Pukul 08.00 Henry terbangun dari tidur nya, ia merasakan pegal-pegal pada bagian tubuh nya karena semalam ia pulang agak larut.
Ia pun bangun dari tempat tidurnya dan melangkah ke arah kamar mandi yang terdapat didalam kamar nya.
Selesai mandi ia bergegas menuju dapur, guna menyiapkan sarapan untuk nya. ia sempat terkejut, rupa nya di meja makan sudah ada yang menyiapkan sarapan untuk nya. Kini ia tak perlu repot-repot menyiapkan sarapan untuk nya.
"Siapa yang menyiapkan sarapan untukku. Biasanya asisten rumah tangga ku datang pada pukul 9 pagi?" Henry mulai berpikir.
Tak lama kemudian ia mulai mengingat sesuatu,
"Astaga! hampir saja Aku lupa, pasti Renata yang menyiapkan semua ini," Henry bergegas menuju kamar Renata.
Tok....
Tok....
Tok....
Ketukan suara pintu terdengar dari dalam, terlihat ia sedang duduk ditepi kasur.
Renata masih belum berani keluar karena ia masih belum terbiasa, tak lama kemudian ia membukakan pintu nya.
"Iya, Paman. Ada apa?" Tanya Renata sambil berdiri di depan pintu.
"Maaf, Renata saya hampir lupa jika ada keberadaan mu dirumah ini. Kamu yang menyiapkan sarapan di meja makan?" Henry berbalik tanya.
"Iya, Paman! Aku yang menyiapkan nya," jawab nya datar.
"Kamu sudah makan?"
"Belum, aku masih menunggu Paman tadi nya aku ingin membangun kan paman namun takut paman terganggu," jelas nya agak gugup karena Renata masih belum terbiasa.
"Ya sudah. Kalau begitu bagaimana jika kita sarapan bersama," ajak Henry pada nya.
"Baik, Paman." Balas Renata yang terlihat malu-malu karena belum terbiasa.
"Sudah! Tak usah sungkan anggap saja rumah mu sendiri. Ayo!" Henry menarik lembut pergelangan tangan Renata.
Mereka akhirnya tiba di meja makan dan menyantap makanan masing-masing.
"Kamu tak perlu malu-malu dirumah ini. Kau bebas melakukan apapun, selain Bibi yang membantu pekerjaan rumah paman juga tinggal sendiri dirumah ini."
"Maaf kalau lancang, memang nya keluarga Paman kemana?"
"Kebetulan Paman ini seorang duda anak satu dan paman sudah lama bercerai dengan istri Paman."
"Oh begitu. Maaf Paman aku tidak ada maksud mengungkit masa lalu Paman!" Renata merasa tak enak hati.
Henry balas dengan senyum manis nya,
"Tidak apa-apa. Oh iya! Sandwich buatan mu rupa nya enak juga."
"Itu cuma sandwich biasa Paman, terkadang aku suka membantu ibuku membuatkan sarapan," jawab Renata dengan sedikit menunduk.
"Mmm... Begitu rupa nya ternyata pintar juga ya kamu," dengan gerakan tangan secara tiba-tiba, Henry mengelus rambut Renata yang ada di sebelah nya.
Renata menanggapi biasa saja, lalu ia mengucapkan terimakasih kepada Henry atas pujian sarapan yang sudah ia buatkan.
••••••
Menjelang siang hari, Henry bergegas ketempat kerja miliknya tak lupa ia berpamitan pada Renata, ia pun menitipkan pesan kepada asisten rumah tangga nya untuk menyiapkan segala keperluan gadis tersebut. Menurut nya, Renata merupakan tamu spesial bagi nya, tak heran jika ia memperlakukan nya cukup istimewa.
Renata merasa canggung atas perhatian dan kebaikan yang Henry berikan pada nya namun bagaimana pun ia tidak bisa menolak nya.
•••••••
Sesampai di pergudangan kelapa sawit milik nya, terdapat sebuah kantor kecil milik nya disitu lah tempat Henry menyelesaikan pekerjaan nya.
Ia kembali mengecek data-data yang telah dikerjakan oleh para pekerja nya.
Jumlah pekerja Henry terdapat 200 orang namun biar begitu usaha yang ia kembangkan selama ini cukup memuaskan bahkan bisa dikatakan cukup maju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Wie Yanah
dmnakh ank'y berada skrg... blm nongol" jg y... pnsrnn gmn nnt
2021-11-17
1
Lusiana_Oct13
Duda bos kelapa sawit lagi weeeeeeewwwwww
2021-11-13
1
🌸 andariya❤️💚
next kak 👍
2021-11-13
3