Di saat Henry sedang sibuk mengerjakan pekerjaan nya ia pun di kejutkan dengan 2 orang kawan yang seumuran dengan nya.
Mereka bernama Tom dan Jerry, Jerry salah satu pemilik perkebunan tebu, sedangkan tom memiliki usaha perkebunan kopi kini usaha yang mereka miliki sudah terbilang sukses.
"Rupa nya kawan kita yang satu ini masih sibuk dengan pekerjaan nya," ejek seorang kawan Henry yang bernama Tom.
"Keliatan nya ia tidak ingin ada yang ganggu, Tom," balas Jerry dengan ejek nya.
"Tapi kalau yang ganggu gadis perawan pasti dia mau kali, Jer!" ejek Tom sambil menahan tawa.
"Sudah pasti itu, Tom. He-he-he!"
"Kalian berdua ini datang tanpa dijemput tahu-tahu mengganggu pekerjaan orang yang lagi sibuk," jawab Henry agak ketus disela-sela kesibukan nya.
"Sok sibuk sekali bro!" timpal Jerry.
"Jadi mau ada perlu apa kalian datang ke sini?" Tanya henry langsung pada intinya.
"Biasalah, Hen! Kita itu kesini ingin mengajak kamu bersenang-senang," goda Tom yang berdiri di samping Henry.
"Iya nih, sudah lebih 2 minggu kamu tidak ikut bersama kami bersenang-senang!" sambung Jerry.
"Sorry bro! Aku lagi sibuk karena akhir-akhir ini pekerjaanku sangat menumpuk."
"Tumben, Hen! Tidak biasa nya kamu menolak ajakan kami," sahut Tom penuh keheranan.
"Lain waktu saja bagaimana bro?" Henry mulai mempertimbangkan.
"Kita tahu kok kenapa alasan kamu tidak ikut dengan kami!" Jerry hanya menebak.
"Apa yang kalian tahu?" tanya Henry dengan raut wajah agak kaget.
"Ini pasti karena gadis itu kan!" Tom menjawab.
"Gadis yang mana?"
"Halah... Kita semua sudah tahu dari Joni supir sekaligus asisten mu itu dia sudah menceritakan semua nya pada kita."
"Hei! Kalian jangan salah paham dulu. Aku itu hanya bermaksud menolong hidup nya karena dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini dan aku pun sudah terlanjur menolong nya jadi mau tidak mau dia harus tinggal di rumah ku, lagi pula aku dan gadis itu usia nya cukup jauh," Henry menjabarkan pernyataan kepada kawan-kawan nya.
"Usia tidak menjadi masalah bung. Hati-hati bung nanti kau jatuh cinta kepadanya," ejek Tom dengan tawa nya.
"Kalian ini bicara apa sih. Tidak mungkinlah aku jatuh cinta pada wanita yang usianya cukup jauh dariku," Henry balas tak mau kalah.
"Ya terserah saja,bung. Semoga saja kau bisa menjaga ucapan mu itu," celetuk Jerry.
Tidak ada perdebatan lagi di antara mereka, akhirnya mereka pun mulai membahas bisnisnya masing-masing.
Cukup lama Henry sudah bergaul dengan mereka hampir semua teman-temannya tahu tentang status nya itu.
Memang Henry cukup lama menyandang status sebagai duda, selama ini ia tidak berniat untuk mencari pendamping hidup.
Jika ia merasa bosan maka ia hanya perlu bersenang-senang bersama kawan-kawan rekan bisnisnya.
Jangan salah sangka, dengan usia Henry yang hampir menginjak kepala lima. Namun aura kharisma yang masih terpancar di wajahnya tak pernah luntur, tak heran bila ia ikut bersenang-senang bersama rekan bisnisnya cukup banyak wanita muda maupun seusia dengan nya mengagumi aura kharisma yang dimiliki olehnya.
Namun sayang nya tak ada satupun, Henry tertarik dengan mereka apalagi berusaha mengisi ruang dihatinya.
**
**
Pukul 10 malam, Henry pulang ke rumah seperti janjinya ia hari ini tidak ikut pergi bersenang-senang bersama rekan bisnisnya. Entah apa yang terjadi pada dirinya, ia sendiri merasa bosan mengikuti rekan bisnisnya bersenang-senang.
Pada saat Henry masuk ke dalam rumah ia melihat Renata sedang menonton televisi.
Mendengar suara pintu terbuka dari luar, Renata pun akhirnya berdiri dari duduknya dan beranjak ke dapur mengambil segelas air untuk Henry.
"Paman, sudah pulang. Ini minumlah dulu!" Renata menaruh segelas air tepat di hadapan nya.
"Terimakasih, Renata. Tak usah repot-repot."
"Tidak apa-apa, Paman!"
"Kamu belum tidur?" tanya Henry Sambil meneguk air yang telah dibawakan oleh renata.
"Ini sudah mau tidur, Paman. Apa paman merasa lapar atau bila perlu saya buatkan makanan untuk paman?"
"Tidak perlu tadi saya sudah makan bersama rekan kerja saya," balas Henry dengan lembut.
"Baiklah kalau begitu saya kembali ke kamar dulu, Paman. Dan beristirahat lah!" Renata melangkah menuju kamar nya.
Tampak senyum Henry mengembang di wajah nya, ia merasa kagum pada Renata yang memberikan perhatian kecil terhadap nya, karena sudah lama ia tidak mendapatkan perhatian dari seorang wanita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Meylin
smoga ada visualnya bule2 ganteng cantikkk
2022-01-02
3
Ailurophile 🐯
Aku mampir kak, maaf baru sempet..
2021-12-22
1
Ufuk Timur
kak aku mampir. .Aku kasih like +fav . .mampir juga di novel ku ya SUNSHINE AILI🥰🥰🥰
2021-12-03
1