Hari ini adalah hari yang sangat sibuk di perusahaan "Kim Fashion " milik Kim jae won. Terlihat Direktur Kim yang tengah mengadakan rapat bersama beberapa karyawannya. Hana pun terlihat mengikuti rapat tersebut. Dia tampak sibuk menulis hasil dari rapat siang itu.
Tak berselang lama, Direktur Kim terlihat tengah berdiskusi dengan beberapa mitra bisnisnya. Dia tampak sangat bersemangat untuk menjelaskan visi dan misi perusahaannya itu kepada para mitra bisnisnya.
Melihat penampilan Direktur Kim siang itu, Park Hye Jin yang tak lain adalah manajer pemasaran di perusahaan itupun terlihat semakin terpesona dengan kharisma yang dimiliki oleh atasannya itu.Dia terlihat memandang laki - laki itu tanpa berkedip. Dia memang menyukai atasannya itu sejak lama tetapi Direktur Kim tidak pernah menanggapi perasaannya.
Di tempat duduk depan, terlihat Hana yang masih setia menemani atasannya itu. Dia pun terlihat kagum dengan penampilan bos nya itu.
Pandangan kagum terlihat jelas dari sorot matanya itu.
Masih di hari yang sama, Direktur Kim sedang melihat - lihat sesi pemotretan untuk pagelaran busana yang akan diadakan minggu depan.
Dia terlihat mengobrol dengan Tuan Cha yang tak lain adalah desainer busana di perusahaannya tersebut.
Sesekali dia pun melihat hasil foto di kamera milik fotografer Kim Ji so. Dia tampak memuji hasil jepretan saudara sepupunya itu.
Hana pun selalu berada di samping bos nya itu.Dia terlihat sangat antusias melihat para model yang sedang melakukan sesi pemotretan dengan " Hanbok " yang merupakan busana tradisional khas Korea.
Terlihat Kim Ji so yang sedang mengobrol dengan Direktur Kim dan desainer Cha, sesekali terlihat Kim Ji So tampak melirik Hana tetapi Hana tidak menyadari hal itu.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 petang. Direktur Kim tampak masih sibuk dengan pekerjaannya. Dia terlihat sedang mengetik sesuatu di laptopnya.
Melihat bos nya itu masih sibuk dengan pekerjaannya, Hana tampak mendekati bos nya itu untuk mengingatkan kalau sudah waktunya jam pulang.
" Pak ...ini sudah petang. Apa anda tidak mau pulang?"tanya Hana pelan
Mendengar hal itu, Direktur Kim tetap saja tak bergeming.Dia terlihat masih saja sibuk dengan laptopnya itu.
" Kalau kau mau pulang, kau pulang saja dulu. Aku masih banyak pekerjaan" jawabnya lirih sambil menatap layar laptopnya.
Hana pun terlihat mengangguk. Dia pun segera berpamitan pada bos nya itu.
Tak berapa lama, ponsel Direktur Kim tampak berdering. Terlihat nama Jae Min di layar ponsel miliknya.Dia pun segera mengangkat panggilan telepon dari temannya itu.
Sesaat mereka tampak saling berbicara.
" Baiklah ..aku akan kesana" jawab Direktur Kim singkat sambil menutup panggilan telponnya.
Dia pun tampak mencari Hana yang sudah tidak ada di ruangannya. Dia pun memanggil - manggil nama sekretaris pribadinya itu.
Hana yang terkejut langsung saja berlari ke ruangan bos nya itu.
" Hana ...kau bisa ikut denganku sebentar?" tanya direktur Kim sambil membereskan tas kerjanya.
" Iya pak " jawab Hana dengan raut muka agak bingung
Dan ini adalah pertama kalinya Hana duduk satu mobil dengan bos nya itu.Kim jae won pun menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang.
Di sepanjang perjalanan, keduanya terlihat saling diam satu sama lain.Tak ada perbincangan sama sekali diantara keduanya.Direktur Kim tampak fokus dengan mobilnya, sementara Hana sesekali tampak melirik bos nya itu.
Sebenarnya dia ingin memulai obrolan dengan bos nya itu tetapi dia bingung dengan tema obrolan yang akan dibicarakan.
Hana pun tampak mengalihkan pandangannya ke arah samping kaca mobil sambil menikmati pemandangan kota Seoul malam ini.
Mereka pun sampai di sebuah restoran makanan Korea yang cukup terkenal di Seoul.Di dalam restoran, terlihat Jae min dan Jung Ho yang sudah menunggu kedatangan mereka.
" Hana ..kau duduk di kursi sebelah sana. Kau bisa memesan apapun makanan yang kau suka" ucap Kim jae won sambil menunjuk kursi untuk Hana duduki.
Hana pun mengangguk setuju. Sementara dia sendiri tampak segera bergabung dengan kedua temannya yang sedari tadi sudah menunggu kedatangannya.
Mereka bertiga terlihat akrab dan saling mengobrol sambil memilih - milih makanan di buku menu.
Hana pun tampak memilih makanan di buku menu, dan betapa terkejutnya dia saat melihat harga makanan yang cukup mahal untuk ukuran kantornya.
Hana tampak bergumam dalam hati sambil membolak - balik buku menunya.
Akhirnya dia pun memilih menu bakmi pedas dan segelas teh lemon hangat untuk menghangatkan tubuhnya.
Kim jae won pun tampak masih memilih menu makanan sambil sesekali melempar pandangannya ke arah Hana yang duduk di kursi lain di dekatnya. Dia memang sengaja mengajak bawahannya itu untuk ikut makan malam bersamanya karena dia tahu kalo seharian ini, wanita itu sudah banyak membantu pekerjaannya.
Melihat tingkah aneh temannya itu, Jae min langsung nyeletuk di depan teman masa kecilnya itu.
" Hei ....siapa gadis itu? kenapa dia tidak bergabung bersama kita di meja ini?" tanya jae min penasaran
" Dia sekretaris pribadiku" jawab jae won sambil meneguk segelas Soju
Mendengar hal itu, baik jae min dan Jung Ho terlihat tertawa lirih sambil saling pandang satu sama lain.
" Dia sekretaris mu yang ke berapa dalam tahun ini ? Oia ..aku kita bertaruh, seberapa lama dia akan betah bekerja denganmu" ucap Jung Ho penuh semangat yang diiringi tawa jae min
Mendengar ledekan kedua temannya itu, Jae won hanya tertawa kecil dan tak begitu merespon pertanyaan temannya itu.
" Hei ....coba kau perhatikan. Kalau di lihat - lihat gadis itu cantik juga ya" ungkap Jung Ho sambil memandang ke arah Hana
Spontan Jae won pun kembali mengarahkan pandangannya ke arah Hana yang terlihat sedang melamun di mejanya. Dalam hati, sebenarnya dia pun mengakui kalo sekretaris pribadinya itu memang cantik.
" Hei won ...kau harus berhati - hati. Siapa tahu kau akan jatuh cinta padanya suatu hari nanti" ujar jae min setengah bercanda
" Tidak akan, dia bukan tipeku" jawab jae won cepat sambil meneguk segelas Soju
Mendengar hal itu, baik Jae min dan Jung Ho saling melempar tawa satu sama lain
" Hei ..jangan berkata seperti itu. Kita tidak akan pernah tahu. Apa yang akan terjadi nanti"ujar Jung Ho bijak
Kim jae won pun hanya terdiam dan tak merespon ucapan temannya itu.
Tak lama berselang, makanan yang dipesan pun datang. Mereka pun segera menikmati makanannya tersebut. Begitupun Hana yang juga langsung memakan mie pedas yang dia pesan. Tanpa dia sadari kalau atasannya itu tampak sesekali melempar pandangan padanya.
Tak terasa sudah 1 jam waktu berlalu, Jae min dan Jung Ho tampak sudah pulang terlebih dahulu.Terlihat Kim Jae won yang masih duduk sendirian sambil menikmati minumannya.
Melihat bos nya itu sudah minum terlalu banyak, Hana pun mendekati atasannya itu.
" Pak ...anda sudah minum terlalu banyak" ujar Hana pelan
Mendengar hal itu, Jae won malah menyuruh Hana untuk duduk di depannya dan memintanya untuk ikut minum dengannya.
Hana yang aslinya tidak terlalu suka minum, tampak menuruti perintah bosnya itu.
Jae won pun menuangkan soju di sebuah gelas. Hana pun langsung meminumnya dan saat jae won akan menuangkan lagi minuman di gelasnya, Hana tampak menolak dengan halus.
" Maaf pak ...aku tidak terlalu suka minum. Cukup satu gelas saja karena aku mudah mabuk kalo minum terlalu banyak" ujar Hana pelan
Mendengar hal itu, Jae won pun tampak tersenyum manis sambil memegang matanya.
Melihat bos nya tersenyum seperti itu, Hana tampak tertegun. Ini pertama kali baginya bisa melihat senyuman manis dari atasannya itu.
" Tapi aku juga bisa minum saat kondisi tertentu" lanjut Hana sambil menuangkan sendiri soju ke dalam gelasnya dan seketika langsung meminumnya.
