Malam pun tiba tepat jam 11, Kellan sedang berdiri didepan teras rumah karena sesuai janji mereka ditelepon pada tadi pagi akan pergi malam ini.
'ceklekkk'
Suara pintu terbuka rupanya aunty sedari tadi memantau gerak-gerik Kellan.
Sontak membuat Kellan terkejut dan menoleh ke arah belakang.
"E--eh Aunty belum tidur?" Tanya nya basa-basi.
"Belum." Jawab aunty dengan singkat.
"Kellan, sudah malam begini kau ingin pergi kemana?" Sambung nya dan balik bertanya.
"Aku ingin pergi bersama teman-teman ku, Aunty. Kebetulan aku sudah membuat janji dengan mereka." Jawab nya dengan santai.
"Tapi ini sudah malam, sebaiknya kamu tidur sana!" Perintah nya dengan tegas.
Tak lama kemudian datang lah segerombolan teman-teman Kellan, terdengar suara bising beberapa motor sport yang cukup mengganggu dikala malam yang sunyi itu.
"Akh! Aunty teman-teman ku sudah datang. Kalau begitu aku izin pergi dulu."
Kellan beranjak pergi dari hadapan aunty lalu segera ia kendarai motor sport milik nya.
Aunty memandangi punggung Kellan dengan sorot mata yang tajam.
Suasana sekitar kembali hening seperti semula, aunty beranjak masuk kedalam rumah.
Disisi lain seorang laki-laki separuh baya sedang duduk diruang tamu dan baru saja ia mengetahui kejadian di teras rumah.
"Sudah lah, Anne. Biarkan saja anak itu pergi bersama teman-teman nya." Ujar suami aunty sambil menenangkan.
Sambil mengunci pintu Anne menjawab, "Anak itu memang sikap nya terlihat sopan kepada kita, namun jika dinasehati selalu saja ia hiraukan."
"Kellan itu sudah besar, diusia nya yang sekarang ini ia sedang mengalami masa-masa berontak nya." Sahut suami Anne dengan nada lembut nya.
"Kau tahu kan Kellan itu sudah kita anggap seperti anak sendiri dan yang aku takutkan dia bergaul dengan orang yang salah." Wajah Anne terlihat sangat cemas.
"Ya sudah jika terus kelakuan nya seperti ini kita beritahu saja pada Henry."
"Hah... Henry. Rasanya tidak mungkin. Memang selama ini ia selalu memenuhi kewajiban nya tapi diantara mereka tidak saling akur. Anak dan ayah sama saja, sama-sama keras kepala". Pekik Anne dengan ocehan nya, lalu beranjak pergi dari hadapan suami nya dan melangkah menuju kamar nya.
DISISI LAIN....
Tepat nya disebuah jalan milik umum yang jarang dilalui kendaraan, tampak segerombolan muda-mudi sedang melakukan aksi balap liar nya.
Rupa nya di garis start dua pembalap liar sudah siap dengan aksinya,
Kellan adalah salah satu pembalap liar tersebut.
Disamping itu terlihat lawan main nya melirik kearah Kellan dengan tatapan merendahkan.
"Semangat Kell, pasti bisa kalahin dia," teriak salah satu teman Kellan sambil memberikan dukungan nya.
Beberapa detik lagi pertarungan balap liar mereka akan segera dimulai, Kellan berusaha untuk menenangkan pikiran serta fokus ke arah depan.
Terlihat didepan sudah ada pemandu wanita sambil memegang bendera ditangan nya, kemudian pemandu wanita tersebut memberi aba-aba sebagai pertanda permainan akan segera di mulai
3...2...1
Setelah aba-aba itu dilontarkan, Kellan segera mengendarai motor sport miliknya dengan kecepatan penuh, dan diikuti teriakan serta sorakan suara saling memberikan dukungan dan semangat.
Sorot mata Kellan sangat fokus dengan keadaan sekitar, kini posisi nya tengah dibelakang lawan. Namun dengan semangat dan pantang menyerah kini Kellan sudah melewati posisi lawan nya.
Perjalanan tinggal 700 meter lagi semangat dan pantang mundur nya semakin membara karena Kellan menyakini bahwa dirinya layak untuk menang.
Begitu pula dengan lawan tanding nya ia pun tak ingin menyerah begitu saja segera ia tambah kecepatan motor nya, kini posisinya berhasil melewati posisi Kellan, kedua nya memang benar-benar tangguh.
"****...." ucap Kellan dengan nada kesal dibalik helm nya.
Bukan Kellan namanya jika dia lemah begitu saja, ia segera mengatur strategi untuk bisa sampai di garis finish.
Jarak finish tersisa 200 meter, kali ini Kellan benar-benar tidak ingin kecolongan posisi nya.
Tak lama kemudian Kellan berhasil melewati posisi lawan nya, di jarak 100 meter sudah terlihat para penonton saling sorak.
Kini motor yang dikendarai oleh Kellan berhasil melewati garis finish.
Perasaan nya terasa puas dan senang atas kemenangan nya tak lama kemudian datang lah segerombolan teman-teman nya menghampiri diri nya yang masih terlihat duduk di motor kesayangan nya.
Tepat di seberang arah terlihat lawan main Kellan, menatap tajam kearah nya seakan ia belum bisa menerima kekalahan nya, "Kali ini kau bisa menang Kellan, tapi lihatlah nanti akulah pemenang yang sesungguhnya," ujarnya sambil mengepal kedua tangan nya.
