bab 8

Di sepanjang perjalanan ibu dan anak ini asyik berbagi cerita satu sama lain.

"Cahaya bunda ingin Cahaya tidak menonjolkan bakat Cahaya dari segi seni ya, bunda tidak mau Cahaya akan jadi pembicaraan orang-orang" ucap Mira ke Cahaya.

"Baik bunda " jawabnya.

Cahaya menuruti apa yang di katakan bunda nya karena tahun lalu saat dia menonjolkan bakatnya dengan membawa hasil pr gambarnya ke sekolah semua orang pada bertanya-tanya siapa orang tua anak itu, pada hal Mira sudah berusaha mengganti identitasnya agar tidak di ketahui siapa pun. Untung Mira bisa mengalihkan pandangan orang-orang bahwa itu gambar miliknya dan Cahaya hanya salah menggambil.

"Bunda untuk libur Minggu ini beliin Cahaya kuas dan cet lukisan ya, Cahaya bosen gambar mulu. Cahaya mau melukis" pintanya.

" Iya, siang kita langsung mampir beli apa yang ingin Cahaya beli " jawab Mira.

"Horeeee, bunda emang baik deh" teriak Cahaya gembira.

Sampai di sekolah mereka pun turun dari mobil, Cahaya pun berpamitan dengan Mira untuk masuk ke kelas baru nya.

"Cahaya belajar yang benar dan ingat ya apa yang bunda ucapkan tadi" pinta Mira.

"Siap bunda, Cahaya ke dalam ya bunda, assalamualaikum" langsung pergi meninggal Mira.

"Waalaikumsalam" jawab Mira.

Mira pun masuk ke mobil dan melajukan kendaraannya dengan cepat untuk pulang ke rumah.

Sesampai di rumah Mira melihat Blue sedang asik mengotak atik komputernya untuk urusan pekerjaan. Karena Blue tugasnya menjaga Cahaya sambil bekerja sebagai asisten Mira jadi Blue sering menghabiskan waktu kerjanya di rumah dari pada di kantor.

"Blue ada pekerjaan apa hari ini" tanya Mira.

"Kak, eh maaf nu hari ini akan ada pertemuan dengan klien bapak Dirga Kencana beliau adalah CEO dari PT halilintar yang ingin menikahkan anaknya di hotel kita, serta mereka ingin desainer dan para pelayan dari kita sedangkan dari panggung artistik perancangan mereka menggunakan PT Cahaya Muda" jawab Blue singkat.

"Blue kalau di rumah tidak apa-apa kamu panggil aku kakak karena kau adikku" ucap Mira.

"Iya kak tapi kan kalau kerja aku harus biasa panggil bu, kalau ngak kerja baru deh panggil kakak" jawab Blue.

"Ya udah terserah kamu, pukul berapa kita mettingnya" tanya Mira.

"Untuk hari ini kita sudah buat janji pukul 15.00 sore, kalau meting dengan PT Cahaya muda besok pukul 11" jawab Blue.

"Okey hari ini aku yang akan datang metting karena waktunya masih lama, ya udah Blue kamu boleh lanjut kerja lagi aku mau siap-siap masak untuk makan siang" ucap Mira.

"Kak mendingan kakak istirahat aja deh biar aku suruh koki yang datang untuk masak, Kakak cukup urus Cahaya aja" omel Blue.

"Blue kakak hanya ingin melakukan yang terbaik untuk Cahaya, aku bisa sukses seperti ini berkat bakat Cahaya anak yang dulu sempat tidak aku ingin kan dan aku beruntung bertemu kamu yang menolongku. Kita memang hidup banyak harta sekarang tapi aku akan mengajarkan Cahaya hidup sederhana agar kita tau siapa keluarga sebenarnya dan siapa keluarga yang memanfaatkan kita" celoteh Mira pada Blue.

"Okey deh, kalau Kakak sudah berkata adikmu ini tidak bisa berbicara" ledek Blue.

Mira tersenyum mendengar ledekan adiknya itu, hidup Blue juga sekarang sudah lebih cukup dia mempunyai apartemen,rumah dan aset-aset lainnya tapi dia sama seperti Mira, Blue lebih memilih untuk pisah rumah dengan Mira dan tinggal di panti jompo untuk ikut membantu orang-orang tua di sana sebab dia ingin merasakan bagaimana merawat orang tua. Mira hanya mendukung apa keinginan adik angkatnya itu.

Di rumah mewah itu Bagus Sandi Dinoto membuka matanya karena kaget suara hp yang mengganggunya.

"Pak maaf mengganggu hari ini pak Harisza Dinoto sudah ada di kantor dan ingin bertemu bapak" ucap Kim.

"Apa, papa ada di kantor" tanya Bagus lagi.

"Iya pak" jawabnya.

"Okey aku siap-siap ke sana" ucap Bagus dengan cepat bangun tidur dan mandi secepatnya.

"Apa yang di rencanakan papa" tanya Bagus dalam hatinya.

Saat bagus keluar kamar tiba-tiba ada perempuan yang menyambutnya yaitu Putri Arman Dinoto istri dari Bagus Sandi Dinoto.

Bagus menikah dengan putri 3 tahun lalu karena perjodohan bisnis orang tua mereka yang memaksakan mereka menikah.

Selama 3 tahun Bagus tidak pernah menyentuh atau menyapa istrinya itu, karena dia betul-betul tidak menyukai perempuan itu dan perempuan itu juga tidak peduli dengan Bagus. Sebelum menikah mereka membuat surat kontrak untuk tidak peduli dengan urusan masing-masing dan akan bercerai ketika kondisi sedang memungkinkan.

Sifat putri yang suka mabuk-mabukan, bermain dengan pacar laki-lakinya di luar sana membuat Bagus muak dan jijik.

"Kenapa pagi-pagi kau menyapa dan sudah rapi seperti ini" tanya Bagus.

"Hari ini kan mertua ku ada di sini, jadi aku sudah cantik dan dandan rapi untuk ikut kamu menemuinya di kantor" jawab Putri.

"Aku tidak peduli" cemooh Bagus sambil sarapan.

"Aku juga tidak peduli, tapi demi bisnis keluarga aku harus bisa membuat mertua ku percaya bahwa keluarga anaknya Sakina, mawadah, warohmah" ledek Putri.

"Terserah kau, lagian kapan pun aku bisa menceraikan mu kalau aku mau" tawa Bagus.

"Aku juga dengan senang hati menerimanya tapi sayangnya kerja sama kita tinggal beberapa bulan lagi selesai, jadi kamu harus sabar sebentar lagi" tawa Putri sombong.

Putri anak sahabat lama dari Harisza dinoto, mereka menikahkannya karena hubungan sahabat dan bisnis mereka. Bagus mengikuti perkataan orang tua nya karena dia sudah membuat janji kontrak dengan Putri akan bercerai setelah perusahaannya selesai berjalan selama 3,5 tahun.

Putri pun mengikuti keinginan Bagus karena dia sudah mempunyai kekasih dan itu pun Putri lebih sering pergi bersama pacar-pacarnya yang lain dari pada di rumah.

"Tuan mobil sudah selesai di siapkan" ucap asisten rumah tangganya kepada bagus.

"Baik lah saya akan segera pergi, tolong bersihkan rumah dan ganti posisi kamar depan karena tuan Harisza dan istri pasti akan menginap di sini" perintahnya.

"Baik tuan" balasnya.

Putri yang saat itu tersenyum menjadi kesal.

"Kenapa kau suruh orang tua mu menginap di sini, aku jadi tidak bisa kemana-mana dan aku harus bersandiwara setiap harinya ketika bertemu mereka" ucapnya kesal.

"Ini rumah ku jadi semua keputusan yang ada di rumah ini milikku, kalau kau tidak ingin bersandiwara lebih baik angkat kaki dari sini" jawab nya marah.

Bagus pun langsung pergi meninggalkan Putri yang lagi kesal. Putri pun langsung membanting gelas yang ada di atas meja karena marah mendengar perkataan Bagus.

"Sial, kalau kontrak ayah sudah selesai aku akan segera cepat-cepat angkat kaki dan meninggalkanmu sendiri di sini, aku tidak butuh laki-laki kejam seperti mu" marahnya.

Di sekolah barunya Cahaya masuk dengan pemberani dan menyapa bu gurunya, dia pun di antar masuk kelas dan memilih bangku kosong yang ingin dia tempati.

"Hello" ucap anak laki-laki di dekatnya.

"kenapa?" tanya Cahaya

"Ini bangku punya ku, kamu duduk di tempat lain aja" ucapnya dengan nada kesal.

"Tapi ini kan kosong kenapa kamu bilang punya kamu, emangnya kamu punya bukti ini punya kamu" balas Cahaya tidak mau kalah.

"Tapi dari rumah aku sudah siapkan, bangku yang di depan baris ke pertama dekat kaca dari kiri itu punya ku, sekarang kamu pergi" usirnya.

"Sorry ya, aku datang duluan jadi kalau kamu mau duduk cari tempat lain aja" perintah Cahaya sambil mengusir tangannya yang memegang mejanya.

"Enggak mau, ini punyaku" sambil menarik bangku itu.

Cahaya pun rebutan bangku dengan anak lelaki itu dan anak lelaki itu terjatuh saat di dorong Cahaya.

Ibu guru kaget saat masuk melihat mereka bertengkar.

"Kenapa ini, ayo jelaskan pada bu guru" tanyanya.

"Dia mengambil bangku ku dan sekarang mendorong ku" ucap anak lelaki itu.

"Bohong, ini kan tempat Cahaya dan Cahaya duluan yang datang. Kamu aja tiba-tiba cari masalah" jelas Cahaya.

"Udah-udah ngak boleh rebutan sekarang kalian harus maafan dan kamu Kevin duduk di belakang Cahaya" perintah ibu.

"Ngak mau, aku mau duduk disini" jawab Kevin.

"Ya udah ibu langsung telpon kedua orang tua kamu karena di hari pertama kamu sudah cari masalah di kelas" gertak bu guru.

"Okey-okey, aku minta maaf dan akan duduk di sana, puas" jawab Kevin dengan kesal dan pergi meninggalkan Cahaya dan bu guru.

Bu guru kaget melihat tingkah anak itu tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena ini hari pertama masuk sekolah, sedangkan Cahaya tersenyum karena kemenangannya bertengkar.

Sekarang bu guru mulai mengajari anak-anak nya.

"Ayo anak-anak sekarang karena sudah kumpul semua, ibu ingin memperkenalkan diri ya, nama ibu Sirah kalian bisa panggil bu guru Sirah!! sekarang kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing" ucap bu guru.

Satu persatu anak memperkenalkan diri. Selesai itu mereka belajar, bermain, dan akhirnya beristirahat. Saat cahaya sedang asyik ingin membuka makanannya tiba-tiba Kevin datang langsung menyenggol makanan itu sampai jatuh.

Cahaya pun langsung marah "kamu sengaja ya buat makanan aku jatuh, dari pagi tadi kamu cari masalah terus dengan aku" ucapnya.

"Kamu yang duluan buat aku marah dan akhirnya kamu kena kan" tawanya

"Sini kamu berantem sama aku" ucap Cahaya marah.

"Maaf ya aku ngak berantem sama anak cewek" ledeknya sambil pergi meninggalkan Cahaya.

Dalam hati Cahaya "awas ya aku balas nanti."

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 bab 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
147 bab 147
148 bab 148
149 bab 149
150 bab 150
Episodes

Updated 150 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
bab 133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146
147
bab 147
148
bab 148
149
bab 149
150
bab 150

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!