" Kondisi tertentu?" tanya jae won penasaran
" Iya ...saat aku sedang sedih, saat sedang kesepian dan saat aku bingung bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan uang" jawab Hana setengah melamun.
Mendengar hal itu, Jae won tampak terdiam sejenak sambil memandangi wajah Hana yang tampak tetap cantik meskipun terlihat agak lelah. Dan tiba - tiba pandangan mata itu kembali tertuju pada bibir mungil Hana yang tampak basah karena bekas minuman itu.
Lama Jae won memandangi bawahannya itu, sementara Hana sendiri terlihat masih melamun sambil menatap ke arah jendela luar.
Tiba - tiba lamunan Hana terhenti saat jae won memanggil namanya.
" Hana ....cukup minum 3 gelas saja. Kuharap kau tidak sampai mabuk"ujar jae won sambil menuangkan Soju ke dalam gelas Hana.
Hana pun langsung menenggak minumannya itu, dan di saat bersamaan terlihat Jae won yang masih terus memandangi wajah Hana.
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.00 malam, terlihat Hana yang sedang memapah badan Kim jae won yang tampaknya agak mabuk karena minum terlalu banyak. Hana langsung saja membawa bos nya itu menuju ke kamarnya.
Di samping Hana terlihat bibi song yang tampak khawatir melihat kondisi majikannya yang sedang mabuk itu.
" Tuan muda Kim mabuk? padahal sudah lama dia tidak pernah minum lagi" ujar bibi song sambil membantu Hana memapah tubuh bos nya itu.
Sesampainya di kamar, Hana segera merebahkan tubuh Jae won ke tempat tidurnya.Dia pun tampak membuka sepatu dan baju jas bos nya itu.
Melihat Hana , bibi song pun terlihat penasaran.
Siapa wanita yang tengah bersama majikannya itu karena selama ini majikannya itu tidak pernah membawa seorang wanita pun ke rumahnya selain ibunya sendiri.
" Nona ini siapa ?" tanya bibi song sembari menatap Hana dalam - dalam
Hana hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaan itu. Dia terlihat tidak segera menjawab pertanyaan dari bibi song.
" Oia ..bolehkan aku meminta segelas air dingin?" tanya Hana sambil tersenyum simpul
Bibi song pun mengangguk mendengar hal itu. Dia pun tampak segera meninggalkan Hana dan majikannya itu. Tak lama berselang, Hana pun mengikuti langkah bibi song yang sudah lebih dulu pergi, tetapi baru separuh jalan dia berjalan keluar, Jae won tampak memanggil Hana. Hana pun menghentikan langkahnya dan berbalik badan menuju ke arah bos nya itu yang terlihat sudah duduk di atas tempat tidurnya itu.
" Aku dimana?" tanya jae won sambil memegang kepala nya
" Anda sudah di rumah. Tadi anda minum terlalu banyak. Jadi aku menelpon supir untuk menjemput anda pulang" jawab Hana pelan
Hana pun berpamitan dengan bos nya itu karena hari sudah malam, tetapi belum sempat wanita itu pergi, Jae won tampak menarik tangan Hana sampai wanita itu jatuh terduduk di tempat tidurnya.
Jarak mereka kali ini sangat dekat. Hana pun terlihat terkejut dan sedikit gugup dengan sikap atasannya itu.
" Hana ...boleh aku bertanya sesuatu?" ujar jae won lirih dengan tatapan serius
Hana pun mengangguk pelan mendengar ucapan bos nya itu.
" Apa saat ini ..kau sedang membutuhkan uang dan apakah uang itu sangat penting untukmu?" tanya jae won pelan
Hana kembali menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan itu.
Melihat reaksi bawahannya itu, Jae won tampak tersenyum kecil.
" Hana ...aku bisa memberikan berapapun uang yang kau inginkan tapi ...ada satu syarat" ujar jae won dengan nada lirih
" Syarat....?"
" Iya ....aku akan memberikan berapapun uang yang kau butuhkan asalkan ...malam ini kau mau tidur denganku" jawab jae won tegas sambil memandang Hana dalam - dalam.
Mendengar hal itu, Hana terlihat sangat terkejut dan syok. Dia tidak menyangka kalau atasannya itu bisa mengatakan hal seperti itu kepadanya. Hana terlihat sedikit emosi karena merasa kalau harga dirinya tengah direndahkan oleh bos nya itu. Dia pun membalas pandangan mata bos nya itu dengan tatapan penuh kemarahan.
" Apa yang anda katakan barusan? Apa anda pikir aku wanita yang bisa kau beli dengan uang?"ujar Hana dengan nada sedikit emosi.
Kim jae won pun terlihat terdiam sejenak mendengar ucapan wanita itu. Tampaknya dia ingin memancing reaksi Hana dengan ucapannya tadi. Jae won pun terlihat semakin intensif merayu wanita yang duduk di sampingnya itu.
" Tapi kau sedang butuh uang kan? Dan aku bisa memberikannya.Asalkan kau mau melakukan apa yang aku inginkan" ucap jae won lirih
Hana terlihat semakin tertekan dengan kondisi ini, karena di satu sisi, dia memang tengah membutuhkan banyak uang untuk membayar hutang ayahnya pada rentenir tapi di satu sisi, dia juga merasa kalau bos nya itu sudah merendahkan harga dirinya sebagai seorang wanita. Hana terlihat menengadahkan kepalanya keatas untuk menahan air mata yang sudah mulai membasahi pelupuk matanya. Dia tampak berusaha menahan rasa sesak di hatinya atas sikap atasannya itu kepadanya.
Melihat hal itu, Jae won malah terlihat terus memandangi wanita yang ada di sampingnya saat ini. Jarak keduanya yang sangat dekat membuat Jae won bisa dengan leluasa memandangi Hana dengan sepuasnya. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Dia tampak menikmati momen ini.
Sementara itu, Hana masih larut dalam perasaannya sendiri. Hatinya terasa bergejolak tak menentu. Dia terlihat berusaha menahan rasa sakit di hatinya. Sampai akhirnya bayangan akan nasib keluarganya nanti, membuatnya harus menyerah dengan keadaan. Keadaan yang membuatnya harus merelakan harga dirinya itu.
Hana pun tampak memandang jae won dengan pandangan nanar, dengan air mata yang coba dia tahan sedari tadi.
" Baik....aku akan melakukan hal yang kau minta tapi kau harus berjanji untuk merahasiakan hal ini pada orang lain" ujar Hana sedikit tercekat karena berusaha menahan tangisnya.
Jae won terlihat tersenyum mendengar hal itu.
" Apa kau pikir, aku tipe laki - laki yang biasa menceritakan kehidupan pribadiku pada orang lain" jawab jae won lirih dengan senyum dinginnya.
Hana pun tampak terdiam.Dia terlihat sesekali melempar pandangan ke arah bos nya itu.
Sesaat Hana mencoba bangun, tetapi jae won langsung menarik tangannya ke tempat tidur sampai tubuh wanita itu terhempas di ranjang. Spontan jae won pun langsung menindih tubuh Hana. Hana terlihat semakin syok dan takut karena ternyata ini pertama kalinya, dia mengalami hal ini.
Sementara jae won terlihat lebih santai. Dia terus memandangi Hana tanpa berkedip. Tangannya pun mulai membelai rambut Hana dan memegang wajah wanita itu yang tampak berkeringat karena tegang.Dia pun tampak memegang bibir Hana dengan penuh perasaan. Bagian tubuh yang begitu ia kagumi sedari awal dia bersama wanita itu. Dan tanpa terasa, tangan itupun terlihat semakin berani.Satu persatu kancing baju Hana pun tampak mulai dia buka.
Sementara Hana sendiri terlihat terus terdiam dan pasrah dengan keadaan yang terjadi padanya saat ini. Terlihat raut kesedihan bercampur rasa takut dari sorot matanya.
Dan sampai pada suatu titik, Jae won terlihat semakin bernafsu dengan keadaan saat ini.Dia pun mulai terbawa suasana yang semakin panas. Dia tampak semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuh Hana.
Beberapa kancing baju Hana pun terlihat sudah terbuka. Jae won pun memegang leher wanita itu dengan lembut. Nafas itu pun terdengar semakin menderu. Suasana malam ini benar - benar membuatnya semakin bergairah.Jae won pun tampak ingin mencium bibir Hana yang terlihat tipis dan mungil itu.Hana terlihat semakin pasrah dengan keadaan ini. Dia merasa dadanya semakin berdebar kencang tak menentu. Hana pun tampak menutup matanya saat bibir Jae won mulai menyentuh bibirnya. Dan ....stttt...bibir keduanya sempat bersentuhan selama beberapa detik. Sampai akhirnya Jae won tiba - tiba tersadar akan sesuatu dan segera menarik tubuhnya.
Menyadari hal itu, Hana terlihat bingung dengan sikap bos nya itu. Dia pun segera terbangun dari posisi tidurnya.
" Ada apa ?"tanya Hana pelan
Mendengar hal itu, jae won terlihat tertawa lebar sambil memandangi Hana dengan pandangan sinis.
