Tiba-tiba Mira masuk ke kamar Cahaya
"ayo anak bunda lagi ngapain nih, kok senyum-senyum gitu" tanya Mira.
"Biasa bunda lihat foto ayidol dulu" jawab Cahaya.
"Apa itu ayidol"tanyanya lagi.
"Ayah idola" jawab Cahaya sambil senyum,
Mira pun kaget sambil tersenyum.
"Bunda tau dari dulu Cahaya suka banget sama sosok laki-laki ini, tapi kok Cahaya bisa punya ide buat juluki namanya" ucap Mira ledek.
Cahaya pun hanya tertawa,
"bunda nanti harus cari pasangan seperti ayidol Cahaya ya" ucap Cahaya sambil mengedipkan mata.
"Enggak ah, bunda kan ngak kenal dan ngak pernah ketemu sama ayidol cahaya" ledek Mira.
"Iya sih, coba dulu bunda ketemu pasti bunda suka juga sama ayidol Cahaya" ketusnya.
"Udah deh sekarang kita sarapan dulu, terus berangkat sekolah, nanti kamu ngak fokus belajar lagi mirin ayidol ke sayangan Cahaya" ledek Mira
Mira tau kalau cahaya mengidolakan sosok yang pernah dia temui, Mira pun pernah membaca artikel tentang Bagus Sandi Dinoto saat Cahaya meminjam hp nya untuk mencari informasi tapi Mira tidak mengkhawatirkannya karena Mira beranggapan Cahaya anak kecil yang lagi suka bermain dan mengidolakan sesuatu.
"Sudah selesai makannya" ucap Mira.
"Sudah bunda" jawab Cahaya.
"Bunda minggu depan kita nginap ke hotel kita yang ada di pantai ya, Cahaya ingin menggambar di sana" ajak Cahaya.
"Boleh karena kamu kan perlu inspirasi untuk menggambar" jawab Mira.
"Yes, makasih bunda" ucap Cahaya senang langsung memeluk Mira.
Bunda pun ingin berangkat mengantar Cahaya tapi tiba-tiba ada yang datang perempuan cantik berusia 30 tahun kulitnya putih, tinggi, wajahnya seperti keturunan bule.
"Maaf bu hari ini saya telat karena kemarin butik di cabang barat ada masalah" ucapnya.
"Yee ada tante Blue ne, tante aku mau berangkat sekolah dulu sama bunda" ucap Cahaya.
"Nggak apa-apa Blue hari ini saya yang akan antar cahaya untuk pertama kali masuk sekolah, kamu di rumah saja ya, setelah pulang baru kita lanjutkan" ucap Mira.
"Baik Bu" langsung mengangguk .
Mereka pun pergi meninggalkan Blue di rumah. Blue adalah asisten kepercayaan Mira, pada saat Mira hamil Blue yang pertama kali mengulurkan tangannya membantu Mira pada saat Mira berada di titik terendahnya saat Mira ingin bunuh diri.
Mira yang saat itu mengetahui bahwa dirinya sedang hamil tiba-tiba dia frustasi dan ingin mengakhiri hidupnya di pinggir atas jembatan.
Tiba-tiba Blue yang saat itu pulang dari kuliah melihat ada sosok wanita yang ingin melompat dia kaget dan langsung menarik wanita itu sampai terjatuh ke aspal lagi.
Sambil menangis wanita itu marah kepada Blue.
"Siapa kamu, kenapa kamu menolong aku" teriaknya.
"Kak harusnya kakak ingat kalau melompat dari jembatan ini kakak bisa mati" omel Blue.
"Aku tidak peduli, karena itu yang aku inginkan, kamu tidak tau permasalahan ku jadi jangan ikut campur" marah Mira.
"Aku tidak akan ikut campur kalau kakak tidak melakukan hal buruk ini, setiap masalah ada jalan keluarnya kak. Bisa saja masalah yang datang di diri kakak ini adalah keberuntungan untuk menjalani hidup lebih baik lagi" ucap Blue.
Mendengar perkataan Blue tiba-tiba Mira diam dan dia menangis histeris dengan turunnya hujan lebat.
Blue langsung memeluk Mira dan membantu memapahnya untuk jauh dari jembatan itu serta mencari tempat istirahat untuk menghilangkan syok nya itu.
"Ini kak minum untuk kakak" tawar Blue.
"Terimakasih" jawab Mira.
"Kak rumah kakak dimana nanti biar saya antar saja kakak pulang bertemu keluarga kakak" ucap Blue.
"Aku tidak punya keluarga lagi, suami ku pergi meninggalkan aku dengan selingkuhannya dan sekarang aku hamil entah siapa ayah dari anak ini" tangis Mira.
Blue pun langsung memeluk Mira lagi yang sedang menangis.
"Kakak tidak usah sedih, biarkan saja suami kakak pergi dan kakak bisa urus anak yang ada di rahim kakak. Anak itu tidak berdosa jadi jangan sampai kakak melakukan penyesalan yang tidak bisa termaafkan" ucap Blue.
"Kamu bisa berucap dengan mudah, tapi kamu tidak tau posisi ku sekarang" jawab Mira.
"Aku tau posisi kakak karena aku sama seperti anak yang ada di perut kakak, ibu ku hamil dengan laki-laki luar negeri di mana laki-laki itu tidak menginginkan aku dan ibu. Akhirnya ibu pergi meninggalkan laki-laki itu dan melahirkan aku!! saat aku sudah lahir ibu memberikan aku kepada laki-laki itu tetapi dia menolak dan membuang ku, akhirnya ibu tidak menyayangi aku sampai sekarang, aku bertahan hidup dengan bekerja dan belajar untuk diri sendiri karena tidak ada yang menginginkan aku" cerita Blue.
Mendengar itu Mira menangis dan memeluk Blue dengan kuat.
"Aku tidak mau anak kakak menjadi seperti aku, cukup aku yang jadi seperti ini" tangis Blue.
"Kalau gitu kakak tinggal dimana" tanya Blue sambil menghapus air matanya.
"Aku tinggal jalan Asoka timur" jawab Mira.
"Aku antar sekarang kak" ajak Blue.
Semenjak itu Mira mengajak Blue tinggal bersama-sama sampai melahirkan Cahaya, Blue ikut membantu Mira dalam menjalani bisnis kecilnya yang bisa cukup untuk makan mereka saja.
Blue pun ikut dalam pengasuhan Cahaya apabila Mira sibuk membuat model-model baju yang ingin di pasarkan.
Mira mempunyai skill dalam memilih dasar yang menurut dia bagus dan jelek tapi dia tidak memiliki kemampuan dalam membuat desainer yang bagus.
Kebetulan dia menemukan bakat Cahaya pada saat Cahaya mencoret kertas-kertas miliknya yang berserakan. Awalnya Mira ingin marah tapi saat dia melihat coretan itu dia kaget itu bukan coretan tapi sebuah gambar.
Gambar kertas coretan milik Mira di rapikan oleh Cahaya dan gambar itu menjadi cantik.
Mira pun memakai ide itu untuk membuka usaha butiknya untuk pertama kali dan fantastik hasil dari rancangan gambar itu bagus dan laris di butiknya.
Akhirnya Mira memberikan kertas lagi pada Cahaya dengan berkata "gambar baju" dengan sigap Cahaya menggambar seakan tangannya sering memegang pensil tiap hari.
Dengan keuntungan sedikit demi sedikit Mira berhasil membuka 50 cabang butik di seluruh dunia dan dia memperkerjakan Blue sebagai asisten pribadinya untuk menjaga Cahaya.
Blue menerima tawaran itu karena Blue merasa hanya Mira dan Cahaya keluarganya.
Mira mempunyai apa pun yang dia ingin kan dari segi harta tapi Mira tetap hidup sederhana, rumah, apartemen, hotel, mobil, berlian semua koleksi mewah yang dia punya hanya terpajang di rumahnya yang seperti istana di Jakarta.
Tapi di Bali dia hidup sederhana kecuali saat dia ingin bertemu klien baru dia berdandan dengan sangat elegan.
Mira pun mengganti panggilan namanya menjadi Ira karena dia tidak mau orang tau kalau dia mantan model. Apa lagi dia sudah pernah di tipu oleh mantan suami dan mantan temannya dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments