Di studio foto terlihat Kim Ji so yang sedang duduk sendirian sambil membersihkan lensa kameranya. Tak lama berselang tampak Hana yang berjalan mendekatinya.
" Fotografer Kim " panggil Hana dengan nafas terengah - engah
" Hana ...kenapa kau kemari ? tumben sekali kau mau menemui ku disini "ujar Ji so dengan senyum hangatnya.
Hana pun menarik nafas dalam - dalam sebelum menjawab pertanyaan dari laki - laki itu.
" Apa benar besok pagi kau akan pergi ke Milan ? tanya Hana dengan nada bicara terputus - putus
Ji so pun langsung mengangguk. Raut muka Hana seketika menjadi sedih melihat jawaban dari Ji so.
" Kenapa kau tidak mengatakan hal ini padaku?
Ji so pun tampak kembali tersenyum sambil berdiri mendekati Hana.
" Sebetulnya kemarin aku mau mengatakan hal ini, tapi suasana hatimu sedang tidak baik, jadi aku tak berani mengatakan hal ini padamu. Aku takut kau akan sedih" jawab Ji so pelan
Seketika terlihat rona kesedihan di wajah Hana. Harus diakui, dia memang cukup dekat dengan laki - laki itu dan mungkin hanya Ji so lah, laki - laki yang bisa membuat dirinya merasa nyaman saat ini. Meskipun tidak ada perasaan berlebih di hatinya pada laki - laki itu.
Tanpa dia sadari, matanya tampak berkaca - kaca. Ji so pun menyadari hal ini. Dari hati terdalam, Ji so pun merasakan kesedihan yang sama seperti yang Hana rasakan tapi dia memilih untuk menutupi perasaannya pada wanita itu. Dia sudah memilih untuk mengabaikan perasaan cintanya pada Hana demi Kim jae won.
" Apa kau sedih ? Mianhe ..aku tak bermaksud menyembunyikan ini padamu. Aku hanya tak ingin kau bersedih karena hal ini" ujar Ji so coba menenangkan Hana
" Tapi kenapa kau tiba - tiba harus pergi ? tanya hana sambil menatap Ji so dalam - dalam
Ji so pun tertawa kecil melihat reaksi Hana.
" Itu karena kau menolak perasaanku, coba saja kau mau menerima perasaanku padamu, aku pasti tak akan pergi" jawab Ji so setengah bercanda ( padahal aslinya emang iya 😬 )
Mendengar hal itu Hana terlihat kesal tetapi juga semakin sedih. Tanpa terasa dia mulai menangis dengan ekspresi wajah yang lucu.
Spontan Ji so pun langsung menarik tangan Hana dan memeluk tubuh wanita itu erat - erat.
Hana pun tampak tidak menolak pelukan hangat dari Ji so. Dia malah semakin terisak saat laki - laki itu memeluk tubuhnya. Ji so pun terlihat sangat nyaman dengan situasi ini.
Lama keduanya saling berpelukan. Ji so terlihat mengelus rambut Hana dengan lembut. Dia merasakan hatinya bergetar tak menentu saat dirinya memeluk wanita itu.
" Kuakui...kau adalah satu - satunya teman laki - laki yang aku miliki saat ini. Jika kau pergi, aku tidak punya teman baik sepertimu lagi" ujar Hana pelan diiringi suara isak tangisnya.
Ji so pun terlihat tersenyum manis mendengar pengakuan jujur dari Hana.
" Kau tidak usah khawatir, kak jae won pasti akan menjagamu saat aku pergi"
Mendengar hal itu sontak Hana melepaskan tubuhnya dari pelukan Ji so.
" Kim jae won ...." tanya Hana setengah emosi
" Iya ...Kak jae won. Aku yakin dia akan menjadi teman baikmu suatu hari nanti. Bahkan bisa lebih dari itu" jawab Ji so dengan penuh l
percaya diri
Hana tampak cemberut mendengar hal itu. Wajahnya seketika berubah menjadi kesal. Ji so pun tertawa lebar melihat hal itu. Tapi dia tidak mau berlama - lama membuat Hana kesal. Dia langsung menggandeng tangan Hana dan mengajaknya untuk melihat - lihat hasil foto jepretannya dulu saat hana menjadi modelnya. Hana pun tampak antusias melihat hasil foto - fotonya dulu. Keduanya terlihat saling memuji satu sama lain. Dan seperti biasanya, Ji so memang selalu bisa membuat Hana tertawa saat sedang bersamanya.
Dan tanpa mereka berdua sadari, kebersamaan keduanya sedari tadi ternyata dilihat oleh Kim jae won yang sedari tadi tampak berdiri di depan jendela kaca studio. Dia pun melihat semua momen yang terjadi diantara mereka berdua. Termasuk saat Ji so memeluk Hana dengan erat dan mengelus - elus rambut wanita itu dengan lembut. Jae won tidak bisa menyembunyikan rasa cemburunya saat ini. Dia terlihat sangat marah. Terutama pada Ji so yang terlihat jelas sangat menyukai Hana. Padahal ji so sudah berjanji untuk melepaskan Hana untuknya tapi faktanya Ji so masih belum bisa melepaskan Hana sepenuhnya.
Di tengah kemarahannya itu, Park Hye jin tiba - tiba datang mendekatinya.
" Aku sudah bilang kan, Hana itu adalah wanita penggoda. Dia bisa membuat laki - laki bertekuk lutut padanya. Termasuk fotografer Kim. Dan apakah kau juga akan masuk dalam perangkap wanita itu" tanya Hye jin coba memprovokasi
Jae won hanya terdiam mendengar ucapan dari Hye jin. Dari sorot matanya terlihat kemarahan yang terpendam di hatinya. Ingin rasanya dia memukul jendela kaca di depannya, tapi dia berusaha menahan emosinya.
" Kau sudah melihat foto - foto yang aku kirimkan kemarin? Bukankah sangat jelas kalau Hana dan fotografer Kim sangat dekat satu sama lain" ujar Hye jin ketus
Tiba - tiba ingatan jae won pun flash back saat pagi itu dia menerima beberapa kiriman foto dari Hye jin. Beberapa foto yang menunjukkan kedekatan antara Hana dan Ji so saat keduanya duduk berdua di kursi taman Minggu pagi kemarin. Terlihat beberapa foto saat keduanya duduk berdekatan dan saling memandang satu sama lain. Hati jae won semakin panas melihat hal itu. Dia pun tampak segera pergi dari studio foto dengan langkah yang berat. Sementara Hye jin tampak tersenyum puas karena sudah berhasil membuat jae won membenci Hana.
Petang itu di ruang kerjanya, jae won tampak melamunkan sesuatu. Raut wajahnya terlihat suram dan gelisah. Pikirannya terlihat tak menentu. Tiba - tiba ingatannya kembali saat dia melihat Ji so yang sedang memeluk Hana. Dia pun teringat semua momen saat Hana terlihat sangat dekat dengan Ji so. Hatinya terasa panas saat dia mengingat semua itu.
Tiba - tiba lamunannya terhenti, saat dia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya. Dia tak lain Hana, yang tampak berdiri di depan meja kerjanya.
" Direktur Kim ...aku sudah menyiapkan semua berkas yang anda butuhkan untuk rapat besok pagi" ucap Hana pelan
Jae won hanya terdiam dan tak merespon ucapan sekretarisnya itu. Dia tampak terus memperhatikan Hana dengan tatapan dingin.
" Direktur Kim ...apa ada hal lain yang masih perlu disiapkan?
Kim jae won masih terdiam membisu dan tak menanggapi ucapan Hana. Melihat reaksi yang tidak biasanya dari bosnya itu, Hana terlihat bingung. Dia malah terlihat kikuk di depan bos nya itu. Hana pun tampak berpamitan pada jae won tetapi laki - laki itu langsung mencegahnya pulang.
" Hana ...ada yang harus kita bicarakan" ujar jae won serius
Hana tampak menarik nafas dalam - dalam mendengar ucapan itu. Terlihat kalau Hana tidak nyaman saat bos nya itu mengajaknya berbicara tentang suatu hal.Karena ujung - ujungnya mereka pasti akan bertengkar.
" Maaf ...malam ini aku ada acara, jadi aku harus pulang cepat" jawab Hana sedikit gugup
Sontak jae won terlihat emosi mendengar jawaban dari wanita itu. Dia tampak segera beranjak dari kursinya dan berjalan mendekati Hana.
" Apa malam ini kau ada acara dengan Ji so? apa Ji so mengajakmu makan malam bersama? atau kalian akan menghabiskan malam bersama karena besok pagi, Ji so akan pergi ke Milan? tanya jae won dengan nada emosi sambil berdiri di depan Hana.
Mendengar ucapan bos nya itu, Hana terlihat agak kesal. Dia pun memandang laki - laki di depannya itu dengan tatapan dingin.
" Apa maksud anda? kenapa anda berkata seperti itu? tanya Hana sedikit emosi
" Maksudku jelas, kau sudah merayu Ji so kan? kau sudah membuatnya menyukaimu. Sama seperti saat kau coba menarik perhatian ku dulu. Hana ....kuakui kau memang wanita yang luar biasa. Kau menggunakan wajahmu untuk menggoda ku dan Ji so. Hah.....apakah kau melakukan semua ini hanya demi uang" ujar Ji jae won ketus.
Hana tampak terdiam sejenak. Matanya terlihat mulai berkaca - kaca. Dia tak menyangka kalau jae won akan mengatakan hal itu di depannya. Hana tampak tak bisa berkata - kata. Tiba - tiba mulutnya terasa kelu dan tidak mampu berbicara apa - apa.
Melihat reaksi Hana yang hanya diam, jae won pun terlihat semakin emosi. Dia tampak semakin mendekati Hana. Posisi mereka kali ini terlihat sangat dekat.
" Kupikir kau berbeda dengan beberapa wanita yang aku kenal sebelumnya, tetapi ternyata kau sama saja seperti mereka. Kau mencari pria kaya untuk mendapatkan uang. Bahkan kau mau melakukan hal apapun hanya demi bisa mendapatkan uang. Aku jadi curiga, jangan - jangan semua yang telah terjadi diantara kita, kau yang mengaturnya. Kau sengaja bekerja di sini untuk menarik perhatian ku dan saat kau merasa gagal, kau mengalihkan perhatianmu pada Ji so" ujar jae won dengan nada dingin
Hana tampak tersenyum sinis mendengar semua tuduhan atasannya itu.
" Maaf direktur Kim jae won, aku memang hanya wanita miskin, tapi aku tak sejahat itu. Aku bekerja di sini memang untuk mendapatkan uang, tapi tak pernah terbersit sedikit pun di pikiranku kalau aku akan menggoda mu dan fotografer Kim. Semua yang terjadi benar - benar di luar kendaliku" jawab Hana setengah terisak
Jae won hanya terdiam mendengar jawaban Hana. Dirinya sudah terlanjur kecewa dengan wanita itu sehingga penjelasan seperti apapun dari Hana , dia tampak tak lagi percaya pada wanita itu.
" Semua yang terjadi di luar kendalimu? Kau pikir aku aku akan percaya dengan ucapan mu? Aku sudah tahu wanita seperti apa kau ini. Wanita yang mau melakukan hal apapun hanya demi uang" ujar jae won ketus
Hana pun tak membalas ucapan bos nya itu. Dia tampak terdiam sambil menahan sesak di hatinya. Tanpa terasa air mata tampak menetes di pipi mulusnya. Mereka berdua masih saling diam satu sama lain. Jae won pun masih memandangi Hana tanpa berkedip.
" Hana ...mulai besok aku tak mau melihat wajahmu lagi.Malam ini adalah hari terakhir kau bekerja di sini. Kau bisa membereskan barang - barang mu . Besok pagi, bagian keuangan akan menyelesaikan gaji mu bukan ini dan uang pesangon" ucap jae won lirih
Hana tampak sangat terkejut mendengar hal itu.
" Kau memecat ku ? tanya Hana singkat
Jae won pun langsung mengangguk pelan.
Hana terlihat masih tidak percaya dengan hal ini. Ternyata hal yang dia takutkan, akhirnya terjadi juga. Dia akhirnya harus kehilangan pekerjaan ini.
" Kau serius memecat ku ? tanya Hana setengah terisak
Jae won pun kembali menganggukkan kepalanya. Hana pun tertawa getir sambil memandang bos nya itu.
" Baik ...aku terima keputusanmu, tapi satu hal yang harus kau tahu. Semua yang kau tuduhkan padaku, tidaklah benar. Kenapa kau tidak pernah bisa mempercayaiku, tapi semua terserah padamu. Kau berhak menilai ku seperti apapun yang kau mau" ucap Hana dengan tangis yang tertahan.
Sejenak keduanya pun kembali saling diam. Jae won pun tampak terdiam terpaku dengan ekspresi yang datar.
" Terima kasih Direktur Kim jae won, setidaknya dalam beberapa bulan ini. Aku sudah belajar banyak hal darimu. Semoga kau selalu sehat dan ...."
Hana terlihat tidak bisa melanjutkan ucapannya itu. Tangis nya terlanjur pecah. Dia tampak menangis di depan jae won. Tak berapa lama, Hana langsung menghapus air matanya dengan tangan. Dia pun tampak memundurkan langkahnya.Hana pun menundukkan badannya untuk memberi hormat pada bos nya itu. Dia pun berjalan ke luar dengan langkah yang pelan.
Melihat Hana yang sudah berlalu dari hadapannya itu, tiba - tiba hatinya terasa sakit tanpa sebab. Dia sempat memandangi Hana dari belakang saat wanita itu berlalu dari pandangannya.
Dia pun langsung menuju ke kursi kerjanya dan terduduk lemas dengan raut wajah penuh kesedihan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
DEBU KAKI
teruslah berkarya
2022-03-30
2
Anggita Nurie
he he he he judulnya cinta tapi gak mau ngaku
2022-03-16
1
Novianti Dewi
wedehh cemburu Tampa alasan yg jelas pacar bukan istri jg bukan 🤪🤪🤪🤪
2022-03-16
1