Pagi itu Jae won terlihat sudah sibuk di ruang kerjanya. Terlihat tumpukan majalah di meja kerjanya. Dia sedang melihat - lihat beberapa majalah edisi tahun lalu.
Tak lama kemudian terlihat Hana yang baru saja datang sambil membawakan segelas kopi krem kesukaan bos nya itu.
Jae won pun tampak memandangi Hana yang siang itu terlihat sedikit pucat dan kurang bersemangat.
" Ada apa denganmu? apa kau sedang sakit? tanya jae won pelan
Hana pun sedikit terkejut mendengar pertanyaan dari atasannya itu. Dia tak menyangka kalau atasannya itu cukup peduli dengan kondisinya.
" Iya ...sedikit tidak enak badan" jawab Hana sedikit terbata
" Coba kau minum teh lemon hangat, setidaknya itu bisa menghangatkan badanmu"
Hana pun tampak mengangguk mendengar saran dari bos nya itu. Dalam hati, Hana merasa heran dengan sikap jae won hari ini. Karena atasannya itu tidak pernah seperhatian ini padanya.
" Hana ...tolong kau ambilkan majalah fashion edisi Desember tahun lalu di ruang arsip"
Hana pun mengangguk mendengar perintah dari bos nya itu. Dia pun segera pergi ke ruang arsip untuk mengambil majalah yang diminta bos nya itu .
Hana terlihat sudah sampai di ruang arsip. Dia pun langsung mencari majalah yang diminta atasannya itu. Lama dia mencari majalah itu tapi Hana belum juga menemukannya. Hana pun berinisiatif untuk mengambil sebuah tangga dan mencari majalah itu di rak buku bagian atas.
Sementara itu di ruang kerjanya, jae won masih menunggu kedatangan sekretaris pribadinya itu. Dia terlihat agak gelisah karena sudah hampir 30 menit berlalu, Hana belum juga datang membawa majalah yang dia butuhkan. Dia terus melihat jam tangannya dengan ekspresi gelisah. Sampai akhirnya dia pun beranjak dari kursi kerjanya dan berniat menyusul Hana di ruang arsip.
Di ruang arsip, Hana masih sibuk mencari majalah yang diminta oleh bos nya itu.Dia terlihat menaiki papan tangga untuk mencari majalah itu di rak buku paling atas. Saat dia sudah mendapatkan majalah yang diinginkannya itu, tiba - tiba tubuhnya mengalami hilang keseimbangan dan seketika dia terjatuh dari papan tangga yang cukup tinggi, tapi untungnya Kim jae won datang tepat waktu dan menyelamatkannya. Jae won tampak menangkap tubuh Hana dengan sigap.
Hana pun jatuh di pelukan bos nya itu.
Mengetahui hal ini, Hana terlihat syok. Wajahnya terlihat pucat pasi dan berkeringat dingin. Mereka berdua tampak saling memandang satu sama lain. Lama keduanya saling beradu pandang. Tiba - tiba jantung Hana terasa berdetak kencang saat pria itu menggendong tubuhnya. Jae won pun terlihat diam sambil terus memandangi Hana. Tak lama, jae won pun langsung menurunkan tubuh Hana dari gendongan tangannya.
" Apa kau baik - baik saja " tanya jae won lirih
" Aku baik - baik saja.....Kamsahamnida" ujar hana sambil menundukkan kepalanya.
Kim jae won pun hanya terdiam mendengar hal itu.
Tanpa mereka ketahui ternyata kejadian barusan sempat dilihat oleh seorang cleaning service yang kebetulan sedang membersihkan ruangan arsip.Dia terlihat terkejut saat melihat sikap direktur Kim kepada sekretarisnya itu. Akhir - akhir ini memang sudah ada rumor tentang keduanya, termasuk rumor antara Hana dan fotografer Kim Ji so. Dia tampak antusias dengan pemandangan yang barusan dia lihat. Karena hal ini bisa dijadikan bahan gosip untuk dirinya dan karyawan yang lain.
Dan betul saja, gosip ini langsung menyebar ke seluruh penjuru kantor. Para karyawan pun tampak membicarakan rumor ini. Rumor kalau telah terjadi cinta segiempat antara Direktur Kim - Kang Hana - fotografer Kim Ji so dan manajer pemasaran Park Hye jin semakin senter dan ramai di bahas oleh para karyawan dari berbagai divisi.
Dan gosip ini pun akhirnya sampai juga di telinga fotografer Kim Ji so tetapi dia tampak cuek dan tidak begitu memperdulikannya, tetapi reaksi berbeda datang dari manajer pemasaran Park Hye jin yang terlihat sangat marah dan tidak bisa menerima berita ini. Apalagi dia memang sudah menaruh curiga pada Kim jae won yang terlihat mulai menaruh hati pada Hana. Dia terlihat sangat marah sampai ******* - ***** kertas laporan yang ada di meja kerjanya.
Siang itu Hana sedang menikmati bekal makan siang nya di kantin perusahaan. Terlihat Han sol yang duduk bersamanya sambil menyantap makan siangnya dan sesekali mengobrol dengan Hana.
Tak lama terlihat manajer Park Hye jin datang menghampiri tempat duduk Hana.
" Kang Hana ...ada yang harus kita bicarakan " ujar Hye jin ketus sambil memandang Hana dengan tatapan penuh kekesalan.
Mendengar hal itu, Hana terlihat cuek dan tetap saja melanjutkan makan siangnya tanpa memperdulikan Hye jin yang duduk di depannya.
Sementara Han sol terlihat agak takut melihat kedatangan Hye jin yang terkenal sombong dan arogan itu.
" Kang Hana ...aku sedang bicara padamu" bentak Hye jin sambil memukul meja makan yang ada di depannya.
Seketika semua karyawan yang ada di kantin perusahaan tampak mengalihkan pandangan ke arah mereka. Mereka terlihat saling berbisik satu sama lain. Han sol pun terlihat semakin ketakutan tetapi sikap berbeda di tunjukkan oleh Hana. Dia terlihat bersikap biasa saja dan tetap cuek.
" Ada apa manajer Park? bukannya ini masih jam istirahat makan siang. Kalau kau ingin berbicara masalah pekerjaan, kau harus menungguku sampai aku selesai makan" jawab Hana dengan ekspresi datar
Mendengar hal itu, Park Hye jin terlihat semakin emosi pada Hana. Wajahnya terlihat memerah karena menahan rasa marah.
" Kau bilang apa? aku harus menunggumu sampai kau selesai makan? Hah....kau ini siapa? Kau merasa dirimu orang penting? Kau hanya seorang sekretaris yang sewaktu - waktu bisa saja di pecat oleh Direktur Kim" ujar Hye jin penuh emosi
Hana terlihat tak begitu merespon kemarahan Hye jin. Dia terlihat terdiam sambil memainkan makanannya dengan sendok. Hye jin pun terlihat semakin dongkol dengan sikap Hana yang masih terlihat santai itu.
" Hana..aku hanya ingin mengingatkan agar kau
tidak menggoda Direktur Kim jae won dan fotografer Kim Ji so. Harusnya kau cukup tahu diri. Siapa dirimu dan siapa mereka. Kau sangat tidak pantas untuk dekat dengan mereka berdua" ujar Hye jin ketus
Hana terlihat terdiam mendengar hal itu. Dalam hati sebetulnya dia sangat marah dengan ucapan Hye jin tetapi Hana berusaha menahan emosinya, tapi Hye jin tampak terus memprovokasi dengan kata - kata pedasnya.
" Kenapa kau diam, apa kau malu dengan orang - orang di sini karena statusmu yang seorang
" wanita penggoda " ejek Hye jin sambil tertawa lebar
Mendengar hal ini, Hana tidak bisa lagi menahan emosinya. Dia terlihat segera beranjak dari tempat duduknya dan berdiri di depan Hye jin.
" Dengar manajer Park, aku tidak pernah merasa kalau aku sudah menggoda Direktur Kim jae won dan fotografer Kim Ji so. Jadi ....untuk apa aku malu. Justru seharusnya kau yang malu..karena perasaanmu pada direktur Kim bertepuk sebelah tangankan?" ujar Hana sinis dengan senyuman dingin
Park Hye jin terlihat syok mendengar ucapan Hana.Mulutnya terlihat menganga dengan ekspresi tidak percaya. Dia tak menyangka kalau Hana akan seberani ini kepadanya. Dia tampak melongo tak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya.
" Apa maksud ucapan mu tadi ? tanya Hye jin sedikit bergetar
Hana pun terlihat memandang Hye jin dengan tatapan tajam.
" Apa harus aku jelaskan dengan detail.
manajer Park Hye jin, aku tahu kalau kau sangat menyukai direktur Kim jae won tapi sayangnya, direktur Kim tidak menyukaimu.." jawab Hana dingin
Mendengar hal itu sontak para karyawan yang ada di tempat itu terlihat saling berbisik satu sama lain. Park Hye jin pun terlihat panik saat menyadari kalau dirinya tengah menjadi bahan pembicaraan karyawan yang lain. Emosinya pun semakin meledak karena Hana sudah membuatnya malu di depan banyak orang.
Spontan tangan Hye jin pun bersiap untuk menampar pipi Hana tetapi Hana dengan sigap menahan tangan wanita itu. Dia tampak memegang pergelangan tangan Hye jin dengan sangat kuat sampai - sampai wanita itu terlihat kesakitan.
" Dengar nona Park Hye jin....aku memang hanya seorang karyawan biasa di sini, tapi kau tidak punya hak untuk merendahkan ku.
Belajarlah untuk menghargai orang lain agar kau juga bisa di hargai" ujar Hana pelan sambil melepaskan pegangan tangannya. Hana pun tampak segera membereskan kotak makannya.
Sementara Hye jin terlihat masih terdiam mematung di depan Hana. Tiba - tiba dia mengambil gelas air minum di depannya dan spontan menyiramkan air minum itu di depan muka Hana. Semua orang pun tampak terkejut, termasuk Han sol yang ada di samping nya.
Hana pun terlihat terdiam sejenak, tak lama dia pun tampak mengambil gelas air minum milik Han sol dan balik menyiramkan air di depan muka Hye jin. Seketika semua orang di tempat itu pun menjadi heboh. Wajah Park Hye jin terlihat merah padam karena menahan rasa marah yang teramat sangat dan juga menahan rasa malu. Dia terlihat berdiri mematung sambil terus memandangi Hana. Hana pun balas memandangi wanita itu. Tak lama, Hana terlihat segera pergi meninggalkan Hye jin yang masih diam mematung. Han sol pun terlihat langsung menyusul Hana. Sementara Park Hye jin masih terdiam terpaku dengan tatapan penuh kebencian pada Hana.
Dan kejadian ini pun langsung menjadi buah bibir dah gosip panas yang menyebar di semua divisi perusahaan. Terlihat beberapa karyawan yang sedang bergosip tentang kejadian siang itu antara Hana dan manajer Park Hye jin.
Gosip ini pun sampai di telinga Kim Ji so. Dia yang biasanya cuek dan tidak terlalu peduli, nyatanya kali ini dia merasa khawatir akan nasib Hana selanjutnya di perusahaan ini.
Ji so terlihat melamun di sela - sela aktifitasnya yang sangat padat. Dia terlihat terdiam sambil memegang kamera di tangannya. Pikirannya kali ini hanya tertuju pada Hana. Dia takut Hana akan mengalami hal yang tidak baik setelah kejadian ini.
Kejadian ini pun akhirnya sampai juga di telinga jae won. Dia tampak terdiam sambil berfikir keras tentang kejadian ini. Dia sendiri tak menyangka kalau Hana akan seberani ini kepada Park Hye jin. Jae won terlihat agak menyesalkan sikap Hana karena dirinya tahu kalau Park Hye jin adalah sosok wanita licik yang mau melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hal yang dia inginkan. Ditambah Park Hye jin adalah anak semata wayang dari Tuan Park yang notabene adalah mitra bisnis utama sekaligus teman baik mendiang ayah jae won.
Dalam hatinya, dia mencemaskan keadaan Hana. Dia takut kalau Hye jin akan menggunakan kekuasaannya untuk menghancurkan Hana.
Dan benar saja, tak lama berselang terdengar ponsel jae won yang berdering dan tertera nama " Paman Park " di layar ponselnya.
Jae won pun terlihat terkejut dan bingung untuk menjawab panggilan telpon itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
DEBU KAKI
cinta segi empat, boleh juga
2022-03-30
2