Mira pun terbangun dari tidurnya dan kaget melihat anaknya dan Bagus ada di sampingnya, dia menatap wajah mereka dalam hatinya" benar-benar mirip."
Tapi saat Mira sadar Bagus akan bangun Mira pun langsung pura-pura tidur.
Saat itu pun Bagus terbangun dan melihat Mira dan Cahaya yang tertidur, "kenapa aku di sini, sekarang pukul berapa" saat lihat jam dia kaget.
"Mama" panggilan tidak terjawab dari mamanya begitu banyak.
Bagus pun langsung mencium Cahaya dan mengusap kening Mira terus pergi meninggalkan mereka.
Arya dan Tiara pun pergi menemui Dirga Kencana.
"Ada apa kalian malam-malam datang" tanya Dirga.
"Maaf pak saya dan istri saya mau meminta maaf atas kejadian tadi" jawab Arya.
"Iya pak, saya menyesal" ucap Tiara.
"Saya maafkan" ucap Dirga.
"Serius pak, terimakasih pak. Saya tau pak Dirga orangnya baik, untuk itu kerja sama kita mas tetap berjalan kan pak" tanya Arya.
"Hem gimana ya, saya sih sudah memaafkan kalian tapi untuk kerja sama lagi saya harus pikirkan dulu. Kecuali kalau kalian sudah di maaf kan oleh bu Ira Saraswati" tegas pak Dirga.
Mereka pun kaget
"Apa pak kenapa harus bu Mira, maaf bu Ira" tanya Tiara.
"Kerjasama kita bisa berjalan apabila ada dukungan dari bu Ira karena dia yang bisa menjual gambar desainnya untuk kita, kalau dia menolak maka kita sudah kehilangan nilai inti dari kerjasama ini" ucapnya.
"Kan kita bisa membeli desain yang lain" ucap Arya.
"Tidak bisa karena semua investor mempercayai desain bu Ira yang tidak pernah gagal sekali pun, kalau kalian ingin mencari desain lain maka investor akan mencabut semua investasi nya!! saya tidak mau ambil resiko" ocehnya.
"Tapi pak"jawab Tiara.
"Terserah kalian saya tidak bisa membantu kalian, hanya kalian yang bisa membantu diri kalian" tegas Dirga.
"Baik pak, terimakasih sarannya, saya dan istri pamit pergi dulu" pergi meninggalkan Dirga.
Di dalam mobil mereka pun mengeluh.
"Bagaimana ini, aku tidak mau meminta maaf dengan wanita itu" celoteh Tiara.
"Mau bagaimana lagi, kita harus usaha" ajak Arya.
"Enggak mau, aku ngak mau merendahkan diri ku di depannya" marahnya.
"Kalau kamu mau kita bangkrut silahkan, jika kamu tetap egois seperti ini" ucap Arya.
"ahhhhhh benar-benar wanita itu, baik lah aku akan coba" ucap Tiara pasrah.
Keesokan paginya Cahaya pun mengeluh. "Bunda ayo kita ketemu sama ayidol" ajak Cahaya, "sayang kamu selesaikan aja gambarnya, bunda juga ngak tau gimana caranya untuk bertemu dengan ayidol Cahaya" tegas Mira.
"Bunda kan dan ayidol temenan" ucapnya.
"Bunda ngak temenan kok" jawab Mira.
"Bohong, buktinya kemarin ayidol yang jaga bunda dan Cahaya" oceh Cahaya dengan wajah cemberut.
Bunyi bel pun berbunyi dari luar hotel saat itu Blue langsung membuka pintunya.
"Pak Bagus" kaget Blue.
Bagus pun langsung masuk, melihat Bagus yang masuk Cahaya pun langsung berlari dan memeluk nya.
"Paman datang" senang Cahaya.
"Cahaya suka" tanyanya dan Cahaya pun cuma mengangguk.
Bel pun berbunyi lagi Blue pun membuka ternyata Lilian Sandrina yang datang.
"Hay sayang" panggil Lilian.
"Oma" teriak Cahaya.
Mira pun keluar dengan wajah kaget bertanya-tanya kenapa ibu dan anak ini ada di sini.
"Ira kamu pasti kaget ya kenapa kami datang, kamu tau semenjak ketemu Cahaya rasanya pengen ketemu terus seperti cucu sendiri" ucapnya.
"Hem aku kesini karena mengantar mama yang mau ketemu Cahaya" jelas Bagus.
"Silahkan duduk saya akan membuat minum" pinta Blue.
"Paman Cahaya ada tugas dari bunda, paman bantu Cahaya ya" ajak Cahaya.
"Boleh" jawabnya dan Cahaya pun menarik Bagus.
Bagus kaget melihat apa yang di lihatkan Cahaya.
"Paman bantu satu gambar untuk model tangannya, Cahaya akan buat bentuk kancingnya" pinta Cahaya.
"Ini kamu yang gambar, tapi bagaimana paman ngak bisa gambar" bohong Bagus.
"Paman jangan bohong, paman itu ayidolnya Cahaya jadi cahaya tau semua tentang paman" kritiknya.
"Wah apa itu ayidol" tanya Bagus.
"Ayah idola" tawa Cahaya. Bagus pun kaget dan Bagus merasa Cahaya semakin mirip dengannya dari wajah dan kepandaiannya.
Mira dan Lilian pun bercerita dan akhirnya Lilian pun bertanya "oh iya ayahnya cahaya siapa ya, maaf kalau lancang karena saya tau kamu singel parents" tanyanya.
Mendengar pertanyaan itu Bagus pun menguping.
"Maaf tante saya tidak bisa cerita" jawab Mira dan mereka pun meminum teh nya.
"Iya ngak apa-apa kalau ngak mau cerita sebab Cahaya itu mirip banget dengan Bagus waktu kecil tapi ini versi perempuannya, tapi ngak mungkin juga Cahaya anak Bagus" ucap Lilian, yang membuat Mira tiba-tiba batuk saat meminum tehnya.
Bagus yang menguping pun sadar "benar yang di katakan mama, anak ini mirip dengan ku dan aku hanya tau sekilas tentang Mira, aku harus mencari tau lebih banyak lagi. Seandainya benar Cahaya anakku aku tidak akan tinggal diam" dalam hatinya.
"Paman ayidol ayo lanjut lagi Cahaya mau lihat gambar paman" tarik Cahaya.
"Iya bentar lagi selesai kok" jawab Bagus.
"Nah udah selesaikan, gimana bagus ngak" tanyanya.
"Ini bagus banget tapi Cahaya juga lebih jago gambar, lihat ya paman" Cahaya pun menggambar seolah tangan itu sering sekali di latih tanpa ada celah sedikit pun yang salah.
"Ini kan oma" kaget oma dari belakang mereka, "iya memang oma, karena oma melambangkan wanita yang anggun, ramah, baik dan menyukai koleksi mewah sama seperti bunda" ledek Cahaya.
"Cahaya kamu ngak boleh bilang bunda begitu sama oma" nasihat Mira.
"Oma, paman dan bunda kita keluar yuk" ajak Cahaya.
"Cahaya ngak ngajak tante Blue" potong Blue.
"Tante di laptop banyak banget yang harus tante kerjain apa lagi Cahaya udah selesai membuat" saat itu Mira pun memotong pembicaraan Cahaya.
"Ya udah ayo kita keluar Cahaya, dan kita semua tidak usah ganggu tante yang kerja, ayo" paksa Mira.
Blue pun mengerti apa yang di maksud dengan Mira.
Saat mereka keluar tiba-tiba Arya dan Tiara pun datang menghadang jalan Mira, Cahaya, Lilian dan bagus dengan wajah menunduk.
"Kenapa" tanya Bagus.
"Kami berdua ingin berbicara pada Mira" jawabnya.
"Mendingan kalian pergi dari sini, mengganggu jalan kami saja" usir Lilian.
"Udah Tante biarin aja, okey kita duduk di lobi sana, cahaya ikut oma ya" ucap Mira dan Cahaya pun mengangguk.
Mendengar Mira berbicara seperti itu Arya kaget dan melihat ke arah Cahaya, dalam hati Arya "apa itu anak Cahaya dan ibu Lilian adalah mertuanya dan pak Bagus ini suaminya, tapi yang saya tau kalau Mira ini single parents udah 7 tahun tapi gimana bisa dia punya anak, apa jangan-jangan anak itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments