Hana membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci. Dia berjalan pelan menuju ke kamarnya, tapi baru beberapa langkah dia berjalan, bibi Eun so sudah menghadangnya di depan.
" Darimana saja kau? kenapa semalaman kau tidak pulang ? apakah pantas seorang gadis baru pulang ke rumah di pagi hari? memangnya apa yang kau lakukan semalaman di klub malam itu ? apa kau sibuk melayani tamu atau kau ...... menjual tubuhmu pada pria hidung belang" ucap bibi Eun so ketus
Mendengar hal itu Hana tampak terkejut dan tidak menyangka kalau bibinya akan mengatakan hal itu.
" Apa maksud ucapan bibi? kenapa bibi berkata seperti itu ?" tanya Hana dengan bibir yang mulai bergetar
" Apa kau pikir...aku tidak tahu tentang pekerjaan mu itu di klub malam? Semalam pelayan klub mengantarkan tas milikmu yang tertinggal. Dia bilang kau pergi bersama seorang pria. Jadi ...apa kau masih mau menyangkal? tanya bibi Eun so dengan tatapan sinis
Hana pun hanya terdiam. Dia tak bisa menyangkal ucapan bibi nya itu karena faktanya memang demikian.
" Maafkan aku ...aku terpaksa melakukan hal ini" ujar Hana dengan kepala tertunduk.
Melihat reaksi Hana, bibi Eun so pun tampak semakin emosi. Dia pun memaki Hana habis - habisan. Baginya Hana terlihat seperti wanita rendahan yang tidak punya rasa malu karena bekerja sebagai wanita penghibur di klub malam padahal dia adalah wanita berpendidikan tinggi yang harusnya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Dia pun menyinggung Hana yang akan membuat keluarganya menanggung malu kalau ada orang lain yang tahu tentang pekerjaan nya itu. Hana pun hanya terdiam mendengar semua makian itu. Dia tampak menundukkan kepalanya. Terlihat dia berusaha untuk menahan air mata nya yang sudah mulai jatuh membasahi pipinya itu.
Sementara itu terlihat Chae rim yang menguping pembicaraan antara ibunya dan Hana di belakang dinding ruang tamu. Dia terlihat sangat sedih melihat Hana yang tengah dimaki - maki oleh ibunya, tapi Chae rim sadar kalau dia tidak bisa berbuat apa - apa untuk membantu Hana.
Dan akhirnya hal yang paling ditakutkan Chae rim pun terjadi. Bibi Eun so mengusir Hana dari rumahnya.Sontak baik Hana maupun Chae rim tampak terkejut dengan hal ini. Spontan Chae rim pun berlari ke arah Hana. Dia tampak menangis sambil memeluk Hana. Dia pun memohon kepada ibunya untuk tidak mengusir Hana dari rumahnya tetapi bibi Eun so tetap keukeh dengan keputusannya.
Hana pun mengiyakan perintah bibinya itu tetapi dia meminta waktu 2 hari untuk membereskan barang - barang nya dan mencari tempat tinggal yang baru. Bibi Eun so pun menyetujui permintaan Hana.
Hana terlihat sudah berada di kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Di bawah guyuran air shower, dia tampak menangis sejadi - jadinya. Dia sudah tidak bisa lagi membendung semua kesedihan dan semua beban pikiran yang selama ini sudah dia pendam. Dengan masih mengenakan dress yang dia pakai semalam, wanita itu tampak berusaha membersihkan tubuhnya. Dia terlihat masih sulit menerima kenyataan tentang kejadian semalam antara dirinya dan jae won. Dia masih tidak percaya jika semalam dirinya telah tidur dengan mantan atasannya itu. Ditambah makian yang barusan dia dapatkan dari bibi Eun so, membuat batinnya terasa sakit dan ingin memberontak tetapi dia tidak bisa melakukan apa - apa.
Hana terlihat duduk di kursi meja riasnya sambil menatap bayangan tubuhnya di depan sebuah cermin besar. Tubuhnya hanya terbalut handuk putih yang menutupi tubuh indahnya itu. Masih terlihat jelas beberapa tanda bekas kecupan di bagian leher dan bagian dadanya. Dia pun baru menyadari kalau ada luka bekas cakaran di lengan kanannya. Dia tak bisa membayangkan sepanas apa situasi malam itu. Dan entah tindakan apa saja yang sudah laki - laki itu lakukan padanya saat dia sedang tidak sadar . Karena pengaruh minuman, Hana memang tidak sepenuhnya sadar dengan semua tindakan yang dia lakukan bersama jae won , tetapi semua bukti yang ada di tubuhnya menunjukkan kalau malam itu jae won benar - benar telah menguasai tubuhnya.
Tiba - tiba pandangan matanya pun tertuju pada selembar kertas cek yang ada di meja riasnya. Dia pun memegang kertas cek itu dan menatapnya dengan tatapan getir. Pikirnya dalam hati, ini adalah bayaran untuknya karena dia sudah tidur dengan mantan bos nya itu.
Di ruang rapat terlihat jae won yang sedang rapat dengan beberapa manajer di perusahaannya. Terlihat manajer bagian produksi yang sedang memberikan laporan kepada atasannya itu, tetapi jae won tampak tidak fokus dengan rapat ini. Dia malah terlihat melamun sambil memikirkan suatu hal. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah Hana dan Hana. Tiba - tiba dia teringat momen semalam saat dia mencium bibir dan leher wanita itu hingga berkali - kali. Entah kenapa kejadian semalam membuatnya selalu berpikiran m*sum dan diluar kebiasaanya selama ini.
Melihat bos nya itu melamun dan tak memberikan respon apapun, para anggota rapat terlihat saling pandang dan saling berbisik satu sama lain. Karena hal seperti ini tidak pernah terjadi. Baru kali ini mereka melihat atasannya itu bersikap tidak profesional.
Melihat situasi yang kurang menyenangkan ini, sekretaris jin pun langsung menepuk bahu bos nya untuk menyadarkannya dari lamunannya itu. Seketika jae won pun tampak terkejut dan menyadari kesalahannya.
" Maaf ...hari ini aku sedang tidak fokus. Rapat hari ini kita tunda dulu sampai Minggu depan" ucap jae won sedikit terbata.
Dia pun langsung pergi meninggalkan ruang rapat dengan langkah cepatnya. Sekretaris jin pun langsung mengekor di belakangnya. Sementara para anggota rapat yang lain tampak membicarakan kejadian yang baru saja terjadi. Mereka tidak pernah melihat bos nya bersikap seperti ini sebelumnya. Di kursi anggota rapat terlihat Manajer Park Hye jin yang juga terlihat heran dengan sikap jae won yang sedikit aneh hari ini.
Sementara itu di tempat lain, terlihat Hana yang memberikan satu amplop besar berisi uang kepada seseorang yang tak lain adalah tuan Choi. Laki - laki paruh baya itupun terlihat sangat senang saat membuka isi amplop besar itu. Dia tampak tertawa menyeringai sambil menatap Hana dengan pandangan nakalnya.
" Akhirnya kau bisa melunasi semua hutang ayahmu . Darimana kau dapatkan uang sebanyak ini dalam waktu cepat ? jangan katakan kalau kau" menjual diri " untuk mendapatkan banyak uang" ujar tuan Choi dengan nada sedikit merendahkan
Hana tampak tersenyum dingin mendengar ucapan laki - laki yang berprofesi sebagai rentenir itu.
" Kau tidak perlu tahu, darimana aku mendapatkan uang itu. Yang terpenting aku bisa membayar semua hutang ayahku" jawab Hana dengan tatapan sinis
Tuan Choi pun kembali tertawa menyeringai.
Hana pun meminta laki - laki itu untuk mengembalikan sertifikat rumah milik bibi Eun so. Tuan Choi pun mengangguk pelan dan segera menyuruh anak buahnya untuk mengambilkan surat penting itu di lemari.
Tak lama anak buah laki - laki itupun datang sambil membawa sertifikat rumah yang Hana inginkan. Tuan Choi pun langsung menyerahkannya pada wanita yang duduk di depannya itu. Hana pun segera menerima sebuah map berwarna biru yang selama ini dia inginkan. Dia pun tampak mendekap map itu dengan perasaan yang lega.
Di sebuah taman, hana duduk sendirian sambil menikmati sebotol minuman dingin.Dia tampak memegang ponselnya untuk menelpon seseorang.
" Yoona ....kau sudah membaca pesanku? aku butuh tempat tinggal baru, kau bisa mencarikannya untukku? Besok pagi ..segera kabari aku kalau kau sudah menemukannya" ujar Hana dengan nada lesu
Dia pun mematikan panggilan telponnya dan kembali berjalan sambil menunggu bus yang lewat. Tak lama terlihat sebuah bus lewat di depannya. Hana pun segera naik dan duduk di bangku tengah. Dia terlihat terus memegang map biru itu di tangannya. Dia terlihat melamun sambil membuang pandangannya ke luar jendela bus.
Malam itu jae won terlihat sedang mandi di bawah guyuran shower. Tubuh laki - laki itu terlihat tegap dan gagah. Dia tampak mengusap rambut pendeknya dan membasuh wajahnya dengan air yang jatuh dari atas shower. Dengan mata terpejam, dia kembali teringat momen malam itu antara dirinya dan Hana. Tiba - tiba dia teringat saat dia mencium bibir Hana dan wanita itu sempat membalas ciumannya selama beberapa menit. Hal ini membuatnya semakin agresif dan bergairah. Dia pun semakin gencar melancarkan aksinya pada wanita itu. Dia bahkan tak memberikan jeda untuk Hana bernafas. Ciumannya pada wanita itu semakin dalam dan penuh n****.
Jae won pun mulai tersadar dari bayangannya. Dia tampak membuka matanya dan menatap bayangan wajahnya di sebuah cermin besar yang tepat berada di depannya. Jae won merasa dirinya sudah mulai gila karena perasaannya pada wanita itu.Dia tidak menyangka kalau dia akan jatuh cinta pada Hana dengan cara seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments