EPISODE 12 Bermain Pedang

Tidak perlu waktu lama kini Ming In sudah mendapatkan 7 ekor ikan besar yang membuat Lei dan You Keke terperangah kagum. mereka dengan segera mempersiapkan api unggun dan mulai membakar hasil buruan nya.

Mereka menikmati makan malam di depan api unggun dengan tenangnya. Malam ini Ming In bermalam bersama Lei dan You Keke karena jika dia kembali sudah pasti dia akan kesulitan lagi untuk bisa keluar.

Berbincang ringan pun menyertai mereka. mereka membahas tentang burung Garbang dan solusi agar teror itu tidak terjadi lagi. namun sampai sekarang masih belum ada solusi dan jawaban dari semua yang terjadi di desa Cahaya.

Malam pun berlalu begitu saja, You Keke bangun lebih awal di bandingkan dengan yang lainnya. namun setelah ia meregangkan ototnya dan melihat ke depan betapa terkejutnya melihat padi-padi yang siap untuk di panen. tentu ia terkejut karena kemarin padi-padi itu masih berbunga dan dalam waktu semalam tiba-tiba sudah siap untuk di panen.

"Lei, In In!!!!" teriak You Keke yang membuat kedua pria itu terkejut dan langsung berlari menghampiri you Keke.

"Ada apa? kenapa kau berteriak?" tanya Ming In.

"Kenapa?" tanya Lei.

"Lihatlah itu." kata You Keke dengan menunjuk ke arah depan.

"wahhh luar biasa. ternyata ucapannya benar." ucap Lei dengan kagumnya.

"Kita panen besar. Keke kau ambilah wadah atau karung." kata Ming In dengan gembiranya.

"Tidak. jangan sekarang, kita harus menunggunya 2 hari lagi." kata Lei yang membuat keduanya bingung.

"Dua hari lagi? bukankah ini sudah siap di panen?" tanya Ming In.

"Guruku berpesan padaku seperti itu." jawab Lei yang membuat keduanya paham.

Merekapun berniat ke desa Cahaya untuk memastikan keadaan, namun di tengah perjalanan tak sengaja salah satu orang suruhan Shen Rui melihat You Keke yang membuat mereka di kejar oleh orang-orang suruhan Shen Rui.

Mereka terus berlari dan mencari tempat persembunyian karena orang-orang suruhan Shen Rui semakin banyak dan lagi prajurit keluarga Ming juga sudah melihat Ming In yang bersama mereka.

"Kesini!!" kata Lei yang langsung melompat di ikuti kedua teman-temannya.

Mereka melompat ke dalam semak-semak belukar yang cukup dalam sehingga mengalami beberapa luka di tubuh mereka.

"Kemana mereka pergi?"

"Aku yakin mereka masih berada di sekitar sini. ayo cari lagi."

Setelah memastikan jika orang-orang yang mengejar mereka sudah tidak ada lagi yang berada di sana, Lei pun segera membantu You Keke dan Ming In berdiri.

"Kau baik-baik saja?" tanya Lei pada You Keke.

"Hanya lecet sedikit saja, tapi tidak masalah aku sudah terbiasa dengan semua ini." jawab you Keke dengan merapikan bajunya.

"Kau?" tanya Lei pada Ming In.

"Aku juga. tapi Lei, mungkin aku akan kembali lebih dulu karena mereka sudah melihat mu dan jika aku tidak kembali pasti mereka juga akan mencarimu." kata Ming In.

"Ya aku paham. kembalilah dulu aku akan mengatasi semuanya." ujar Lei.

"Bagaimana denganmu?" tanya Ming In pada You Keke.

"Lebih baik aku mati dari pada harus kembali kedalam neraka itu." jawab You Keke dengan datarnya.

"Baiklah. Kalian jaga diri baik-baik, aku pasti akan menemui kalian lagi setelah berbicara dengan kakek." kata Ming In yang di angguki keduanya kemudian berlalu pergi.

"Kita cari tempat dulu untuk mengobati lukamu." kata Lei dengan menarik tangan You Keke.

Lei mencari tanaman obat-obatan untuk You Keke, sementara gadis itu menunggu sambil duduk. Lei datang dengan membawa beberapa daun dengan bentuk berbeda kemudian ia tumbuk dengan batu dan membalutkannya pada luka you Keke.

"Perih bukan?" ucap Lei .

"Sedikit." jawab You Keke dengan meringis menahan sakit.

"Apa yang akan kau lakukan pada orang-orang suruhan tuan Shen?" tanya Lei.

"Aku akan membunuhnya jika mereka masih terus mengganggu hidupku." jawab You Keke dengan mantapnya.

"Kau pernah membunuh?" tanya Lei yang mendapatkan jawaban berupa gelengan kepala.

"Membunuh seseorang tidak semudah yang kau pikirkan." kata Lei

"Apa kau pergi membunuh seseorang?" tanya You Keke.

"Selama ini aku hidup mengembara di alam bebas. jadi hal itu sudah tidak asing bagiku. aku harus melindungi diriku sendiri dari pada aku mati. aku punya prinsip, sebelum musuh menusukku, aku akan memenggal kepalanya lebih dulu." jawab Lei yang membuat You Keke terkejut bukan main.

"Ya aku sangat ingin seperti itu. aku benar-benar ingin membunuh si brengsek Shen Rui." ujar You Keke.

"Pertama-tama kau harus menghabisi orang-orangnya. dan kau tahu berapa banyak bukan. kau yakin kau akan sanggup?" tanya Lei.

"Aku yakin kan ada kau yang akan membantuku." jawab You Keke .

"Kau bisa bermain pedang?" tanya Lei.

"Bisa. sedari kecil aku selalu berlatih bersama ibuku." jawab You Keke.

"Ingin bermain dengan ku?" tanya Lei yang membuat You Keke menoleh.

Dentingan pedang pun mulai terdengar. hentakan demi hentakan langkah demi langkah serta ayunan pedang tengah di lakukan keduanya. Lei yang melihat permainan pedang yang di lakukan You Keke pun kagum. Gerakan dan kecepatannya benar-benar sangat bagus namun masih ada celah untuk dia memukul mundur You Keke.

Satu serangan Lei membuat You Keke terkejut dan menjatuhkan pedangnya karena pedang Lei tepat berada di keningnya dan ia sudah merasakan rasa dingin dari pedang Lei.

"Gerakanmu sangat bagus namun masih ada beberapa celah yang membuat musuh bisa kapan saja memukul mundur." kata Lei dengan menjauhkan pedangnya.

"Kau hanya perlu mengatur kecepatan dan caramu mengecoh musuh cukup baik. kau harus bisa menyerang titik kelemahan musuhmu dan membuat musuhmu tidak berdaya dengan permainan mu." kata Lei

"Baiklah aku akan berlatih lagi." ujar You Keke.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!