Hana terlihat sedang mengemasi barang - barangnya di kardus besar. Terlihat kesedihan yang dalam di matanya. Matanya pun terlihat basah tetapi Hana berusaha tetap tegar. Dia terlihat sedih dan kecewa karena bos nya itu telah memecatnya dari pekerjaannya ini karena bagaimana pun, dia masih sangat membutuhkan pekerjaan ini.
Tak lama berselang Hana terlihat berjalan keluar kantor sambil membawa kardus besar yang berisi barang - barang miliknya. Dia tampak berjalan dengan langkah pelan dengan pandangan kosong. Dia tampak sedang melamun, tiba - tiba terdengar suara seseorang yang tampak memanggil namanya.
" Nona Hana ....kenapa kau membawa kardus besar? apa isinya ? tanya seo kang pelan.
Seo kang tak lain adalah petugas keamanan di
perusahaan milik Kim jae won.
Hana terlihat gugup mendengar pertanyaan itu.Dia terlihat bingung untuk menjawab.
" Ini ....cuma barang - barangku " jawab Hana gugup
" Sebanyak itu ....kenapa anda membawanya pulang ? atau jangan - jangan ?? tanya seo kang dengan tatapan penasaran
" Apa yang terjadi Nona Hana? jangan katakan kalau anda tak bekerja di sini lagi ?
Hana pun terdiam mendengar hal itu. Dia menarik nafas nya dalam - dalam. Dia pun langsung mengangguk pelan.
Seo kang pun tampak terkejut. Dia sudah menduga hal ini. Apalagi dia juga sudah mendengar desas - desus cinta segiempat diantara mereka berempat.
Seo kang pun tampak menyemangati Hana. Dia merasa yakin kalau Hana tidak seburuk yang dibicarakan oleh karyawan yang lain.
Hana pun tersenyum lega mendengar ucapan seo kang. Setidaknya masih ada orang yang mempercayainya. Hana pun tampak berterima kasih sembari melempar senyum manisnya.
Malam itu jae won terlihat sedang menatap layar komputer di ruang kerja yang ada di rumahnya. Dia banyak diam dan terlihat melamun. Tiba - tiba Kim Ji so terlihat baru saja datang dan langsung menghampirinya dengan ekpresi wajah penuh kemarahan.
" Hyung ....apa yang telah kau lakukan? Kenapa kau memecat Hana? tanya Ji so penuh emosi
Jae won pun tampak terdiam dan tak begitu merespon pertanyaan Ji so.
Melihat hal ini , Ji so tampak semakin emosi pada kakak sepupunya itu. Dia pun mendekati meja kerja jae won.
" Kenapa kau diam saja? aku serius bertanya padamu " ujar Ji so penuh emosi
Melihat Ji so yang semakin marah padanya, jae won pun langsung mengalihkan pandangannya pada adik sepupunya itu.
" Darimana kau tahu hal ini? apa Hana memberitahumu ? tanya jae won lirih
" Kau tak perlu tahu darimana aku mengetahui hal ini, yang terpenting jawab pertanyaan ku dulu, kenapa kau memecat Hana ? kenapa kau melakukan hal itu padanya? bukankah aku sudah memintamu untuk menjaganya dengan baik ?
Jae won kembali terdiam. Dia tampak berpikir sebelum menjawab pertanyaan dari Ji so.
" Aku tidak menyukainya. Dia adalah seorang wanita yang mau melakukan hal apapun hanya demi mendapatkan uang. Dia tidak ada bedanya dengan beberapa wanita yang pernah mendekatiku dulu. Mereka hanya menginginkan uang dariku, termasuk Hana " jawab jae won tegas
" Apa maksudmu ? tanya Ji so sedikit bingung
Jae won tampak menarik nafas pelan sambil memandang Ji so dengan tatapan serius.
" Dia hanya menginginkan uangku , awalnya dia mencoba menarik perhatian ku, tapi setelah ada kau, dia mengalihkan perhatiannya padamu " jawab jae won lirih
Ji so tampak terdiam mendengar jawaban kakak sepupunya itu. Dia terlihat bingung dan terlihat tak percaya dengan ucapan jae won.
