Di bawah teriknya sinar matahari Arin berjalan menuju sebuah gedung perkantoran. karena sudah tidak sabar lagi menunggu sopir Wisnu , Arin memutuskan untuk berjalan kaki sambil mengamati sekitar. Setelah Setengah jam Arin berjalan kaki akhirnya sampai di plataran kantor Wisnu.
"Permisi Mbak? "sapa Arin kepada resepsionis .
" Ia... Ada yang bisa kami bantu mbak? " Kedua resepsionis itu mengamati Arin dari bawah sampai atas.
"Ini saya mau anatar makan siang Pak wisnu! "
"Pak Wisnu nya ada? ", Arin menunjukan tas yang ia bawa.
" Maaf mbak! Pak Wisnu lagi ada meeting di luar, mbaknya dari mana ya? " tanya salah satu wanita yang berprofesi sebagai resepsionis itu.
" Heemm... A.. Anu saya penjual makanan online mbak! ", bohong Arin.
"Ya sudah mbak titipkan di sini saja nanti akan saya sampaikan ke beliau! "
"Apa sudah di bayar? " Tanya wanita itu yang mengambil tas yang di bawa Arin
.
"Eee... Sudah mbak!, terimakasih kalau begitu saya permisi dulu! " Arin melangkah meninggalkan kantor Wisnu.
" Untung gak ketemu ma singa! "
"Coba kalau dia ada di kantor pasti udah kena semprot lagi aku. "
"Tau gitu tadi gak usah buru-buru "gunam Arin yang terus berjalan menyusuri trotoar.
" Mumpung lagi di luar mending sekalian belanja siapa tau bisa ketemu Suci!"
"Semoga kamu baik-baik saja Ci", Arin terlihat sedih saat mengingat temannya itu.
" Panas banget! Minum yang seger seger enak kali ya? " gunam Arin.
Saat ini Arin berada di kedai penjual es coklat yang terletak di pinggir jalan.
Arin menikmati es coklat yang ia pesan sambil melihat kanan kiri mengamati jalan. Tak sengaja mata Arin menangkap seseorang yang ia kenali. Seketika mata Arin membola tak percaya dengan apa yang ia lihat. Arin buru-buru memakai maskernya lagi. Arin segera pergi dari tempat itu sebelum orang itu menyadari keberadaannya.
"Mampussss dahh.. Jangan sampe liat kesini !", batin arin.
Arin berjalan memutar arah untuk menghindari orang yang ia takuti itu.
Arin terus berjalan cepat sesekali ia lari kecil dan menengok arah belakang.
Di resto
" Terimakasih pak Wisnu atas waktu nya dan senang bisa kerja sama dengan anda! " , ucap orang paruh baya.
"Sama-sama Pak saya juga merasa senang dan semoga kerja sama kita ini berjalan dengan lancar. " balas Wisnu yang menjabat tangan pemimpin PT. Citra grup
" Saya senang ada anak muda yang berbakat seperti kalian !", puji Hendrawan kepada Wisnu dan Riyan.
" Pak Hendra bisa aja bikin orang terbang! ", balas Riyan senyum di bibirnya.
"Kalau begitu kami permisi pak! " pamit Wisnu dengan sopan yang di jawab dengan anggukan dari pemimpin PT. Citra grup itu.
Mereka sudah berada di dalam mobil untuk menuju ke kantor mereka.
" Selalu saja macet! ", gunam Riyan saat mobil yang ia kendarai terjebak kemacetan.
"Namanya juga ibu kota bro, mau sepi ya di jalan desa mu sono ! '' jawab Wisnu sambil memainkan ponselnya.
Saat sampai kantor Wisnu di panggil oleh pegawainya.
" Pak bos? "
"Ini tadi ada titipan buat pak bos! ", kata resepsionis itu sambil menyerahkan tas ber isi bekal makan siang.
" Terimakasih! "
Jawab wisnu dan berlalu pergi
"Kenapa telfon ku gak di angkat? "
"Hah... Gak aktif lagi"
"Kemana sih dia? ", gunam Wisnu dan terus menghubungi nomor Arin.
" Telfon sapa bos? "tanya Riyan yang langsung masuk ruangannya Wisnu tanpa permisi.
" Arin tadi kesini antarin makan siang! gue mau tanya dia kesini naik apa? Kan pak Sodik tadi aku suruh ambil berkas yang ketinggalan di rumah !"terang Wisnu.
" Mungkin naik ojek online!", jawab Riyan.
"Bisa jadi sih! "
"Ya sudah biarin aja ", Wisnu menyimpan kembali ponsel nya dan melanjutkan pekerjaan nya.
" Gimana Yan ada perkembangan deng penyelidikan mu? " Tanya Wisnu di sela pekerjaan nya.
Riyan menarik nafas dan membuangnya dengan kasar.
"Hhhuuuffffttt"
"Masih sama hasilnya nihil! "
"Tapi lu tenang aja gue sudah mengerahkan semua anak buah gue! " jelas Riyan.
" Bagus lah! "
"Semoga bisa cepat ada titik temu. " Wisnu menyandarkan kepalanya di punggung kursi dan memutar kursi ke kanan dan kiri.
" Ngapain sih lu masih mikirin dia? "
"Dia saja belum tentu mikirin lu! "
"Dan ini sudah tahun ke 5 kita mencarinya tapi dengan hasil yang sama NIHIL. "
"Saran gue mending lu lupain saja dia! " Riyan selalu membujuk Wisnu untuk melupakan masa lalunya.
" Gue belem bisa jika belum menemukan jawaban atas dasar apa dia tiba-tiba pergi gak ada kabar. ", wajah Wisnu terlihat geram saat mengingat wanita yang dia cintai itu pergi tanpa memberi kabar dan penjelasan.
Wisnu selalu menutup rapat hatinya, setelah di tinggalkan sangat pujaan hati . Sampai sekarang pun Wisnu belem menemukan keberadaan nya. Pasalnya hubungan mereka dengan kekasih nya aman-aman saja tidak ada masalah. Bahkan mereka sudah merencanakan untuk naik ke pelaminan. Kini hanyalah impian dan kenangan yang tertinggal.
"Melambung jauh terbang tinggi
Bersama mimpi
Terlelap dalam lautan emosi
Setelah aku sadar diri
Kau telah jauh pergi
Tinggalkan mimpi yang tiada bertepi", Riyan bersenandung lirih , lagu yang pas untuk sahabatnya itu. Dan sontak mendapatkan tatapan tajam dari Wisnu yang merasa tersindir.
Riyan tak menghiraukan tatapan Wisnu malah asik menyanyi kan lagu yang beruansa Dj.
"Wes teko wayahe kowe saiki joget wae, Lalekke masalahe,
Buak kabeh masalahe
setel kendo, setel kenceng
urep rasah sepaneng
yo...ayo seneng -seneng
ati bungha dadi ayem
hidup cuma sekali
mari kita heppy-heppy
goyang dangdut sampe pagi
musik koplo every body
hokya....
aseeekkk...
dug...jedag-jedug
hokya....aseeeekkkkk”, Riyan bernyanyi sambil menggoyangkan kedua ibu jari nya sambil meninggalkan ruangan Wisnu.
Wisnu hanya menggelengkan kepalanya dan sedikit senyum di bibirnya saat melihat aksinya Riyan.
Jangan lupa like & coment😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Lita
titip jejak ya thor
2022-03-05
0
Follow ig : tinatina3627
mampir lagi kak
2022-02-24
0
Duyung kesayangan
jadi ikutan nyanyi 😁😁😁
2022-02-19
0