Di sepanjang perjalanan ibu dan anak ini asyik berbagi cerita satu sama lain.
"Cahaya bunda ingin Cahaya tidak menonjolkan bakat Cahaya dari segi seni ya, bunda tidak mau Cahaya akan jadi pembicaraan orang-orang" ucap Mira ke Cahaya.
"Baik bunda " jawabnya.
Cahaya menuruti apa yang di katakan bunda nya karena tahun lalu saat dia menonjolkan bakatnya dengan membawa hasil pr gambarnya ke sekolah semua orang pada bertanya-tanya siapa orang tua anak itu, pada hal Mira sudah berusaha mengganti identitasnya agar tidak di ketahui siapa pun. Untung Mira bisa mengalihkan pandangan orang-orang bahwa itu gambar miliknya dan Cahaya hanya salah menggambil.
"Bunda untuk libur Minggu ini beliin Cahaya kuas dan cet lukisan ya, Cahaya bosen gambar mulu. Cahaya mau melukis" pintanya.
" Iya, siang kita langsung mampir beli apa yang ingin Cahaya beli " jawab Mira.
"Horeeee, bunda emang baik deh" teriak Cahaya gembira.
Sampai di sekolah mereka pun turun dari mobil, Cahaya pun berpamitan dengan Mira untuk masuk ke kelas baru nya.
"Cahaya belajar yang benar dan ingat ya apa yang bunda ucapkan tadi" pinta Mira.
"Siap bunda, Cahaya ke dalam ya bunda, assalamualaikum" langsung pergi meninggal Mira.
"Waalaikumsalam" jawab Mira.
Mira pun masuk ke mobil dan melajukan kendaraannya dengan cepat untuk pulang ke rumah.
Sesampai di rumah Mira melihat Blue sedang asik mengotak atik komputernya untuk urusan pekerjaan. Karena Blue tugasnya menjaga Cahaya sambil bekerja sebagai asisten Mira jadi Blue sering menghabiskan waktu kerjanya di rumah dari pada di kantor.
"Blue ada pekerjaan apa hari ini" tanya Mira.
"Kak, eh maaf nu hari ini akan ada pertemuan dengan klien bapak Dirga Kencana beliau adalah CEO dari PT halilintar yang ingin menikahkan anaknya di hotel kita, serta mereka ingin desainer dan para pelayan dari kita sedangkan dari panggung artistik perancangan mereka menggunakan PT Cahaya Muda" jawab Blue singkat.
"Blue kalau di rumah tidak apa-apa kamu panggil aku kakak karena kau adikku" ucap Mira.
"Iya kak tapi kan kalau kerja aku harus biasa panggil bu, kalau ngak kerja baru deh panggil kakak" jawab Blue.
"Ya udah terserah kamu, pukul berapa kita mettingnya" tanya Mira.
"Untuk hari ini kita sudah buat janji pukul 15.00 sore, kalau meting dengan PT Cahaya muda besok pukul 11" jawab Blue.
"Okey hari ini aku yang akan datang metting karena waktunya masih lama, ya udah Blue kamu boleh lanjut kerja lagi aku mau siap-siap masak untuk makan siang" ucap Mira.
"Kak mendingan kakak istirahat aja deh biar aku suruh koki yang datang untuk masak, Kakak cukup urus Cahaya aja" omel Blue.
"Blue kakak hanya ingin melakukan yang terbaik untuk Cahaya, aku bisa sukses seperti ini berkat bakat Cahaya anak yang dulu sempat tidak aku ingin kan dan aku beruntung bertemu kamu yang menolongku. Kita memang hidup banyak harta sekarang tapi aku akan mengajarkan Cahaya hidup sederhana agar kita tau siapa keluarga sebenarnya dan siapa keluarga yang memanfaatkan kita" celoteh Mira pada Blue.
"Okey deh, kalau Kakak sudah berkata adikmu ini tidak bisa berbicara" ledek Blue.
Mira tersenyum mendengar ledekan adiknya itu, hidup Blue juga sekarang sudah lebih cukup dia mempunyai apartemen,rumah dan aset-aset lainnya tapi dia sama seperti Mira, Blue lebih memilih untuk pisah rumah dengan Mira dan tinggal di panti jompo untuk ikut membantu orang-orang tua di sana sebab dia ingin merasakan bagaimana merawat orang tua. Mira hanya mendukung apa keinginan adik angkatnya itu.
Di rumah mewah itu Bagus Sandi Dinoto membuka matanya karena kaget suara hp yang mengganggunya.
"Pak maaf mengganggu hari ini pak Harisza Dinoto sudah ada di kantor dan ingin bertemu bapak" ucap Kim.
"Apa, papa ada di kantor" tanya Bagus lagi.
"Iya pak" jawabnya.
"Okey aku siap-siap ke sana" ucap Bagus dengan cepat bangun tidur dan mandi secepatnya.
"Apa yang di rencanakan papa" tanya Bagus dalam hatinya.
Saat bagus keluar kamar tiba-tiba ada perempuan yang menyambutnya yaitu Putri Arman Dinoto istri dari Bagus Sandi Dinoto.
Bagus menikah dengan putri 3 tahun lalu karena perjodohan bisnis orang tua mereka yang memaksakan mereka menikah.
Selama 3 tahun Bagus tidak pernah menyentuh atau menyapa istrinya itu, karena dia betul-betul tidak menyukai perempuan itu dan perempuan itu juga tidak peduli dengan Bagus. Sebelum menikah mereka membuat surat kontrak untuk tidak peduli dengan urusan masing-masing dan akan bercerai ketika kondisi sedang memungkinkan.
Sifat putri yang suka mabuk-mabukan, bermain dengan pacar laki-lakinya di luar sana membuat Bagus muak dan jijik.
