Siang ini seperti biasa Arin akan pergi ke kantor Wisnu. Arin tidak tau jika Wisnu ambil libur mendadak .
Saat Arin lagi menyiapkan segala sesuatu yang akan di bawa bel rumahnya pun berbunyi.
"Siapa ya? "
"Masak pak Wisnu? "
"Tapi kalau dia kesini itu berarti aku gak usah ke kantor kan ya? "
"Nanti aku bisa lanjutkan membuat cake yang kemarin gagal", Arin berguna sambil berjalan untuk membukakan pintu.
" Pak wis...! ",ucapan Arin terputus saat melihat siapa yang bertamu.
Arin pikir Wisnu lah yang datang. Karena selama ini hanya Wisnu dan Riyan saja yang sering mendatangi apartemen nya.
Arin yang kaget akan kedatangan nenek Wisnu itu hanya diam di depan pintu. Seketika perasan was was muncul di dalam diri Arin.
Mariyam yang melihat Arin diam dan tidak menyuruhnya masuk .
"Apa kau tidak mau menyuruh ku untuk masuk? ", kata Mariyam sambil berjalan masuk ke dalam.
" Apa ini caramu menyambut tamu?", tambah Mariyam.
"Maaf.. Ee.. Nyonya! ", jawab Arin terbata. Ia ingin memanggil eyang tapi tidak ada Wisnu di sana akhirnya Arin memanggilnya dengan sebutan nyonya.
" Tadi saya kira....? "
"Kamu kira Wisnu yang kesini? "
"Cucu ku tidak akan datang kesini! ", jawab Mariyam yang mengetahui jika Wisnu pergi untuk menghadiri pemakaman ayah dari sahabatnya itu.
Sebenarnya Mariyam ingin menyusul Wisnu ke kantor setelah memikirkan perkataan Wisnu pagi tadi.
flashback off
" Aku tidak mau sampai harus kehilangan lagi! "
"Cukup anak ku yang mengalami sakit hati karena aku pisahkan dengan paksa! "
"Aku tak ingin cucu ku melakukan hal yang sama. "
"Lihatlah Darman seluruh sifat mu kau wariskan kepada putra mu !"
"Maafkan mama Darman! "
"Seandainya mama tidak memisahkan mu dengan Rianti pasti kalian hidup bahagia dengan anak-anak kalian! "
"Mama tidak mau jika Wisnu ikut membenci mama. "
"Hiks.hiks.hiks"
"Mama akan mengikuti kemauan putra mu sebagai penebus kesalahan mama kepadamu Darman! "
"Mama tak ingin mengulang kesalahan yang sama! ", tangan Mariyam mengusap foto anak laki-laki nya yang dia pegang . Dengan berurai air mata Mariyam mengingat kejadian masa lalu nya. Yang telah kejam memisahkan sepasang suami istri yang saling mencintai. Di perparah lagi saat itu isrti Darman sedang hamil muda. Ya saat itu Rianti sedang mengandung Wisnu. Mariyam yang tidak mau tau dengan kehamilan Rianti itu memaksa Darman untuk menikah dengan wanita pilihan mamanya.
Mariam melarang Darman untuk menemui Rianti tapi itu semua Darman langgar, pasalnya secara diam-diam Darman menemui Rianti dan anaknya.
Isrti baru Darman memang berhati lembut ia tidak masalah jika menemui Rianti dan ankanya, karena dia tau cinta Darman hanya untuk Rianti dan anaknya. Pernikahan dirinya dengan Darman itu tidak di landasi dengan cinta.
Pernikahan Darman dengan istri barunya berjalan cukup lama. Usia pernikahan nya 15 tahun tapi mereka tidak mempunyai anak. Karena Darman hanya menginginkan anak dari Rianti.
Setelah berpisah dengan Rianti , walaupun sudah menikah lagi Darman tidak lah bahagia.Saat itu juga Darman membenci ibu kandung nya sendiri.
Darman tidak lagi mau menyapa atau pun berbicara dengan ibunya. Pada akhirnya Darman mengalami sakit yang serius dan merenggut nyawanya.
Darman meninggal kan surat wasiat jika harta bendanya ia berikan untuk putra nya.
Pada saat Mariyam mengetahui isi surat wasiat itu. Mariyam mengambil Wisnu dari Rianti. Awalnya Rianti menolak dengan alasan Wisnu masih kecil. namun setelah Wisnu lulus sekolah menengah atas Rianti menyerahkan Wisnu kepada Mariyam. Tentunya dengan perjanjian yang ia sepakati .
"Aku tidak mau melakukan hal bodoh itu lagi! ", gunam Mariyam sambil menuruni anak tangga.
" Pagi Nyonya?,mobilnya sudah siap! ", kata mang Nanang supir pribadi Mariyam.
" Jalan sekarang mang! ", perintah Mariam yang masuk ke dalam mobil.
" Baik Nyonya! ", jawab mang Nanang singkat.
Saat Mariam tiba di lobby kantornya Wisnu di sambut ramah dengan dua resepsionis.
" Selamat pagi bu? ", sapanya dengan sopan.
" Pagi! ", jawab Mariyam singkat. Saat Mariyam ingin menuju lift salah satu resepsionis itu memberitahu jika Wisnu tidak ada di kantor.
" Maaf bu!, "
"Pak Wisnu baru saja meninggal kan kantor 20 menit yang lalu! "
"Tau gak dia mau kemana? ", tanya Mariyam.
" Katanya mau menghadiri pemakaman ayah dari pak Riyan bu! ", jelasnya lagi.
" Apa?? "
"Kenapa Wisnu tidak mememberi tau ku? "
"Ya sudahlah! "
"Kamu tau di mana alamat perempuan yang sering mengantar makan untuk Wisnu?", tanya Mariyam.
" Ohh... Mbak Arin? "
"Saya carikan dulu bu! ", pegawai itu mencatat alamat di kertas kecil dan di berikan ke Mariyam.
" Ini bu... Alamat nya! "
"Ya terimakasih! ", Mariyam langsung keluar dari lobby dan menuju mobilnya.
" Mang kita ke alamat ini! " Perintah Mariyam dan menunjukan secarik kertas yang dia bawa.
"Baik nyonya! ", jawab sopirnya.
Saat Mariyam sudah turun dari mobilnya baru menyadari jika yang ia tuju adalah apartemen Wisnu yang lama.
Memang Wisnu dulu tinggal di apartemen itu saat pertama kali menginjakkan kakinya di ibu kota. Namun di paksa pindah ke rumah nenek nya yang seperti istana itu.
" Ini kan apartemen Wisnu yang lama? "
"Jadi benar mereka menjalin hubungan?"
"Sampai Wisnu menyembunyikan nya di sini! ", gunam Mariam.
...Terkadang dalam hidup itu harus sedikit mengalah. Mengalah bukan berarti kalah. Melainkan untuk membuat orang yang kita sayangi itu meresahkan kebahagiaan....
Jangan lupa like & komen 😉
Berikan vote dan juga hadiah bila berkenan! 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments