Saat ini mereka sudah sampai di apartemen pukul 11 malam.
"Sudah sana masuk! "
"Aku mau pulang"
"Ingat itu jas harus di cuci yang bersih! ", Wisnu berucap sambil menyalakan mesin mobilnya.
" Ia pak, terimakasih! " , Arin mengangguk kan kepalanya.
Arin segera masuk saat mobil Wisnu sudah tak terlihat lagi.
Satu bulan telah berlalu Setelah kejadian itu Arin tidak berani pergi sendiri, saat akan mengantar makan siang Wisnu ia memilih di antar sopir Wisnu. Seperti saat ini Arin sudah siap di depan lobi untuk menunggu datangnya sopir untuk mengantarkan dirinya ke kantor Wisnu. Walaupun bik Sumi sudah kembali masuk kerja Wisnu tetap memerintahkan Arin untuk masak makan siangnya.
"Wisnu! ", sapa sang nenek yang tiba-tiba muncul di balik pintu.
" Eyang! ", Wisnu yang terkejut kedatangan neneknya itu langsung bangkit dari kursi kebesaran nya.
" Kapan eyang datang? " Tanya Wisnu saat menghampiri neneknya.
"Baru saja dan eyang langsung ke sini , gimana kamu sehat-sehat saja kan? ", tanya nenek Wisnu.
" Ia.. Eyang, aku sehat kok! ", jawab Wisnu.
Mereka terlibat percakapan yang lama ada saja yang di bahas. Kadang mereka tertawa kadang juga serius.
Obrolan mereka terhenti saat terdengar suara ketukan pintu .
Tok. Tok. Tok
"Assalammualaikum ? "
"Paa... K saya! ", ucapan nya terputus saat melihat Wisnu yang melotot ke arahnya.
Arin yang menyadari itu langung menunduk takut.
" Siapa di NU? " Eyang terus mengamati penampilan Arin yang biasa-biasa saja.
"Eemmm... I.. Itu pacar Wisnu eyang! ",bohong Wisnu.
Wisnu melangkah mendekati Arin dan meraih pinggang nya sambil membisikan sesuatu di telinga Arin.
" Diam jangan banyak tanya!", Arin hanya terbengong mendengar perkataan Wisnu.
"Pacar? ", jelas nenek Wisnu.
" Ia.. Eyang !"
"Kami sudah menjalani hubungan ini kurang lebih satu bulan. "
"Dan kenalkan ini Arin eyang! "
"Arin kenalkan ini nenek ku panggil dia eyang! ", tutur Wisnu.
" Arin.. Eyang! ", Arin mengulurkan tangannya untuk berkenalan.
" Mariyam", jawanya singkat.
"Oke... Wisnu eyang harus pulang dan kamu harus menjelaskan nanti di rumah! ", Mariyam menyambar tasnya dan pergi dari ruangan Wisnu.
sebenarnya Mariyam ingin mengajak Wisnu makan siang namun ia urungkan niatnya saat melihat Arin datang dan membawa lunch bag.
Mariyam memilih untuk segera pergi dari ruangan Wisnu .Mariyam ingin memastikan perkataan Wisnu itu melalui sekretaris sekaligus Sahabat nya, siapa lagi kalau bukan menemui Riyan.
"Eyang kapan datang? " Riyan yang mengetahui kedatangan Mariyam itu langsung menghampiri dan menjabat tangan serta mencium tangannya.
"Dari tadi , eyang juga sudah bertemu Wisnu tadi! "Jawabnya.
"Apa benar wanita itu kekasih wisnu? ", tanya Mariyam.
" Wanita? "
"Yang mana? ", Riyan balik tanya.
" Yang sekarang ada di dalam ruangan Wisnu! ", jawab Mariyam
" Ohh... Itu? "
"Yang eyang maksud Arin? "
"Riyan tidak tau eyang kalau mereka sudah jadian, memang sih mereka deket!", jawab Riyan.
Apa yang sedang kamu rencanakan Ferguson, batin Riyan.
" Jadi yang Wisnu katakan itu benar? ", setelah mendapat kan jawaban dari Riyan, Mariyam langsung pergi.
Sedangkan Wisnu saat ini sedang memaki Arin .
" Apa kamu tidak bisa menunggu ku untuk membuka pintu terlebih dulu? "
"Maaf Pak, saya tidak tau kalau bapak ada tamu! "
"Lagian ngapain sih bapak ngaku kalau aku ini pacar bapak? ", ucap
Arin.
" Itu semua gara-gara kamu"
"Coba saja jika kamu tidak langsung masuk !" , Wisnu menunjuk-nunjuk Arin.
"Tapi kan bapak bisa beralasan lain"!
"Tidak harus pacar juga kan?"omel Arin.
" Cihhh... Bilang saja kamu suka !", ucap Wisnu dengan sinis.
" Terserah bapak saja ! "
"Saya tidak mau berurusan dengan anda dan nenek anda !"
"Saya kan bilang ke nenek anda jika saya bukan pacar bapak! ", Arin yang tersulut emosinya langsung melangkah untuk menyusul Mariyam.
" Jika kamu berani memberi tau yang sesungguhnya aku akan pecat mu! ", ancam Wisnu.
Langkah Arin terhenti dan menatap tajam Wisnu
"Bapak mengancam saya? ", tanya Arin .
" Itu semua bisa terjadi jika kamu berani mengatakan yang sebenarnya ke nenek ku." jawab Wisnu sambil melipat kan kedua tangannya di dada.
"Terserah bapak saja! " Arin memilih untuk mengalah, karena ia tau pasti akan kalah berdebat dengan Wisnu. Dan ia masih membutuhkan pekerjaan.
Arin keluar dari ruangan Wisnu dengan segala umpatan.
"Dasar orang kaya maunya menang sendiri,
Mana aku tau jika di dalam ada neneknya.
Dasar bos sinting suka marah-marah gak jelas " omel Arin yang sudah berada di luar ruangan Wisnu.
Setelah kepergian Arin, Wisnu menghubungi Riyan untuk menemuinya.
Wisnu membutuhkan bantuan Riyan untuk melancarkan rencana nya.
kedatangan nenek nya dan juga Arin membuat Wisnu mempunyai rencana dadakan.
Jangan lupa like & coment 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Aku mampir lagi kak
2022-04-08
0
Ninik H.
baca lagi thor
2021-12-22
0
Taurus Garangan
jadi makin penasaran dengan ceritanya kk, semangat!
2021-12-15
0