Bi Conte Izin

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, terlihat henry sedang melakukan aktivitas olahraga dibelakang teras rumah nya.

Sementara dimeja makan, Renata sedang menyiapkan sarapan yang sudah di lengkapi sandwich dan segelas susu serta buah sebagai pelengkap.

Dring...

Dring...

Dring...

Terdengar suara telpon disudut ruangan.

Mendengar dering telepon segera lah Renata berjalan kearah nya dan langsung mengangkat nya.

📞"Halo! Maaf saya berbicara dengan siapa?" Tanya Renata dengan nada lembut.

📞"Eh nona Renata. Nona ini saya bi Conte," jawab bi Conte dibalik telepon.

📞"Ada apa ya, Bi. Tumben sekali bibi telepon?" Renata bertanya lagi.

📞"Anu, Non. Tolong bilangin sama tuan Henry, hari ini Bibi izin tidak masuk kerja soal nya anak Bibi yang berumur 10 tahun tiba-tiba badan nya demam," jawab nya dengan nada gelisah.

📞"Baik, Bi. Nanti Renata akan sampaikan sama paman. Dan cepat sembuh ya untuk anak Bibi."

📞"Terimakasih ya, Non !"

📞"Sama-sama, Bi," Renata mengakhiri panggilan sekaligus menempatkan gagang telepon ke posisi semula.

"Siapa yang menelepon?" Henry bertanya secara tiba-tiba dari arah belakang Renata.

"AARGH! Astaga paman!" Renata sangat terkejut setelah menoleh ke arah belakang dan terlihat Henry tengah berdiri bertelanjang dada.

Respon Henry hanya tersenyum dengan sedikit tawa nya, kemudian Renata berkata, "tadi ada telepon dari bi Conte kalau hari ini dia izin tidak masuk kerja, karena tiba-tiba anak nya demam," perjelas Renata sambil memalingkan wajah nya.

"Oh! Begitu rupa nya," balas Henry dengan santai.

Renata menoleh perlahan, "duhhh! Paman kenapa masih berdiri disitu, cepat sana mandi," dan memalingkan wajah nya kembali.

"He-he-he paman tidak akan mandi sebelum kamu menoleh kearah Paman," goda nya terhadap Renata.

"Iih! Paman pagi-pagi sudah bikin aku sebel," protes Renata.

Henry terus mengerjai Renata dengan godanya, "coba kamu lihat sebentar, pasti kamu akan suka he-he-he."

"Tidak mau."

Renata berniat ingin masuk kedalam kamar nya berhubung Henry sedang berdiri disana maka ia urungkan niat nya.

"Kalau sudah selesai mandi nya jangan lupa panggil aku dan kita sarapan bersama," akhirnya Renata beralih menuju ruang tamu disana ia rebahkan duduk nya.

Henry tertawa kecil sambil menggelengkan kepala nya, 'he-he kau sangat polos sekali, Renata. Dan kamu juga menarik,' batin nya berucap.

kemudian ia beranjak ke kamarnya untuk membersihkan badan nya yang terlanjur lengket.

'huhft... Lagi-lagi paman sudah menodai mataku, ya meskipun hanya sedikit,' gumam renata pelan.

 

Karena Bi Conte sedang tidak masuk hari ini, Renata berinisiatif untuk mengerjakan sebagian pekerjaan nya.

Dari sudut arah Henry melihat Renata yang sedang mengepel lantai lalu bertanya dan menghampiri nya,

"Apa yang kau lakukan?"

"Sedang mengepel lantai. Memang nya kenapa, Paman?" Renata berbalik tanya.

"Tidak perlu. Sebaiknya kamu bersantai saja," Henry berusaha menghentikan nya.

"Jika rumah ini tidak dibersihkan akan terlihat kotor, Paman. Lagi pula aku merasa tidak keberatan."

Henry merasa tak enak hati ia mengkhawatirkan Renata dan takut dirinya merasa lelah setelah melakukan pekerjaan rumah, "sudah lebih baik kamu hentikan saja. Paman takut nanti kamu kelelahan."

"Nanti ya, Paman. Tunggu pekerjaan nya selesai, tidak banyak kok. Lagi pula aku bosan jika bersantai terus-menerus," Ujar Renata yang tak mau mengalah.

"Baiklah kalau itu mau mu aku tidak bisa memaksa. Kalau kamu mencari ku, aku ada diruang kerja."

"Iya, Paman. Oh iya! Hari ini paman tidak berangkat ke tempat kerja?"

"Hari ini aku sedang cuti dan aku ingin menyelesaikan nya diruang kerja saja," Ujar Henry dengan datar.

'Tidak, Renata! Aku tidak berangkat kerja karena ingin menemani mu dirumah ini agar kamu tidak merasa sendirian dirumah ku,' gumam batin Henry.

"Hmmm... Sayang sekali aku kira paman pergi berkerja padahal aku sudah menyiapkan bekal makan siang untuk paman."

"Kau tak perlu khawatir, nanti bekal yang sudah kamu buat kita makan bersama-sama ya," sahut Henry sambil mengelus ujung kepala Renata.

"Emm... Baiklah."

"Ya sudah kalau begitu Paman ke ruang kerja dulu dan kamu ingat pesan Paman kalau sudah selesai segera istirahat," ucap nya yang penuh perhatian lalu respon Renata hanya mengangguk mengerti.

****

Tak terasa pekerjaan yang dikerjakan oleh Renata sudah selesai.

Kemudian ia meregangkan otot-otot nya yang terasa sedikit pegal-pegal, setelah itu ia membuat secangkir kopi untuk Henry.

Terlihat didalam sana Henry tengah memeriksa beberapa dokumen penting, tiba-tiba handphone nya berdering yang berada diatas meja.

'tringgg.....' terlihat nama Joni pada layar handphone Henry.

📱"Iya. Halo!" Ucap Henry memulai percakapan telepon nya.

📱"Maaf tuan untuk siang ini apakah anda jadi ingin survei lokasi ?" Tanya Joni pada sambungan telepon.

📱"Seperti nya hari ini batal,Jon. Bagaimana kalau besok atau lusa saja."

📱"Oh. Baik, Tuan."

📱"Oh iya! Hari ini ada orang suruhan dari CV. XYZ sisa nya tolong kamu yang back up dan segera kamu urus," Ujar henry dengan tegas.

📱"Siap, Tuan. Ada lagi yang bisa dibantu?"

📱"Cukup itu saja. Kalau ada apa-apa tolong lapor sama saya."

📱"Baik, Tuan."

Tak lama kemudian percakapan mereka melalui telepon terputus dan Henry melakukan pekerjaan nya kembali.

Sementara itu terdengar suara ketukan pintu dari luar,

'tok...tok...tok...'

"Ya, silahkan masuk, Renata."

Kemudian Renata memasuki ruangan kerja henry sambil membawa secangkir kopi dan menaruh nya di atas meja.

"Paman, ini sudah ku buatkan kopi untuk mu tolong diminum ya," Pinta Renata.

"Duh... Renata! Padahal aku sama sekali tidak minta untuk dibuatkan kopi, Aku merasa tidak enak karena sudah merepotkan mu," Ucap Henry yang merasa terkesan.

"Paman tak usah sungkan. Lagi pula aku merasa tidak direpotkan," sahut Renata.

Henry terdiam sambil menatap wajah manis Renata dan batin nya berkata, 'kau sangat perhatian sekali padaku, Renata. Perhatian kecil dari mu membuat ku terkesima akan dirimu.'

"Apa pekerjaan mu sudah selesai?"

"Sudah, Paman. Kalau begitu aku keluar dulu ya," ujar Renata sambil melangkah untuk keluar.

"Tidak usah, Renata. Kau disini saja menemani ku sambil kita ngobrol-ngobrol," Langkah Renata terhenti.

"Tapi kan Paman sedang berkerja."

"Itu tidak masalah. Sebentar lagi selesai."

Renata mengamati sekitar ruangan yang tidak begitu luas namun disana terdapat dua pasang sofa serta rak buku yang sudah dilengkapi beberapa buku.

"Paman, bolehkah Renata ke sana?" Tanya nya sambil menunjukan arah jarinya.

"Tentu saja boleh Renata, sayang! Kau bebas melakukan apapun dirumah ini," jawab Henry dengan nada manja nya.

'he-he-he kau lucu sekali Renata cuma kesitu saja kau perlu izin dari ku,' tawa Henry dalam hati nya.

Lalu Renata melangkah kan kaki nya ke arah rak buku, ia melihat puluhan buku yang tertata rapi pada tempat nya.

Kemudian dia mengambil salah satu buku yang menurut nya terlihat menarik untuk dibaca atau hanya sekedar melihat-lihat.

Tiba-tiba selembar foto berukuran 5R terjatuh dalam keadaan terbalik kebelakang.

**Bersambung.....

note** :

kira-kira foto apa ya yang ditemukan Renata?

author minta jawaban kalian tolong jawab di kolom komentar ya?

Jangan lupa like, favorit, komen dan vote nya

🤗🤗🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

like ae lah

2021-11-22

0

Wie Yanah

Wie Yanah

fto istrinya bukan ya....
ya klw bkn istrinya ya ank ya😂🙏💪🥰

2021-11-17

1

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

foto ank ny benar apa gk thor yay

2021-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 tragedi kecelakaan
2 Jangan tinggalkan aku
3 Paman Henry
4 Tinggal dirumah paman Henry
5 Membuat sarapan
6 Tom dan Jerry
7 POV Henry
8 Handphone untuk renata
9 ke pasar
10 Berbunga hati Henry
11 rekreasi
12 Rekreasi 2
13 Bi Conte Izin
14 kejadian tak terduga
15 permohonan maaf Henry
16 membeli lahan kosong
17 sebuah mimpi
18 Kellan berulah
19 Acara Jerry
20 Justin
21 kerumah Renata
22 Kekesalan Henry
23 Menghadapi amarah Henry
24 terkuak rahasia Henry
25 Wawancara kerja
26 Hari pertama berkerja
27 Melarikan diri
28 Kellan penasaran
29 Senam bibir
30 Ungkapan Henry
31 Ke makam Isabella
32 Gwen......
33 Hampir.....
34 mimpi Kellan dimasa lalu
35 sebuah cincin
36 Festival tengah kota
37 berkenalan dengan Renata
38 Henry belinsatan
39 Kellan mengetahui
40 moment spesial
41 Menerima pinangan Henry
42 bertemu tom dan Jerry
43 kerumah Anne
44 Kellan kecewa
45 Pernikahan
46 malam
47 Gwen bertemu kellan
48 Ancaman gwen
49 Kerumah Renata
50 Bertemu di cafe
51 Ke supermarket
52 Kellan terjadi sesuatu
53 Menjenguk Kellan
54 Menemani Kellan
55 dokter Monica
56 Berkunjung kerumah Henry
57 Membantu kellan
58 Keseruan Kellan & Renata
59 Peeling Jerry
60 Renata dan Gwen
61 Anak dan ayah
62 Semakin jijik
63 Menonton bioskop
64 Meneduh dikala turun hujan
65 Mengelabui Kellan
66 Meninggalkan Gwen
67 Kemurkaan Henry
68 Pertikaian Henry dan Kellan
69 Anne dan sang suami
70 Mulai terungkap
71 Flashback part 1
72 Flashback part 2
73 Flashback part 3
74 Flashback part 4
75 Flashback part 5
76 Flashback part 6
77 Keadaan Renata
78 Calon buah hati
79 Sebuah Rencana
80 Keromantisan dua sejoli
81 Ke tempat kerja Henry
82 Situasi mencekam
83 Kondisi kritis
84 Kebenaran mulai terkuak
85 Permintaan terakhir
86 Pemakaman
87 ENDING
88 Promo Karya baru
Episodes

Updated 88 Episodes

1
tragedi kecelakaan
2
Jangan tinggalkan aku
3
Paman Henry
4
Tinggal dirumah paman Henry
5
Membuat sarapan
6
Tom dan Jerry
7
POV Henry
8
Handphone untuk renata
9
ke pasar
10
Berbunga hati Henry
11
rekreasi
12
Rekreasi 2
13
Bi Conte Izin
14
kejadian tak terduga
15
permohonan maaf Henry
16
membeli lahan kosong
17
sebuah mimpi
18
Kellan berulah
19
Acara Jerry
20
Justin
21
kerumah Renata
22
Kekesalan Henry
23
Menghadapi amarah Henry
24
terkuak rahasia Henry
25
Wawancara kerja
26
Hari pertama berkerja
27
Melarikan diri
28
Kellan penasaran
29
Senam bibir
30
Ungkapan Henry
31
Ke makam Isabella
32
Gwen......
33
Hampir.....
34
mimpi Kellan dimasa lalu
35
sebuah cincin
36
Festival tengah kota
37
berkenalan dengan Renata
38
Henry belinsatan
39
Kellan mengetahui
40
moment spesial
41
Menerima pinangan Henry
42
bertemu tom dan Jerry
43
kerumah Anne
44
Kellan kecewa
45
Pernikahan
46
malam
47
Gwen bertemu kellan
48
Ancaman gwen
49
Kerumah Renata
50
Bertemu di cafe
51
Ke supermarket
52
Kellan terjadi sesuatu
53
Menjenguk Kellan
54
Menemani Kellan
55
dokter Monica
56
Berkunjung kerumah Henry
57
Membantu kellan
58
Keseruan Kellan & Renata
59
Peeling Jerry
60
Renata dan Gwen
61
Anak dan ayah
62
Semakin jijik
63
Menonton bioskop
64
Meneduh dikala turun hujan
65
Mengelabui Kellan
66
Meninggalkan Gwen
67
Kemurkaan Henry
68
Pertikaian Henry dan Kellan
69
Anne dan sang suami
70
Mulai terungkap
71
Flashback part 1
72
Flashback part 2
73
Flashback part 3
74
Flashback part 4
75
Flashback part 5
76
Flashback part 6
77
Keadaan Renata
78
Calon buah hati
79
Sebuah Rencana
80
Keromantisan dua sejoli
81
Ke tempat kerja Henry
82
Situasi mencekam
83
Kondisi kritis
84
Kebenaran mulai terkuak
85
Permintaan terakhir
86
Pemakaman
87
ENDING
88
Promo Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!