"Kenapa pagi-pagi kau menyapa dan sudah rapi seperti ini" tanya Bagus.
"Hari ini kan mertua ku ada di sini, jadi aku sudah cantik dan dandan rapi untuk ikut kamu menemuinya di kantor" jawab Putri.
"Aku tidak peduli" cemooh Bagus sambil sarapan.
"Aku juga tidak peduli, tapi demi bisnis keluarga aku harus bisa membuat mertua ku percaya bahwa keluarga anaknya Sakina, mawadah, warohmah" ledek Putri.
"Terserah kau, lagian kapan pun aku bisa menceraikan mu kalau aku mau" tawa Bagus.
"Aku juga dengan senang hati menerimanya tapi sayangnya kerja sama kita tinggal beberapa bulan lagi selesai, jadi kamu harus sabar sebentar lagi" tawa Putri sombong.
Putri anak sahabat lama dari Harisza dinoto, mereka menikahkannya karena hubungan sahabat dan bisnis mereka. Bagus mengikuti perkataan orang tua nya karena dia sudah membuat janji kontrak dengan Putri akan bercerai setelah perusahaannya selesai berjalan selama 3,5 tahun.
Putri pun mengikuti keinginan Bagus karena dia sudah mempunyai kekasih dan itu pun Putri lebih sering pergi bersama pacar-pacarnya yang lain dari pada di rumah.
"Tuan mobil sudah selesai di siapkan" ucap asisten rumah tangganya kepada bagus.
"Baik lah saya akan segera pergi, tolong bersihkan rumah dan ganti posisi kamar depan karena tuan Harisza dan istri pasti akan menginap di sini" perintahnya.
"Baik tuan" balasnya.
Putri yang saat itu tersenyum menjadi kesal.
"Kenapa kau suruh orang tua mu menginap di sini, aku jadi tidak bisa kemana-mana dan aku harus bersandiwara setiap harinya ketika bertemu mereka" ucapnya kesal.
"Ini rumah ku jadi semua keputusan yang ada di rumah ini milikku, kalau kau tidak ingin bersandiwara lebih baik angkat kaki dari sini" jawab nya marah.
Bagus pun langsung pergi meninggalkan Putri yang lagi kesal. Putri pun langsung membanting gelas yang ada di atas meja karena marah mendengar perkataan Bagus.
"Sial, kalau kontrak ayah sudah selesai aku akan segera cepat-cepat angkat kaki dan meninggalkanmu sendiri di sini, aku tidak butuh laki-laki kejam seperti mu" marahnya.
Di sekolah barunya Cahaya masuk dengan pemberani dan menyapa bu gurunya, dia pun di antar masuk kelas dan memilih bangku kosong yang ingin dia tempati.
"Hello" ucap anak laki-laki di dekatnya.
"kenapa?" tanya Cahaya
"Ini bangku punya ku, kamu duduk di tempat lain aja" ucapnya dengan nada kesal.
"Tapi ini kan kosong kenapa kamu bilang punya kamu, emangnya kamu punya bukti ini punya kamu" balas Cahaya tidak mau kalah.
"Tapi dari rumah aku sudah siapkan, bangku yang di depan baris ke pertama dekat kaca dari kiri itu punya ku, sekarang kamu pergi" usirnya.
"Sorry ya, aku datang duluan jadi kalau kamu mau duduk cari tempat lain aja" perintah Cahaya sambil mengusir tangannya yang memegang mejanya.
"Enggak mau, ini punyaku" sambil menarik bangku itu.
Cahaya pun rebutan bangku dengan anak lelaki itu dan anak lelaki itu terjatuh saat di dorong Cahaya.
Ibu guru kaget saat masuk melihat mereka bertengkar.
"Kenapa ini, ayo jelaskan pada bu guru" tanyanya.
"Dia mengambil bangku ku dan sekarang mendorong ku" ucap anak lelaki itu.
"Bohong, ini kan tempat Cahaya dan Cahaya duluan yang datang. Kamu aja tiba-tiba cari masalah" jelas Cahaya.
"Udah-udah ngak boleh rebutan sekarang kalian harus maafan dan kamu Kevin duduk di belakang Cahaya" perintah ibu.
"Ngak mau, aku mau duduk disini" jawab Kevin.
"Ya udah ibu langsung telpon kedua orang tua kamu karena di hari pertama kamu sudah cari masalah di kelas" gertak bu guru.
"Okey-okey, aku minta maaf dan akan duduk di sana, puas" jawab Kevin dengan kesal dan pergi meninggalkan Cahaya dan bu guru.
Bu guru kaget melihat tingkah anak itu tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena ini hari pertama masuk sekolah, sedangkan Cahaya tersenyum karena kemenangannya bertengkar.
Sekarang bu guru mulai mengajari anak-anak nya.
"Ayo anak-anak sekarang karena sudah kumpul semua, ibu ingin memperkenalkan diri ya, nama ibu Sirah kalian bisa panggil bu guru Sirah!! sekarang kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing" ucap bu guru.
Satu persatu anak memperkenalkan diri. Selesai itu mereka belajar, bermain, dan akhirnya beristirahat. Saat cahaya sedang asyik ingin membuka makanannya tiba-tiba Kevin datang langsung menyenggol makanan itu sampai jatuh.
Cahaya pun langsung marah "kamu sengaja ya buat makanan aku jatuh, dari pagi tadi kamu cari masalah terus dengan aku" ucapnya.
"Kamu yang duluan buat aku marah dan akhirnya kamu kena kan" tawanya
"Sini kamu berantem sama aku" ucap Cahaya marah.
"Maaf ya aku ngak berantem sama anak cewek" ledeknya sambil pergi meninggalkan Cahaya.
Dalam hati Cahaya "awas ya aku balas nanti."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments