Tak berselang lama datanglah seorang laki-laki tampan yang berjalan dengan langkah tegapnya. ya dia adalah Ming In. ia belum tahu jika orang yang di maksud kan itu adalah sahabat lamanya.
Sebenarnya dia tadi sedang berlatih dan kebiasaannya tidak boleh ada yang menggangu tapi ketika mendengar jika ada seorang laki-laki yang ingin menemuimunya dan mengaku sebagai sahabat lamanya membuat Ming In penasaran sehingga menyudahi latihannya.
Saat mendengar perkataan seorang penjaga itu hanya satu nama yang terlintas di pikirannya tentang sahabat lamanya. ia juga belum yakin jika itu memang benar orang yang dia tunggu-tunggu selama ini.
Tapi ketika sampai di luar dan melihat jika ada seorang yang wajahnya sangat mirip dengan sahabat lamanya membuat dia sedikit terkejut tapi masih tetap berusaha untuk biasa-biasa saja.
"Bukankah kau adalah putri gubernur Shen?" tanya Ming In pada You Keke.
"Putri?? ayahku bahkan sudah lama tiada. aku tidak ada sangkut-pautnya dengan pria yang bernama Shen Shen siapa itu." kata You Keke dengan sinisnya.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Lei pada Ming In sehingga membuat Ming In hanya menatapnya saja dan mengingat-ingat dimana dia pernah mendengar suara itu.
"Apakah kau tidak mengingatku sama sekali?" tanya Lei lagi yang membuat Ming In terlonjak kaget.
Dia langsung saja memeluk Lei tanpa basa-basi lagi. keduanya pun larut dalam suasana haru. saking senangnya Ming In sampai tidak dapat menahan air matanya. ya laki-laki itu rupanya menangis sesenggukan.
"Drama apa lagi ini..." batin You Keke yang menyaksikan kejadian itu.
"Ternyata kau masih mengingatku He." kata Lei dengan terkekeh kecil karena Ming In tidak pernah berubah sedikitpun dan tetap saja seorang yang cengeng.
"Mana mungkin aku melupakan dirimu. kemana saja kau kenapa baru kembali sekarang." kata Ming In yang sekarang justru terlihat kesal.
"Aku ingin menjadi diriku sendiri saja. aku tidak ingin ada orang lain lagi yang mengatakan hal-hal buruk padaku. dan aku sudah mendapatkan semuanya tapi ku kira kau masih lebih atas dariku...ckckck kapan aku bisa di atasmu kau selalu saja menjadi nomor satu." kata Lei dengan bercanda tapi dengan raut wajah yang sangat serius sehingga membuat Ming In hanya bisa menghela nafasnya saja.
"Apakah kau pikir aku sesenang itu mempunyai kemampuan seperti ini. jika aku boleh meminta aku lebih baik menjadi seperti dirimu dulu. percuma mempunyai kemampuan dan kekuatan jika menyelamatkan satu desa saja tidak bisa." ucap Ming In yang membuat Lei menatapnya.
"Apa yang kau maksud?" tanya Lei dengan tidak mengerti.
"Kekacauan itu belum teratasi Lei. aku sudah berusaha dengan semua kemampuan yang aku miliki tapi tetap saja sampai detik ini masalah yang terjadi di desa cahaya semakin buruk." kata Ming In dengan menunduk lemas.
Lei yang mendengar pun tampak terkejut. dia tidak menyangka hal itu masih terjadi sampai saat ini. dia meninggalkan desa cahaya sudah bertahun-tahun lamanya dan juga masalah itu sudah terjadi sebelumnya. Dia menepuk punggung Ming In dan menenangkannya. karena dia tahu apa yang di rasakan Ming In saat ini.
"Tidak perlu khawatir sekarang aku sudah kembali dan kita akan mencari jalan keluarnya sama-sama. tapi sebelum itu kau harus menemaniku mengunjungi desa cahaya dulu bagaimana." kata Lei yang membuat Ming In mendongak dan mengangguk dengan tersenyum kecil.
