Di segala penjuru desa cahaya, orang-orang suruhan Shen Rui menyebar dan mencari keberadaan You Keke. tak jarang mereka juga menghancurkan apapun itu jika tidak di izinkan masuk ke rumah mereka.
"Tolong tuan jangan hancurkan rumah kami. kamu benar-benar tidak tahu di mana keberadaan putri Keke." kata salah satu warga yang tidak mengizinkan orang suruhan Shen Rui untuk masuk.
"Banyak bicara." kata pria suruhan Shen Rui dengan menghardik pria tua itu kemudian masuk kedalam rumahnya dan mencari keberadaan You Keke.
Beberapa barang di hancurkan oleh mereka. berulang kali pria tua itu memohon agar mereka percaya dan menghentikan aksinya yang merugikan orang banyak.
"Cari di tempat lain. ingat pak tua jika kau ketahuan bekerjasama dengan putri You Keke kau akan tahu akibatnya." ancam orang suruhan Shen Rui kepada pria tua tadi.
"Tidak tuan, saya bersumpah tidak bekerjasama dengan putri Keke." ucap pria tua itu dengan ketakutan.
Saat ingin kembali dan melihat keadaan desa cahaya, You Keke pun menghentikan Lei dan Ming In membuat kedua laki-laki itu bingung.
"Ada apa Keke?" tanya Ming In dengan bingungnya
"Lihat disana. rupanya pria sialan itu menyuruh orang-orangnya untuk mencariku." kata You Keke dengan tatapan datarnya.
Keduanya pun langsung menajamkan penglihatan mereka dan benar saja memang banyak sekali pria yang berada disana dengan senjata dan berpakaian hitam.
"Aku butuh bantuan kalian. saat ini aku belum waktunya aku akan menemui Shen Rui di saat semua persiapan ku sudah lengkap. jadi tolonglah bantu aku sekali ini saja." kata You Keke dengan memohon.
"Kau mau kemana?" tanya Lei.
"Untuk sementara waktu aku akan bersembunyi dulu." jawab You Keke.
"Kau boleh bersembunyi di gubukku. kurasa Disana aman dan kau bisa mempersiapkan semuanya." ujar Lei memberikan saran.
"Lalu kau?" tanya you Keke.
"itu masalah mudah. bawa ini dan cepatlah pergi." kata Lei dengan memberikan sebuah kain pada You Keke.
You Keke hanya mengangguk saja kemudian pergi, sementara mereka langsung bergegas ke desa Cahaya. sesampainya disana Lei langsung menahan tangan orang suruhan Shen Rui ketika ingin memukul wanita tua yang menghalangi masuk ke rumahnya.
"Sialann siapa kau hah!!" bentak pria yang tangannya di tahan Lei.
"Seorang pria akan kehilangan harga dirinya jika menyakiti seorang wanita. bersikaplah baik pada wanita karena kau terlahir dari seorang wanita."kata Lei dengan dinginnya kemudian menghempas kan dengan kasarnya.
"Cihhh siapa kau? ada urusan apa kau disini? jangan mencampuri urusanku, lebih baik kau pergi saja dari sini sebelum aku belum hilang kesabaran." kata pria itu dengan sombongnya.
"Cepat periksa rumahnya."
"Saya bersumpah tuan didalam tidak ada apapun dan tidak ada putri Keke." kata wanita tua itu dengan memohon.
"Kau dengar bukan apa yang di katakan bibi ini. seorang tamu seharusnya menghormati pemilik rumah. jika sang pemilik tidak mengizinkan tamu masuk maka kau tidak bisa masuk." kata Lei yang masih berbicara baik-baik.
"Banyak bicara. serang dia dan bawa kepada tuan Shen." kata pria tadi yang menyuruh rekan-rekannya untuk menyerang Lei.
Tentu saja Lei tidak diam saja, dia juga memberikan sedangan balik yang tak kalah mematikan. melihat bagaimana teknik bertarung sahabatnya, membuat Ming In tidak bergeming dan berdecak kagum.
"Bibi tenang saja temanku akan mengatasinya." kata Ming In dengan menenangkan wanita tadi.
"Terimakasih tuan muda Ming karena sudah membantu saya." ucap wanita itu dengan membungkuk.
"Pantua, itu tuan muda Ming." kata salah seorang prajurit pada pantaua Zhou
Ming In tidak menyadari jika kakeknya sudah melihat keberadaannya dan siap menyeretnya pulang. dia masih membantu Lei untuk menangani kekacauan ini.
"Tuan muda Ming, ini perintah langsung dari panatua, tuan muda harus kembali sekarang juga." kata salah seorang prajurit yang menghampiri Ming In di susul beberapa dengan memegang kedua tangan Minh In.
"Apa kalian tidak lihat kekacauan disini. lebih baik kau malah membantu mereka bukannya sedikit sedikit menyuruhku kembali." kata Ming In dengan berusaha melepaskan diri.
"Ming'er kembali!!!" kata Panatua Zhou dengan tatapan yang mengintimidasi.
"Bukannya aku kurang aja padamu kakek tapi disini sedang terjadi kekacauan bagaimana bisa kau menyuruhku pulang seharusnya kau perintahkan semua prajurit mu untuk ikut membantu." kata Ming In
"Kakek bilang pulang dan jangan berurusan lagi dengan desa terkutuk ini. jika bukan karena kau aku tidak Sudi menginjakkan kaki di tanah ini." kata Panatua Zhou yang membuat Lei menoleh karena mendengar suara itu.
"Ada apa ini?" tanya Lei yang sudah berada di antara mereka.
"Siapa kau?" tanya Panatua Zhou dengan melihat Lei dari atas sampai bawah.
"Ahh yaa sudah lama tidak bertemu dengan mu paman, kau masih terlihat muda. tapi sebaiknya suruh prajurit-prajurit mu itu melepaskan Ming In dan biarkan mereka membantu kami." kata Lei.
"Wahh ternyata kau kembali. aku kita kau sudah tiada dan putus asa karena tidak memiliki kemampuan apapun. tapi aku lihat kau sudah ada kemajuan. seret dan paksa tuan muda Ming untuk kembali. tempat ini banyak di huni orang-orang yang tidak sepadan dengan kita." kata Panatua Zhou namun langsung di tahan oleh Lei.
"Jika orang itu tidak ingin maka jangan di paksa." kata Lei
"Aku akan pulang tapi setelah desa ini aman." kata Ming In.
Tanpa berkata apapun Panatua Zhou langsung pergi setelah menatap Lei dengan dinginnya begitupun dengan prajurit yang dia bawa.
Lei hanya menganggukkan kepalanya saja pada Ming In dan meyakinkan jika semuanya akan baik-baik saja.
"Hidupmu masih seperti dulu. penuh dengan tekanan dari pria itu." ucap Lei merasa kasihan pada sahabatnya
Sekarang dia harus mengatasinya sendiri, di sekelilingnya sudah banyak orang-orang dengan pakaian hitam. mungkin karena kejadian tadi saat dia bertarung dengan salah satu dari mereka karena itu sekarang mereka ingin memberikan pelajaran pada Lei.
Akhirnya pun pertarungan kembali terjadi. sekarang Lei tidak ingin membuang-buang waktunya lagi dan harus segera mengakhiri kekacauan yang di sebabkan oleh Shen Rui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments