Di sebuah restoran, terlihat Hana dan Kim jae won yang sedang menikmati menu makan siang mereka. Siang itu Hana terlihat cantik dengan penampilannya yang terlihat kasual dan santai dengan rambut yang diikat seperti biasanya. Sesekali terlihat jae won yang melirik wanita itu, tapi Hana tidak menyadarinya.
" Kenapa tiba - tiba kau mengajak ku makan siang? apa kau merindukanku?" tanya jae won dengan ekpresi datar
Hana pun hanya melirik laki - laki di depannya itu dengan tatapan kesal.
" Aku mengajak mu ke sini , anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena kau sudah membantuku untuk mendapatkan uang yang aku butuhkan"
" Memangnya kau butuh uang itu untuk apa ? tanya jae won penasaran
" Kau tidak perlu tahu untuk apa uang itu karena itu adalah urusan pribadiku" jawab Hana ketus
Mendengar jawaban ketus dari wanita itu, jae won terlihat agak kesal.
" Lalu kenapa kau hanya mengambil sedikit uang dariku? bukankah kau bisa saja mengambil lebih banyak dari itu" tanya jae won coba memancing reaksi Hana
Kini giliran Hana yang tampak kesal para jae won.
" Maaf tuan Kim jae won, aku memang membutuhkan uang tetapi aku tidak akan memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan lebih banyak uang. Aku hanya mengambil uang mu sesuai dengan kebutuhan ku " jawab Hana tegas
Jae pun terlihat tersenyum kecil mendengar jawaban dari Hana. Sejenak keduanya kembali saling diam satu sama lain. Mereka terlihat fokus dengan makanan yang ada di depan mereka itu.
" Apa kau masih bekerja di klub malam?" tanya jae won sambil mengunyah makanannya .
Hana hanya terdiam dan tak menjawab pertanyaan laki - laki di depannya itu. Dia tampak bingung untuk memberi jawaban karena dia tahu jae won akan marah saat tahu kalau dirinya masih bekerja di klub.
" Kenapa kau tidak menjawab pertanyaan ku ? apa jangan - jangan kau masih bekerja di sana? apa kau tidak takut kalau kejadian seperti malam itu akan terjadi lagi?" tanya jae won sedikit emosi
Hana tambah bingung untuk menjawab, dia terlihat mulai panik.
" Maaf ...aku harus pulang..." ujar Hana dengan nada terburu - buru. Dia pun segera mengambil tas nya dan meletakkan beberapa lembar uang di atas meja makan. Dia pun segera beranjak dari kursinya, tapi belum sempat dirinya pergi, jae won langsung menarik tangan Hana.
" Kau mau kemana? aku akan mengantarmu "
ujar jae won sambil coba menahan langkah wanita itu tetapi Hana menangkis tangan jae won dan memilih segera pergi meninggalkan laki - laki itu. Jae won pun hanya diam tertegun melihat sikap aneh wanita itu. Dia pun memegang beberapa lembar uang kertas yang Hana tinggalkan di atas meja. Sebuah tawa kecil terlihat tersungging di mulutnya.
Malam itu terlihat jae min yang sedang mengobrol dengan Ji Hyun di klub.Interaksi keduanya terlihat cukup dekat. Sepertinya jae min menyukai wanita itu. Saat mereka sedang mengobrol santai sambil menikmati segelas anggur, tiba - tiba jae min melihat Hana yang sedang mengobrol dengan seorang tamu.
Dia sedikit terkejut mengetahui hal ini karena dia mengira kalau wanita itu sudah tidak bekerja lagi di klub.Itu karena jae won pernah mengatakan padanya kalau dia sudah melarang Hana untuk bekerja di klub karena pekerjaan ini tidak aman untuknya.
" Hana ...dia masih bekerja di sini?" tanya jae min sambil menatap Ji Hyun yang sedang menghisap rokoknya
" Iya ...Hana masih bekerja di sini . Memangnya kenapa?
" Jae won bilang padaku kalau dia sudah melarang Hana untuk bekerja di klub. Dia tidak mau kalau Hana disentuh oleh laki - laki lain" ujar jae min dengan ekpresi serius
Mendengar hal itu Ji Hyun pun terlihat tertawa lebar
" Wah ...ternyata tuan muda Kim jae won orang yang posesif"
" Dia memang posesif dan pencemburu berat. Dia pasti akan meminta Hana untuk fokus pada dirinya saja" jawab jae min diiringi tawa lebarnya
Keduanya pun tampak tertawa bersamaan sambil saling pandang satu sama lain.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 20.30. Di ruang kerjanya, jae won terlihat masih sibuk dengan tumpukan laporan yang harus dia periksa malam ini. Dia memilih lembur malam ini untuk menyelesaikan semua pekerjaannya yang terlanjur menumpuk.
Tak lama ponselnya berdering. Dia pun langsung mengangkat panggilan itu.
Sejenak dia tampak terdiam sambil mendengarkan suara seseorang yang tengah berbicara di telpon. Tiba - tiba raut wajah nya berubah. Dia tampak mulai marah.
" Apa kau yakin kalau itu dia ?" tanya jae won dengan wajah tegang
Dia pun kembali mendengarkan suara yang ada di seberang telpon. Dia terlihat semakin marah. Panggilan itu pun langsung diakhiri. Tanpa pikir panjang, laki - laki itu segera beranjak dari kursi kerjanya dan segera pergi meninggalkan ruangan kerjanya itu dengan terburu - buru.
Melihat bos nya itu pergi dengan tergesa - gesa, sekretaris jin yang terlihat baru saja datang sambil membawa segelas kopi krem pun langsung memanggil bos nya itu, tetapi jae won tidak menggubris nya. Sekretaris jin pun tampak melongo di depan pintu ruang kerja bos nya itu sambil memegang segelas kopi di tangan kanannya.
Jae won memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Wajahnya terlihat tegang dan penuh kemarahan.
" Apa mau nya wanita ini ? kenapa dia begitu sulit diatur ? padahal aku bisa memberikan apapun yang diinginkan" gumam jae won dalam hati
Dia pun kembali fokus pada setir mobilnya itu.
Sementara itu Hana terlihat sedang menikmati secangkir kopi panas di kursi bar yang ada di klub. Dia terlihat menyeka keringat yang terus menerus membasahi wajah mulus nya itu. Dia terlihat sedikit kelelahan hari ini. Tanpa dia sadari, dari arah belakang terlihat Kim jae won yang baru saja datang. Dengan nafas terengah, laki - laki itu pun menatap wanita yang ada di depannya itu dengan tatapan penuh kemarahan. Jae won pun langsung mendekati Hana.
" Kang Hana " panggil jae won cukup keras
Mendengar kalau ada yang memanggil namanya, spontan Hana pun menengok ke belakang untuk mencari sumber suara yang memanggil namanya itu. Saat dirinya tahu kalau suara itu adalah suara jae won, raut wajah wanita itu seketika langsung berubah. Terlihat ada ketakutan di matanya saat melihat sosok laki - laki yang berada di depannya itu. Dia tak menyangka kalau jae won akan datang lagi ke klub dan mengetahui fakta kalau dirinya masih bekerja di klub. Padahal jae won sudah jelas - jelas melarangnya untuk bekerja kembali di klub.
Tanpa berpikir panjang, jae won pun langsung menarik tangan Hana dengan kuat sampai wanita itu meringis kesakitan. Dia membawa Hana ke sudut ruangan yang sepi dengan ekpresi penuh kemarahan.
Sesampainya di sudut ruangan itu, jae won langsung melepaskan pegangan tangannya dan mendorong tubuh Hana di dinding. Dia pun mengunci tubuh wanita itu dengan badan tegapnya agar Hana tidak bisa kabur darinya.
" Kenapa kau membohongiku? ternyata kau masih bekerja di sini. Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk berhenti bekerja di tempat seperti ini, tetapi kenapa kau tidak menuruti ucapan ku? apakah uang yang aku berikan padamu kemarin masih kurang ? ujar jae won dengan nada emosi sembari menatap Hana dengan tatapan tajam
Hana hanya diam mendengar semua ucapan jae won. Dia tampak menundukkan kepalanya dan tak berani menatap langsung laki - laki yang ada di hadapannya itu.
" Kenapa kau diam? jawab pertanyaan ku ? aku ingin mendengar suara indah mu."ujar jae won sambil menarik dagu wanita itu ke atas
Hana masih memilih diam dan mengunci mulutnya rapat - rapat. Dia memilih untuk tidak menjawab pertanyaan jae won karena baginya percuma saja dia memberikan penjelasan pada laki - laki itu. Jae won pun semakin gemas melihat reaksi dari Hana.
" Bicaralah ...bisakah kau menjawab pertanyaan ku?" bentak jae won dengan emosi yang mulai meluap. Dia pun tampak mencengkeram lengan Hana dengan kuat
Hana pun menatap laki - laki di depannya itu dengan tatapan dingin.
