Pertanyaan Pertama

Luth menyetir mobil melintasi jalan raya, membelah kesunyian. Ia kemudian menelepon Lyn.

Lyn yang melihat nama Luth memanggil di layar teleponnya, sontak merapikan rambut dan membasahi bibirnya. Lalu ia geleng kepala menyadari Luth kini meneleponnya, bukan video call. Hadeeh.

Sedangkan Luth menghela nafas, menyadari Lyn yang terlalu lama menjawab telepon.

"Halo!" sapa Lyn di seberang, suaranya terdengar merdu dan syahdu.

"Lyn, aku bisa minta tolong nggak?"

"Kalau mau minta tolong di kantor polisi. He heee..."

Luth tanpa sadar tersenyum mendengar banyolan Lyn. Gadis itu memang selalu encer, bikin ketawa mulu. "Heh, kamu itu udah banyak bikin kesalahan sama aku ya, jangan cengar cengir!"

"Maaf. Ya udah minta tolong apa?"

"Aku sedang keluar malam ini, jadi..."

"Aku tau kamu keluar. Memangnya mau kemana?"

"Ketemu Afiqa."

Tidak ada tanggapan dari seberang.

"Lyn, kamu bisa kan temenin ibu sebentar?" sambung Luth.

"Halo, Luth. Kamu kan sedang menyetir, jangan nelepon," sahut Alisha yang membuat Luth sadar kalau ponsel Lyn sudah berpindah tangan.

Luth tersenyum. "Ibu bersama Lyn sekarang?"

"Iya. Lyn langsung datang kemari sesaat setelah kamu pergi."

"Tuh anak udah kayak kucing aja, gesit banget melompat ke rumah kalau aku pergi."

"Lyn mendengar suara mobilmu meninggalkan rumah, dia yakin kalau kamu nggak bawa serta ibu keluar, sebab pintu depan kebuka, makanya dia langsung kemari. Ya udah, kamu hati hati di jalan."

"Iya."

Sudut bibir Luth masih melebar seusai menutup sambungan telepon. Menyadari sikap Lyn yang selalu perhatian pada ibunya. Gadis baik.

Tak lama senyum di bibir Luth lenyap saat mengingat sesuatu, ia terngiang kata-kata Lyn. Afiqa hamil. Kenapa gadis polos itu tidak mengatakan kehamilannya jika kabar itu adalah benar? Apakah Afiqa menyembunyikan kehamilannya itu? Ataukah ini hanya sebuah kesalah pahaman?

Luth berhenti di sebuah warung dan membeli sesuatu. Kemudian kembali menempuh perjalanan hingga sampai di depan sebuah rumah besar. Ia menelepon Afiqa.

"Halo, Mas Luth!" sapa Afiqa di seberang. "Tumben nelepon. Ada apa?"

"Kamu keluar ya. Aku di depan rumah," jawab Luth.

"Loh? Kok nggak bilang sejak tadi?" Afiqa terdengar kaget.

Tak lama Luth mendapati Afiqa keluar dari pintu balkon lantai dua, gadis itu kini menatapnya dari balkon lantai dua. Senyum Afiqa terbit manis.

Luth yang berdiri menyandar di mobil pun memutus sambungan telepon.

Afiqa berlari masuk, hilang dari pandangan.

Luth menunggu. Tak lama Afiqa menyembul keluar dari pintu utama. Gadis itu mendekati Luth yang masih berdiri di halaman menyandar di badan mobil. Kepala Afiqa menunduk, pipinya merona merah. Ia menghentikan langkahnya di jarak dua meter dari tempat Luth berdiri.

"Maaf aku datang kemari nggak ngomong dulu sama kamu. Aku cuma mau kasih kejutan aja," ucap Luth yang selama mengenal Afiqa sangat jarang menemui gadis itu. Bisa dikatakan mereka bertemu tiga kali dalam satu bulan. Mereka hanya berkomunikasi melalui via handphone saja.

"Nggak apa-apa, Mas. Ayo, masuk ke rumah!" ajak Afiqa masih menunduk dengan raut tersipu malu.

"Aku nggak bisa lama. Ibuku sendirian di rumah. Aku nggak terbiasa ninggalin ibu lama-lama kalau malam."

"Trus kenapa Mas Luth kesini? Kan bisa kesini besok pagi aja?" ucap Afiqa.

"Aku kalau mau ketemu seseorang nggak bisa dilarang, termasuk hatiku sendiri pun nggak bisa melarangnya."

Afiqa tersenyum sipu mendengar gombalan receh Luth.

"Aku bawain jus nenas buat kamu. Ini diminum ya!" Luth mengeluarkan paper bag berisi segelas jus kuning kental.

Afiqa terdiam menatap jus itu.

"Lebih baik kita duduk di sana biar nyaman." Luth melenggang menuju kursi di taman. Ia duduk di sana. Menyusul Afiqa yang duduk di ujung kursi, memberi jarak duduk.

"Nih, minum!" ucap Luth sambil menyodorkan segelas jus.

TBC

Terpopuler

Comments

Nurlailan Fadilah

Nurlailan Fadilah

Luth pinter

2022-01-04

0

Y.S Meliana

Y.S Meliana

jus nanas 🍍 🤭🤭🤭

2021-12-14

0

Mila Aja

Mila Aja

luth emang pintar, salut deh sama author

2021-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Super Hero Gagal
2 Bikin Tersengat
3 Tersenggol
4 Materi Oh Materi
5 Ingin Menyentil Ginjalnya
6 Kerinduan
7 Kepergok
8 Marah-marah
9 Dikejar Emak-emak
10 Melamar?
11 Tentang Gadis Pilihan
12 Selalu Ikhlas
13 Patah
14 Nembak Luth?
15 Ini Sangat Mengejutkan
16 Buku Panduan Kehamilan
17 Kejujuran
18 Ingin Memastikan
19 Pertanyaan Pertama
20 Butuh Pembuktian
21 Pengakuan
22 Mengejutkan
23 Gara-gara Lyn
24 Terluka
25 Apes
26 Air
27 Kabur
28 Fix, Lyn Calon Istri
29 Topi
30 Siap Hadapi Resiko
31 Tertunda
32 Ketemuan
33 Penculikan
34 Timun Bengkok
35 Bebas
36 Hei, Calon Istri
37 Haruskah Salah Paham Lagi
38 Sah
39 Petuah Bijak
40 Kamar Luth
41 Kikuk Sekali
42 Menjelang Malam Itu
43 Gerah
44 Telepon
45 Backstreet
46 Ponsel
47 Bayi
48 Tentang Hati
49 Srrrr
50 Sosok di Cermin
51 E eh..
52 Malam Pertama
53 Bersin
54 Bahagia
55 Senang Atau Sedih?
56 Ketahuan
57 Menghakimi
58 Permintaan
59 Terakhir Kali
60 Horor
61 Pergi
62 Ruang Cinta
63 Menipis
64 Syok
65 Parah
66 Senyuman Samar
67 Kesal
68 Emosi
69 Tidak Sudi
70 Istri Julid
71 Pahit
72 Satu Solusi
73 Keputusan
74 Air Mata
75 Sosmed
76 Lembur Terus?
77 Bukan Prasangka
78 Harus Ikhlas
79 Tanpa Beban
80 Dahsyat
81 Salah Kaprah
82 Tega
83 Lidah Pedas
84 Kepergiannya
85 Petuah Agung
86 Mencari Lyn
87 Endorse
88 Terkepung
89 Drama Konyol Namun Manis
90 Siapa Ayah Emran?
91 Kebahagiaan Yang Haqiqi
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Super Hero Gagal
2
Bikin Tersengat
3
Tersenggol
4
Materi Oh Materi
5
Ingin Menyentil Ginjalnya
6
Kerinduan
7
Kepergok
8
Marah-marah
9
Dikejar Emak-emak
10
Melamar?
11
Tentang Gadis Pilihan
12
Selalu Ikhlas
13
Patah
14
Nembak Luth?
15
Ini Sangat Mengejutkan
16
Buku Panduan Kehamilan
17
Kejujuran
18
Ingin Memastikan
19
Pertanyaan Pertama
20
Butuh Pembuktian
21
Pengakuan
22
Mengejutkan
23
Gara-gara Lyn
24
Terluka
25
Apes
26
Air
27
Kabur
28
Fix, Lyn Calon Istri
29
Topi
30
Siap Hadapi Resiko
31
Tertunda
32
Ketemuan
33
Penculikan
34
Timun Bengkok
35
Bebas
36
Hei, Calon Istri
37
Haruskah Salah Paham Lagi
38
Sah
39
Petuah Bijak
40
Kamar Luth
41
Kikuk Sekali
42
Menjelang Malam Itu
43
Gerah
44
Telepon
45
Backstreet
46
Ponsel
47
Bayi
48
Tentang Hati
49
Srrrr
50
Sosok di Cermin
51
E eh..
52
Malam Pertama
53
Bersin
54
Bahagia
55
Senang Atau Sedih?
56
Ketahuan
57
Menghakimi
58
Permintaan
59
Terakhir Kali
60
Horor
61
Pergi
62
Ruang Cinta
63
Menipis
64
Syok
65
Parah
66
Senyuman Samar
67
Kesal
68
Emosi
69
Tidak Sudi
70
Istri Julid
71
Pahit
72
Satu Solusi
73
Keputusan
74
Air Mata
75
Sosmed
76
Lembur Terus?
77
Bukan Prasangka
78
Harus Ikhlas
79
Tanpa Beban
80
Dahsyat
81
Salah Kaprah
82
Tega
83
Lidah Pedas
84
Kepergiannya
85
Petuah Agung
86
Mencari Lyn
87
Endorse
88
Terkepung
89
Drama Konyol Namun Manis
90
Siapa Ayah Emran?
91
Kebahagiaan Yang Haqiqi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!