15 menit kemudian, datang lah segerombolan polisi sebagian ada yang mengendarai mobil dan sebagian nya lagi mengendarai motor.
Segerombolan muda-mudi terlihat kocar-kacir atas kedatangan dan kejaran para polisi dan segera lah mereka menyelamatkan diri mereka masing-masing.
Kellan mengetahui hal itu bergegas ia tancapkan gas untuk segera kabur, namun sayang rupanya dari arah depan, motor Kellan sudah dihadang mobil polisi.
Kemudian beberapa polisi tersebut menghampiri diri nya karena sudah tidak bisa lari kemana-mana akhirnya Kellan pasrah kemudian ia dibawa oleh polisi untuk dimintai keterangannya di kantor.
****
Sesampai nya di kantor polisi, rupanya Kellan sudah ditahan bersama 5 kawan teman nya.
Salah seorang polisi mulai bertanya kepada kepada Kellan dengan nada yang sangat tegas dan tampang yang sangar.
"Kau tahu apa kesalahan mu?"
"Tahu, Oak. Alasan nya karena balap liar." Sahut nya sambil menunduk.
"Kesalahan mu bukan hanya balap liar saja tapi kamu sudah menggunakan jalanan umum dan sudah pasti bisa membahayakan pengendara lain."
"Tapi, Pak. Jalanan umum tersebut terlihat sepi dan jika dimalam hari jarang sekali orang yang lewat disana." Kellan membela diri.
Polisi menggebrak meja cukup keras dan terdengar di seluruh ruangan sontak membuat Kellan dan 5 kawan nya kaget seketika, "Tetap saja kau salah. Jalanan umum itu bukan dipakai untuk balapan liar kalau mau balapan motor ataupun mobil itu sudah ada pada tempat nya. Sekarang cepat hubungi orangtuamu, jika orangtuamu belum datang juga maka kau ku tahan disini."
"Mereka sudah tidak tinggal bersama saya, pak!" Jawab Kellan dengan datar.
"Ya sudah kalau tidak ada wali mu. Terpaksa kalau kamu kami tahan."
Pikiran Kellan saat ini sangat kacau ia benar-benar dihadapi situasi yang cukup sulit. Ia takut mengecewakan aunty jika ia memberitahu masalah yang sebenarnya, setelah berpikir cukup lama dan siap mengambil resiko segera ia menelpon Anne pada malam itu juga.
Sambungan telepon masuk mulai terdengar pada sudut ruangan, terlihat suami Anne yang belum tidur segera ia menghampiri dan mengangkat gagang telepon lalu ia arahkan ke telinganya.
Selang kurang dari 10 menit percakapan mereka terputus, suami Anne segera memberitahu masalah ini pada istrinya. Mendengar pengakuan dari mulut suami nya Anne semakin resah dan nampak nya ia sangat marah.
"Pantas saja aku tidak enak tidur rupa nya terjadi sesuatu pada keponakan ku, Henry kau sebagai ayah kandungnya harus bertanggung jawab atas semuanya ini" ucap Anne dengan kemarahan nya.
******
Beberapa saat kemudian, Anne serta suaminya sudah berada di kantor polisi kini keduanya tengah duduk sambil mendengar penjelasan dari seorang polisi.
"Ini peringatan untuk anak anda. Jika diulangi lagi maka kami tidak akan segan-segan memasukkan nya kedalam jeruji besi."
"Baik, Pak. Kami harap kejadian ini tidak akan terulang kembali." Ucap suami Anne dengan tenang pada seorang polisi.
"Kalau begitu bisakah saudara Kellan malam ini untuk ikut dengan kami?" Anne bertanya.
"Ya. Bisa!" Tak lama kemudian polisi tersebut memanggil Kellan.
Terlihat disana wajah Kellan tampak lesu, ragu serta takut menghadapi rasa kecewa paman dan aunty nya.
Anne segera menghampiri Kellan serta memeluk nya, "Kellan, aunty kan sudah bilang padamu tadi untuk tidak pergi. Coba kalau saja kau nurut sedikit pasti tidak akan terjadi seperti ini." Tiba-tiba tangis Anne pecah.
Dugaan Kellan rupanya salah, pikirnya mungkin aunty akan memarahi nya habis-habisan namun kenyataannya justru ia mendapat perlakuan yang cukup baik.
"Maaf kan Kellan, Aunty. sudah membuat kalian resah serta gelisah. Dan Kellan juga minta maaf menghiraukan perkataan kalian," Kellan membalas pelukan Anne.
"Aunty memaafkan mu. Tapi tolong jangan kau ulangi lagi."
"Baik, Aunty. Aku janji."
Tak lama kemudian Kellan pulang bersama mereka.
Lalu nasib kelima kawan Kellan satu persatu wali nya ikut hadir untuk membebaskan nya.
Bersambung....
Nama : Kellan Aguero
usia : 24 tahun
Ini visual Kellan sesuai dengan imajinasi author ya.... 😀
maaf jika visual nya belum cocok menurut imajinasi kalian 🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Bpearlpul
gila, ada cogans
2021-12-08
1
🌸 andariya❤️💚
next kak 💓💓💓💓💓💜💜💜💜💜
2021-11-30
4
🌸 andariya❤️💚
keren kak😘😘😘😘😘
2021-11-30
3