Arin masih asik dengan dunianya sendri, berbalas chat dengan teman pria yang selama ini mendukungnya. Arin senyum-senyum sendiri saat membaca pesan yang ada di layar HP nya. Sehingga Arin tidak menyadari keberadaan Wisnu yang sudah memperhatikan sedari tadi.
Wisnu meraih remote TV dan mematikan Tv-nya dan membuat Arin menyadari adanya Wisnu di sana.
"Bapak iihhh... "
"Ngapain di matiin Tv-nya? ", protes Arin.
" Mau nonton TV atau maen HP? "
"Yang ada tv-nya yang lihat kamu! ", jawab Wisnu sambil duduk di sebuah Arin
.
" Ya.. Dua-duanya lah pak! "
"Udah sono bapak pulang saja ini sudah malam! ", perintah Arin.
" Kamu ngusir aku? "
"Kamu lupa ini apartemen siapa? ", jawab Wisnu sambil menatap Arin.
" Ya.. Ee.. Engak gitu pak! ", jawab Arin dengan takut.
" Chetingan dengan siapa? Mantan suami mu? ", tanya Wisnu.
Arin yang kaget dengan pertanyaan Wisnu itu langsung mengubah posisi duduknya menghadap Wisnu.
" Haah!!! "
"Bukan... Aku sudah tidak lagi berhubungan dengan orang gila itu! ", Arin membuang mukanya menghadap samping.
" Lalu? ", Wisnu yang masih dengan jiwa keponya itu terus mencari jawaban.
" Dia temen ku! "
"Dia juga sering nolongin aku saat aku mengalami kesulitan keuangan. "
"Dia kerja di Malaysia", jelas Arin.
" Cowok? "
"Apa dia masih singgel atau sudah beristri? ", tanya Wisnu lagi.
"Huuuftt", Arin membuang nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Wisnu.
" Ia dia sudah beristri! "
"Dia juga punya satu anak. "
"Tapi hubungannya dengan istrinya tidak lagi baik. " jelas Arin.
"Apa kamu sudah melihatnya sendiri jika hubungan mereka tidak baik? " sahut Wisnu.
"Belum, aku hanya tau dari cerita dia saja !" ucap Arin.
"Dan kamu percaya begitu saja? " tanya Wisnu.
Arin hanya diam saja.
"Aku mau mulai saat ini kamu jangan berhubungan dengan dia!", perintah Wisnu tegas setelah mendengar penjelasan Arin.
" Bapak apa-apa sih? "
"Bapak tidak berhak mengurusi urusan pribadi saya! ", protes Arin.
" Apa kamu mau di cap sebagi pelakor?"
"Dia masih bersetatus istri orang Rin! ", jelas Wisnu yang sedikit geram dengan Arin yang tidak mau menuruti Kata-kata nya.
" Ia gak mau lah... Siapa juga yang mau jadi pelakor !", jawab Arin sambil mengganti chanel TV.
" Makanya dengarkan aku! " ucap Wisnu.
"Ia.. Aku dengar pak! "
"tapi aku gak bisa janji jika harus melupakan nya! ",
" dia sudah banyak membantuku ", jawab Arin yang terus sibuk mengganti chanel TV.
Wisnu merasa kesal saat mendapat jawaban dari Arin lantas ia merebut remote yang Arin pegang.
" Dengarkan aku! ", dengan nada yang sedikit keras itu Arin langsung menoleh ke arah Wisnu.
" Akhiri hubungan mu dengan dia dan pacaran kontrak lah dengan ku! ", pinta Wisnu yang menatap arin dengan serius.
" Apa..?? "
"Pacar kontrak? ", Arin mengulang perkataan wisnu.
" Ia.. Hanya kamu yang bisa menolong ku! ", wisnu menangkubkan kedua tangan nya untuk memohon ke pada Arin.
" Enggak! "
"Bapak cari saja wanita lain yang lebih dari saya! "
"Saya tidak mau masuk dalam masalah yang bapak hadapi! ", Arin bangkit dari duduknya untuk meninggalkan Wisnu.
" Akan aku gaji dua kali lipat dari gaji yang aku berikan tiap bulannya ", tawar wisnu.
Arin menghentikan langkah nya dan berbalik badan menatap Wisnu.
" Oke... Dua kali lipat deal! ", Arin menjabat tangan Wisnu tanda setuju.
Arin langsung setuju saat Wisnu menawari kenaikan gaji dua kali liat Arin berpikir dengan gaji itu dia bisa segera melunasi hutang orang tua nya yang ia gunakan untuk masuk ke PT.
" Oke! ",
" Kamu hanya cukup pura-pura jadi pacar ku di depan nenek ku saja! ", jelas Wisnu.
" Dan jangan berhubungan lagi dengan suami orang! ", kata Wisnu yang kembali duduk di sofa.
" Ia. Ia. .. ", jawab Arin.
Aku masih bisa chatingan diam-diam. Batin arin.
Arin yang merasa lapar itu membuat mie instan kebetulan cuaca agak dingin karena di luar sedang turun hujan .
" Kamu lagi ngapain sih lama amat di dapur? "
Suara Wisnu mengejutkan Arin yang sibuk mengaduk aduk mie yang masih ada di atas kompor.
"Eehh... Bapak? "
"Lagi buat mie nih lagi laper ", jawab Arin sambel menoleh ke Wisnu.
" Buatkan untuk ku juga! ", pinta Wisnu .
" Ini mie instan lo pak? "
"Emang bapak mau? "
"Saya buatin masi goreng saja ya pak? ", kata Arin.
" Sudah buatkan saja jangan banyak protes! "
"Aku sudah lama tidak makan mie instan", jelas Wisnu.
Tidak menunggu lama dua mangkuk mie instan rasa soto dengan toping telur mata sapi di atasnya serta ada irisan cabai dan taburan bawang goreng yang menggugah selera itu tersaji di atas meja makan .
Mereka berdua menikmati mie instan yang di temani segelas teh hangat.
Di sela-seka makannya Wisnu mulai bertanya lagi.
"Lalu bagai mana hubungan mu dengan mantan suami mu itu? "
Arin tidak langsung menjawab, dia menatap Wisnu sebentar dan melanjutkan makan .
"Aku tidak tau! "
"Aku juga belum mengajukan perceraian ku di pengadilan agama "
"Dia tidak memberi nafkah lahir atau batin lebih dari 6 bulan, dan itu artinya aku bisa mengajukan gugatan ", jelas Arin.
" Lalu kenapa tidak kamu gugat? ", tanya Wisnu.
" Nanti saja lah !"
"Biaya ke pengadilan juga gak murah ."
"Lebih baik buat anak dulu. "
"Masalah ke pengadilan nanti-nanti dulu lah !", jawab Arin dengan lesu saat mengingat pernikahan nya yang tidak lagi bisa ia selamatkan.
Wisnu hanya mendengarkan Arin tanpa ingin menjawab atau bertanya lagi . Karena Wisnu melihat perubahan pada mimik muka Arin.
Satu hal yang paling ditakutkan dalam sebuah hubungan pernikahan adalah perceraian. Tak ada pasangan suami istri yang ingin bercerai. Sebelum melangsungkan pernikahan, keinginan untuk hidup bersama selamanya, menjadi tujuan yang ingin digapai berdua.
..."Bagi banyak orang, perceraian adalah langkah yang sangat sehat untuk dilakukan dalam hidup ." ...
Jangan lupa like & coment 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
~🌹eveliniq🌹~
mampir nyicil baca lg nih semangat lanjut
2022-01-05
0