Lei mengikuti burung Garbang itu sampai ke hutan yang letaknya sangat jauh dari desa Cahaya. dia tidak tahu nama hutan itu tapi banyak sekali bambu dan pohon-pohon langka yang baru pertama kali Lei lihat.
Dia cukup heran karena tiba-tiba burung Garbang menghilang tanpa jejak. seharusnya dengan bentuk yang besar itu sangat mudah di temukan dan di lihat oleh mata tapi kenapa tiba-tiba menghilang.
"Kemana perginya burung iblis itu? aku yakin dia masuk kesini tapi kenapa tidak ada jejaknya sama sekali." gumam Lei
Saat ini dia hanya seorang diri di dalam hutan. bertahun-tahun dia mengembara di dalam hutan jadi, hal seperti yang dia alami sekarang sudah terbiasa. pendengaran dan penglihatannya pun juga sudah sangat terasah apalagi tingkat kewaspadaannya.
Dia berjalan lebih ke dalam dan tidak menemukan apapun jejak dari burung Garbang, namun ada satu yang mencolok yang dia lihat di hutan tersebut. ia pun menghampirinya dan menatapnya.
"Rupanya ada goa disini. kenapa aku sangat penasaran." ucap Lei dengan penasaran dan akhirnya masuk.
Baru saja selangkah masuk aroma yang sangat busuk membuat seisi perutnya hampir keluar. karena rasa penasarannya yang mengalahkan semuanya akhirnya dia pun masuk dengan menggunakan penutup hidung yang sudah dia basahi dengan cairan yang dia selalu bawa.
Pertama kali melihat penampakan dalam goa tersebut hanyalah tulang belulang saja tidak ada yang menarik sama sekali. namun semakin dalam membuat mata Lei terbelalak kaget bgt.
"Tulang manusia...." gumam Lei dengan terkejut
"Apakah ini adalah tempat burung iblis itu ataukah ada sosok lain yang menempatinya." kata Lei dengan mengedarkan pandangannya ke segala sisi
"Permisi apakah ada orang disini..." teriak Lei dengan suara menggema
Cukup lama dia memanggil manggil nama entah siapa itu tapi tidak pernah ada yang muncul jadi dia berspekulasi jika goa inilah tempat burung Garbang memakan mangsanya entah itu hewan ataupun manusia.
"Aku yakin burung iblis itu ada disini tapi kenapa aku tidak menemukan jejaknya sama sekali. kemana dia pergi. ataukah ada seseorang yang mengendalikannya." kata Lei dengan bingungnya.
Dia mengingat kondisi desa Cahaya yang akhirnya membuatnya meninggalkan hutan itu dan akan kembali lagi nanti.
Sampai di desa Cahaya, Lei langsung ikut membantu dan memperbaiki apapun yang rusak. ada beberapa orang yang terluka dan sedang di obati oleh You Keke.
"Bagaimana keadaan mereka?" tanya Lei
"Mereka sudah baik-baik saja. apakah kau menemukan burung itu?" tanya You Keke
"Aku tidak tahu tapi aku yakin dia masuk kedalam hutan tapi anehnya saat aku mencarinya tidak ada sama sekali bahkan jejaknya saja seperti hilang di telan bumi." jawab Lei yang membuat You Keke mengangguk.
"Terimakasih nona dan tuan muda karena telah membantu desa kami. tidak tahu bagaimana jika kalian berdua tidak ada disini." ucap pemimpin desa Cahaya
"Tidak masalah paman ini sudah kewajiban ku untuk membantu kalian ." ujar Lei.
Setelah membereskan semuanya, mereka pergi dari desa tersebut dan Lei menceritakan semuanya yang di lihat di hutan tadi. tentu saja hal itu juga membuat You Keke penasaran.
"Apakah kita perlu bertanya pada Ming In? Aishhh anak itu benar-benar kasihan dia tidak bisa keluar karena pak tua itu." kata You Keke namun seseorang tiba-tiba datang yang membuat keduanya terlonjak kaget.
"Aku tidak perlu dikasihani." kata Ming In yang sudah berada di samping You Keke.
"Dasar gila kau membuatku kaget!!" seru You Keke .
"Apa yang kalian bicarakan? tadi aku mendengar suara burung sialan itu jadi aku langsung kabur dari rumah. tapi ku lihat kalian sudah membereskan semuanya." kata Ming In yang di angguki Lei.
"Semuanya baik-baik saja namun ada yang aneh disini Ming..." kata Lei yang menceritakan kembali apa yang terjadi tadi.
"Aku penasaran dengan hutan itu Lei. " kata Ming In.
"Ini sudah sore akan sangat berbahaya jika kita kesana karena sangat jauh. apakah kau akan kembali ke rumah mu?" kata lei
"Apa kau menyuruhku masuk kedalam neraka itu?" kata Ming In dengan sinisnya.
"Hahaha baiklah baiklah kau bisa bermalam dengan kami." kata Lei yang membuat Ming In terkejut dan menatapnya dengan tatapan tengil.
"Apakah kalian sudah tidur bersama...Akkhhhh sakit!!! kenapa kau memukulku." seru Ming In dengan mengelus kepalanya.
"Berhenti bicara omong kosong atau aku akan berteriak jika kau disini." kata You Keke dengan melirikkan matanya ke arah yang berlawanan.
"Bukankah mereka prajurit kakekmu?" tanya you Keke dengan menaik turunkan alisnya.
"Bukankah mereka juga orang-orang suruhan dari ayahmu?" kata Ming In dengan menunjuk ke arah yang berlawanan juga. dia juga tidak mau kalah dengan ancaman yang You Keke berikan padanya.
"Ahhh Iya tuan muda Ming In aku hanya bercanda saja. mari aku akan membakarkan ikan untukmu nanti. mari ayoo heii tuan muda Lei kenapa kau masih berdiri di situ apa kau tidak lihat kalau tuan muda Ming sudah kelelahan. mariiii...." kata You Keke yang membuat Lei terkekeh geli.
"Akkhhh lepaskan aku apa-apaan kau ini. kau pikir aku pria apaan hah bisa kau pegang-pegang." seru Ming In dengan melepaskan rangkulan tangan You Keke.
"Aku harus mandi dengan tujuh tanah di kolam suci Lei. tolong akuu...." kata You Keke yang membuat Lei menggelengkan kepalanya saja.
"Sudahlah jangan bertengkar lagi atau mereka akan menemukan kita." kata Lei dengan menengahi.
Sepanjang perjalanan Lei hanya mendengarkan perdebatan kedua temannya saja hingga akhirnya dia memilih berjalan lebih dulu meninggalkan mereka.
Hari hampir gelap, mereka singgah sebentar di sungai untuk berburu. Ming In menunjukan kemampuan dalam berburu di air hanya dengan satu batang pohon yang bercabang banyak.
"Aku sudah lama tidak melakukan ini. jadi sekarang kalian duduk saja dulu tidak lama kita akan berpesta ikan malam ini." kata Ming In yang membuat keduanya pun duduk melihat apa yang akan di lakukan pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments