Mira yang sedang asik minum tiba-tiba perutnya terasa mual ingin muntah, dia pun pergi mencari toilet yang ada di diskotik itu.
Tapi entah kenapa dia bingung tempat yang dia datangi terasa sepi dan banyak sekali pintu-pintu.
Mira pun berusaha membuka pintu-pintu itu tapi terkunci akhirnya dia bisa membuka pintu dengan nomor 301. Karena rasa mual nya semakin menjadi-jadi Mira pun langsung masuk ke dalam dan mencari kamar mandi.
Mira muntah sebanyak banyaknya, wine yang dia minum membuat dia merasakan pusing dan pandangan mata nya berkunang-kunang.
"Kepala ku sakit sekali, aku di sini saja dulu he he he" sambil tertawa dan menangis d kamar mandi dengan tubuhnya yang lemas.
Pikirannya yang kacau membuat dirinya seperti orang yang hilang akal.
Melihat Bagus yang merasa kegerahan Hendra pun memberi kode ke pada Reno.
"Pak bagaimana kalau kita pindah tempat, sepertinya bapak tidak nyaman di sini" ucap Reno kepada Bagus.
Bagus yang merasa tubuh nya gerah kepanasan memang merasa tidak nyaman berada di ruangan itu.
"Memang nya kita mau kemana" tanya Bagus.
"Kita ke ruangan VIP saja pak, berkas yang sudah saya buat juga ada di sana jadi kita bisa melanjutkan kerja sama kita di sana" sahut Hendra langsung membantu Bagus berdiri.
Hendra langsung whatsapp ke manajer diskotik itu.
Sedangkan ke adaan di luar.
"Permisi, maaf pak mengganggu saya manajer diskotik di sini. Saya mau tanya apa mobil porsche macan berwarna hitam yang ada di parkiran punya bapak" ucap manajer diskotik itu.
"Itu punya bos saya, ada apa ya" tanya Kim penasaran.
"Kami mohon maaf atas tidak kenyamananya, mobil itu menghalangi mobil dari pengunjung kami yang ingin keluar" jawab manajer itu.
Kim baru ingat saat dia menemani bos nya tadi dia betul-betul belum memarkirkan mobil itu dengan benar. Kim berpikir bosnya akan tidak nyaman di sini jadi dia memarkirkan mobil sembarangan.
"Ini kunci mobil nya anda parkirkan saja sendiri, nanti kalau sudah selesai anda tinggal memberikan kunci ini pada saya" jawab Kim sambil memberikan kunci mobilnya.
"Mobil yang anda gunakan sangat mahal dan pasti sudah di otomotif saya tidak bisa menggunakan mobil itu, saya minta tolong bapak mau memindahkan nya" ucapnya kepada Kim.
Kim pun berpikir apa betul orang seperti dia tidak bisa "oh iya saya akan keluar untuk memindahkan nya" ucap Kim langsung pergi meninggalkan tempatnya.
Hendra, Reno dan Bagus keluar dari ruangan itu dan pindah ke tempat yang sudah di siap kan mereka. Bagus tidak banyak bicara karena gerah yang dia rasakan dari tadi dan dia hanya diam mengikuti Hendra dan Reno berjalan.
"Ini pak silahkan masuk duluan bersama pak Hendra" ucap Reno.
"Kamu mau kemana" tanya Bagus.
"Saya akan mendatangi manajer diskotik ini untuk pelayanan kita di ruangan ini" jawab Reno
"Okey" ketus Bagus.
Bagus dan Hendra memasuki kamar itu, Hendra mencium aroma parfum wanita di ruangan itu. Dia tersenyum dan memulai aksinya karena yang dia pikirkan rencana nya tinggal sedikit lagi sempurna untuk menjebak CEO genius ini untuk menandatangi kontraknya.
"Pak sepertinya bapak kepanasan dan kegerahan saya lihat" tanya Hendra.
"Sepertinya apa yang kamu katakan betul, tubuh ku terasa panas" jawab Bagus.
"Di ruangan ini ada kamar sebelah sana pak, bapak bisa mendinginkan tubuh bapak dengan AC di sana tanpa di lihat orang. Saya akan suruh pelayan di sini untuk membeli baju dari desainer terkenal agar bapak bisa ganti baju" ucap Hendra
"Tidak usah, aku akan suruh sekretarisku untuk mengantar kan baju yang ada di dalam mobil" jawab Bagus.
Bagus menelpon sekretaris Kim tetapi tidak di angkat sama sekali.
"Kenapa dia tidak mengangkat, biasanya sekali telpon dia langsung cekatan angkat telponku" gerutu Bagus.
"Sepertinya sekretaris Kim tidak mendengar telpon dari Bapak karena bapak tau kondisi di luar sangat berisik" ucap Hendra.
"Ya sudah kamu pesan saja baju yang kamu katakan tadi, aku benar-benar sudah panas" ucap Bagus dengan nada kesal.
Hendra tersenyum langsung berkata "baik pak, saya tinggal sebentar untuk memesannya."
Hendra pergi meninggalkan CEO itu, yang di lakukan Hendra langsung terburu-buru berjalan mendekati Reno yang sudah menunggunya.
"Sekarang sudah selesai, tugas ku ke manajer itu dan kamu urus sekretaris yang akan bisa saja tiba-tiba mengganggu rencana kita" perintah Hendra.
Reno hanya mengangguk dan pergi meninggalkan Hendra.
Manajer diskotik itu langsung menemui Hendra yang sudah menunggunya di ruangan terpisah dari pantauan orang lain.
"Pak perempuan itu sudah masuk sebelum kalian masuk tadi" ucap manajer itu.
Hendra tertawa dalam hati nya sesuai dugaan ku tadi aroma parfum wanita sudah ada di dalam sana. Sekarang permainan di mulai Bagus Sandi Dinoto CEO genius.
Di dalam kamar itu Bagus membuka baju nya dan menghidupkan AC sedingin-dinginnya tanpa dia sadari ada orang yang sudah di dalam ruangan itu.
"Sial kenapa masih panas seperti ini, apa AC ini murahan" gerutu Bagus.
Tiba-tiba Mira yang ada di toilet itu berdiri ingin keluar, tapi kepalanya masih sangat sakit untuk mengangkat tubuhnya berdiri.
Dia pun berlahan-lahan berdiri tegak membuka pintu kamar mandi yang dia gunakan, yang dia anggap itu toilet.
Saat membuka pintu dia berjalan keluar kamar mandi dan di lihatnya ada seorang yang sedang duduk di atas kasur.
Mendengar suara pintu kamar mandi Bagus yang dari tadi duduk di atas kasur menghadap ke arah AC kaget ada wanita yang penampilannya sangat kusut, bajunya berantakan, riasan wajahnya pun tidak ada seperti wanita yang tidak bisa berdandan.
Mira pun langsung mendekati laki-laki karna yang dia lihat dalam kondisi mabuk laki-laki itu mirip sekali dengan mantan suami nya Arya.
"Nona kenapa anda ada di kamar ini" tanya Bagus.
Mira pun langsung meneriaki Bagus yang dia lihat Arya. !!
"Dasar laki-laki brengsek, ternyata kau ada di sini" ucap Mira.
"Apa maksud anda nona, yang harusnya bertanya seperti itu saya" jawab Bagus dengan bingung.
"Kau sengaja ke sini mau minta maaf atau ingin merayu ku agar dapat harta yang banyak" marah Mira sambil memegang wajah Bagus.
"Aku muak dengan mu" sinis Mira
Bagus yang bingung dengan ucapan wanita yang ada di depannya langsung berkata.
"Sepertinya nona mabuk, lebih baik nona keluar dari kamar ini sebelum aku menelpon keamanan untuk mengusir nona." usir Bagus.
Mira pun tertawa melihat Bagus yang tidak menggunakan baju "ha ha ha ha sekarang aku tau apa mau mu, dulu kamu tidak mau aku hamil dan menunda kehamilan ku demi karir ku. Sekarang di depan ku kamu tidak menggunakan baju" ucap Mira.
"Nona saya bisa berbuat kasar dengan anda karena sudah berbicara omong kosong dan meremehkan saya" jawab Bagus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments