Saat pulang dari apartemen Arin , Wisnu mampir sebentar ke apartemen Riyan tapi sang penghuni tidak ada di tempatnya. Wisnu berkali-kali menghubungi nomer ponselnya juga tidak ada jawaban.akhirnya Wisnu memutuskan pulang ke rumah . Wisnu tiba di rumah sudah tengah malam.
Rumah itu nampak sepi karena sudah pasti penghuni rumah itu sudah tidur.
Saat Wisnu menaiki anak tangga menuju kamarnya di kagetkan dengan suara neneknya.
"Dari mana saja jam segini baru pulang? ", tanya Mariyam.
" Eyang? "
"Kenapa belum tidur ini sudah larut? "sahut Wisnu singkat.
" Jawab dulu pertanyaan eyang! "
"Sudah lah eyang! "
"Kita lanjut besok saja, aku capek! "
"Dan aku dari menemui Riyan !", bohong Wisnu.
Wisnu berlalu meninggal kan Mariyam yang masih berdiri di tangga.
🌻Esok harinya di meja makan 🌻
" Pagi eyang? ", ucap Wisnu sambil mencium pipi neneknya .
" Pagi! ", jawab Mariyam dengan sedikit senyum.
" Ehemm.. ", Mariyam berdehem sebelum membuka omongan .
" Gimana apa kamu akan memutuskan pacar mu itu? ", tanya Mariyam.
" Engak eyang! ", Wisnu menjawab dengan mantep.
" Aku punya pilihan sendiri untuk masa depanku! u"
"Aku mohon eyang jangan ikut campur! ", jelas Wisnu.
" Tapi dia tidak sederajat dengan kita NU? ", kata mMariyam.
"Aku tidak peduli eyang! "
"Mau dia kaya atau miskin", Wisnu menjeda omongannya dan menarik nafas dan membuangnya dengan kasar.
" Dan ya... Eyang harus tau jika Arin itu janda! ", jelas Wisnu.
" Apa kmu bilang? "
"Janda? "
"Jangan bilang kamu jadi pembinor wisnu? ", Mariyam tersulut emosinya saat mendengar penjelasan Wisnu.
" Tenang saja eyang , cucu mu yang tampan ini bukan pembinor !", kata Wisnu dengan santai dan masih menikmati sarapannya.
" Eyang gak mau tau kamu harus putusin dia atau....? ", ucapan Mariyam di putus Wisnu.
" Atau apa eyang? "
"Atau eyang sendiri yang akan memisahkan kami? "
"Sama halnya yang dulu pernah eyang lakukan kepada ayah dan ibu ku? "
"Sehingga mereka harus berpisah? "
"Engak... Tidak akan aku biarkan eyang melakukan itu di dalam kehidupan ku! "
"Jika itu terjadi eyang harus siap kehilangan untuk yang kedua kalinya setelah ayah, dan aku tidak akan menganggap eyang sebagi nenek! ", jelas Wisnu panjang lebar.
Wisnu bukan cinta beneran dengan Arin, dia ada misi yang harus ia selesaikan .
" Maaf... Jika omongan Wisnu sudah melukai perasaan eyang! "
"Aku tidak suka eyang mencampuri urusan pribadi ku !", jelas Wisnu lagi yang langsung meninggal kan meja makan.
Mariam hanya tertekun dengan kata kata Wisnu.
" Sungguh sifat keras kepala nya tidak jauh beda dengan ayahnya, klopp 11.12 ", gunam Mariyam.
Saat ini Wisnu sudah tiba di kantornya. Wisnu menuju rungan Riyan, namun ruangan itu sepi tak berpenghuni.
" Tumben Riyan belum datang", gunam Wisnu sambil mengambil ponselnya di katong celana untuk menghubungi Riyan.
"Gak biasanya Riyan tidak menjawab panggilan dari ku! ", gunam Wisnu yang telfonnya tidak mendapat jawaban dari Riyan.
" Kemana sih tuh bocah! "
"Gak tau apa lagi di butuhin !", Wisnu meninggal kan ruangan Riyan.
Tak lama kemudian ponsel Wisnu berdering.
"Hallo", jawab Wisnu.
" Bos maaf baru bisa ngasih kabar, aku minta libur untuk tiga hari ya? ", pinta Riyan dari sebrang telfon.
"Apa? Libur tiga hari? Mau nikah lu? ", jawab Wisnu ngasal.
" Gak bos! Ayahku kemarin sore meninggal. Jadi aku mau nemenin ibu dulu di sini !", jelas Riyan.
"Kenapa baru bilang sekarang sih? ", Wisnu terkejut dengan penjelasan Riyan.
" Maaf bos., kemarin aku juga Buru-buru. ", kata Riyan.
Wisnu menutup dan buru buru keluar ruangan setelah mendapat kabar jika ayah Riyan meninggal.
Riyan menghubungi sekretarisnya untuk membatalkan semua kegiatan hari ini.
"Halo.. Intan... Tolong batalkan semua jadwal saya hari ini! Dan carikan tiket penerbangan sekarang juga tujuan surabaya! ", perintah Wisnu melalui sebrang telfon.
" Baik Pak ", jawab Intan.
Saat ini Wisnu menuju bandara untuk berangkat ke rumah Riyan. Untung dia mendapat kan tiket penerbangan saat ini juga, jadi dia tidak harus menunggu lama. Wisnu memang dekat dengan keluarga Riyan terutama orang tua Riyan yang sudah Wisnu anggap sebagai orang tuanya sendiri.
Setiap kelahiran pasti ada kematian dan setiap pertemuan pasti ada perpisahan." "Kematian bukanlah bencana terbesar dalam hidup ini. Bencana terbesar dalam hidup adalah ketika ketakutan kita kepada Allah sudah mati saat kita masih hidup."
"Setiap jiwa pasti akan merasakan yang namanya kematian.
..."Cinta dan kematian adalah dua hal yang pasti akan dihadapi oleh setiap insan, oleh karenanya jangan pernah takut untuk menghadapinya."...
Jangan lupa like & coment😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments