"Apa rasanya akan sakit seperti pertama waktu itu? batin Kiran. ia mengerjap lalu bergidik ngeri rasanya saat ini Kiran merasa lebih gugup. Belum sempat rasanya gugupnya reda, Darren sudah langsung mengurungnya dengan kedua tangan. senyum sayu Darren semakin membuat Kiran tak berdaya. Darren mulai menunduk kembali dan ia mulai meraup bibir Kiran dengan sedikit ganas dan liar. Selain itu tangannya pun tidak tinggal diam. ia menyentuh dan menjelajahi setiap titik sensintif Kiran.
Kiran kini mulai mengerang lagi, kedua tangan mencengkram erat sprei ranjang ketika gelombang kenikmatan yang lebih dahsyat, kembali datang. Darren melepaskan tautan bibirnya. ia tersenyum tipis, kemudian langsung melepaskan kain satu - satunya yang menutupi tubuh bagian bawah kiran.
Kini keduanya sama - sama polos. Kiran memejamkan mata untuk menghindari kontak mata dengan Darren. sementara Darren langsung memposisikan dirinya untuk segera bisa menyatu dengan Kiran.
Kiran mulai melenguh panjang, ia merasakan penuh sesak ketika Darren sudah berhasil menyatukannya. " T---Tuan berhati - hatilah! jangan sampai melukai anak kita". ujar Kiran. ia mengalungkan kedua tangannya pada leher Darren.
"Aku tahu." sahut Darren. ia menggeram tertahan ketika perasaan nikmat mulai menguasai tubuhnya. Meski hati membenci tetapi pikiran dan juga tubuh Darren begitu mendamba Kiran. Darren mempercepat gerakkannya, ia menunduk kemudia meraup puncak Kiran. kadang ia juga ******* dan memilinnya dengan gemas. Lagi - lagi Kiran mulai merasakan kembali gelombang itu, Namun, kali ini rasanya jauh begitu hebat dari sebelumnya. bahkan, tanpa sadar membuatnya menarik dan ******* bibir Darren dengan penuh gelora.
Darren menggeram, sama halnya dengan Kiran. Darren pun merasakan denyut kenikmatan yang begitu memabukkan. Darren juga membalas setiap ******* dari Kiran, ia menggerang tertahan. tubuhnya menegang ketika denyutan itu semakin membuatnya mabuk kepayang.
Napas Darren dan Kiran pun memburu. keduanya saling beradu pandang. Darren tersenyum begitu lembut sembari membelai pipi Kiran. " Kamu sangat cantik." Bisik Darren tepat setelah pelepasannya datang. Darren menghembuskan nafas panjang, setelah itupun ia menjauh dari tubuh Kiran.
Darren berbaring sambil memejamkan mata. Tidak lama setelah itu, ia pun menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya dengan Kiran.
sementara Kiran, diam - diam air matanya menetes melalui sudut mata. perasaan bahagia membuncah di hatinya ketika mendengar ucapan lembut Darren beberapa saat yang lalu.
"Aku selalu berharap ini menjadi awal yang bahagia untukku dan kamu" ujar Kiran sembari menatap wajah Darren.
********
Sinar matahari mulai menerangi Kamar Darren dan Kiran. belum sempat Darren membuka mata perutnya bergejolak hebat. " Sial! apa yang terjadi denganku." kata Darren ia menyingkap selimutnya dengan kasar. Setelah itu ia langsung meraih celana pendek yang tergeletak dilantai dan Darren langsung berlari cepat menuju ke kamar mandi. Perutnya semakin bergejolak dan tidak tertahankan. ia menunduk di depan wastafel dan langsung memuntahkan cairan bening. Setelah merasa cukup lega Darren menghembuskan napas panjang dan mulai berkumur. Darren mendongak, ia menatap pantulan wajahnya melalui cermin.
"Astaga! Seharusnya aku bisa menahan diri." Sesal Darren sambil menjambak rambutnya dengan kasar. dan ia merasa sedikit menyesal setelah teringat dengan kejadian semalam.
"Aku yakin Kiran akan salah paham. Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumam Darren.
dia merutuki dirinya yang tidak bisa menahan diri. Darren kemudian memejamkan mata. ia hendak keluar dari kamar mandi, tetapi perutnya kembali bergejolak. " Sebenarnya ada apa dengan diriku?". ucap Darren bingung.
Sementara diatas ranjang. Kiran mulai menggeliat dan meregangkan otot - ototnya yang terasa pegal. kemudian Kiran mulai mengingat kejadian semalam tidak lama kemudian pipinya mulai bersemu merah. Saat hendak mengambil bajunya yang berserakan dilantai, Kiran mendengarkan suara Darren yang sedang muntah. Reflek Kiran langsung mengambil baju dan memakainya dengan asal. Setelahnya Kiran berjalan cepat menuju kamar mandi.
"Sebenarnya Apa yang terjadi denganmu Tuan? ucap Kiran khawatir. ia langsung mendekati Darren yang sedang membungkuk. Tangan Kiran terangkat hendak memijat tengkuk Darren. Tapi belum sempat Kiran melakukannya Darren sudah langsung menepis tangan Kiran. " jangan menyentuhku! dan jangan berfikir semuanya telah berubah hanya karena kejadian semalam!" ucap Darren suaranya mengalun rendah seakan penuh ancaman.
Mendengar ucapan Darren yang begitu menusuk, kaki Kiran lemas seketika hatinya kembali merasa hancur, harapan yang belum lama ia ucapkan runtuh seketika.
"Lalu apa artinya semua kelembutan yang kamu berikan kepadaku sekarang Tuan? Bukankah kamu sudah mulai membuka hati untukku?" tanya Kiran matanya menatap lurus ke arah manik mata Darren.
"Jangan gila Ran!! Aku memang melakukannya tapi bukan berarti ada rasa untukmu. Lagi pula bukankah sudah tertulis di surat perjanjian? kamu harus melaksanakan kewajibanmu sebagai seorang istri." ucap Darren panjang lebar. wajahnya tampak datar tak nampak senyum menghiasi bibirnya.
Dengan rasa kecewa, malu sekaligus terluka. Kiran mencoba tersenyum manis hingga matanya yang berkaca - kaca terpejam. "Oh, baiklah kalau begitu. Sepertinya aku memang terlalu baperan." kata Kiran. " Baguslah kalau sadar diri! Lain kali jangan terlalu mudah terbawa suasana!" balas Darren sambil tersenyum sinis dan menepuk pipi Kiran dua kali. Kiran mengangguk pelan. Setelahnya ia berbalik hendak meninggalkan Darren dari kamat mandi. Namun, belum sempat Kiran melangkah keluar Darren langsung menarik Kiran hingga membentur dada bidangnya. Darren mendekatkan wajahnya pada telinga Kiran dan berkata. "Ah.. dan satu hal lagi yang harus kamu ingat! Setiap kali aku meminta kamu, kamu harus siap melayaniku." bisik Darren napasnya menerpa ceruk leher Kiran.
Tubuh Kiran. mulai menegang, dadanya terasa sakit. ia merasa telah dijadikan boneka pemuas ***** oleh Darren. dengan sia - sia kekuatan, Kiran berbalik lalu berkata tapi aku bukan pemuas naf---"
"Sst!! Jangan lupa dengan posisimu saat ini! karena seorang pembantu sepertimu harus selalu menuruti perintah majikannya," ucap Darren. kemudian tersenyum begitu puas.
Kiran menghembuskan nafas panjang. setelah dirasa hatinya mulai tenang, ia melepaskan cekalan tangan Darren. Kiran berbalik dan berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Darren bersedekap sembari menatap tajam kearah punggung Kiran yang mulai menjauhinya. pancaran matanya seketika berubah tak lagi sedingin sebelumnya.
" Aku akui Dia memang sangat cantik, tapi sayangnya dia begitu murahan," gumam Darren sembari tersenyum miring.
Kini Kiran sedang duduk di tepian ranjang perasaannya benar - benar hancur karena sudah terlalu berharap kepada Darren. " Tidak,aku tidak boleh menangis seperti ini. Aku harus tetap kuat demi anak yang ku kandung dan juga pernikahanku ini" lirih Kiran. lalu ia langsung mengusap air matanya. setelah merasa hatinya sudah tenang. Kiran beranjak berjalan menuju dapur untuk memasak.
cukup lama Kiran berkutat dengan dapur. setelah selesai masak. Kiran langsung bergegas menuju kamar untuk memanggil suaminya untuk sarapan.
"T---Tuan? Ayo sarapan dulu. Aku takut sakitmu semakin parah. kalau tidak..." ucap Kiran sediki gugup.
"Berisik! Aku kan sudah bilang padamu? sampai kapanpum aku tidak sudi untuk memakan masakan darimu" balas Darren sedikit kesal sambil berkacak pinggang menatap Kiran.
"iya aku tahu. tapi kamu kan sedang sakit, Tuan? lebih baik sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor balas Kiran.
"Makan saja sendiri! Aku sibuk tidak punya waktu untuk mengurusimu. dan berhenti mengaturku atau pun memberi perintah padaku. ingat posisi mu baik - baik Kiran. Kalau tidak kau akan menyesalinya. dan kamu akan terima akibatnya". ucap Darren suaranya terdengar kesal dan terkesan dingin di telinga Kiran.
***Jangan lupa,like,komen dan vote.
Terimakasih banyak sudah membaca***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Enung Samsiah
kiran kamu waras nggk sih di hina terus sm sidaren kamu mlh ngemis terus kamu punya otak nggk sih,, pergi tinggalkan laki-laki kejam ky gitu iiih,, jijik,,,
2023-11-17
0
lovely
lagian c Kiran pembokattt kepedean 🥵
2022-08-31
0
SOO🍒
dasar Darren habis manis sepah di lepeh kalau ngomong gk disaring asal jeplak 🤦♀️🤦♀️😡😡😡
2022-07-04
0