EPISODE 20 Jamuan Makan Dan Di Angkat Menjadi Kepala Desa

"Kau!!!" seru Lei dengan terkejut ketika melihat raja tikus yang tiba-tiba saja sudah berada di depannya.

Mendengar teriakan Lei membuat You Keke langsung berlari menghampirinya. melihat ada tikus sebesar manusia dewasa membuat you Keke juga berteriak dan menyeret Lei untuk menjauh.

"Keke tenanglah." kata Lei

"Siapa dia Lei?" tanya You Keke.

"Dia raja tikus. tenanglah." jawab Lei

"Aku sudah menepati janjiku dengan menghabisi burung Garbang, kau juga harus menepati janjimu padaku. dan ini...." kata raja tikus dengan menyerahkan jantung burung Garbang pada Lei sebagai bukti jika dia telah berhasil mengalahkan burung Garbang.

"Apa!!!!" seru you Keke ketika mendengar perkataan raja tikus.

"Itu jantung burung Garbang seperti yang kau minta jika aku berhasil mengalahkannya maka aku harus membawa bagian tubuhnya untuk dijadikan sebagai bukti jika aku benar-benar sudah mengalahkannya." kata raja tikus.

"Bagaimana aku bisa yakin jika ini adalah jantung burung Garbang? kau tidak sedang menipuku bukan." kata Lei dengan menatap curiga ke arah raja tikus

"Ada tanda di jantungnya kau bisa mencarinya." kata raja tikus.

Lei pun memeriksa dengan seksama dan ternyata benar memang ada sebuah tanda bewarna hijau kehitaman di jantung tersebut serta bau yang sangat ciri khas yang belum pernah dia menciumnya.

"Karena aku sudah memenuhi perintah mu maka aku akan kembali." kata raja tikus

"Baiklah aku percaya padamu. terimakasih karena telah membantuku." kata Lei dengan mengangguk.

Setelah raja tikus pergi, Lei pun menceritakan semuanya pada You Keke tanpa tersisa. You Keke pun mengangguk paham. ia juga bersyukur karena sekarang desa Cahaya sudah bebas dari ancaman burung Garbang.

Tiba-tiba saja mereka di kejutkan lagi oleh seseorang yang tak lain adalah Ming In. entah kapan datangnya tidak ada yang tahu.

"Aku benar-benar ingin memukulmu sekarang." kata You Keke dengan kesalnya.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" tanya Ming In dengan penasarannya.

"Kenapa kau ingin tahu urusan orang lain hah." kata You Keke.

"Burung Garbang sudah mati. aku meminta bantuan raja tikus untuk mengalahkannya.

"Sungguh? kau tidak bercanda bukan?" kata Ming In dengan terkejutnya.

"Kau lihat itu? itu adalah jantung burung Garbang." kata Lei

"Kau tidak takut jika itu hanya tipuan saja Lei." tanya Ming In.

"Tidak. aku percaya padanya." ujar Lei.

You Keke pun kini menceritakan semuanya pada Ming bagaimana kejadiannya. setelah mendengar itupun ia pun juga merasa lega. dengan penuh antusias mereka pun langsung pergi ke desa Cahaya untuk mengabarkan kabar gembira ini.

Seperti biasanya semua orang sudah menanti kedatangan ketiganya. ketika mendengar apa yang di sampaikan Lei semuanya bersorak gembira.

"Sekarang kalian bisa hidup tenang dan tidak perlu memikirkan burung itu. aku juga menyarankan agar melakukan penanaman padi untuk berjaga-jaga jika saja kemarau datang berkepanjangan." kata Lei.

"Apakah kau anak muda yang sudah membunuh burung iblis itu?"

"Tidak. temanku yang sudah membunuhnya. aku meminta bantuannya karena tidak mampu mengalahkannya." kata Lei.

"Apakah tuan muda Ming? atau gadis yang di sebelahnya?" Lei hanya menggelengkan kepalanya saja sambil tersenyum

"Hei jangan panggil aku tuan muda Ming karena aku sudah melepas gelar itu dan aku tidak suka jika kalian memanggil seperti itu." kata Ming In.

Tentu saja perkataan Ming In membuat semua orang terkejut. mereka pun menanyakan apa yang membuat laki-laki itu sampai rela melepaskan gelarnya padahal banyak orang yang ingin mendapatkan gelar tersebut.

"Untuk merayakan ini bagaimana kalau kita mengadakan jamuan kecil-kecilan?" kata salah seorang wanita yang terlihat begitu bersemangat membuat yang lainnya pun ikut menyetujuinya.

Mereka pun langsung bergegas pada tugas masing-masing. sementara para pria juga ikut membantu mencari kayu bakar, ada juga yang hanya duduk sambil berbincang ringan.

Ketiga sahabat itu yang melihat betapa indahnya pemandangan seperti itu hanya bisa tersenyum saja. mereka juga ikut membantu.

Setelah cukup lama menyiapkan semuanya kini pun makanan pun sudah siap. mereka tidak memakai piring atau wadah Lain untuk menampung semua makanan melainkan hanya beralaskan daun yang sudah mereka susun menjadi memanjang kemudian makanan itu di letakkan di atasnya.

Semuanya pun berkumpul dan memandang banyaknya makanan yang mereka masak. sudah sangat lama mereka tidak melakukan jamuan seperti itu karena memang tidak ada makanan sama sekali jikapun ada teror burung Garbang masih tetap ada yang tidak akan membuat semuanya tenang.

"Baiklah tunggu apalagi ayo kita makan." kata seorang pria dengan senyum manisnya.

Semuanya pun dengan begitu antusiasnya menikmati makanan tersebut. sungguh terlihat begitu hangat.

"Aku berharap setelah ini mereka dapat menjalani kehidupan lebih baik dari sebelumnya. dan ini akan menjadi awal." kata you Keke yang di angguki sahabatnya.

"Ya aku juga berharap begitu." ujar Lei dengan tersenyum.

di tengah-tengah makan mereka seorang pria tua angkat bicara yang membuat semua orang langsung menoleh ke arahnya.

"Setelah ini jangan ada yang kembali karena ada yang ingin aku sampaikan pada kalian." kata Bao Shan yang merupakan kepala desa Cahaya.

Setelah selesai dengan cara makannya, kini Bao Shan pun mengutarakan maksudnya lebih dulu selama semua orang masih ada di sana.

"Kalian tentu tahu aku sudah semakin tua dan tidak bertenaga. selama itu aku sebagai kepala desa bertanggung jawab untuk keselamatan kalian tapi selama itu juga aku tidak bisa melindungi kalian dan aku benar-benar minta maaf untuk hal ini. aku rasa disini ada yang lebih berhak menggantikan posisiku sebagai kepala desa." kata Bao Shan.

"Apa yang anda bicarakan?"

"Aku bicara apa adanya. aku sudah tua dan ingin beristirahat saja. karena kebetulan kalian semua berkumpul hari ini jadi aku ingin mengatakannya kalau aku tidak akan menjadi kepala desa lagi, dan yang akan menggantikan ku sebagai kepala desa ada anak muda itu " kata Bao Shan yang membuat Lei terkejut karena pria tua itu malah menunjuk dirinya

"Kenapa anda menunjuk saya?" tanya Lei.

"Karena aku yakin kau mampu menciptakan kedamaian didesa ini dan melindungi semua orang. kau masih muda dan punya kemampuan. berkat kau dan sahabatmu lah desa kami terbebas dari burung Garbang. aku sebagai kepala desa berterima kasih banyak pada kalian." kata Bao Shan.

Tidak seperti dugaannya justru semua orang pun setuju dengan keputusan yang di ambil Bao Shan, namun Lei tetap kekeh menolak Karena ia tidak tertarik namun karena ia terpojok akhirnya ia pun mengiyakan saja.

"Baiklah. aku mohon bimbingan kalian." ucap Lei dengan menghela nafasnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!