" Tidak ..kau salah paham , Hana tidak seperti itu. Dia tidak pernah mendekatiku, justru aku lah yang lebih dulu mendekatinya" jawab Ji so setengah emosi
Sejenak keduanya tampak saling diam satu sama lain.
" Aku akui ..aku memang menyukai Hana tapi Hana tidak menanggapi perasaanku padanya. Baginya, aku hanya teman biasa. Itu kenapa aku memilih mundur, karena aku tahu kalau kau juga menyukainya"
" Menyukai Hana? kapan aku mengatakan kalau aku menyukai wanita itu? aku perjelas sekali lagi, aku tidak menyukainya. Dia sama sekali bukan tipeku". jawab jae won mencoba menyangkal
Ji so tampak tertawa lebar mendengar jawaban dari jae won. Dia tampak mendekati jae won.
"Benarkah ...apa kau serius dengan ucapan mu? Hyung ...kenapa kau membohongi hatimu?
Kenapa kau tidak mengaku saja padaku kalau kau menyukai Hana? apa kau pikir aku akan percaya dengan ucapan mu ? lalu ...apa arti ciuman mu pada Hana malam itu ? bukan kah kau mencium nya dengan paksa? tanya Ji so sambil memegang bahu jae won
Jae won pun sontak terkejut mendengar hal itu. Seketika wajahnya terlihat pucat pasi.
Ia tak menyangka kalau Ji so akan mengatakan hal seperti itu di depannya. Jae won pun hanya terdiam terpaku dan tak tak mampu berkata apa - apa.
" Aku melihatnya ...aku melihat semua yang terjadi diantara kalian berdua malam itu. Kau mencium Hana. Dan itu adalah pertama kalinya kau mencium seorang wanita kan ? tanya Ji so dengan tawa dinginnya
Jae won terlihat semakin gugup mendengar hal itu. Dia tampak salah tingkah dan terlihat tidak tenang. Jae won pun tampak mengubah posisi duduknya.
" Aku juga melihatnya...aku melihat saat kau berpelukan dengan Hana, dan dia pun terlihat sangat nyaman denganmu" ucap jae won ketus
Mendengar hal itu Ji so terlihat diam sejenak. Dia tampak menghela nafasnya.
" Jadi ...kau cemburu padaku ? kau berfikir kalau aku dan Hana saling menyukai? aku akui ..aku memang menyukai Hana tapi sayangnya dia tidak menyukaiku" ucap Ji so dengan senyum getir.
Jae won pun kembali terdiam sambil menarik nafasnya pelan - pelan.
" Hyung ...kau tahu bagaimana perasaanku saat ini. Aku tidak pernah kecewa seperti saat ini. Karena Hana, aku harus patah hati 2 kali. Patah hati pertamaku karena wanita yang kusukai ternyata tidak menyukai ku dan patah hati keduaku karena kakak yang aku sayangi juga menyukai wanita yang juga kusukai. Apa kau bisa bayangkan saat kau berada di posisiku" ucap Ji so dengan nada sedih
Jae won punya hanya terdiam membisu mendengar curahan isi hati Ji so. Dia tampak bisa merasakan kekecewaan di hati Ji so tapi jae won terlihat masih bersikeras dengan pendapatnya sendiri. Baginya Hana tetaplah bukan wanita yang baik. Dia terlihat masih menaruh amarah pada wanita itu.
Ji so pun terlihat sudah menyerah untuk meyakinkan jae won kalau dia telah salah paham pada Hana.
"Hyung .... kau akan menyesali tindakanmu. Kau sudah menyia - nyiakan wanita baik seperti Hana" . bisik Ji so sambil mendekatkan wajahnya di telinga jae won.
Ji so pun tampak segera pergi meninggalkan jae won yang masih duduk mematung di kursinya itu tapi baru beberapa langkah Ji so berjalan meninggalkan nya, jae won tampak memanggil adik sepupunya itu.
