EPISODE 15 Membawa Ming In Pergi

Beberapa hari ini Lei terus melatih You Keke hingga akhirnya gadis itupun semakin mahir dalam menggunakan senjata dan juga kepekaan terhadap sekitarnya benar-benar tidak di ragukan lagi.

"Lei." panggil you Keke.

"Ya ada apa?" tanya Lei.

"Sudah beberapa hari ini Ming In tidak muncul sama sekali apakah dia baik-baik saja." kata You Keke.

"Aku juga tidak. apakah kau mau kesana?" tanya Lei.

"Aku ikut saja denganmu. aku takut terjadi apa-apa padanya. kau tahu sendiri bukan kakeknya benar-benar sangat keras terhadapnya." kata You Keke.

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk pergi ke kediaman keluarga klan Zhou. mereka tentu saja datang secara diam-diam. karena Lei sudah sangat hafal seluk beluk tempat tersebut ia pun dapat dengan mudah masuk.

Di dalam aktifitas seperti pada umumnya. ada beberapa orang yang tengah berlatih dan jug berlalu lalang. mereka berjalan layaknya anggota klan Zhou tanpa di kenali siapapun. hingga ia melihat sosok yang sedang mereka cari tengah berlatih dengan seseorang yang umurnya lebih tua darinya.

Sudah banyak luka di beberapa tubuhnya, Lei juga melihat jika energi Ming In hampir habis karena itu ia langsung berlari dan menghentikan pertarungan tersebut. melihat kedatangan sahabat baiknya membuat Ming In seperti mendapatkan energi lagi.

"Apa kau tidak lihat jika lawanmu sudah kelelahan." kata Lei dengan memegangi tubuh Ming In yang terhuyung.

"Aku hanya menjalankan perintah dari panatua Zhou saja. siapa kau tiba-tiba datang dan ikut campur." kata pria tersebut dengan dinginnya

"Kau baik-baik saja?" tanya Lei pada Ming In.

"Sepertinya tidak tenagaku seperti sudah habis Lei. aku sudah tidak peduli lagi dengan semua ini." kata Ming yang membuat Lei mengangguk paham.

Lei pun menyuruh You Keke untuk memegangi Ming In terlebih dahulu sementara Lei menatap pria tadi dengan wajah dinginnya. ia maju dan langsung memukul pria itu hingga jatuh pingsan, setelah itu Lei pun membawa Ming In pergi.

Ming In benar-benar sudah sangat lemas dan tidak bertenaga sama sekali. mereka pun berhenti dan menyuruh Ming In agar duduk terlebih dahulu.

"aishhh kau benar-benar terlihat begitu menyedihkan. minumlah dulu." kata You Keke

"Kau duduklah dengan tenang." kata Lei yang juga duduk di belakang Ming In seraya menyalurkan energinya pada laki-laki itu.

Setelah beberapa saat, Ming In sudah terlihat lebih bertenaga lagi. You Keke juga membantu mengobati beberapa lukanya yang sudah terlihat mengering.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Lei.

"Aku di hukum kakekku karena tuduhan dari sepupuku. 5 hari terus berlatih tanpa henti tanpa makan dan minum. sekarang aku berjanji pada diriku aku tidak akan kembali ke tempat itu lagi apapun alasannya. lebih baik aku hidup di luar tanpa tekanan dari pada menjadi tuan muda klan Zhou namun selalu di tekan. ahh persetan dengan itu semua. mulai sekarang aku Ming In melepaskan gelarku sebagai tuan muda di klan Zhou dan aku tidak punya ikatan lagi dengan siapapun." kata Ming In dengan mata penuh amarah.

"Tenanglah." kata Lei dengan menepuk pundak sahabat itu

You Keke datang dengan membawa beberapa buah apel dan pisang yang baru saja ia petik. Ming In memakannya dengan begitu lahap.

"Aishhh kau seperti tidak makan beberapa hari." kata You Keke.

"5 hari aku tidak makan dan minum asal kau tahu." kata Ming In dengan mulut penuh pisang.

"Hei telan dulu pisang mu baru bicara. pantas saja kau terlihat begitu kurus." kata You Keke.

"Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini?" tanya Lei.

"Aku? tentu saja ikut denganmu." kata Ming In dengan terkekeh.

"Ya beberapa hari ini kami pergi dan belum mengunjungi desa Cahaya lagi." kata Lei

"Pergi kemana?" tanya Lei.

"Berlatih." jawab You Keke.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Lei.

"Sudah cukup baik." jawab Ming In.

Hari itu juga mereka pun kembali ke desa Cahaya namun betapa terkejutnya melihat keadaan desa Cahaya yang benar-benar sangat memprihatinkan.

"Apa yang terjadi?" kata You Keke dengan melihat kondisi desa Cahaya yang benar-benar sangat berantakan.

melihat kedatangan orang yang selama ini mereka tunggu dan selalu membantu desa Cahaya, salah seorang warga Langsung mengahampiri mereka dengan menangis dan menceritakan kejadiannya.

"Beberapa Bandit dan orang misterius menyerang desa kami. mereka mengambil harta kami dan mengobrak-abrik tempat ini. kami tidak berkutik kare mereka sangat banyak." kata Luo Bai

"Apakah mereka setiap hari kesini?" tanya Lei.

"Biasanya mereka akan datang jika malam sudah tiba. mungkin sebentar lagi mereka akan datang." kata Luo Bai.

"Kita tunggu saja bagaimana?" kata Ming In.

"Ya aku setuju denganmu Ming." ujar You Keke.

Malam pun datang, Lei dan sahabatnya menunggu di atap dengan pandangan yang terus memantau sekitar. hingga sebuah pergerakan terlihat di mata Lei dan Ming In.

"Mereka bukan datang dari satu tempat Lei." kata Ming In.

"Keke kau siap untuk mencobanya?" tanya Lei yang di balas anggukan kepala oleh gadis itu.

Beberapa orang dengan pakaian serba hitam pun langsung beraksi begitupun juga dengan tiga sahabat itu yang juga segera langsung menghadap mereka dari arah yang berbeda-beda.

"Siapa kau hah." kata salah seorang pria dengan terkejut melihat kedatangan Lei yang sudah berada di depannya.

"Menyingkirlah anak muda jika aku ingin hidup."

Belum sempat membalas perkataan pria tersebut Lei sudah di serang lebih dulu. jadi dia tidak akan membuang waktunya lagi dan membalas menyerang mereka.

"Wahhh ada gadis cantik disini. kenapa kau ada disini malam-malam seperti ini cantik."

"Cih lebih baik kalian pergi dari sini dan jangan mengusik desa ini lagi." kata You Keke.

"Hei lihatlah hahahaha bukankah dia sangat manis. boleh kan jadi teman tidur kita malam ini hahaha."

Mendengar hal itu membuat You Keke hanya menatapnya dengan datar saja dan langsung menyerang tanpa memperdulikan ocehan ya b tidak berguna tersebut begitupun juga Ming In yang sudah terlibat pertarungan juga.

Mendengar suara pertarungan membuat beberapa orang melihatnya dari sela sela rumah mereka. mereka tentu melihat siapa yang tengah bertarung. mereka berharap tiga sahabat penolong desa itu bisa mengalahkan semua bandit itu.

Masalah baru pun datang ketika Lei merasakan bahaya yang tengah mendekati desa itu. ia melihat di kejauhan ada sesuatu yang tengah menuju ke desa tersebut.

Ya, tanpa di duga burung Garbang juga datang di waktu bersamaan alhasil Lei pun menyerahkan para bandit itu pada pada sahabatnya dan ia menghalangi burung Garbang agar tidak sampai ke desa Cahaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!