Tiba lah mereka dikediaman rumah Henry, yang tidak begitu luas namun asri. Terdapat kolam ikan disana serta taman kecil yang menghiasi pekarangan rumah.
Henry pun mempersilahkan Renata untuk masuk, namun saat itu langkah kaki nya berjalan sangat pelan dan sedikit canggung.
"Ayo Renata masuk lah!"
"Baik, Paman," Renata melangkahkan kaki nya memasuki rumah Henry.
Kemudian Henry memanggil asisten rumah tangga nya untuk memberitahukan kamar yang akan Renata tempati.
"Bi, ini Renata dan Renata ini bi Conte dia adalah salah satu asisten rumah tangga, dirumah ini," Henry memperkenalkan mereka berdua.
Terlihat tangan mereka saling berjabat, lalu menyebutkan namanya masing-masing.
"Renata."
"Saya, bi Conte."
"Oh iya Bi, mulai saat ini Renata akan ditinggal disini bersama saya dan saya mau bibi juga urus keperluan nya," perintah Henry pada bi Conte.
"Baik, Tuan." Ucap bi Conte mengerti.
"Dan kamu Renata tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan pada bi Conte," perjelas Henry pada Renata yang terlihat saling berdiri.
Renata mengangguk mengerti, segera bi Conte mengajak Renata untuk memasuki kamar nya. Di satu sisi, Henry mendapat panggilan masuk dari handphone nya yang berdering.
"Iya halo."
"........"
"Baiklah, saya akan segera ke sana sekarang juga, tolong sisa nya kau urus dahulu."
Henry memutuskan panggilan masuk nya. Ia pun bergegas pergi ke tempat kerja milik nya, tak lupa ia meminta izin kepada renata dan bi Conte.
Perlu diketahui Henry merupakan seorang duda yang saat ini sedang memiliki usaha yang cukup sukses di wilayah nya, berupa perkebunan kelapa sawit milik nya seluas 30 hektar.
******
Kini Henry sudah sampai di gudang penyimpanan kelapa sawit ia pun segera mengurus pekerjaan nya.
Berton-ton kelapa sawit siap dikirim untuk masing-masing wilayah dan disana pula terdapat beberapa mobil truk angkutan khusus mengantar kelapa sawit.
"Gimana, Jon. Sudah beres semua nya?" Tanya Henry pada Joni mengenai stok yang tersedia.
"Sudah, Tuan. Tinggal waktunya pengiriman."
"hem... Bagus. Kalau begitu saya akan mengecek yang lain nya terlebih dahulu," sahut Henry.
"Baik, Tuan."
Henry mulai mengecek karyawan lain nya yang saat itu sedang sibuk bekerja.
"Hati-hati jangan terburu-buru," perintah nya kepada para pekerjanya.
"Siap, Tuan!" jawab beberapa orang pekerja nya sambil memanggul kelapa sawit yang akan dibawa ke truk.
•••••
Sementara di keberadaan rumah Henry, Renata mengelilingi area tersebut guna sekedar ingin tahu rumah yang ia tempati.
Rupa nya Renata sudah merasa nyaman dengan suasana yang ada di rumah Henry.
Meskipun Renata belum mengetahui jelas asal usul Henry, namun ia merasa apa yang Henry perbuat pada nya sudah cukup baik, karena sedari awal ia berada dirumah sakit Henry selalu hadir mengunjungi nya disela-sela kesibukan nya.
Renata tak mengira masih ada orang yang berbaik hati seperti Henry memberi tempat tinggal bahkan Henry tak segan-segan menanggung hidup Renata.
Bagaimana jika ia bertemu dengan orang yang salah mungkin saja ia sudah di manfaatkan, apalagi Renata itu masih muda terlihat sangat manis dan anggun siapa pun pria seumuran yang melihatnya pasti akan suka pada nya.
**
**
Dari ufuk timur sinar matahari sudah menyilaukan permukaan di muka bumi.
Terlihat Renata sedang menyiapkan sarapan berupa 2 potong sandwich dan 2 gelas susu yang telah ia sediakan untuk Henry. Sebelum nya bi Conte sudah memberitahu kepada Renata bahwasanya ia berkerja dirumah Henry mulai jam 9 pagi hingga jam 5 sore.
Selain jarak nya tidak begitu jauh dari rumah nya, bi Conte memiliki 3 orang anak makanya Henry memberi keringanan untuk berkerja pada waktu tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Meylin
cowoknya ketuaan pantesnya jadi bpknya
2022-01-02
3
Katherina Ajawaila
lanjut Thor, blm bisa ketebak alur ceritanya. tp cukup baik😇😇
2021-12-29
1
wiji zuliati
duren sawit... duda keren sarang duit 😃😃😃
2021-12-23
2