaya untuk menjelaskannya. "Cahaya kamu adalah anak kandung paman, paman adalah ayah Cahaya" jelas Bagus. "Benarkah itu bunda" tanya Cahaya dan Mira pun mengangguk.
"Horeeee Cahaya punya ayah" senangnya sambil memeluk Bagus erat-erat.
"Berarti ayah ku idola ku" teriak Cahaya.
Mira hanya tersenyum melihat anaknya yang bahagia itu sedangkan Lilian langsung mengambil hp nya untuk menelpon suaminya.
"Ma jangan" ucap Bagus.
"Kenapa, ini berita bahagia karena mama dan papa ternyata sudah punya cucu" jawabnya.
"Apa papa akan senang sedangkan aku dan putri belum bercerai" pinta Bagus.
Lilian pun langsung menyimpan hp nya sedangkan Mira kaget dalam hatinya "apa Bagus mempunyai istri."
"Ma ayo kita pulang, aku harus menyelesaikan masalah ku secepatnya" ucap Bagus.
Mereka pun pergi dan mengantarkan Mira dan Cahaya pulang ke rumah.
Sesampai di rumah.
"Ayah apa ayah akan tinggal di sini bersama bunda dan Cahaya" tanyanya.
"Untuk sementara belum bisa sayang tapi ayah janji kita akan tinggal bersama, hari ini ayah akan pulang ke Jakarta beberapa hari" jawab nya.
Mira bingung "kenapa bagus berkata akan tinggal bersama sedang dia punya keluarga sendiri" batin Mira ingin bertanya tapi ragu.
"Mira ayo kita bicara" ajak Bagus sambil menarik tangan Mira ke dalam.
"Apa yang kamu janjikan dengan anak kita, kamu sudah punya keluarga kenapa malah menjanjikan hal yang tidak mungkin terjadi" kesal Mira.
"Kamu cemburu" sambil menatap mata Mira.
"Aku, ngapain aku cemburu" jawab Mira.
"Aku memang sudah menikah karena perjodohan yang di lakukan papa, tapi aku akan mengakhiri secepatnya pernikahan ini jadi kamu tidak perlu cemburu" rayu Bagus sehingga membuat wajah Mira menjadi merah.
"Cahaya oma pulang ya, secepatnya oma akan ajak Cahaya lagi karena oma sayang banget sama Cahaya" peluk Lilian.
"Cahaya juga sayang oma, hati-hati ya oma dan ayah" cium Cahaya.
Bagus pun pergi meninggalkan Cahaya dan Mira, Blue pun yang berada di kamar langsung keluar dan memeluk Mira.
"Kak maafin aku ya" tangis Blue.
"Ada apa Blue, Cahaya kamu langsung ke kamar ya bunda mau bicara sama tante. Sekarang ayo cerita ada apa?" tanya Mira.
"Tadi pagi pak Bagus datang menanyakan tentang kakak dan Cahaya, dia menjanjikan ingin menemui aku dengan ayah ku kalau aku menceritakannya. Aku pun menceritakan itu semua, kakak pasti marah pada ku" tangis Blue semakin kuat.
Mira pun langsung memeluk Blue dan berkata "Blue tidak apa-apa, semuanya sudah terjadi. Aku tidak marah pada mu dan sekarang Cahaya adalah anak kandung Bagus."
"Apa??kaget Blue, jadi ayah kandung Cahaya pak Bagus, kenapa bisa kak" tanya Blue.
"Laki-laki malam hari itu adalah Bagus, dia mengingat semua kejadian 7 tahun lalu yang aku saja tidak ingat. Tapi aku bersyukur ternyata ayah Cahaya Bagus Sandi Dinoto" ucap Mira.
"Hem hem hem jangan-jangan ada yang lagi jatuh cinta ne" ledek Blue.
"Blue apa-apaan sih kok kamu ngeledek" marah Mira sambil mencubit Blue "kakak marah deh kalau gitu" omel Mira.