"Baiklah ayo. apakah dia akan ikut?" tanya Ming In dengan menatap ke arah You Keke.
"Tentu saja karena kita adalah partner." ujar You Keke yang membuat Ming In menatapnya dengan aneh
"Ahh hahaha itu memang benar. kita tak sengaja bertemu di hutan dan memutuskan untuk bekerja sama dalam hal ini." kata Lei
"Ya lagi pula sekarang aku adalah seorang buruan." kata You Keke.
"Jangan bilang jika kau ini sudah kabur dari rumahmu.' kata Ming In dengan menebak
"Ya memang aku kabur dari rumah dan aku tidak Sudi kembali lagi kesana." kata You keke
"Baiklah ayo..." kata Lei
Merekapun bergegas menuju ke desa cahaya untuk Melihat bagaimana keadaan desa tersebut. dalam perjalanan mereka terus berbincang-bincang mengenai masalah yang menimpa desa cahaya. Lei terus mendengarkan Karena memang sudah lama sekali dia tidak mendengar cerita tersebut.
"Apakah setiap harinya burung itu selalu mendatangi desa cahaya?" tanya Lei.
"Ya selalu dia selalu membuat kekacauan di desa itu aku sangat kasihan melihat warga desa itu karena burung itu selalu mengacau dan tak jarang menculik orang-orang desa cahaya. kasus kelaparan pun sering terjadi karena padi mereka selalu di hancurkan oleh burung sialan itu." kata Ming In.
"Tidak perlu khawatir karena sebelum aku pergi dari rumah aku sudah mengambil seperempat beras di gudang rumahku untuk mereka semua. mungkin itu akan sedikit membantu meringankan beban mereka dan juga kasus kelaparan tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat ini." kata You Keke
"Jadi kau mencuri beras?" tanya Lei.
"Ya karena tidak ada cara lain lagi. mereka sudah meminta tolong dengan cara baik-baik tapi pria itu tidak memberikannya dan malah memberikan cacian yang gak seharusnya mereka terima. biar saja jika aku mau aku bisa mengambil semua isi yang ada di gudang tersebut tapi aku tidak melakukannya karena itu akan berakibat buruk pada semua warga desa cahaya." kata You Keke yang di angguki oleh Lei begitupun juga dengan Ming In.
"Tidak ada yang salah dengan apa yang kau lakukan. justru kau sangat membantu mereka. aku mewakili mereka ingin berterimakasih padamu karena sudah bersedia membantu mereka." kata Ming In.
"Hahaha sudahlah kenapa berlebihan sekali. bukankah kita adalah partner juga." kata You Keke yang membuat Ming In hanya bisa tersenyum kecil saja kemudian mengangguk.
Tak berselang lama kini mereka sampai di desa Cahaya. suasananya masih sama seperti terkahir kali Ming In mengunjunginya. hanya saja sekarang ada beberapa orang yang beraktivitas di luar salah satunya menanam padi untuk menyambung hidup mereka.
Melihat hal itu membuat Lei tersentuh dan bermaksud ingin melakukan hal yang sama dengan orang tersebut. dia berbicara pada You Keke dan Ming In tentang ide yang tlintas di pikirannya tersebut. dan keduanya pun hanya mengangguk setuju saja.
"Baiklah aku akan melakukannya besok. sekarang aku akan mengunjungi ladangku dulu. entah seperti apa sekarang aku tidak tahu. kalian bisa berjalan-jalan sebentar tidak masalah.' kata Lei.
"Hmm baiklah jika ada apa-apa kau bisa memberitahu ku. " ujar Ming In.
Mereka pun berjalan berdua sementara Lei pergi ke arah lain untuk mencari dimana ladangnya dahulu. dia sedikit lupa dengan tempatnya karena itu butuh aktif agak lama untuk mencarinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments