Selesai membersihkan Mira keluar dan kaget melihat Bagus sudah ada di depannya.
"Pak Bagus, mau ke toilet juga" tanyanya.
"Bukan tapi mau bertanya tentang Mira" jawabnya.
Mira pun kaget dengan terbata-bata mengucap nya "apa maksud bapak tanya Mira saya tidak mengerti."
"7 tahun lalu Mira wanita yang ada di diskotik malam hari itu, menggoda laki-laki untuk tidur bersamanya dan terus wanita itu pergi meninggalkan laki-laki itu tanpa sekata patah pun" ucap Bagus.
Mira benar kaget bagaimana laki-laki ini tau kejadian 7 tahun lalu padahal itu kejadian yang Mira sendiri ragu untuk mengingatnya.
Bagus pun melanjutkan perkataannya "parfum lili melati merek alexsadinata yang sering di gunakan nya."
Mendengar itu lagi Mira pun melihat wajah Bagus dengan teliti, "apa jangan-jangan laki-laki yang tidur dengan ku malam itu" dalam hatinya.
Mira mencoba mengingat wajah laki-laki tampan yang tidur di sebelahnya saat dia terbangun. Mira pun langsung sadar dan tubuhnya semakin gemetaran lemah.
Saat melihat Mira ingin jatuh Bagus pun langsung menolongnya dan menggandengnya keluar.
"Kalau benar laki-laki ini yang tidur dengan ku 7 tahun lalu berarti dia ayahnya Cahaya, tapi bagaimana cara aku mengatakan ini pada Cahaya, aku takut Cahaya syok karena yang Cahaya tau ayah nya sudah meninggal" dalam hati Mira.
Cahaya pun menunggu dengan sangat lama dan sabar di luar dan dia melihat sepasang suami istri yang sedang di usir paksa dari dalam. Melihat pintu terbuka tanpa penjaga Cahaya masuk diam-diam dan Blue yang saat itu mencari Cahaya melihat Cahaya masuk ke dalam.
"Cahaya apa yang dilakukannya di dalam sana, aku harus cepat masuk" ucap Blue.
wanita itu protes "kenapa kalian kasar sekali, kalian tidak tau kalau kami ini tamu VIP di sini bekerja sama dengan PT Halilintar" ketus Tiara.
"Ibu sudah tidak sopan di sini lebih baik ibu pergi dari sini" usir satpam.
"Hei kalian itu sudah di tipu oleh Mira, pakek acara jadi bos lagi dan di bela oleh semua orang, pasti dia sengaja" ucap Tiara.
"Dam kamu Tiara" bentak Arya.
"Apa kamu tidak sadar kalau Mira tu benar-benar bos di sini dan semuanya mengatakan bahwa dia bos" ucap Arya lagi.
"Mana mungkin, hei kamu sekarang jelasin pada kami bos apa nya sih wanita itu" ucap Tiara.
"Apa ibu tidak pernah membuka media sosial bahwa ibu Ira Saraswati itu pemilik hotel ini dan dia memiliki 50 cabang butik sehingga di kenal 10 orang terkaya di Indonesia ini. Ibu ini cuma benar-benar kudet" ucap satpam.
"Apaan tu kudet" tanya Tiara, "kurang update" pergi meninggalkan 2 orang itu
"Sekarang kita harus ke kamar hotel cepat" perintah Arya menarik tangan Tiara
Saat masuk ke ruangan, Cahaya mencari satu persatu orang di sana dan tiba-tiba Cahaya melihat Mira di bawa keluar seperti tidak sadarkan diri.
"Bunda" teriak Cahaya dan mengikuti orang yang sedang menggendong Mira.
Blue pun melihat itu langsung menarik Cahaya.
"Ayo kita susul bunda ke kamar istirahat" ucap Blue dan Cahaya pun mengikuti.
Saat Mira di letakkan di atas ranjang Cahaya pun langsung mendekati "bunda kenapa, bunda sakit, maaf Cahaya ya bunda tadi Cahaya ngak menuruti kata bunda" ucap Cahaya.
"Bunda ngak apa-apa sayang, bunda cuma kecapekan saja" jawab Mira.
Bagus pun tiba-tiba "hem" sapa nya dan Cahaya pun langsung menoleh ke arah laki-laki yang menggendong bunda nya tadi.
