Di saat kita merasa susah jangan suka mengeluh, karena di luar sana masih banyak yang nasibnya di bawah kita.
Perjalanan hidup itu tidak bisa berjalan lurus seperti apa yang kita inginkan, selalu ada rintangan yang menghalangi langkah kita.
Kita sebagai umat manusia hanya bisa berharap selebihnya yang kuasa lah yang menentukan.
Seperti Arin yang mengharapkan pernikahan yang ia jalani bisa terus langgeng. Tapi kenyataan pahit yang ia dapati suaminya meninggal kan dirinya saat setelah melahirkan sangat buah hati. Niat hati inging mengadu nasib di negri orang eee... Malah kena tipu.
Suara kumandang azan subuh membangunkan arin dari tidur nya.
Ia semalam Riyan menyuruh Arin agar tinggal di apartemen nya. Tapi bukan tinggal secara gratis loo. Riyan menawarkan pekerjaan kepada Arin untuk merawat apartemen nya itu dan Arin pun langsung setuju. Pikirnya jika dia harus mencari pekerjaan di luaran sana belum tentu ada yang menerima karena Arin tidak memiliki dokumen yang lengkap untuk melamar pekerjaan .
"Sholat subuh dulu baru masakin kak Riyan", gunam Arin saat bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi.
" Mau masak apa? Gak ada bahan selain telur? " , Arin tampak berpikir saat membuka kulkas.
"Masak ia di masakin telur lagi?"
"Entar kalau kebanyakan makan telur bisa bisulan tuh anak orang ." gunam Arin.
"Aku hanya pergi 'tuk sementara
Bukan 'tuk meninggalkanmu selamanya
Aku pasti 'kan kembali pada dirimu
Tapi kau jangan nakal
Aku pasti kembali", Arin menyanyikan lagu saat teringat anak semata wayang nya yang ia tinggal kan di kampung bersama neneknya.
"Tunggu ibu pulang nak!"
"Ibu kangen ! "
"Hiks.hiks.hiks", tak ada angin, tak ada hujan Arin menangis saat masa merindukan anaknya .
Tanpa Arin sadari ada sepasang mata yang memperhatikan kegiatan memasaknya.
" Eheeemmm", Riyan berdehem untuk membubarkan lamunan Arin.
"Ehh... Pak? Eemm.. Kak,? "
"Sudah bangun ya? " Arin buru-buru menyeka air matanya ,ia kaget akan kehadiran Riyan .
"Pagi-pagi kok udah mewek malu tuh ma ayam tetangga. "ucap Riyan.
" Maaf Pak? Emmm... Maksudku kak! "
"Lagi keingan Yoga! "
"Aku belum berani ngabarin orang rumah."
"Aku gak mau sampek mereka kepikiran dengan keadaan ku di sini !", Arin berbicara sambil menyiapkan nasi goreng untuk sarapan.
" Maaf kak, hanya nasi goreng ini silahkan di makan! "
"Ia gak papa "
"Nanti kalau di kantor gak sibuk banget aku belanjain, kamu jangan keluar dulu takutnya mereka masih mencari kamu !", tutur Riyan yang langsung menyantap nasi goreng.
" Aku berangkat dulu !"
"Kalau ada apa-apa kamu hubungi nomerku ini !"
"Ingat jangan keluar dari rumah", Riyan memberikan kartu nama saat akan meninggalkan apartemen nya.
" Ia kak", jawab Arin singkat.
Pagi yang cerah dan jalanan yang cukup ramai karena aktifitas orang berangkat kerja.
Riyan mengemudikan mobilnya sambil menikmati musik dari saluran radio yang ia putar. Hanya butuh waktu 20 menit Riyan sudah sampek di kantornya.
"Pagi cewek", goda Riyan pada resepsionis .
"Pagi juga pak?", balas kedua cewek itu dan memberi senyum manis mereka.
" Pagi-pagi udah tebar pesona aja lu", suara Wisnu yang tiba-tiba muncul itu membuat Riyan menole kebelakang.
"Hehe.. Bos "
"Tumben udah dateng jam segini biasanya juga radak siangan? ", tanya Riyan yang terus melangkah menuju ruangan nya.
" Heemm.. Tadi rencana mau ajakin lu sarapan, saat gue sampek di apartemen lu kata tuh orang lu udah berangkat. " jawab Wisnu.
"Tumben lu gak sarapan? "
"Biasanya lu kan tidak bisa kalau gak sarapan? "tanya Riyan.
"Ia bik Sumi lagi pulang jadi gak ada yang masak! "
"Lu kan tau sendiri cuma masakan ibu gie dan bik sumi yang cocok dengan lidah gue! "
"Nih gw tadi beli dua bungkus nasi padang, nih satu buat lu! " Wisnu membuka kantung plastik yang ia bawa dan menyerah akan satu bungkus nasi ke Riyan .
"Wah... Sory nih bukannya nolak rejeki !"
"Tapi gue tadi udah sarapan dan masih kenyang juga ini! ", jawab Riyan sambil mengelus perutnya.
" Tumben lu sarapan... Paling juga sarapan roti udah buruan makan! "tatih Wisnu.
"Sory ya.... Gue tadi sarapan nasi goreng bikinannya Arin.. Beeehhh endul tak kendul-kendul deh! ", Riyan mengangkat ke dua ibu jarinya .
" Heleh cuma nasi goreng aja !"
"Bukanya lu mau ngantarin dia ke terminal? Kenapa malah lu tampung dia? " Cecar Wisnu yang duduk di sofa sambil menikmati sarapannya.
"Ia.. Rencananya sih gitu !"
"Tapi gw gak tega ma dia! "
"Dia calon TKW tapi kena tipu, PT yang ia tempati itu ilegal. "
"Mana dia punya anak bayi lagi. "
"Jadi sementara gue suruh kerja di apartemen gue, sambil nanti dia nemu PT yang resmi .", terang Riyan.
"Heemm, ya udah lu urus aja tu orang! ", jawab Wisnu sambil manggut-manggut.
" Naaahh"
"Apaan sih bikin kaget aja lu? " ucap Wisnu.
"Kan tadi katanya bik Sumi lagi pulang nih? , gimana kalo Arin kerja di tempat lu buat gantiin bi Sumi sementara ? "
"Gue yakin lu pasti cocok ma masakannya(", Riyan mencoba memberi ide ke Wisnu.
" Boleh sih! "
"Tapi gue harus tes dulu beneran enak kagak? ", jawab Wisnu .
" Gini dah gue suruh dia masak buat makan siang gimana? "
"Nanti kita makan siangnya ke apartemen gue aja? ", Riyan mencoba memberi ide lagi.
" Boleh-boleh", jawab Wisnu sambil menuju meja kerjanya.
Masakan rumahan memang begitu sederhana tapi juga lezat. Walau ber setatus orang terpandang di kotanya Wisnu tetap lah menyukai makanan rumahan yang di masak oleh ibu nya sendiri atau ART yang ia percaya.
Jangan lupa like & coment!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Suriati Tombong
smg wisnu cocok dgn masakanx
2024-12-14
0
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
Semangat
2022-01-20
0
kinan
semangat thor
2022-01-03
0