Pagi itu di bandara Incheon terlihat Kim Ji so yang tampak gelisah di kursi tunggu penumpang. Dia terus menerus melihat jam tangannya sambil sesekali berusaha menghubungi seseorang lewat ponselnya. Sementara tak jauh dari tempat duduknya, terlihat jae won yang tengah berdiri sambil mengobrol dengan Bibi Jung, yang tak lain adalah ibu dari Kim Ji so.
Melihat Ji so yang tampak gelisah, jae won pun langsung mendekati tempat duduk adik sepupunya itu.
" Ji so ..ada apa denganmu? kenapa kau gelisah ? tanya jae won lirih
Ji so hanya terdiam mendengar pertanyaan itu. Dia tampak melirik jae won sebentar dan tak lama dia kembali sibuk dengan ponselnya.
" Apa kau menunggu seseorang ? jangan katakan kalau kau menunggu Hana datang kesini" ujar jae won dengan nada kesal
Mendengar hal itu Ji so langsung menatap jae won dengan tatapan dingin.
" Iya ...aku menunggu Hana, apa itu salah ? tanya Ji so dengan tatapan dingin
Jae won tampak tersenyum sinis mendengar ucapan Ji so.
" Kenapa kau masih berharap padanya? aku yakin dia tidak akan datang kesini" ujar jae won penuh keyakinan
Ji so pun langsung membalas keraguan jae won dengan senyuman sinisnya.
" Hana pasti datang. Semalam aku bersamanya.Dia berjanji kalau dia akan datang di hari keberangkatan ku ke Milan " jawab Ji so dengan senyum culas nya
Mendengar hal itu spontan raut wajah jae won langsung berubah. Wajahnya tampak memerah karena emosi. Hatinya pun kembali bergejolak tak menentu. Sejujurnya dia merasa cemburu tapi dia berusaha menutupi perasaan itu .
Tak lama tampak Bibi Jung yang datang mendekati Ji so.
" Ji so ...nanti kalau kau sudah sampai Milan, kau harus menghubungi ibu ya " ujar bibi Jung sambil memegang pipi putra semata wayang nya itu
Ji so pun langsung mengangguk sambil tersenyum manis di depan ibunya.
Di waktu bersamaan tampak ponsel jae won berdering. Ternyata ibu jae won lah yang menelpon. Karena dirasa suara di tempat ini terlalu bising, jae won pun pergi mencari tempat yang lebih sepi untuk mengobrol dengan ibunya di ponsel.
Dia terlihat menuju ke sudut ruangan yang tak begitu jauh dari kursi tunggu penumpang.
Dan benar saja, pada saat jae won tengah menjawab panggilan telpon dari ibunya, dari arah samping terlihat sosok wanita yang siang itu mengenakan dress pendek berwarna merah yang tampak berjalan menuju ke arah kursi tunggu penumpang.
Jae won terdiam sejenak melihat hal itu.Tiba - tiba hatinya berdebar tak karuan saat mengetahui siapa sosok wanita itu. Dia tak lain adalah Kang Hana, yang siang itu terlihat sangat cantik dengan dress pendek merahnya dengan rambut yang terurai panjang.
Hana terlihat segera mendekati Ji so yang memang sudah sedari tadi menunggu kedatangan nya. Spontan Ji so terlihat sangat bahagia dan menyambut Hana dengan senyum manis nya. Mereka berdua tampak bersalaman sebagai ungkapan salam perpisahan. Ji so pun sempat mengobrol sebentar dengan hana, dan tentu saja obrolan diantara keduanya selalu dipenuhi banyak senyum dan tawa.
Ji so pun sempat memperkenalkan Hana kepada ibunya. Bibi Jung pun terlihat terkesan dan memuji Hana yang siang itu tampak sangat cantik.
Dan hal ini pun dilihat oleh jae won dari kejauhan.Dia tampak terdiam dan terus menatap ke arah mereka bertiga yang sedang asyik mengobrol. Tiba - tiba rasa cemburu itu pun kembali hadir di hatinya. Sedari dulu Jae won memang tidak menyukai kedekatan antara Ji so dan Hana. Jae won yang sudah sedari tadi menutup panggilan telpon dari ibunya itu pun memilih tetap berada di sudut ruangan daripada harus menemui Hana.
Tapi entah itu sebuah kebetulan atau memang sudah ada telepati diantara keduanya, Hana yang sedari tadi mengobrol dengan Ji so dan ibunya itupun tiba - tiba mengalihkan pandangan nya ke arah samping sudut ruangan.Dia merasa seperti ada seseorang yang tengah memperhatikannya. Dan betul saja saat Hana melempar pandangan ke sudut ruangan itu, pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata seseorang yang sedari tadi memang sedang memperhatikannya. Hana pun melihat sosok jae won yang tengah berdiri di sudut ruangan. Sejenak keduanya saling berpandangan satu sama lain. Karena jarak keduanya yang tidak terlalu jauh, mereka berdua pun bisa saling memandang satu sama lain dengan cukup jelas. Entah kenapa tiba - tiba Hana tampak gugup melihat mantan atasannya itu. Dia tampak tidak nyaman dan terlihat gelisah. Tampaknya Ji so pun menyadari hal ini.Dia pun langsung memegang tangan Hana dan kembali mengajaknya berbicara.
Melihat hal ini jae won pun semakin kesal pada Ji so tetapi dia tak bisa berbuat apa - apa.
Tak lama Hana terlihat berpamitan dengan Ji so dan ibunya.Hana pun sempat memberikan sebuah hadiah kecil untuk Ji so. Laki - laki itupun langsung menerima hadiah itu dengan tawa lebarnya.
Sesaat sebelum Hana pergi, dia tampak mengalihkan pandangan nya sejenak ke arah jae won. Hana pun sempat membungkukkan badannya sebentar untuk memberi hormat pada bekas bos nya itu. Tak lama berselang wanita itu pun langsung saja pergi meninggalkan Ji so dan ibunya.
Melihat Hana yang baru saja berlalu dari pandangan nya, awalnya jae won ingin mengejarnya tetapi jae won mengurungkan niatnya itu. Dia malah memilih untuk mendekati Ji so dan bibi Jung di kursi tunggu penumpang.
Melihat kedatangan jae won, bibi Jung pun tampak sedikit terkejut.
" Jae won ..kau kemana saja, sedari tadi bibi mencari mu? tanya bibi Jung penasaran
" Tadi ibu menelpon jadi aku mencari tempat yang sepi untuk menjawab telpon nya " jawab jae won cepat
" Oia ..Ji so siapa sebenarnya gadis tadi? apa dia pacarmu?? tanya bibi Jung penasaran
Mendengar hal itu Ji so tampak tertawa lebar, tetapi respon berbeda ditunjukkan oleh jae won. Raut wajahnya tampak sedikit kesal. Ji so pun menyadari hal ini. Dia pun sengaja membuat jae won bertambah kesal dengan kata - katanya.
" Ibu ...sebetulnya Hana adalah calon menantu mu" jawab Ji so penuh semangat sambil melirik jae won
Sontak bibi Jung pun terkejut mendengar hal itu. Jae won juga menunjukkan reaksi yang sama tetapi dia berusaha tetap terlihat tenang di depan Ji so dan ibunya.
" Tapi sayangnya.. kak jae won telah merebutnya dariku. Jadi dia adalah calon menantu Bibi Ji Young " ujar Ji so tegas
Mendengar hal ini bibi Jung dan jae won pun kembali dibuat terkejut. Saat jae won hendak mengatakan sesuatu, terdengar suara dari bagian informasi kalau pesawat yang akan ditumpangi Ji so sebentar lagi akan segera berangkat sehingga untuk para penumpang diharap segera naik ke pesawat.
Mendengar hal itu, Ji so pun tampak bergegas tetapi sebelum dia pergi, bibi Jung tampak memeluk putra kesayangannya itu dengan diiringi sedikit tangisan. Jae won juga tampak memeluk Ji so sambil menepuk punggung adik sepupunya itu.
" Jaga dirimu baik - baik " ujar jae won sambil memeluk Ji so erat - erat
Ji so pun membalas pelukan itu dengan tersenyum hangat pada kakak sepupunya itu.
" Kau juga jaga dirimu baik - baik. Oia aku hanya mengingatkan, kau harus menyakinkan hatimu tentang perasaan mu yang sebenarnya para hana. Kalau memang kau yakin dengan perasaanmu padanya, kau harus segera mengejarnya sebelum dia benar - benar hilang dari jangkauan tanganmu " pesan Ji so lirih
Jae won pun hanya terdiam terpaku mendengar pesan Ji so kepadanya.
Dan beberapa menit kemudian terlihat Ji so yang sudah berlalu dari pandangan mereka berdua. Jae won pun terlihat sedang menenangkan bibi Jung yang terlihat masih menangis karena sedih.
Di dalam mobil terlihat jae won yang sedang menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang. Disampingnya tampak bibi Jung yang sedang memegang kaca make up sambil memperbaiki riasan wajahnya nya yang tadi sempat luntur.
" Jae won ...sebenarnya apa maksud dari ucapan Ji so tadi ? siapa sebenarnya wanita itu ? Ji so bilang kalau dia adalah calon menantu kak Ji Young? itu berarti wanita itu adalah pacarmu ? tanya bibi Jung dengan tatapan penuh tanda tanya
Jae won hanya diam mendengar pertanyaan itu. Dia terlihat agak bingung untuk menjawab pertanyaan itu. Jae won pun memilih tetap berkonsentrasi pada setir mobilnya itu.
" Hei ..jae won kenapa kau diam saja ? kenapa kau tidak mau menjawab pertanyaan ku ? tanya bibi Jung sedikit kesal
" Sudahlah ...jangan membahas tentang hal itu. Itu bukanlah hal yang penting " jawab jae won ringan
Mendengar hal itu bibi Jung pun terlihat semakin marah pada keponakannya itu. Dia tampak memukul bahu jae won dengan kaca make up yang sedang dia pegang sampe - sampe jae won terlihat meringis kesakitan.
" Kau bilang ini tidak penting? Bagimu ini memang tidak penting tapi bagi ibumu ini adalah hal yang sangat penting karena ibumu ingin segera memiliki seorang menantu " ujar bibi Jung dengan nada kesal
Jae won pun hanya tersenyum kecil melihat hal ini. Dia pun memilih untuk tak menjawab pertanyaan itu. Sementara bibi Jung tampak mendengus kesal melihat sikap jae won kepadanya.
Sementara itu di sebuah kafe, terlihat seorang wanita muda yang sedang duduk sendirian sambil menikmati secangkir kopi. Dia tampak sedang menunggu seseorang. Dia terlihat kesal karena orang yang ditunggu - tunggu belum juga datang. 2 menit kemudian terlihat Hana yang berlari tergesa - gesa dan langsung duduk di depan wanita tadi.
" Maaf Ji Hyun ...aku datang terlambat" ujar Hana dengan nafas terengah - engah
" Aku sudah menunggumu hampir 30 menit. Kau sudah membuang waktu berharga ku sebanyak itu" jawab Ji Hyun dengan nada kesal
Hana pun langsung minta maaf pada teman masa kuliahnya itu. Ji Hyun tak lain adik kelas Hana saat mereka kuliah dulu.
Mendengar hal itu Ji Hyun pun tampak tersenyum kecil sambil memandang ke arah Hana.
" Jadi ..apa kau yakin kalau kau mau bekerja denganku ? tanya Ji Hyun pelan
Hana pun terdiam sejenak. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu.
" Saat ini ..aku sangat membutuhkan pekerjaan karena aku harus mengumpulkan uang untuk membayar semua hutang ayahku, tapi kalau boleh aku tahu , kau bekerja dimana sekarang ? tanya Hana penasaran
Mendengar pertanyaan Hana , Ji Hyun terlihat tersenyum simpul. Dia tampak menghela nafas pelan.
" Kalau kau ingin tahu, nanti malam aku akan mengajakmu ke tempat kerjaku " jawab Ji Hyun lirih
Hana pun langsung menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Di waktu bersamaan, di tempat lain terlihat Kim jae won yang sedang melihat - lihat sebuah majalah di ruang kerjanya. Dia terlihat membolak - balik beberapa halaman majalah itu dengan tatapan serius. Sampai pada satu halaman yang tiba - tiba membuatnya terdiam terpaku seperti patung. Ya ...sosok gambar Hana dengan mengenakan hanbok hitam terlihat sangat jelas di halaman majalah itu.
Seketika laki - laki itu terlihat melamun. Pikirannya pun langsung tertuju pada wanita yang hampir 2 bulan ini sudah menemaninya di tempat kerja. Tiba - tiba ingatan jae won pun kembali saat pagi tadi dia bertemu dengan Hana di bandara. Melihat Hana yang begitu cantik pagi itu dengan dress merahnya, tanpa dia sadari sebetulnya dia sangat merindukan sosok wanita itu. Padahal baru beberapa hari, mereka berdua tidak bertemu tapi nyatanya jae won merindukan sosok Hana yang biasanya selalu berada di samping nya tapi jae won terlalu gengsi untuk mengakui hal itu.
Saat dia sedang melamun, tiba - tiba lamunannya itu terhenti saat ada seseorang yang masuk ke ruangan kerjanya. Dia tak lain adalah Jin He, sekretaris pribadinya yang baru.
" Direktur Kim ...direktur Kim ..." panggil sekretaris jin pelan
" Ya ..ada apa ? tanya jae won sedikit kaget
" Anda sudah ditunggu di ruangan rapat " jawab sekretaris jin cepat
Jae won pun menganggukkan kepalanya dan langsung saja dia pun bergegas pergi ke ruangan rapat untuk bergabung dengan beberapa manajer perusahaan yang sudah menunggunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
DEBU KAKI
semangat terus Thor
2022-03-30
1