"Jangan deh, iya Blue ngak ngeledek. Cahaya ke sini deh lihat wajah bunda Cahaya merah" panggil Blue kepada Cahaya. Cahaya pun keluar dan mereka tertawa bersama-sama melihat tingkah Mira.
"Halo kamu di mana, aku ingin bicara. Aku tunggu di kantor" telpon Bagus kepada Putri dan Bagus langsung mematikan telponnya.
"Apaan sih laki-laki kaku ini seenaknya aja perintah-perintah, kalau bukan karena papa aku ngak akan mau nurut sama dia" kesal Putri.
"Sayang kamu kenapa kesal gitu" tanya Steven pacar nya putri yang sudah menjalin cinta selama 5 tahun walaupun Putri sudah mempunyai suami.
"Laki-laki kaku itu ingin ketemu, pada hal kita harus ke mol dulu sebelum pulang ke rumah" kesalnya.
"Udah kamu turutin aja dulu kalau kontrak kalian sudah selesai baru kita bisa kemana pun sepuasnya, lagian kalau papa kamu tau hubungan kita selama ini akan sia-sia. kamu tau kan papa kamu seperti apa" bujuk Steven.
"Okey aku pulang, ya udah aku turun di sini naik taksi. Kamu hati-hati di jalan sayang" ucap Steven langsung berhenti mobil, mencium pipi putri dan pergi meninggalkannya.
Lilian yang saat itu lagi bahagia langsung pulang ke rumah menemui suaminya.
"Sayang" ucapnya bahagia.
"Kamu sudah pulang, kok ngak telpon aku. Kan aku bisa jemput dan mana Bagus dan Putri" tanya Harisza.
"Bagus di kantor, aku sengaja pulang duluan sendiri agar buat kamu kaget" ucap Lilian.
"Kamu senang banget, emang ada apa sih" penasaran.
"Sayang kamu mau cucu kan dari Bagus" ucap Lilian "iya, terus" Jawab Harisza penasaran.
"Nanti kamu tahu, pokoknya apa pun ke putusan Bagus saat pulang nanti kamu tidak boleh menentangnya" pinta Lilian.
"Ada apa sih" penasaran, "kamu harus ikutin apa kata aku kalau kamu mau bertemu cucu kamu" pergi ke kamar meninggalkan Harisza.
Harisza bingung apa yang di ucapkan istrinya itu dan dia terus melukis sambil menggelengkan kepala.
Di kantor pun Putri menemui Bagus dan masuk. "Sekretaris Kim siapkan apa yang aku pinta tadi" ucap Bagus kepada Kim.
"Kenapa kamu menyuruh ku kesini, cepat aku tidak mau basa basi" oceh Putri.
"Aku mau hari ini kita bercerai, karena kontrak kita 3 bulan lagi dan aku ingin di percepat aku akan ganti rugi semuanya" ucap Bagus.
"Waw, ada apa ini selama bertahun-tahun kamu tidak peduli dengan hubungan kita terus saat 3 bulan lagi kontrak selesai kamu ingin mengakhirinya secepat mungkin" tanya Putri.
"Ini bukan urusan mu, aku sudah tidak mau lagi berstatus suami mu" tegas Bagus.
"Kamu pikir aku sudih berstatus istri Bagus Sandi Dinoto, kalau bukan karena papa aku juga sudah membuang mu" kesal Putri.
"Aku akan memberikan saham dan rumah mewah kepada mu karena sudah melanggar kontrak, dan aku ingin kita melakukan ini karena kita sudah tidak cocok. Aku tidak mau memperpanjang percakapan dengan para wartawan" pinta Bagus.
"Okey aku siap, tapi aku tidak akan menerima saham dan rumah mu karena aku memiliki lebih dari itu" sombong Putri.
"Apa kamu yakin tidak perlu, tapi kalau kamu berubah pikiran kamu boleh ambil karena berkasnya ada di tangan sekretaris Kim" ucap Bagus dengan nada sombong kepada Putri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments