Waktu sudah berganti sore.
Wisnu meninggal kan kantornya menuju perumahan elit yang ada di kota itu.
Wisnu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sora ini Wisnu tidak mampir ke apartemen arin karena nenek meminta Wisnu untuk segera pulang.
"Assalamu'alaikum Eyang? ", Wisnu memasuki rumah.
" Wa'alaikumsalam "
"Akhirnya kamu pulang juga! "
"Cepat mandi dan segera temui eyang di ruang kerja! ", mariam menuju ruangan kerja nya.
" Ia... Eyang siap laksanakan ", tangan Wisnu menowel dagu neneknya untuk menggodanya.
"Lihatlah Darman putramu tak jauh beda sifatnya dengan mu! ", batin Mariyam. Ia merasa rindu dengan putranya yang telah menghadap yang maha kuasa.
Sifat Wisnu tidak jauh berbeda dengan mendiyang ayahnya. Mandiri, tanggung jawab, pekerja keras, dan tidak mau di atur masalah pribadinya. Itu terbukti jika Wisnu sudah sering menolak perjodohan dari sang nenek.
"Eyang? "
"Kenapa eyang ada masalah apa lagi? ", Wisnu yang sudah selesai mandi itu segera menemui neneknya.
Ia tau jika dia pasti akan di interogasi .
" Jelaskan dengan benar siapa wanita itu tadi? ", tanya Mariyam.
" Maksud eyang Arin? ", jawab Wisnu dengan santainya.
" Di mana kamu kenal wanita itu? ", tanya Mariyam lagi.
" Heeemmm.... Aku ketemu dia saat aku mengunjungi ibu! ", jawab Wisnu yang berbohong.
" Apa dia satu kota dengan ibu mu?"
"Bukannya kamu sudah lama tidak menemui ibu mu? ", tanya Mariyam .
" Dua bulan lalu aku baru mengunjungi ibu dan Arin beda kota dengan ibu! ", jelas Wisnu.
"Lalu apa kalian benar-benar menjalin hubungan ? ", tanya Mariyam yang jiwa keponya meronta - ronta ingin segera tau.
" Tadi kan Wisnu sudah bilang ! jika Arin pacar ku jadi ya kami punya hubungan yang sepesial lah eyang. ", jawab Wisnu dengan enteng.
"Apa kamu tidak bisa cari yang lebih dari dia? "
"Lihat lah dia dandannya saja ndeso, katrok. Apa kamu gak malu punya pacar seperti dia? ", tanya Mariyam yang tidak suka dengan Arin .
" Jangan melihat orang dari luarnya saja eyang! "
"Dia baik kok. Dan aku juga gak malu"
"Apa eyang keberatan jika aku menjalin hubungan dengan dia? , Wisnu mengamati wajah neneknya.
" Ia.. Eyang tidak suka kamu pacaran dengan wanita itu. Seperti nya dia tidak sederajat dengan kita "
"Lebih baik kamu tinggalkan dia mumpung belum lama kalian pacaran"
"Dan eyang menarik Kata-kata eyang yang tempo hari memberi kamu waktu 6 bulan itu"
"Eyang akan tetep menjodohkan kamu dengan shella", jelas Mariyam panjang lebar.
Wisnu yang kaget akan penjelasan neneknya itu langsung membantah nya.
" Enggak eyang !"
"Aku gak mau di jodohkan dengan Eva dan aku juga gak akan meninggalkan Arin! ", tegas Wisnu.
" Jangan membantah! ", Mariyam yang geram karena keinginan nya selalu di tolak oleh Wisnu.
" Jika eyang tetap memaksa ku, aku akan melakukan hal yang sama seperti yang dulu ayah lakukan dan aku pastikan itu terjadi. Dan setelah itu jangan harap eyang bisa menemui ku lagi. karena aku akan pergi jauh dari kehidupan eyang ".Wisnu tak ingin berdebat lagi dengan neneknya itu langsung pergi. Mariyam hanya diam saja saat mendengar perkataan cucu kesayangan nya itu.
Wisnu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang ia mencoba menghubungi Riyan untuk di ajak bertemu di kafe langganan mereka.
Wisnu meletakkan hp nya dengan kasar saat telfonnya tak kunjung di angkat.
" Kemana sih tu bocah? " gunam Wisnu.
Wisnu terus melajukan mobilnya entah apa yang ia pikiran mobilnya berhenti tepat di depan apartemen Arin.
Wisnu tidak langsung turun , dia ragu untuk turun dan menemui arin setelah kejadian tadi siang di kantor.
" Pasti dia akan marah lagi jika aku menemui nya "
"Mending aku pergi saja, baru besok aku akan menemuinya ", gunam Wisnu.
Saat mobil Wisnu akan jalan tiba-tiba ada suara yang memanggilnya. Suara itu tidak asing bagi Wisnu.
" Pak Wisnu? "
"Kenapa kesini? Bukanya sudah ada bibik di rumah? "
"Lagian malam ini saya juga tidak masak. ", Arin terus berbicara tanpa menunggu jawaban dari Wisnu. Dan berjalan menuju loby apartemen nya.
" PD banget kamu ya? "
"Aku tadi gak sengaja lewat sini"
"Terus kamu sendiri dari mana? "
"Udah berani keluar apartemen sendirian? ", Wisnu berbicara sambil mengikuti langakah Arin.
Arin menghentikan langkahnya dan mengangkat kantung kresek yang dia bawa.
" Nihh... Aku dari supermarket depan sono! ", Jawab Arin dan melanjutkan langkah nya.
"Ngapain bapak ngikuti saya? ", tanya Arin yang menyadari Wisnu terus berjalan di belakangnya.
" Tanggung... Udah sampe sini juga mau numpang ngopi! ", jawab Wisnu sambil berjalan mendahului Arin.
" Dasar singa! ", umpat Arin.
Arin langsung membuatkan kopi Wisnu.
" Ini pak kopinya! ", kata Arin.
" Hemmm", hanya itu yang keluar dari mulut Wisnu.
Hunian itu tampak sunyi sepi karena mereka berdua tidak terlibat pembicaraan. Arin memilih nonton TV dan Wisnu sibuk dengan ponselnya.
jangan lupa like & comen 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Follow ig : tinatina3627
aku sudah faborite kak dan boom like
2022-02-24
0
Taurus Garangan
waduh eyangnya lumayan galak
2021-12-15
0
Rosi T
jangan gitu eyang
2021-12-14
1