"Hah paman" teriak Cahaya histeris.
Bagus pun diam bingung seolah anak ini mengenalinya.
"Paman makasih udah bawa bunda ke sini, Cahaya seneng banget bisa ketemu paman lagi, paman itu memang benar-benar idola Cahaya" oceh Cahaya.
"Oh ya, emang idola bagaimana?" tanya bagus,
entah mengapa bagus tidak bisa dingin dengan anak ini karena apa yang di ucapnya membuat Bagus ingin bertanya.
"Karena paman itu ganteng, baik, dan Cahaya punya ke samaan dengan paman" jawabnya.
"Kesamaan apa?" tanyanya, "kesamaan pinter menggambar" jawab Cahaya.
"Oh ya, namanya Cahayakan" angguk Cahaya
"Cahaya bilang ketemu lagi, emang kapan kita pernah ketemu?" tanya Bagus.
Mendengar pertanyaan itu Cahaya langsung cemberut dia sedih orang yang dia idolakan tidak mengingatnya sama sekali.
Bagus kaget melihat tingkah Cahaya yang seperti itu.
Mira yang saat itu gelisah dalam pikirannya "bagaimana kalau laki-laki itu Bagus Sandi Dinoto, berarti Cahaya adalah anaknya. Apa yang harus ku lakukan."
"Aww" kepala Mira pusing lagi mengingat itu.
Cahaya mendekati Mira "bunda, kenapa" tanya nya.
"Kepala mu pusing lagi lebih baik kamu tidur dan istirahat" ucap Bagus.
"Cahaya temenin bunda ya di sini" pinta Cahaya, Mira mengangguk akhirnya tertidur pulas.
Melihat Mira yang tertidur Bagus pun keluar dari kamar itu namun tiba-tiba Cahaya menarik tangannya.
"Jangan pergi temenin Cahaya dan bunda di sini, tante Blue masih sibuk ngurusin acara menggantikan bunda" bujuk Cahaya.
Bagus pun terdiam dan mengikuti keinginan Cahaya dia duduk di atas ranjang sebelah Cahaya bersama Mira yang sedang tertidur.
Karena terlalu lama menunggu akhirnya Cahaya dan Bagus pun ikut tertidur.
Di dalam kamar hotel Tiara dan Arya bertengkar. "Sekarang apa yang telah kamu perbuat, karena tingkah bodoh mu kita di permalukan di depan umum" ucap Arya.
"Aku tidak tau kalau wanita itu berpura-pura menjadi miskin di hadapan kita" balas Tiara.
"Kamu harusnya bisa jaga sikap, Mira orang terkaya nomor 10 di Indonesia sedangkan kita masuk 100 besar saja tidak" bentak Arya.
"Jadi kamu menyalahkan aku" jawabnya.
" Iya, siapa lagi yang harus di salahkan. Aku sudah berkali-kali mencoba menghentikan kamu tapi kamu tetap emosional, bagaimana dengan kontrak kita bersama PT Halilintar, kalau mereka mencabut kerja sama kita, kita bisa bangkrut, kamu mau itu" Marah Arya.
"Kamu jangan menyalahkan aku sendirian, kamu juga ikut salah kenapa waktu itu kamu tidak ambil semua harta Mira tapi kamu malah meninggalkan rumah mewah itu" kesal Tiara.
"Kamu Jangan pernah ungkit masa lalu, sekarang yang harus kita pikirkan bagaimana kerja sama kita dengan PT Halilintar karena kita tadi sudah membuat kacau pesta pernikahan anaknya" ucap Arya.
"Iya, kita harus minta maaf, bila perlu kita harus berlutut" ajak Tiara.
"Iya, kita harus siap-siap untuk itu" ucap Arya.
Selesai acara Blue langsung ingin masuk ke kamar istirahat Mira, namun dia melihat sepasang keluarga komplit sedang istirahat. Dengan diam-diam Blue menutup pintu tersenyum meninggalkan mereka.
Lilian Sandrina bingung menghubungi anaknya di telpon tidak di angkat-angkat.
"Kemana ini anak mobil masih ada tapi orangnya entah kemana, ya udah deh naik taksi aja" kesalnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments