Semua orang menginginkan kebahagian untuk keluarganya terutama anaknya.
Untuk membahagiakan anak orang tua harus bekerja keras agar semua kebutuhan anak tercukupi dan membuat bahagia. Begitu juga dengan harapan Arin yang ingin membahagiakan anak semata wayangnya.
"Hey.. "
"Berhenti ", teriak priya plontos itu.
Dan terjadilah kejar-kejaran lagi antar Arin dan orang suruhan dari PT.
"Brrukkkk"
Arin mengaduh sakit,saat terjatuh. Ia merasa tubuhnya menabrak sesuatu.
Saat mendongakkan kepalanya ke atas Arin dan langsung menoleh lagi kebelakang. Seketika Arin langsung bangkit dan memohon pertolongan dari dua orang asing itu.
"Kalo lari-lari jangan di jalan sono di lapangan! ", umpat salah satu pria itu.
" Maaf-maafkan saya pak! "
"Tolong saya! "
"Saya di sedang... ", omongan Arin terpotong saat melihat kearah belakang yang mulai terlihat orang botak itu.
Tanpa meminta persetujuan dari pemilik mobil, Arin langsung menerobos masuk dari pintu mobil yang sudah sedikit terbuka untuk bersembunyi .
Wisnu dan Riyan hanya bengong melihat apa yang di lakukan Arin. Dan saat menyadari ada sesuatu yang tidak beres mereka berdua menyusul masuk ke dalam mobil.
"Braak"
Suara pintu mobil itu tertutup rapat saat Wisnu dan Riyan sudah berada di dalam.
Tanpa menunggu lagi Riyan segera menyalakan mesin mobilnya dan meninggalkan parkiran.
"Hiks.hiks.hiks.hiks"
Terdengar suara tangisan dari bawah bangku belakang mobil, yang membuat Wisnu dan Riyan saling pandang dan menoleh ke belakang.
"Eehemm" Riyan berdehem sebelum bicara.
"Tenang mbak! , mbak sudah aman ini!
"Jangan nangis lagi! "
"Nanti dikira kita yang ngapa-ngapain mbaknya! " ucap Riyan.
Arin yang merasa di ajak bicara mencoba mendongakkan kepalanya dan menyeka air mata yang sudah membasahi pipinya.
"Terimakasih pak atas pertolongannya! "
"Saya tidak tau lagi harus membalas dengan apa! "ucap Arin yang tetep duduk di bawah bangku mobil.
" Ia.. Mbak gak papa, lagian kita hidup saling membantu kan? "
"Emang mbaknya punya masalah apa sampai di kejar-kejar dua orang tadi? "
"Dan sepertinya mbak bukan orang sini ya? " Riyan terus membrondong Arin dengan pertanyaan. Sedangkan Wisnu hanya menjadi pendengar setia.
"Saya dari kampung pak! "
"Saya kabur dari PT, karena PT itu ilegal!"
"Saya juga tidak tau mau kemana lagi, dan tas saya juga masih tertinggal di sana! ", terang Arin.
" Hemm" Riyan hanya manggut - manggut mendengar penjelasan Arin.
"Terus ini mbak mau kemana biar saya antar? ", tawar Riyan yang sudah mendapat persetujuan dari Wisnu. Mereka tidak tega melihat orang yang sedang kesusahan.
" Tolong antar saja saya ke terminal bis! dan tolong pinjami saya uang untuk pulang pak! "
"Nanti saya akan ganti jika saya sudah sampai kampung! ", pinta Arin kepada dua orang itu.
" Mana bisa kita antar kamu ke terminal? "
"Terlalu jauh dari sini dan kami tidak punya banyak waktu lagi".
" Kami harus segera ketempat meeting !", kali ini Wisnu ikut berbicara. Karena waktu sudah hampir jam 3 sore.
" Tolong saya pak! ", ucap Arin lagi sambil menahan tangis.
" Gimana? Kita gak mungkin bawa dia! ", Wisnu minta pendapat Riyan sambil melirik Arin dengan ekor matanya.
" Gini aja , dari sini kan deket tuh ama apartemen gue! "
"Gimana kalau mbak nunggu di sana yang lebih aman? ", Riyan memberikan ide. Karena jarak apartemen Riyan dengan kantor tidak terlalu jauh.
" Ta... Tapi saya? ", Jawaban Arin terputus saat mendengar bentakan dari Wisnu .
"Udah mau apa kagak nih? "
"Kalau gak mau turun saja di sini "
"Kami masih banyak urusan"
"Tidak hanya mengurusi dirimu " , Wisnu yang tidak sabaran itu langsung memberi pilihan dengan nada yang keras dan tegas, serta menatap tajam pada Arin, yang membuat Arin langsung menunduk takut.
"Ba.. Baik Pak saya tunggu di tempat bapak saja! ", akhirnya Arin memilih menunggu di apartemen Riyan. Lumayan bisa sambil istirahat dengan tenang tanpa ada yang mengejarnya lagi.
" Silahkan masuk mbak! "
"Mbak bisa istirahat dulu di sini "
"Sambil nunggu kita pulang "
"Kalau mau makan cari sendiri di dapur sana! "
"Tapi mbak harus masak dulu karena saya tadi gak sempet masak", jelas Riyan yang membuka pintu apartemen nya.
Arin mengangguk tanda paham .
" Kalau begitu saya tinggal dulu! "
Riyan dan Wisnu sudah melangkah pergi. Tapi terhenti saat Arin memanggilnya lagi.
"Tunggu! "
"Ada apa lagi sih? "
" Kita sudah di tunggu ini! ", jawab Wisnu dengan ketus .
" Heemm"
"Boleh saya pinjam cager HP? ", kata Arin sambil menahan takut.
" Mbak cari saja di dalam ada kok! "
"Kami harus segera pergi !", kata Riyan.
" Alhamdulillah masih di pertemuakan dengan orang baik, terimakasih ya Allah"
"Walaupun yang satu tadi rada galak sih", gunam Arin setelah menutup pintun.
" Wahh... Bagus tempatnya , rapi juga !"
Arin terkagum dengan isi apartemen Riyan.
"Mending aku mandi dulu aja ya?"
"Tapi gak ada baju ganti? Ahhh yang penting mandi aja dulu biar segeran ini badan", Arin bergunam sendiri saat berjalan mengelilingi ruang tamu dan menuju dapur.
Arin merasa bersyukur saat ini karena telah di pertemukan dengan orang yang berbaik hati memberi tumpangan istirahat untuk sementara. Untuk membalas kebaikan nya arin ingin masak buat mereka, sebagai tanda terimakasih.
"Udah seger nih badan walau gak ganti baju sih, hihihihi"
"Ada apa ya di kulkas yang bisa di masak? "
"Telur? "
"Hanya telur aja? "
"Ya.. Sudahlah masak ini aja, semoga nanti dia suka", gunam Arin.
Arin mulai memasak dengan bahan seadanya saja. Yang ada di pikirannya masak telur ceplok bumbu kecap. Arin memang sering masak itu saat masih di kampung.
...jika kita banyak menanam perbuatan baik, percayalah pasti akan menghasilkan buah yang baik pula ....
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
jangan lupa beri 👍 nya kakak! 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Syhr Syhr
"Aku ini anak kamu "Ayah" memberi like buat kakak.
2022-03-09
0
Syhr Syhr
is kasihannya. 🤧
2022-03-09
0
𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆
untung ketemu sama orang baik
2022-01-20
0