Huuufftt,,, sang nenek menghembuskan nafas kasar, karena sudah bosan akan jawaban dari cucu kesayangannya itu.
"Eyang jangan khawatir pasti Wisnu akan menikah , tapi tidak dalam waktu dekat ini eyang, aku mohon pengertiannya eyang!, " Ucap Wisnu sambil menangkubkan kedua tangannya di depan dada.
"Oke, eyang akan beri kamu waktu 6 bulan dari sekarang!
Kalau kamu belum juga ada niatan menikah?"
"Heeemmmm!!".... Sang nenek menjeda omongannya sebentar sambil menghembuskan nafas beratnya.
" Kamu harus Terima perjodohan ini ingat itu! " Lanjut Mariyam.
" Ia. Ia Wisnu tau eyang".
"Kalau begitu Wisnu harus kembali ke kantor lagi eyang". Ucap Wisnu sambil meraih tangan Mariyam untuk berjabat tangan dan menciumnya.
Sesampainya di kantor Wisnu sudah di sambut sabatnya sekaligus merangkap menjadi asistennya yang bernama Riyan.
" Ada apa lagi bro? Kenapa muka lu kusut gitu sih? " Cecar Riyan sambil mengekor di belakang Wisnu
"Haaa... Gue tebak pasti ini masalah perjodohan lagi kan? "
"Kenapa lu gak terima saja sih itu cewek? bukanya dulu lu cinta banget ma dia? " Lanjut Riyan.
"Diem lu gak usah berisik tambah pusing gue! "
"Plemben-pelmben, roti-roti. Biyen-biyen, saiki-saiki " Wisnu menirukan pribahasa Jawa .
"Bolu-bolu, roti-roti. Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang". Ucap Wisnu bila di artikan dalam bahasa indonesia
" Udah ayo kita berangkat meeting sekarang! gak usah bahas yang udah kadaluarsa", imbuh Wisnu sambil terus berjalan menuju ruangannya.
"Hemm... Heran gue orang cantik punya body yang sexy juga masih aja ogah "
"Coba aja kalau gue belum punya pacar ! udah gue pepet tuh cewek, cantik-cantik kok di anggurin ", umpat Riyan sambil terus mengikuti langkah Wisnu.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Di sebuah bangunan yang cukup besar terdapat beberapa orang yang sedang mengikuti kegiatan kursus bahasa untuk bekal di tempat mereka kerja nantinya.
Ya,,!! Kemarin Arin sudah berangkat ke PT. Surya untuk mengadu nasib di negri sebrang.
"Apakah PT ini masih baru ya? " Tanya Arin pada salah satu temannya.
" Aku sendri juga enggak begitu ngerti Rin". Jawab Suci.
"Kok sedikit yang daftar di PT ini ya?" Tanya Arin lagi.
" Ya., mungkin yang lain sudah pada di berangkatkan".
"Sudah lah Rin jangan mikir yang aneh-aneh, semoga saja ini awal yang bagus untuk kita dan keluarga di rumah" Kata Suci.
"Amin... Semoga saja ini bukan PT abal-abal ya Ci". Kata Arin sambil tersenyum kecut.
Entah kenapa Arin mempunyai pikiran buruk tentang PT itu.
Arin tidak bisa membayangkan kalo harus masuk PT yang ternyata abal-abal. Karena untuk bisa berangkat ke PT itu Arin harus berhutang terlebih dulu.
" Ci.. "
"Hemm..." Suci hanay menyahut singkat panggilan dari Arin.
" Apa misi kamu untuk kerja ke luar negri? " Tanya Arin.
"Huuufftttt... Aku itu sebenarnya pingin melanjutkan kuliah! tapi ayah ku meninggal saat aku ujian akhir sekolah. Dan keinginan ku harus aku tunda dulu karena masalah biaya Rin. Maka dari itu aku putuskan untuk kerja keluar negri supaya aku bisa melanjutkan cita-citaku itu " . Tak terasa cairan bening itu menetes membasahi pipi Suci kalau mengingat impiannya harus tertunda apa lagi kandas.
"Kalo kamu apa? " Suci balik tanya
Sambil menatap Arin yang sedang memandangi ponselnya.
"Tujuanku satu, yaitu untuk masa depan anakku dan kebahagiaan nya, walaupun berat harus berjauhan dengan dia".
" Tapi mau gimana lagi tidak ada pilihan lain lagi Ci, kalau aku bertahan di kampung ku, dan bekerja seadanya di sana aku tidak bisa menjamin kehidupan anakku". Mata arin tak teralihkan dari layar ponsel yang ia pegang sambil melihat foto Yoga yang terlihat begitu menggemaskan.
"Kamu yang sabar Rin, semua itu sudah di garis kan oleh yang maha kuasa, kita hanya bisa menjalani dengan ikhlas".
" Aku yakin kamu pasti bisa melewati ujian beratmu ini Rin".
"Kamu jangan putus asa ya? Ingat akan anak mu Yoga".
" Kamu harus tunjukan kepada mereka kalau kamu bisa melewati ini semu". Tangan suci terus mengelus pundak Arin yang bergetar menahan tangis .
"Menangis lah jika itu bisa mengurangi beban di dalam hati mu!"
"Sebelum menangis itu di larang". Suci terkekeh berusaha menghibur sahabat barunya itu.
Mereka memang belum lama kenal. Dan pertemuan Arin dan Suci saat sudah berada di PT, mereka langsung clop saat pertama kenalan . Pasalnya mereka selalu nyambung dan ada saja yang jadi bahan obrolan.
Tak terasa obrolan mereka yang cukup lama dan waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari .
"Hah!!.. "
"Sudah jam satu saja ini, kenapa rasanya masih jam 9 malam aja ya?" Gunam Suci saat melihat jam di ponselnya.
"Masak sih udah jam satu?"
"Hemmmm... "
"Beneran udah tengah malam ini"
"Sebaiknya kamu buruan tidur Ci, aku mau sholat tahajud dulu, atau kamu mau ikut juga? " Tanya Arin sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Heeemmm... "
"Ya.. Boleh deh ayok kiat solat tahajud bareng".Suci pun mengikuti langkah Arin.
...Setiap orang menginginkan hidup yang sempurna dari segi apa pun, tapi kesempurnaan hanya milik yang kuasa....
...Begitu juga dengan Arin yang menginginkan hidup bahagia bersama orang yang di cintai, tapi impian hanyalah impian semata....
...Bagi pungguk merindukan bulan yang artinya mengharapkan atau menghayal kan yang tak pasti....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Alitha Fransisca
Semangat Dwi
2022-03-14
0
Your name
Hadir Thor, semangat selalu ya.
2022-01-21
1
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
Semangat Kak...
2022-01-20
1