Saat selesai solat mereka tidak sengaja mendengar obrolan seseorang yang tengah menerima panggilan telfon.
Mereka berdua saling tatap dan begtu kagetnya dengan apa yang mereka dengarkan, antara percaya atau tidak .
Mereka langung lari menuju kamar .
Mereka terbengong tak percaya akan kecurigaan arin itu benar adanya..
"Gimana ini Rin? "
"Kecurigaan mu benar kalo PT ini abal-abal".
" Hiikss. Hiiks. Hikss". Suci bicara sambil nangis. Dia takut kalo dia harus bekerja tanpa di gaji dan itu sudah pasti kalo impiannya akan terkubur lagi.
"Aku juga enggak mau Ci, jadi buruh ilegal yang pekerjaannya belum jelas, dan kita juga gak tau mau di jual ke pada siapa di sono"
"Kita harus bisa keluar dari sini Ci, gimana pun caranya! " Arin menjawab sambil melihat teman-temannya yang sudah tertidur pulas.
"Kita tunggu saja akhir pekan Rin"
"Akhir pekan besok kita dapat jatah keluar dari PT untuk membeli kebutuhan kita dan itu kesempatan kita untuk kabur gimana? " Tanya Suci yang mempunyai ide untuk kabur.
" Ia.. Itu ide bagus"
"Tapi kita tidak bisa membawa barang-barang kita Ci, gimana dong? " Arin terlihat memikirkan ide dari temannya itu .
" Kita tak perlu membawanya biarkan kita tinggalkan di sini saja "
"Yang terpenting kita bawa kartu Identitas kita dan uang itu sudah cukup". Jawab Suci sambil merebahkan tubuhnya ke kasur .
" Ya sudah kita tidur saja ini sudah hampir pagi lihat sudah jam tiga sebentar lagi subuh" Lanjut Suci.
Yang di tanggapi Arin dengan anggukan kepala dan ikut merebahkan tubuhnya ke kasur.
Kicauan burung sudah terdengar dan sang fajar sudah menampakan wujudnya di ujung timur.
Waktu sudah menunjukan jam 9 pagi, itu tandanya sangat penghuni PT sedang melakukan pelatihan untuk bekal di negara tujuan.
Arin dan suci tak luput untuk mengikuti nya kegiatan itu, walau dia tau PT yang mereka tempati itu ilegal, dan mereka merencanakan akan kabur saat waktunya tiba nanti.
"Sebenarnya aku malas Ci ikut kegiatan ini setelah aku tau yang sebenarnya",Kata Arin sambil berbisik di belakang Suci.
" Kamu yang sabar saja kurang tiga hari saja ini "
"Kita ikuti saja kegiatan ini itung-itung sebagai pengalaman". Jawab Suci sambil terus memperhatikan tutor yang ada di depan tanpa menoleh ke arah Arin.
" Heeeemmm" . Hanya itu jawaban Arin yang terucap.
"Ya Allah tolong hamba mu ini, beri kemudahan untuk bisa kabur dari tempat ini". Batin Arin yang menunduk lemas tidak bisa ia bayangkan kalo misi kaburnya akan gagal dan itu artinya di akan tetep kerja ke luar negri sebagai buruh ilegal.
" Kenapa nomor telfonnya tidak bisa di hubungi sih? "
"Sudah hampir satu bulan gak ada kabar "
"Mana di telfon juga gak bisa"
"Atau jangan-jangan dia memang tau kalau ini PT abal-abal? "
"Aaaggghhrr.."
"Gimana ini? Awas saja kalau Sampek kamu benar benar menjebak ku, aku gak akan maafin kamu mas! " Gunam Arin sambil terus menelfon Arif tema deketnya yang selalu membantu Arin saat terpuruk. Dan Arif lah yang menyarankan untuk kerja ke luar, pastinya Arif juga yang mendaftarkan Arin di PT itu.
"Kamu kenapa sih?"
"Muka kok di tekuk gitu? "
"Jangan bilang lagi galon ma bapaknya anak kamu itu "
"Eling dia udah menelantarkan kamu dan yoga".Suci terus nerocos tanpa menunggu jawaban dari Arin
" Hiisssttt.. "
"Siapa yang mikirin orang edan itu "
"Bahkan aku saja udah menganggap dia Koide"
"Aku tuh lagi ngubungi Arif tapi tetep gak bisa, padahal udah hampir satu bulan tapi dia tetep anteng anteng bae gak kasih kabar ke aku"
"Biasanya ni sesibuk apapun dia selalu nyempetin telfon aku " Arin menjawab sambil terus menekan nomor di ponselnya itu, berharap ada jawaban dari sang pemilik nomor . Tapi hasilnya selalu nihil.
"Wahh... Wahh. Wahhh"
"Seperti ada yang tidak beres ini nah " Suci sambil menggelengkan kepalanya.
"Atau dia udah baikan ma bini nya Rin? "
"Ya... Kalau udah baikan sih aku bersyukur ikut senang "
"Tapi setidaknya dia kabari aku lah, biar akunya tidak berharap banyak padanya".Arin langsung tertunduk lesu membayangkan jika itu benar terjadi
"kalau kamu sudah baikan ma istri mu mas , aku hanya bisa mendoakan kamu semoga langgeng terus " Gunam Arin dalam hati.
Sebenarnya Arif sudah punya istri dan satu anak. Tapi hubungan suami istri itu sudah lama tidak harmonis lagi .
Berulang kali istri Arif minta cerai tapi di tolak dengan alasan ada anak yang akan menjadi korban .
Arif sangat mencintai istrinya semua yang istrinya minta selalu ia turuti.
Tapi cinta Arif di balas dengan perselingkuhan istrinya.
Arif pun juga sudah mengetahui jika sang istri telah berselingkuh dengan teman sekolahnya dulu .
"Buruan kita tidur! "
"Besok kita punya misi besar "
"Jadi jangan buang tenaga mu untuk begadang " Suci memperingatkan Arin akan misinya besok.
"Ia.ia bawel banget sih " Arin menanggapi ocehan Suci sambil merebahkan tubuhnya di kasur dan langsung memejamkan mata.
"Heeemm".suci menghembuskan nafas kasarnya saat melihat Arin sudah berbaring dan mulai tertidur.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Mohon ya dukungan nya ya kakak-kakak yang manis semanis madu🤭☺☺
semoga suka dengan karya pertama ku dan jangan lupa tinggalkan jejak 👍kalian. terimakasih 🙏salam sehat selalu 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Alitha Fransisca
Semangat Dwi!!!
2022-03-22
1
Your name
Ide Suci brilian
2022-03-06
1
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
Kabuuurrrrr...
🏃♀️🏃♀️🏃♀️🏃♀️
2022-01-20
0