Pagi hari yang cerah. Terlihat langit sangat cerah hari ini. Di sebuah area pemakaman, terlihat Hana yang sedang mengunjungi makam ibunya. Dia mengenakan dress pendek berwarna hitam dengan rambut yang sengaja diurai.
" Selamat pagi ibu....bagaimana kabarmu disana? maaf aku jarang mengunjungimu karena aku sangat sibuk akhir - akhir ini. Ibu jangan marah ya".ujar Hana sambil meletakkan seikat bunga lili kesukaan ibunya.
" Ibu ....selamat ulang tahun. Semoga ibu selalu bahagia disana" ujar Hana lirih sambil berusaha menahan air mata yang sudah mulai membasahi pelupuk matanya itu.
Di kantor, Kim jae won terlihat baru saja datang. Dia sempat kaget saat melihat meja kerja Hana yang masih kosong. Padahal biasanya Hana selalu datang lebih dulu daripada dia.
Sampai waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi, Hana belum juga datang. Jae won terlihat agak cemas dan sedikit kesal karena Hana terlambat masuk tanpa ada alasan yang jelas. Dia terus menerus melihat jam tangannya. Dia pun mengambil ponselnya untuk menelpon Hana tetapi dia tersadar kalau dia tidak memiliki no ponsel Hana. Jae won pun terlihat semakin kesal dengan sikap bawahannya itu.
Pukul 08.15 pagi Hana terlihat baru saja datang. Dia langsung masuk ke ruang kerja bos nya itu sambil membawakan kopi krem kesukaan jae won.
Melihat kedatangan Hana, jae won terlihat kesal dan langsung menegur Hana.
" Kau kemana saja ? kenapa kau terlambat ? tanya jae won kesal
" Maaf pak ...tadi aku ....."
tetapi belum selesai Hana menjawab, jae won sudah memotong jawaban wanita itu.
" Seharusnya kau memberi tahu kalau kau datang terlambat. Kau tahu kan peraturan kantor ini" ujar jae won dengan nada kesal
Hana pun kembali meminta maaf untuk kesalahannya. Dia terlihat menunduk dengan ekspresi murung.
Jae won pun menarik nafas sejenak. Tiba - tiba pandangan matanya tertuju kembali pada penampilan Hana yang terlihat sangat cantik dengan dress hitam selutut dan rambut panjangnya yang terurai. Riasan wajahnya pun terlihat minimalis. Tidak biasanya Hana berpenampilan seperti ini. Jae won tampak terpesona dengan penampilan Hana hari ini. Jae won tak bisa melepas pandangan matanya dari wanita itu. Apalagi saat dia melihat wanita itu mengibaskan rambut panjang nya yang sengaja diurai itu, hatinya terasa bergejolak tak menentu.
Jae won pun langsung saja memberikan pekerjaan kepada Hana untuk merapikan berkas - berkas penting di ruangannya. Dia meminta Hana untuk mengerjakan tugas itu di ruang kerjanya. Hana pun langsung mengangguk dan segera melakukan perintah bos nya itu. Jae won terlihat tersenyum kecil melihat sikap polos bawahannya itu. Padahal jae won sengaja melakukan itu agar dia bisa leluasa memandangi Hana yang hari ini terlihat sangat cantik dengan dress hitamnya itu.
Dan betul saja, tanpa Hana sadari, jae won terus memandanginya dari kejauhan.Bahkan setiap gerakan tubuh Hana terasa menarik untuknya. Apalagi saat Hana terlihat menggigit bibir bawahnya, jae won terlihat semakin salah tingkah.
Jam istirahat pun tiba, Hana terlihat sedang merapikan meja kerjanya. Tiba - tiba Ji so datang menghampirinya dan langsung menarik tangan Hana.
Hana tampak terkejut dengan sikap Ji so kali ini. Apalagi melihat ekspresi Ji so yang sepertinya sedang kesal kepadanya. Hana pun terlihat sungkan dan risih dengan sikap laki - laki itu. Terlihat beberapa karyawan yang memperhatikan keduanya dan saling berbisik satu sama lain. Hana pun berusaha melepaskan pegangan tangan laki - laki itu tetapi Ji so tampak menggandeng tangan Hana dengan kuat.
Sampai di depan lift, Ji so masih memegang erat tangan Hana. Dan tenyata mereka menaiki lift yang sama dinaiki oleh jae won dan beberapa manajer perusahaan yang kebetulan akan makan siang di luar.
Melihat hal itu, Hana terlihat bingung dan sedikit takut. Dia pun masih berusaha untuk melepas pegangan tangan Ji so tetapi laki - laki itu malah semakin kuat menggandeng tangan Hana. Ji so pun terlihat cuek saja, padahal dia juga tahu kalo jae won ada di lift yang sama dengannya.
Melihat hal itu, ekspresi wajah jae won terlihat memerah. Dia berusaha menahan perasaan marahnya pada Ji so. Beberapa manajer pun saling berbisik melihat sikap aneh bos nya itu.
Hana pun semakin merasa tidak nyaman tetapi dia tidak bisa berbuat apa - apa.
Dan saat pintu lift terbuka, Ji so langsung saja menarik tangan Hana dan mengajaknya keluar. Terlihat jae won yang berjalan di belakang mereka berdua. Terlihat ekspresi marah di wajah tampannya itu.
Ji so dan Hana terlihat sudah berada di area parkir mobil.Ji so pun menyuruh Hana untuk masuk ke dalam mobilnya tetapi Hana menolak keinginan laki - laki itu. Dia terlihat marah dengan sikap Ji so kali ini padanya.