" Ji so ...apapun yang terjadi antara aku dan Hana, kau tetap harus pergi ke Milan. Aku melakukan ini semua karena aku tidak mau jika kau terlalu dekat dengan wanita itu. Karena dalam sudut pandang ku, dia bukan wanita yang baik" ucap jae won dengan nada sedikit tinggi
Ji so tampak menoleh mendengar ucapan jae won.
" Itu dari sudut pandang mu , tapi dari sudut pandang ku, Hana adalah wanita yang baik" balas Ji so sambil tersenyum kecil
Ji so pun segera berlalu meninggalkan jae won yang masih duduk terdiam di kursi kerjanya.
Sementara itu Hana terlihat sedang duduk sendirian sambil menikmati segelas Soju di kedai langganannya. Dia terlihat sudah meminum beberapa teguk Soju. Wajahnya terlihat lesu dan tak bersemangat. Sesekali terlihat dia menarik nafas dalam - dalam sambil menuangkan Soju di gelas minumnya.
Tak lama terdengar suara ponselnya berdering.
Tertera nama Ji Hyun di layar ponselnya. Rona wajah Hana tampak langsung berubah menerima panggilan telpon itu. Dia pun langsung mengangkat telpon itu dan tampak berbincang sebentar.
" Baiklah ...besok siang ..kita bertemu di tempat biasa" ujar Hana singkat
Dia pun langsung menutup panggilan telpon itu. Saat dirinya bersiap untuk meminum Soju di gelas minumnya, tiba - tiba Ji so terlihat datang dan langsung merebut gelas Soju di tangan Hana. Wanita itu pun terlihat sedikit kaget melihat Ji so yang tiba - tiba ada di depannya.
" Kau bilang ..kau tidak terlalu suka minum ? tapi sepertinya malam ini kau minum banyak ? tanya Ji so sambil memandang Hana dalam - dalam
Hana tampak menarik nafas mendengar ucapan laki - laki di depannya itu.
" Kenapa kau kesini ? bukankah besok kau akan pergi ke Milan? seharusnya kau istirahat saja di rumah".ujar Hana dengan nada bicara sedikit nglantur
Mendengar nada bicara Hana yang sedikit berbeda, Ji so pun sadar kalau wanita di depan nya itu sudah mulai mabuk. Hana memang tidak terbiasa minum banyak.
" Kau mabuk ? tanya ji so lirih
Hana tampak memandang Ji so sejenak. Dia pun langsung mengambil tas nya dan berniat pergi meninggalkan Ji so sendirian. Ji so pun langsung memegang tangan wanita itu erat - erat untuk mencegahnya pergi.
" Hana ..maafkan aku . Semua yang terjadi padamu hari ini, semua karena salahku " ujar Ji so dengan nada sedih
Hana pun tampak tersenyum kecil mendengar ucapan maaf dari teman laki - lakinya itu.
" Tidak ada yang salah dalam hal ini. Semuanya sudah terjadi. Biarkan saja segala sesuatu nya mengalir seperti air . Itulah kehidupan. Kita tidak bisa memaksakan segala sesuatu harus berjalan baik kan" ujar Hana bijak sambil menatap Ji so dalam - dalam
Ji so tampak tertegun mendengar ucapan Hana. Tanpa dia sadari, matanya terlihat mulai berkaca - kaca. Baru kali ini Ji so merasakan perasaan seperti ini. Dia yang biasanya selalu terlihat ceria dan bersemangat, nyatanya kali ini hatinya ikut rapuh dan sedih.
" Mianhe .....kalau aku sudah menyusahkan
mu. Aku pasti akan merindukanmu" ujar Ji so dengan nafas tercekat
Hana pun kembali tersenyum manis di depan Ji so.
" Aku juga akan merindukanmu fotografer Kim Ji so " ujar Hana lirih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Juwandi
semangat kak,Diary Kayla ninggalin jejak lagi.
2022-04-08
1
Tina arumanyu
film asli Korea ya ,, thorr
2022-03-21
2