Hidup di dunia ini harus saling tolong menolong. Saling membantu mana yang membutuhkan.
Saat kamu menolong orang lain, jangan mengharap imbalan. Mungkin suatu saat nanti kamu juga memerlukan pertolongan, tapi yang menolong dirimu bukanlah orang yang pernah kamu tolong, melainkan melalu orang lain.
Jika orang yang telah kamu tolong itu memberi balasan yang sepadan itu sebagi hadiah di dunia untuk mu.
Seperti yang di lakukan Arin saat ini, dia ingin membalas kebaikan dua orang pria itu dengan memasak. Walaupun bahan makanan yang dia masak itu berasal dari unit Riyan, orang yang telah menolongnya.
" Akhirnya beres juga! "
"Sambil nunggu mereka pulang mending aku liat TV aja sambil selonjoran .", gunam Arin sambil berjalan menuju ruangan yang terdapat TV yang berukuran besar.
Mungkin saking capeknya tak terasa Arin tertidur di atas sofa.
" Ceklekkk", Riyan membuka pintu apartemen nya, sambil bergunam.
"Sepi?"
"Kemana orang tadi? "
" Masak ia dia modus, tapi kalau di lihat-lihat sih gak mungkin juga modus ."
"Tunggu-tunggu , bukanya dia yang hampir gue tabrak tadi siang ya? "
"Tadi kan ada temannya? Terus sekarang ? "
"Wah jangan-jangan bener nih modus penipuan nih ."
"Pasti sudah bawa kabur barang berharga gue! "
"Gw harus cek dulu", Riyan bergunam sambil terus berjalan untuk memastikan dugaannya.
Saat melewati ruang TV Riyan bisa bernafas lega saat melihat Arin yang sedang tertidur pulas di sofa.
" Huuuuffftt"
"Ternyata dugaan gue salah ."
"Dia bener-bener nungguin gue pulang! "
"Mending gue mandi dulu! ", Riyan meninggalkan ruang TV dan menuju kamarnya untuk segera mandi.
" Hooooaammm"
"Jam berapa ini? ", tangan Arin meraba meja yang ada di sampingnya untuk mengambil ponselnya.
" Hah! "
"Udah jam 7malam ?"
"Yang punya rumah udah pulang belum ya? ", Arin teringat sang pemilik rumah yang belum ia ketahui namanya.
" Tadi kan dia janji mau anterin aku ke terminal. "
"Tapi jam segini kok belum pulang juga ya? ", Arin terus bergunam sendiri, dan berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum.
Saat Arin tengah menikmati air mineral yang dia ambil dari kulkas, terdengar suara bariton yang membuat ia kaget.
" Hayy! "
"Kamu sudah bangun? Gimana tidur mu nyenyak?", Riyan bertanya sambil terus berjalan menuju meja makan dan langsung mendudukkan bokongnya di kursi.
" Uhuk.. Uhuk.. Uhuk"
karena kaget Arin sampai tersedak air minum.
"Bapak sudah pulang? "
"Ngagetin saya aja", arin mengusap dadanya pelan, dan ikut duduk di depan Riyan.
" Maaf Pak tadi saya lancang masak di sini! "
"Tapi tenang pak, tadi saya juga masak buat bapak kok?!"
"Mudah-mudahan bapak suka! ", tangan Arin terulur membuka tudung saji yang ada di hadapannya.
" Ia.. Gak papa"
"Kebetulan saya juga lapar tadi gak sempat mampir beli makan!."
"Wahh...!!! Sepertinya enak ini !", Riyan beranjak dari duduknya untuk mengambil piring .
" Woww...!!! "
"Ini endul banget! "
"Kamu pinter masak juga ya? " , mata Riyan membola sempurna saat merasakan makanan yang Arin masak.
"Ini beneran enak loo! "
"Kamu gak ikut makan? "
"Masih banyak ini! ", Riyan terus berbicara dengan mulut yang penuh.
" Hehehe... Lumayan bisa sih pak. "
"Tadi saya sudah makan ."
"Saya masih kenyang! ", jawab Arin sambil memainkan jemarinya di atas meja.
" Oo.. Ya, gue Riyan "
"Kamu? " Tangan Riyan terulur untuk memperkenalkan diri.
"Arin pak ", Arin menyambut tangan Riyan.
" Kalo boleh tau kenapa kamu di kejar-kejar orang tadi? " , tanya Riyan yang penasaran.
"Heeemm... Saya kena tipu pak! "
"Kok bisa? "
"Saya berencana menjadi TKW pak ! dan teman saya merekomendasi kan PT . Surya, dan ternyata PT itu tidak resmi pak, mereka akan menjual kami , maka dari itu saya melarikan diri bersama teman saya ".
" Tapi kami terpisah, entah gimana nasib dia sekarang ." , Arin menceritakan semua dengan menahan tangis saat mengingat kejadian tadi siang.
"Jadi bener ya tadi siang yang hampir aku tabrak itu kamu? "
"Btw jangan panggil gue bapak! Gue belum setua itu! "
"Panggil Riyan aja! "
"Terus rencana mu apa? "
"Jadi pulang? Kalau mau pulang mending besok pagi saja aku antar ke terminal sekalian berangakat kerja, tutur Riyan panjang lebar.
" Ia pak... Ehh.. Kak! "
"Saya juga bingung, kalau pulang pasti orang tua ku kecewa banget, belum lagi omongan tetangga yang tau kalau aku gak jadi berangkat ke luar ", jawab Arin dengan raut wajah sedih.
" Gimana kalau kamu cari kerja dulu di sini sambil cari-cari PT yang resmi, kalau kamu masih mau niat jadi TKW? ", tawar Riyan.
" Ia boleh juga cari kerjanya di sini! "
"Lagian aku juga harus beliin susu buat anak ku. ",jawab Arin yang menyetujui ide Riyan.
" Haah!! "
"Anak? " Riyan hampir tersedak makanan saat Arin menyebutkan kata anak.
Arin hanya menganggukkan kepalanya untuk memberi jawaban.
"Kamu bilang kamu sudah punya anak jadi kamu sudah nikah dong? "
"Terus kemana suami mu?"
"Kan bisa dia yang menafkahi kalian? ", jiwa kepo Riyan meronta-ronta .
" Ia, aku udah nikah! "
"Dan suamiku menelantarkan ku setelah aku melahirkan!"
"Maka dari itu aku berniat untuk menjadi TKW, tapi malah kena tipu. ", Arin menjelaskan dengan di sertai cairan bening yang jatuh dari matanya. Arin tak kuasa menahan tangisnya lagi saat mengingat anaknya.
Riyan menatap iba
" Maaf bukan maksud ku? "
"Ia gak papa kak"
"Terimakasih kakak telah menolong ku! "
"Kakak dewa penyelamat untuk ku! ", Arin menyeka air matanya yang membasahi pipi.
...Menangislah jika menangis itu bisa mengurangi beban yang ada dalam hidup mu....
...sering menangis bukan berarti cengeng, terkadang kita tidak dapat melupakan beban yang membuat hati kita menjadi sesak, mungkin dengan menangis akan sedikit lebih lega....
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like & coment 🥰😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Benar itu kak..
2022-03-09
0
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
Sedih thor..
🤧🤧🤧🤧
2022-01-20
0
Mak Aul
penyembuh luka bagi perempuan adalah air mata dan tangisan,karena setelahnya mereka akan kuat lagi
2022-01-10
0