" Apa sebenarnya mau mu ? kenapa kau bersikap seperti ini ?" tanya Hana kesal
" Aku yang seharusnya bertanya padamu. Kenapa tiba - tiba kau menjauhiku? kau tidak mau mengangkat telpon dariku. Pesan pun tidak kau balas. Apa jangan - jangan kak jae won mengatakan hal buruk tentangku? tanya Ji so penuh selidik
Hana terlihat menggelengkan kepalanya mendengar hal itu.
" Aku sudah pernah bilang, kita jangan terlalu dekat. Aku tak ingin orang salah paham dengan hubungan kita. Bagaimana pun kau adalah sepupu dari Direktur Kim. Aku tak ingin dia berprasangka buruk padaku karena kedekatan kita. Aku masih membutuhkan pekerjaan ini. Jadi tolong jangan mempersulit keadaanku lagi" ujar Hana jujur
Mendengar hal itu, Ji so tampak terdiam mematung sambil memandangi Hana dalam - dalam. Terlihat ekspresi kecewa di matanya. Hana pun bergegas pergi meninggalkan Ji so sendirian.
Hana terlihat bergegas kembali ke kantornya. Di pintu masuk, dia berpapasan dengan jae won yang tengah mengobrol dengan beberapa manajer perusahaannya itu. Keduanya sempat saling berpandangan. Hana pun tampak memberi hormat pada atasannya itu, tapi reaksi jae won terlihat dingin dan cuek pada Hana.
Petang itu, Hana terlihat baru saja keluar dari kantor nya. Dia berjalan sendirian dengan langkah pelan. Seperti biasanya, dia terlihat sangat lelah hari ini.
Di seberang jalan terlihat mobil merah milik Ji so yang terparkir. Sepertinya Ji so tengah menunggu Hana di mobilnya. Saat Hana lewat di depannya, Ji so pun segera keluar dari dalam mobilnya dan menghadang langkah kaki Hana.
" Hana ..aku minta maaf untuk sikapku tadi siang" ucap Ji so pelan
Hana terlihat tersenyum kecil mendengar permintaan maaf dari Ji so. Dia pun tampak mengangguk pelan. Ji so pun tersenyum lega melihat reaksi dari wanita di depannya itu.
" Aku memaafkan mu tapi dengan syarat" ujar Hana lirih
" Syarat ? tanya Ji so penasaran
Tak lama keduanya terlihat sudah berada di sebuah kedai makanan yang ada di pinggir kota. Hana terlihat memesan beberapa makanan dan soju. Dia tampak lahap dengan menu makanan yang tersaji di meja. Ji so pun hanya terdiam terpaku melihat wanita yang duduk di depannya itu.
" Jadi ...kau sering makan di sini ? tanya Ji so pelan
Hana pun mengangguk sambil mengunyah makanannya. Dia pun tampak mengambilkan gimbab ( sushi Korea - red ) untuk Ji so dan Ji so pun segera menyantap makanan itu. Hana pun menuangkan Soju ke gelas Ji so.
" Hana ...apa kau suka minum ?
Hana tampak menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Ji so.
" Sejujurnya aku tidak suka minum tapi di waktu - waktu tertentu, aku ingin minum banyak" ujar Hana setengah melamun
Ji so terlihat terdiam sejenak sambil terus memandangi wanita itu. Dia pun tersadar kalau hari ini ada yang berbeda dengan penampilan wanita itu. Hana terlihat berbeda dengan dress hitam pendek dan rambut panjang nya yang dibiarkan terurai. Ji so terlihat terpana melihat Hana malam ini yang terlihat cantik dengan penampilannya itu.
" Hana ...kau terlihat berbeda hari ini, apa hari ini adalah hari spesial? tanya Ji so penasaran
Hana tampak mengangguk sambil menatap laki - laki di depannya itu.
" Hari ini adalah hari ulang tahun mendiang ibuku" jawab Hana dengan pandangan mata menerawang
Ji so pun hanya terdiam mendengar hal itu. Dia tampak memandangi wanita di depannya itu dengan tatapan penuh arti.Dia tampak bisa ikut merasakan kesedihan yang tengah Hana rasakan.
" Hana ...aku yakin mendiang ibumu pasti sangat cantik karena dia memiliki anak gadis yang juga sangat cantik" puji Ji so dengan tawa lebarnya
Hana tampak tersipu malu mendengar hal itu. Dia pun tampak ikut tertawa bersama Ji so.
Malam itu keduanya terlihat menghabiskan waktu bersama dengan makan dan minum sepuasnya. Keduanya terlihat saling berbagi cerita satu sama lain.Terlihat banyak canda dan tawa diantara keduanya.
Sementara itu terlihat jae won yang sedang sibuk dengan laptopnya. Dia sedang melihat - lihat hasil pemotretan beberapa model untuk majalah edisi bulan depan. Terlihat beberapa model yang sangat cantik dengan busana hanbok yang mereka kenakan. Sampai pada satu foto yang membuat ekspresi jae won berubah menjadi tidak menentu.Ya ....terlihat foto Hana yang terlihat sangat berbeda dengan hanbok hitam bermotif bunga. Wajah wanita itu terlihat sangat cantik dan kharismatik. Kesan anggun dan misterius sangat terasa pada kedua foto itu. Dalam hati, jae won memuji kinerja Ji so yang bisa mengambil pose Hana dengan sangat sempurna. Lama jae won mengamati foto wanita itu. Tiba - tiba ingatannya kembali saat dia melihat Hana tertawa dengan manisnya saat sesi pemotretannya bersama Ji so.
Pikirannya menjadi tidak menentu.Wajah Hana tiba - tiba terus mengusik pikirannya. Jae won sudah berusaha menolak semua rasa yang ada di hatinya itu, tapi nyatanya dia semakin larut dengan perasaannya sendiri pada wanita itu. Dia pun terlihat mengacak - acak rambutnya dan kembali terpaku sambil memandangi kedua foto Hana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments