Pagi pun tiba, terlihat Hana yang masih tertidur pulas di ranjang yang berukuran cukup besar itu. Tak nampak jae won di samping wanita itu. Tampaknya laki - laki itu sudah bangun terlebih dahulu. Tak lama terlihat Hana yang mulai terbangun dari tidurnya. Dia membuka matanya sambil memegang kepalanya yang terasa masih sedikit pusing. Tiba - tiba dia terkejut saat menyadari kalau tubuhnya hanya berselimutkan kain putih dan tanpa mengenakan sehelai benangpun ditubuhnya. Dia pun mencoba mengingat - ingat apa yang telah terjadi semalam antara dirinya dan Kim jae won. Sejenak semua ingatan itu pun kembali di memory nya. Hana pun tampak terdiam dan sedikit syok dengan kenyataan yang ada, jika semalam dirinya sudah tidur dengan mantan atasannya itu. Dia tampak memegang erat selimut yang menutupi bagian dadanya. Dia pun berusaha untuk turun dari tempat tidurnya dengan pelan. Saat dia mulai berjalan, langkah kakinya sedikit terseok dan dia merasakan nyeri yang cukup kuat di area sensitifnya. Dengan langkah pelan dan sedikit tertatih, dia mencari dimana letak kamar mandi untuk segera membersihkan badannya.
Wanita itu pun sudah berada di depan cermin yang berukuran cukup besar di kamar mandi. Diaf melihat pantulan dirinya sendiri di cermin itu. Penampilannya terlihat berantakan dengan rambut yang acak - acakan. Terlihat bekas kecupan berwarna merah yang menempel di leher dan bagian dada. Hana semakin syok dengan hal ini.
" Apa yang telah kau lakukan padaku Kim Jae won ? kenapa kau membuatku menjadi seperti ini " gumam Hana dalam hati sambil memegang rambutnya. Sontak dia pun mulai menangis pelan melihat apa yang telah terjadi padanya.
Sementara itu di dapur, terlihat Kim jae won yang sedang menyiapkan segelas kopi dan segelas teh lemon hangat. Dia juga membuat sarapan roti sandwich coklat untuk dirinya dan Hana. Ini tentu menjadi hal yang tidak biasa untuk dirinya karena selama ini jae won tidak pernah sekalipun melakukan pekerjaan di dapur.
Dia pun langsung menata makanan dan minuman itu di meja makan. Tampak sebuah senyuman manis yang tersungging di bibirnya itu.
Tak lama terlihat Hana yang sudah keluar dari kamar. Dia tampak mengenakan dress yang sama dia kenakan tadi malam. Wanita itu tetap terlihat cantik meskipun tanpa mengenakan make up apapun. Jae won pun tampak terpesona dengan wanita yang semalam sudah membuatnya mabuk kepayang itu. Sejenak dia pun melihat tanda merah yang ada di leher wanita itu. Laki - laki itu pun tampak berusaha menahan senyum bahagianya. Dirinya sadar kalau semalam, dia sudah membuat banyak bekas kecupan di tubuh wanita itu. Hana pun terlihat menyadari hal itu. Dia terlihat agak tersipu malu dan tampak memegang lehernya. Dia pun menarik rambut panjangnya ke depan untuk menutupi bekas tanda merah itu di lehernya. Hana pun langsung mendekati jae won yang sedang menikmati sarapan paginya di meja makan.
Jae won pun langsung menyuruh wanita itu untuk sarapan dan meminum teh lemon hangat yang sudah dia buatkan. Hana hanya diam dan tak merespon ucapan Kim jae won. Dia memilih terus berdiri di depan laki - laki itu.
" Aku ...mau pulang, bisakah kau meminjami aku uang untuk naik taksi " ujar Hana dengan nada lirih
Mendengar hal itu. jae won tampak kesal. Dia terlihat memandang Hana dengan tatapan tajam.
" Duduklah ...aku menyuruhmu untuk sarapan dulu "
Hana masih bersikukuh untuk berdiri dan tak mau menggubris ucapan jae won.
Spontan jae won pun langsung beranjak dari teman duduknya dan langsung mendudukkan Hana ke kursi meja makan. Hana pun mau tidak mau kembali menuruti ucapan laki - laki itu.
Dia pun meminum teh lemon hangat yang sudah ada di depannya. Sambil memakan sandwich coklatnya sedikit demi sedikit.
Melihat hal itu, jae won terlihat kembali kesal.
" Makanlah dengan benar, apa aku harus menyuapi mu ? agar kau bisa makan dengan baik ? tanya jae won polos
Hana pun mau tidak mau kembali mengikuti ucapan mantan bos nya itu. Dia pun langsung memakan sandwich itu dengan cepat. Jae won pun tampak tersenyum kecil melihat tingkah Hana yang seperti anak kecil.
Tiba - tiba Hana mengatakan sesuatu hal yang langsung membuat raut wajah laki - laki itu seketika berubah menjadi tidak nyaman.
" Semalam ......"
Hana terlihat menghela nafasnya sebelum melanjutkan ucapannya itu. Dia terlihat mencoba menguasai dirinya terlebih dahulu sebelum mengatakan hal ini.
" Semalam ....apapun yang telah terjadi diantara kita....aku harap kau bisa merahasiakan hal itu dari orang lain." ujar Hana sedikit terbata - bata
Mendengar hal itu jae won pun tersenyum simpul sambil mengunyah makanannya.
" Apa kau pikir aku tipikal laki - laki yang suka mengumbar kehidupan pribadiku pada orang lain " jawab jae won dengan tatapan serius
Hana pun terlihat sedikit lega mendengar hal itu. Dia menarik nafasnya dalam- dalam agar lebih rileks .Mereka berdua pun tampak saling terdiam sejenak. Tak lama jae won pun mengeluarkan selembar kertas cek dan menyodorkannya pada Hana. Hana pun tampak bingung dengan hal itu.
" Ini ...kau bisa menulis berapapun nominal yang kau inginkan. Aku sudah menandatangi cek ini. Nanti ..kau tinggal mencairkannya"
Hana tampak diam dan tak langsung merespon. Dia melihat kertas cek itu dengan tatapan menerawang. Pikirnya cek itu adalah imbalan untuknya karena semalam dia sudah mau tidur dengan atasannya itu.
" Ambilah ...cek ini untukmu. Berapapun uang yang kau butuhkan, kau tinggal menulisnya, tapi aku ingin setelah kau menerima uang ini, kau harus berhenti dari pekerjaanmu di klub malam. Dengan uang ini , kau bisa membuka usaha lain atau kau bisa mencari pekerjaan lain" ungkap jae won penuh harap
Mendengar hal itu, Hana pun tertawa kecil sambil melempar pandangan ke arah jae won yang pagi itu terlihat tampan dengan kemeja hitam nya.
" Kau ini sangat lucu. Semalam kau sudah meniduri ku , dan sekarang kau juga mengatur hidupku. Bukankah kita tidak punya hubungan apa - apa? hubungan kita hanya sebatas kencan satu malam? Jadi kenapa kau terus mengatur hidupku ? tanya Hana dengan nada datarnya.
Mendengar hal itu, sontak jae won pun terlihat emosi tapi dia berusaha menahan perasaan itu. Dia memilih diam dan tak membalas pertanyaan wanita itu.
" Aku mau pulang " ucap Hana sambil segera berdiri dari kursinya
Sontak jae won pun ikut berdiri dan menyerahkan kertas cek itu kepada Hana.
" Ambil ini ...aku akan mengantar mu pulang" ujar jae won sambil menyerahkan selembar kertas cek pada Hana. Hana pun mau tidak mau menerima kertas cek itu.
Tak lama Jae won pun segera mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di meja makan. Jae won pun langsung pergi meninggalkan wanita itu. Hana pun langsung mengikuti laki - laki itu dari belakang.
Di dalam mobil, keduanya terlihat saling diam. Jae won tampak fokus dengan setir mobilnya. Dari raut wajahnya terlihat kalau laki - laki itu sedang kesal. Mungkin ucapan Hana tadi membuatnya sedikit tersinggung. Karena bagi wanita itu, kejadian tadi malam hanya sebatas "cinta satu malam", tapi tidak bagi jae won. Dia terlihat mulai berharap lebih untuk hubungannya dengan wanita itu. Dia sudah tidak bisa mengingkari hatinya lagi, kalau dia sudah benar - benar kasmaran pada Hana.
Sementara Hana terlihat melamun sambil menyandarkan kepalanya di kursi mobil. Pandangan nya tampak kosong. Dari raut wajahnya tampak sebuah kesedihan yang dalam. Dia terlihat masih menyesali kejadian semalam antara dirinya dan jae won. Dia tidak menyangka kalau dia akan melakukan hubungan itu dengan laki - laki yang tidak dia cintai. ( padahal sebetulnya Hana sudah mulai ada rasa pada Kim jae won tapi dia belum menyadarinya )
Sementara di sampingnya, tampak jae won yang sesekali melirik ke arah Hana yang masih melamun. Dia seperti bisa merasakan kesedihan yang wanita itu rasakan.
Mobil pun berhenti di depan rumah Hana. Wanita itu pun langsung melepas sabuk pengaman yang melingkar di dadanya, tapi dia tampak kesulitan. Melihat hal itu spontan jae won pun membantu wanita itu untuk melepaskan sabuk pengamannya. Hal ini membuat jarak keduanya sangat dekat. Wajah keduanya pun terlihat hampir menempel. Keduanya pun menyadari hal ini. Mereka tampak saling memandang satu sama lain. Dan tiba - tiba fokus jae won pun tertuju pada bibir Hana yang tampak merah menggoda itu. Ingin rasanya dia mengecup bibir merah wanita itu yang semalam entah berapa puluh kali sudah dia cium dan dia nikmati. Dan tanpa pikir panjang Jae won pun menarik wajah Hana ke arahnya dan langsung mencium bibir wanita itu dengan agresif. Dia tampak memegang leher wanita itu dengan kencang untuk membuat ciumannya menjadi semakin dalam, dan Hana pun tampak membalas ciuman laki - laki itu dengan sama agresifnya.
Tetapi tiba - tiba khayalannya itu terhenti saat Hana memanggil namanya. Akhirnya dia pun tersadar kalau itu hanya sebatas imajinasinya saja.
Saat sabuk pengaman itu sudah terlepas, Hana pun segera beranjak dari kursi mobil, tetapi jae won menahan langkah nya.
" Pakailah ini ...setidaknya ini bisa menutup tanda merah yang ada di lehermu" ujar jae won sambil memberikan sebuah jaket berwarna hitam kepada Hana.
Hana pun menerima pemberian dari laki - laki itu. Dia pun segera mengenakan jaket hitam itu.
" Terima kasih " ujar Hana lirih
Dia pun segera keluar dari mobil milik jae won. Hana tampak berjalan pelan dengan langkah kakinya yang sedikit terseok karena rasa nyeri di area sensitifnya itu.
Jae won pun masih berada di dalam mobilnya. Dia terus memandangi wanita itu dari belakang sampai wanita itu benar - benar hilang dari pandangan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
linda sagita
aku kembali berkunjung
2022-03-24
1