" Kenapa kau selalu memaksaku untuk menuruti semua keinginanmu? Memangnya apa status hubungan kita ? bukankah dulu hubungan kita hanya sebatas atasan dan bawahan. Dan malam itu pun hubungan kita hanya sebatas " kencan satu malam". Aku sudah menyerahkan tubuhku padamu dan kau pun sudah membayar ku. Semuanya impas, jadi seharusnya diantara kita berdua sudah tidak ada urusan apa - apa lagi kan? tapi kenapa kau terus - menerus mengurusi kehidupanku ? tanya Hana lirih sambil menatap jae won dengan tatapan sayu
Mendengar hal itu, seketika hati jae won menjadi lemas dan tak berdaya. Dia tak menyangka kalau hana akan mengatakan hal itu di depannya.
" Jadi kau menganggap kejadian malam itu hanya sebatas " cinta satu malam " ? apa kau tidak memiliki perasaan berlebih sedikit pun, saat malam itu kita menghabiskan waktu bersama? tanya jae won dengan nada datar
Hana tampak menggelengkan kepalanya dengan ekpresi yang datar
" Apa...aku tidak memiliki arti apapun di hatimu saat ini ? tanya jae won dengan terbata - bata
Hana pun menggelengkan kepalanya dengan ekpresi yang sama.
Melihat jawaban wanita itu, jae won pun tampak tertawa lebar dengan mata yang mulai berkaca - kaca. Dia terlihat sangat kecewa setelah mengetahui kalau wanita yang dia cintai itu, ternyata tidak memiliki perasaan yang sama dengannya. Jae won merasa kalau cintanya pada Hana hanya bertepuk sebelah tangan. Jae won pun menatap hana dengan pandangan getir. Dia pun segera melepaskan tangannya dari tubuh Hana. Jae won terdiam sejenak sambil menghela nafas panjang untuk membuatnya menjadi lebih tenang.
" Baiklah ...terima kasih karena kau sudah menjawab pertanyaan ku. Setidaknya saat ini aku tahu tentang perasaanmu yang sebenarnya padaku. Aku janji, setelah malam ini aku tidak akan menggangu hidupku lagi. Aku tidak akan muncul di depanmu lagi. Kau bisa kembali bebas dengan kehidupanmu" ucap jae won dengan nada sedih
Mendengar ucapan laki - laki itu, entah kenapa Hana menjadi sangat sedih. Hatinya terasa bergejolak tak menentu. Hatinya juga merasa sakit, tapi Hana berusaha menutupi perasaan nya itu di depan jae won. Dia berusaha bersikap biasa saja di depan laki - laki itu.
" Dan ..terima kasih untuk kenangan kita di malam itu. Setidaknya aku pernah merasakan memilikimu, meskipun hanya untuk satu malam" ucap jae won dengan nada tercekat
Tak lama laki - laki itu itupun segera pergi meninggalkan Hana sendirian di sudut ruangan yang sepi itu.
Melihat kepergian jae won, tiba - tiba terlihat air mata yang mulai menetes di pipi Hana. Sedikit ..sedikit dan bertambah banyak. Akhirnya wanita itu pun sudah tidak mampu lagi menahan kesedihan yang coba dia tahan sedari tadi. Dia tampak terduduk sambil menangis tersedu. Dadanya terasa sesak. Dia pun tampak memukul - mukul dadanya.
Tak jauh dari tempat Hana menangis, terlihat sosok Ji Hyun yang berdiri sambil memandangi Hana yang sedang menangis di sudut ruangan. Tampak sebuah kesedihan di mata wanita itu. Flash back, Ji Hyun teringat saat jae won berjalan terburu - buru dan menabraknya. Dari raut wajahnya terlihat kalau laki - laki itu sedang menyimpan amarah yang sangat besar pada seseorang. Dan tiba - tiba dirinya teringat pada temannya itu. Ji Hyun pun langsung mencari keberadaan Hana. Sampai akhirnya dia menemukan temannya itu sedang menangis terisak di sudut ruangan yang sepi.
" Hana ...apa kau baik - baik saja? apa yang terjadi ? apa kalian berdua bertengkar? tanya Ji Hyun sambil memegang pundak temannya itu .
Mengetahui kehadiran Ji Hyun, spontan Hana langsung memeluk Ji Hyun dengan erat. Tangisannya semakin terisak.
" Aku ....aku ..membuatnya benar - benar pergi" ucap Hana dengan nada lirih yang diiringi suara isak tangisnya.
Ji Hyun pun hanya terdiam sambil menepuk bahu Hana yang masih menangis di pelukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
DEBU KAKI
lanjutkan
2022-03-30
3
Sri Wahyuni
lgian jd cwe ko krs kpala bnget nyebelin munafik
2022-03-12
1