Pada saat yang sama Mira sudah menunggu di ruangan rapat bersama perwakilan dari PT Halilintar, tiba-tiba Bagus masuk.
"Maaf bu, ini pak Bagus Sandi Dinoto sudah datang" ucap Gino.
Saat Bagus masuk mencium aroma parfum yang pernah dia kenal, mereka pun saling bersalaman untuk berkenalan "perkenalkan pak Bagus nama saya Ira pemilik hotel mentari" kenalnya.
Saat dia melihat Mira dia kaget dalam hatinya "wanita ini mirip sekali tapi namanya berbeda, apa perasaan ku saja. Yang ini modis dan berkelas sedang kan yang aku lihat pagi tadi biasa-biasa saja."
"Perkenalkan pak saya perwakilan dari PT Halilintar Jauhari" ucapnya perkenalan diri.
"Sekarang ayo kita langsung mulai metingnya" pinta Bagus.
Di parkiran hotel ada sepasang suami istri yang mau menginap di hotel itu mereka Arya dan istrinya Tiara, mereka sengaja menginap di hotel untuk mengikuti pernikahan anak dari CEO PT Halilintar karena mereka ingin kerjasama mereka yang sudah berjalan semakin bagus di lihat.
"Sayang hotelnya bagus banget ya, tidak besar tapi kelihatan mewah dan unik" tanya Tiara.
"Iya yah, pemiliknya pasti benar-benar mempunyai jiwa seni yang bagus" jawabnya.
"Ayo kita masuk" ajak Tiara.
Mereka pun masuk dengan di sambut ramah sampai di antar ke kamar hotel, di dalam kamar.
"Sayang kamarnya keren ya, emang ngak salah kita kerja sama dengan PT Halilintar semua fasilitas gratis di sini, kalau kerja sama kita berjalan lancar kita akan hidup nyaman" tawa Tiara.
"Kamu emang pandai membujuk mereka untuk ikut kerja sama dengan kita" puji Arya.
"Mumpung kita di sini bagaimana kalau kita jalan-jalan, lihat-lihat pemandangan di sini" ajak Tiara. mereka pun pergi keluar dan menuju parkiran.
Selesai meting Mira pun langsung pergi tapi tiba-tiba ada yang menghentikan langkahnya "maaf ibu Ira apa boleh saya bertanya" tanya Bagus.
"Iya pak Bagus boleh, mau tanya apa ya" jawabnya.
"Apa ibu mempunyai kembaran " ucapnya.
Mira pun tertawa dan menjawab "saya tidak punya kembaran pak."
"Okey terimakasih bu Ira" ucapnya.
"Sama-sama pak, kalau gitu saya duluan" pamitnya.
Mira pun langsung pergi ke kamarnya dan mengganti penampilannya karena dia terburu-buru ingin menjemput Cahaya sekolah, dan dia pun langsung memasukkan semua barangnya ke tas kresek karena tidak sempat lagi untuk memasukkan ke dalam tasnya.
Saat sampai di parkiran Mira kaget bertemu dengan 2 orang yang membuat hidupnya hancur.
Tiara pun saat melihat mira memperhatikan penampilan Mira yang dia anggap lusuh dan norak serta membawa kantong plastik.
"Hah lihat mas itu beneran mantan istri kamu, bukannya dulu dia model, sekarang kok lihat aja penampilannya" ketus Tiara.
"Sayang kamu ngak boleh bicara seperti itu" ucap Arya.
Mira hanya diam dan tidak memperdulikan ucapan mereka karena dia tidak ingin telat menjemput Cahaya.
"Wah mas setelah 7 tahun tidak bertemu sekarang sih Mira jadi miskin, untung kamu pilih aku dan meninggalkan dia dulu" ejek Tiara.
Arya pun diam seolah kasihan melihat ke adaan Mira tadi. "Mas kamu kenapa diam, kamu mikirin apa, apa mikirin sih Mira itu" ketusnya.
"Enggak aku hanya mikir kita harus jalan-jalan kemana kan kita ngak pernah ke Bali" ucapnya.
"Aduh kita lihat di google mas nanti muncul semua, jangan norak deh, ayo masuk" jawab Tiara dan mereka pun pergi.
Bagus pun masih gelisah saat bertemu Ira tadi karena wajah dan aroma parfumnya sama, dia pun langsung menghubungi sekretaris Kim.
"Iya pak ada apa" tanya Kim.
"Aku perintahkan kamu untuk utus anak buah cari info tentang Ira Saraswati pemilik hotel mentari di Bali ini, ingat papa tidak boleh tau" perintah Bagus. Dia pun langsung mematikan hpnya.
Di sekolah Cahaya pun meletakkan laba-laba karet ke dalam tas Kevin pada saat jam istirahat.
"Anak-anak sekarang kita mulai lagi belajarnya" ucap bu guru.
Saat membuka tasnya Kevin pun kaget ada laba-laba dari tasnya hingga menjerit ketakutan, semua anak tertawa melihat tingkah Kevin.
"Katanya laki-laki masak sama mainan takut" ejek Cahaya tertawa.
"Anak-anak diam tenang ya, Kevin ibu melarang untuk bawa mainan ke sekolah, sekarang mainan kamu ibu sita" marah bu guru.
"Tapi bu ini bukan mainan Kevin"ucapnya.
"Udah kamu ngak usah ngeles nanti kamu ibu hukum kalau berbohong" marah bu guru.
Kevin pun melihat ke arah Cahaya yang tersenyum seolah ngeledek, dalam hatinya "ini pasti ulah Cahaya" kesalnya.
Selesai jam pelajaran selesai Kevin mendatangi Cahaya "pasti kamu pelakunya" tanyanya.
"Hee kamu tau kan jangan cari gara-gara sama aku" ketus Cahaya.
"Awas ya aku balas kamu" kesal Kevin.
Cahaya pun tertawa dan pergi meninggalkan Kevin karena bundanya sudah menjemputnya.
"Bunda hari ini Cahaya seneng banget" ucapnya.
"Seneng kenapa sayang" tanya Mira.
"Tadi di sekolah Cahaya masukin mainan laba-laba ke tas temen akhirnya dia jerit ketakutan, ha ha ha lucu banget" ceritanya. "Sayang besok kamu harus minta maaf sama teman kamu, kamu ngak boleh kayak gitu" pinta Mira.
"Ngak mau, dia duluan yang udah jatuhin makanan aku" oceh Cahaya.
"Cahaya harus tau kalau kita membalas kejahatan orang lain kita sama saja jahatnya dengan dia, bunda ngak mau anak bunda jadi anak yang kayak gitu" nasihat Mira.
Cahaya pun terdiam mendengarkan perkataan Mira.
"Sayang kamu mau kan dengerin apa kata bunda, besok kita minta maaf sama-sama ya" ajak nya.
"Iya bunda" ucap Cahaya dengan menyesal.
Pada hari H pernikahan anak dari PT Halilintar pun Mira, Blue dan Cahaya menginap di hotelnya. Pada saat ingin memasuki hotel Cahaya menyuruh Blue untuk duluan karena dia lupa membawa baju pengantin yang masih di mobil.
Selesaie membawa itu dia berpapasan lagi dengan Tiara dan Arya, Tiara melihat Mira membawa baju pengantin dan berpikir kalau Mira hanya pelayan.
"Hey Mira jadi ini pekerjaan mu sebagai pelayan" tanyanya.
"bukan urusan kalian" jawab Mira.
"Ternyata udah miskin kamu tetap sombong ya" ucapnya.
"Dari pada kalian ular berkepala dua, lagian kalian juga bisa seperti ini karena mencuri uang ku" celoteh Mira.
"Berani kamu ya" ucap Tiara langsung marah dan ingin menerkam Mira tapi di tahan oleh Arya.
Mira langsung pergi meninggalkan mereka karena Mira tidak ingin berlama-lama menghadapi mereka.
"Kamu kenapa sih tahan aku, kamu masih cinta sama dia" marah Tiara.
"Kamu harus jaga sikap, hari ini kita akan datang ke pernikahan dan sekarang kita harus cepat ke salon" ucap Arya.
"Kamu benar nanti kita telat, apa lagi di salon kan lama pasti, ayo kita pergi" ajak Tiara.
Selesai memberikan baju pengantin kepada pelayan Mira pun pergi ke ruangan VIP yang sudah di sambut oleh tata rias untuk mendandaninya dengan sangat cantik dan mewah.
"Cahaya kamu sama tante Blue ya, nanti tante yang temenin Cahaya gambar" ucapnya.
"Iya bunda" jawab cahaya.
"Blue tolong awasi yah, jangan sampai dia masuk ke acara karena ini acara penting" perintah Mira.
"Iya kak kali itu Kakak ngak usah khawatir."
"Cahaya gambar yang bagus ya, kamu tau kan di Korea Selatan mulai minggu depan akan musim salju jadi harus bisa membuat mantel yang hangat serta unik, dan di Indonesia akan musim panas jadi gambar baju yang nyaman pada saat keringatan" ucap Blue.
"Iya tante, tapi tante Cahaya bosan di kamar" gerutunya.
"Di luar kan lagi banyak tamu nanti bunda kamu marah kalau kita ke luar" pinta Blue.
"Kita di samping dekat kantin aja tante tempat out door yang indah itu. Jadi Cahaya bisa nyaman gambar di sana sambil lihat pemandangan" bujuk Cahaya.
"Ya udah tante siapin semuanya, kita turun tapi ke arah kantin ya" ucap Blue, "okey tante" dengan nada senang mereka pun keluar kamar dan menuju ke tempat yang mereka suka
Bagus pun datang bersama Lilian Sandrina, "Waw ini hotel keren banget ya, kecil tapi terlihat mewah dan nyaman" ucapnya.
"Iya ma, awalnya Bagus sampai saja sudah merasa kan hal seperti itu" jawab Bagus.
"Ayok kita masuk" ajak Lilian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments