Sesampai di kantor Bagus langsung masuk dengan di sambut oleh karyawan-karyawannya.
Dia pun langsung masuk ke ruangan kerjanya.
"Papa" teriak Bagus langsung memeluk Harisza Dinoto. "Kenapa papa sendiri dan mana mama" tanyanya.
"Mama mu masih di Bali, dia tidak mau ikut ke sini karena dia mau kamu yang menjemputnya di sana" jawab Harisza.
"Okey, kapan kira-kira aku bisa jemput mama? kan papa tau setiap hari aku kerja, aku juga butuh untuk refreshing pa" ucapnya.
"Besok pagi kamu ke Bali ikut meting dan acara pernikahan di sana, sudah itu kamu langsung pulang kesini bersama mama mu" jawab Harisza.
"Meting dan pernikahan apa pa, kenapa harus aku" tolaknya.
"Ini meting kecil antara kamu, PT Halilintar dan pemilik butik serta hotel mentari untuk membahas konsep pernikahan anak dari PT Halilintar yang akan di selenggarakan seminggu lagi. Kamu juga tau kan PT Halilintar itu perusahaan besar dari Hongkong yang akan membantu kita untuk mengekspor bahan-bahan untuk bangunan kita" ucap nya.
"Kenapa tidak papa saja, kenapa harus aku" ucapnya dengan nada kesal.
"Aku sudah tua dan besok aku akan kontrol ke dokter, jadi kamu tidak bisa menolaknya" perintah Harisza.
"Okey semoga aku tidak membuat kesalahan" kesalnya.
"Jangan lupa ajak istri mu" perintah Harisza
dalam hati kecil Bagus "tidak akan mengajak istrinya itu dan dia akan pergi sendiri secara diam-diam malam ini."
Mira pun sudah siap ingin menjemput Cahaya di sekolah dan Blue masih sibuk dengan kerjanya.
"Kak biar aku aja yang jemput" pinta Blue.
"Ngak usah, hari ini kamu santai saja meting hari ini kan masih lama" ucap Mira.
Mira pun pergi meninggalkan Blue dan menjemput Cahaya yang sudah menunggu di luar pagar sekolah.
Cahaya langsung membuka pintu mobil dan masuk dengan wajah yang cemberut. Melihat anaknya dengan wajah seperti itu Mira langsung bertanya "ada apa gerangan tuan putri, masuk mobil kok cemberut gitu" ledek Mira.
"haaaaaa.." Cahaya pun langsung berteriak. Melihat itu Mira kaget dan memberhentikan mobilnya.
"Kenapa sayang kok teriak, bunda kan cuma tanya, bunda salah ya" tanya Mira lagi.
"Bunda ngak salah kok, yang salah itu Kevin" jawab Cahaya.
"Haa Kevin siapa" tanyanya.
"Itu bun di sekolah ada anak namanya Kevin, dia bikin aku sebel banget hari ini. Ihhhh Awas aja ya Kevin besok aku akan balas kamu" celoteh Cahaya.
"Wah wah wah baru masuk sekolah sudah berantem ne" ledek Mira.
"Bunda ngak tau sih, tadi dia rebutan tempat duduk dengan Cahaya, terus jatuhin makanan Cahaya tanpa minta maaf, itu anak sombong banget" ocehnya.
"ha, jadi anak bunda ngak makan donk hari ini kalau makanannya jatuh" tanya Mira
Cahaya mengangguk!!
Melihat anaknya kesal seperti itu Mira langsung merubah suasana hatinya Cahaya "gimana kita beli makanan enak, burger kesukaan Cahaya" tanya Mira.
"Ngak mau" celoteh Cahaya.
"Yaa pada hal bunda pengen banget makan burger tapi ngak ada temennya neh" ucap Mira dengan nada sedih.
"Iya deh bunda, nanti bunda sakit Cahaya yang repot lagi" ledek Cahaya.
"Udah bisa ngeledek ya sekarang" cubit Mira yang gemes dengan anaknya.
Di kantor Bagus pun langsung menyuruh Kim masuk di saat papa nya sudah pergi.
"Sekretaris Kim sekarang pesan tiket pesawat 1 orang untuk malam ini" perintahnya.
"Tapi pak, tadi pak Harisza bilang saya harus menyiapkan pesawat besok pagi" ucapnya.
"Aku mau berangkat malam ini, aku ngak mau bersama wanita itu, lebih baik kau turuti perintah ku" ancam Bagus.
"Baik pak, akan saya lakukan" jawabnya.
Saat di burger king Cahaya melihat seorang ibu paruh baya sedang keluar dari toko menjatuhkan dompetnya tanpa di sengaja.
Cahaya pun langsung keluar dari burger king itu dan mengambil dompet itu untuk di kembalikan.
"Oma, oma, oma" teriak cahaya memanggil wanita itu.
Wanita itu tidak mendengar dan langsung masuk ke dalam mobil. Akhirnya Cahaya duduk karena kelelahan mengejarnya.
Sopir yang melihat itu langsung berkata "bu seperti nya anak itu tadi mengejar-ngejar ibu" ucapnya.
"Ha anak yang mana" tanyanya.
"Itu bu yang duduk di sana" jawab sopir itu.
Wanita itu pun melihat ke arah anak itu dan dia sadar dompet yang di pegang anak itu mirip sekali dengan dompetnya, langsung memeriksa tas nya ternyata betul dompetnya tidak ada.
"Pak tunggu di sini" perintahnya.
Wanita itu langsung membuka pintu mobil dan mendekati anak itu. Anak itu pun langsung melihat ke atas kaget.
"Akhirnya" ucapnya lemas.
"Kenapa?" tanyanya
"Oma ini dompet oma jatuh Cahaya mau balikin tapi oma ngak dengar dan langsung naik mobil? oma cahaya capek banget kejar-kejar oma jadi nya duduk di sini istirahat!! nah ini oma" oceh Cahaya langsung memberikan dompetnya.
Wanita itu tersenyum mendengar ocehan Cahaya yang sangat panjang, saat itu dia tersadar dalam hatinya "kenapa anak ini mirip sekali dengan Bagus tapi ini versi wanita, kok bisa ke betulan seperti ini."
"Oma, oma" lambai Cahaya ke wajah wanita itu sampai dia kaget dari lamunannya.
"Eh sayang terimakasih ya udah balikin dompetnya, tadi kamu panggil oma" tanyanya.
"Iya, sama-sama oma" ucap Cahaya gemas.
"Ya udah deh ngak apa di panggil oma, nama kamu siapa?" tanyanya
"Nama aku Cahaya Mentari, umurku 6 tahun, aku baru masuk sekolah hari ini dan aku kesini sama bunda" celoteh Cahaya. Saat itu Cahaya baru sadar kalau dia meninggalkan bundanya di king.
Wanita itu tersenyum melihat ocehan Cahaya yang berhenti.
"Oma aku harus pergi bunda pasti bingung cari Cahaya, tadi Cahaya tidak pamit" ucapnya panik.
"Ya udah oma antarin kamu ketemu bunda kamu, kamu jangan panik ya" tawarnya agar Cahaya tidak takut.
Di king Mira tersadar anaknya hilang, dia pun langsung mencari dan keluar dari toko itu dan bertanya pada orang-orang sekitar sana. Saat Mira ingin menelpon Blue meminta bantuan tiba-tiba.
"Bunda" teriak Cahaya dari kejauhan.
"Cahaya" jawab Mira sambil berlari dan memeluk cahaya "kamu kemana saja, kenapa bikin bunda khawatir, bunda benar-benar takut" ucapnya.
"Hem" sapa wanita itu dan Mira pun menoleh.
"Bunda ini oma" ucapnya cahaya, Mira kaget mendengar perkataan anak itu memangil oma.
"Maaf tadi Cahaya membantu saya dengan mengembalikan dompet saya, ya perkenalkan nama saya Lilian Sandrina" ucapnya sambil melampaikan tangan. "Nama saya Ira Saraswati" kenalnya.
"Bagaimana kalau kita duduk di dalam sambil berbicara" ajak Lilian Sandrina.
Bbaik lah" jawab Mira.
Mereka pun masuk ke dalam burger king untuk duduk di sana, Cahaya pun menikmati makanannya.
"Ira kamu beruntung sekali punya anak seperti Cahaya pintar, baik, sopan, lucu banget deh" ucap Lilian.
"Makasih Bu"jawab Mira.
"Aduh kamu jangan panggil ibu tapi panggil tante aja deh biar enak bicaranya, kayak Cahaya tiba-tiba panggil tante dengan sebutan oma" ucapnya sambil tertawa.
"Cahaya memang seperti itu, dia memanggil sesuka hatinya yang penting sopan" jawabnya.
tiba-tiba hp Mira pun berbunyi
"Iya hallo" jawab Mira. Mira lupa kalau hari ini dia ada meting.
"Maaf tante saya dan Cahaya buru-buru pulang karena ada kerjaan, gimana kami duluan" pamit Mira.
"Iya ngak apa-apa silahkan, saya juga akan pulang" jawabnya.
"Oma dadah Cahaya pulang ya" pamit Cahaya.
"Iya hati-hati sayang" jawab Lilian dengan wajah senyum.
Dalam hati Lilian "kenapa ya kok aku sedih anak itu pamitan kayak ada yang hilang gitu, mungkin aku menginginkan cucu kali ya" pikir Lilian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Sari Maya
cahaya cucu anda nyonya
2024-08-13
0
Anisnikmah
cucu
2021-12-04
1