" Kang Hana ....apa kau pikir aku tipikal laki - laki yang mau bercinta dengan sembarang wanita? Dan apa kau pikir..aku akan melakukannya denganmu"? ujar jae won dengan senyum sinis nya
Hana tampak terdiam mendengar ucapan bos nya itu. Dia masih belum bisa memahami maksud ucapan lelaki itu.
" Apa kau pikir ...aku menyukaimu? Dan apa yang aku lakukan padamu karena aku menginginkanmu? Kau salah Hana ....aku tidak seburuk itu sebagai laki - laki. Aku hanya akan melakukan hal ini dengan wanita yang kucintai, bukan dengan wanita sepertimu...yang mau melakukan hal apapun hanya karena uang" ujar jae won pedas sambil terus memandangi Hana dengan tatapan tajam
Hana terlihat terkejut untuk kesekian kalinya. Ternyata tindakan bos nya barusan hanya untuk menguji dirinya. Hana tak menyangka kalau jae won bisa bertindak demikian kepadanya. Dia tampak menahan emosi di hatinya karena harus menanggung rasa malu untuk kedua kalinya.
Hana terlihat terdiam sambil berusaha menahan air matanya. Dia terlihat memandang atasannya itu dengan pandangan penuh kemarahan.
" Apa anda pikir ini lelucon? Anda baru saja membuatku harus merendahkan harga diriku sebagai seorang wanita. Ya ....aku memang membutuhkan uang dan aku akan melakukan apapun demi bisa mendapatkan uang, termasuk jika aku harus menjual tubuhku, tetapi anda tidak berhak menghukum ku seperti ini karena anda tidak pernah tahu bagaimana kehidupanku. Dan anda tidak pernah tahu, bagaimana rasanya jika anda menjadi aku.Jadi tolong, jangan bersikap seperti itu" ujar Hana sambil berlinang air mata
Melihat hal itu, jae won terdiam sejenak. Dia memandang ke arah Hana yang tampak mulai menangis itu. Dalam hati terasa ada rasa penyesalan dengan tindakannya tadi pada Hana, tetapi dia berusaha menangkis perasaan itu dengan berpura - pura bersikap dingin dan cuek.
" Cepat rapikan bajumu! aku akan mengantarmu pulang ".perintah jae won datar
Hana pun langsung merapikan kancing bajunya yang tadi terbuka dan merapikan rambutnya yang terlihat sedikit berantakan.Ia pun tampak segera beranjak pergi melewati bos nya itu begitu saja.
Melihat hal itu, jae won pun segera mengejar wanita itu tetapi Hana terlihat mengacuhkannya. Jae won terus memanggil nama Hana tetapi wanita itu tak bergeming sedikit pun dan terus saja berjalan menuju pintu kamar.
Saat Hana membuka pintu, jae won kembali menarik tangannya dengan keras sampai - sampai tubuh Hana tertarik ke belakang dan keduanya terlihat seperti akan berpelukan. Mereka berdua pun terlihat saling berpandangan satu sama lain.
" Kenapa kau pergi begitu saja. Aku sudah bilang, aku akan mengantarmu pulang"ujar jae won kesal sambil terus memegang tangan Hana dengan erat
Hana hanya terdiam mendengar ucapan itu. Dia tampak berusaha melepaskan genggaman tangan Jae won yang sangat erat, tetapi Hana tampak kesulitan karena jae won memegang tangannya dengan sangat kencang. Hana pun meringis kesakitan karena ulah atasannya itu.
" Lepaskan tanganku...biarkan aku pergi" pinta Hana sambil terus berusaha melepaskan tangannya dari jae won.
Dan pada akhirnya, jae won pun tampak tersadar akan sesuatu dan melepaskan tangan Hana.
Melihat hal ini, Hana pun segera berlari keluar dengan membawa rasa sakit hati yang cukup dalam karena sikap atasannya itu kepadanya.
Melihat Hana berlalu dari hadapannya, Jae won tampak terdiam mematung dengan ekspresi datar.
Dan tanpa dirinya ketahui, ternyata kejadian barusan dilihat oleh Bibi song yang sedari tadi tampak mengintip di belakang dinding. Dia pun tampak segera berjalan menuju dapur dengan langkah yang pelan dan berhati - hati karena dia tidak ingin kalau majikannya itu mengetahui keberadaanya yang sedari tadi sudah ada disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Aris Pujiono
ayo lanjut
2022-04-07
0
Anita_Kim
Kak aku mampir. Tolong jangan bom like karya aku ya Kak. Itu bisa menurunkan performa... Terimakasih..🤗
2022-03-30
3
DEBU KAKI
berikutnya
2022-03-30
3