Tersenggol

Lyn menenteng rantang susun tiga yang sudah diisi dengan menu masakannya. Membawa benda itu melenggang keluar.

“Apa itu, Lyn?” Tanya Nuh, ayah Lyn yang sedang duduk di teras membaca media masa.

“Eh, Papa. Ini anu… itu loh…” Lyn malu-malu, ingin mengantar makanan untuk Luth, tapi bagaimana caranya menyampaikan keinginannya itu? Takut ayahnya salah paham.

“Anu, itu. Apa?” Nuh bingung melihat putri semata wayangnya yang gugup.

“Ini lauk pauk, mau Lyn kasih ke tetangga, Pa.”

“Oh… Buat Bu Alisha? Ya udah, antar sana!” ucap Nuh tanpa merasa curiga, bahwa putrinya menaruh hati pada Luth.

“Nah, iya iya. Buat Bu Alisha. Kasian tetangga kita kan jarang makan enak. Ini biar Lyn antar dulu ya, Pa!” ucap Lyn kemudian melenggang menuruni teras, melewati halaman luas dan memasuki halaman rumah Luth yang tanpa pembatas pagar.

Seperti biasa, Lyn langsung masuk ke rumah yang pintunya tidak ditutup itu setelah mengucap salam. Ia sudah sangat familer dengan rumah yang bersebelahan dengan rumahnya itu.

“Bu Lisa!” panggil Lyn sambil berjalan memasuki ruangan lain setelah melewati ruangan utama.

“Ehm! Hei, nyariin siapa kamu?” tanya Luth mengejutkan Lyn.

Sontak gadis itu menoleh ke sumber suara, tampak Luth tengah mengangkat sebuah ember berisi pakaian yang sudah dikeringkan dari mesin cuci, siap untuk dijemur. Seperti biasa, tatapan elang pria itu membuat Lyn tak berkutik. Ditatap dengan pandangan tajam saja rasanya berdebar-debar begini, gimana kalau ditatap dengan tatapan penuh cinta? Ngarep.

Tidak usah ditanya seberapa cekatan Luth melakukan pekerjaan rumah, ia terbiasa mencuci piring, menyapu bahkan memasak. Ia sangat cekatan dan tulus melakukannya demi satu tujuan, merawat ibunya. Ya, sehari-hari ia memasak makanan untuk sang ibu, membuatkan bubur, memijit ibunya, juga membuatkan ramuan jamu untuk sang ibu.

“Kamu barusan selesai nyuci baju?” tanya Lyn berbasa-basi. Ia tahu setiap hari Luth melakukan aktifitas tersebut. Mana mungkin Luth membiarkan ibunya kelelahan mencuci baju. Jangankan mencuci baju, memasak pun sering kali Luth yang melakukannya.

Alisha memang tampak selalu sehat dan terlihat sebagai wanita tegar, namun tenaganya jelas sudah termakan usia. Sehingga ia mudah lelah, letih dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan berat. Jika saja ia masih rutin memaak, mencuci piriong, mencuci baju, menyapu, mengepel dan beres-beres rumah, mungkin ia akan kelelahan dan sakit. Sehari-harinya, wanita itu lebih fokus pada ibadah dan mengerjakan pekerjaan yang ringan-ringan saja, contohnya mencuci piring dan menyapu.

“Kayak baru kali ini aja lihat aku nyuci baju. Aku tadi tanya, kamu ke sini ngapain? Bawa rantang lagi.”

“He heee… Ini aku bawain makanan,” jawab Lyn malu-malu sambil mengayun-ayunkan rantang di tangannya. “Ini aku masak sendiri. Ada daging steak saus, daging cordon bleu, sama oseng cumi pedas.”

“Untuk siapa?” Luth mengangkat alis, menatap rantang dan wajah Lyn silih berganti.

“Untuk… ya untuk kamu sama Bu Alisha. Kamu kan lagi sakit, ketabrak mobil gara-gara aku.”

“Bukan ketabrak, keserempet doang. Ya udah, sini biar kumakan!” Luth mendekati meja, menarik salah satu kursi lalu duduk di sana.

Dengan senang hati, Lyn meletakkan rantang ke atas meja. Tanpa sengaja lengannya tersenggol lengan Luth saat menyajikan makanan.

Srrr… Sesuatu yang sulit dijabarkan menyengat ke sekujur tubuhnya. Aneh, lengan yang kesenggol, tapi sekujur badan yang seperti tersengat listrik. Ya ampun, rasanya deg-degan.

“Kamu kan lagi sakit, jadi aku bawain makanan ini buatmu. Itung-itung sebagai permintaan maafku ke kamu,” ucap Lyn agak grogi.

Dengan tatapan tanpa selera, Luth mengambil makanan menggunakan sumpit, mengunyahnya.

Dua kali suap, tidak ada respon apa pun dari Luth meski pria itu telah menelan makanan.

“Nggak enak?” tanya Lyn.

Luth hanya mengangkat alis, tanpa memberi jawaban.

“Kok, nggak ada tanggapan apa pun? Bilang enak kek, apalah gitu,” lirih Lyn merasa patah semangat, sudah capek-capek masak, tapi muka Luth tampak lempeng saja saat menyantap hasil masakannya.

“Kalau ngasih orang tuh yang ikhlas, jangan mengharap pujian.” Luth menyeletuk membuat Lyn cemberut.

BERSAMBUNG

Hayoo... Jangan lupa klik like. Makasih semua yg udah support kasih vote dan komen.

Terpopuler

Comments

Isyeu Lismaya

Isyeu Lismaya

cwo yg sayang ibu, memuliakan ibu, biasannya nnti jg memuliakan pasangannya

2022-11-16

0

Susi Andriani

Susi Andriani

ya elah bang puji dikit napa biar semangat adek gitu loh

2022-11-04

0

Liana Noviyanti

Liana Noviyanti

ya ampun luth judes amat sama cewek,manis dikit ngapa🙄🙄

2022-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Super Hero Gagal
2 Bikin Tersengat
3 Tersenggol
4 Materi Oh Materi
5 Ingin Menyentil Ginjalnya
6 Kerinduan
7 Kepergok
8 Marah-marah
9 Dikejar Emak-emak
10 Melamar?
11 Tentang Gadis Pilihan
12 Selalu Ikhlas
13 Patah
14 Nembak Luth?
15 Ini Sangat Mengejutkan
16 Buku Panduan Kehamilan
17 Kejujuran
18 Ingin Memastikan
19 Pertanyaan Pertama
20 Butuh Pembuktian
21 Pengakuan
22 Mengejutkan
23 Gara-gara Lyn
24 Terluka
25 Apes
26 Air
27 Kabur
28 Fix, Lyn Calon Istri
29 Topi
30 Siap Hadapi Resiko
31 Tertunda
32 Ketemuan
33 Penculikan
34 Timun Bengkok
35 Bebas
36 Hei, Calon Istri
37 Haruskah Salah Paham Lagi
38 Sah
39 Petuah Bijak
40 Kamar Luth
41 Kikuk Sekali
42 Menjelang Malam Itu
43 Gerah
44 Telepon
45 Backstreet
46 Ponsel
47 Bayi
48 Tentang Hati
49 Srrrr
50 Sosok di Cermin
51 E eh..
52 Malam Pertama
53 Bersin
54 Bahagia
55 Senang Atau Sedih?
56 Ketahuan
57 Menghakimi
58 Permintaan
59 Terakhir Kali
60 Horor
61 Pergi
62 Ruang Cinta
63 Menipis
64 Syok
65 Parah
66 Senyuman Samar
67 Kesal
68 Emosi
69 Tidak Sudi
70 Istri Julid
71 Pahit
72 Satu Solusi
73 Keputusan
74 Air Mata
75 Sosmed
76 Lembur Terus?
77 Bukan Prasangka
78 Harus Ikhlas
79 Tanpa Beban
80 Dahsyat
81 Salah Kaprah
82 Tega
83 Lidah Pedas
84 Kepergiannya
85 Petuah Agung
86 Mencari Lyn
87 Endorse
88 Terkepung
89 Drama Konyol Namun Manis
90 Siapa Ayah Emran?
91 Kebahagiaan Yang Haqiqi
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Super Hero Gagal
2
Bikin Tersengat
3
Tersenggol
4
Materi Oh Materi
5
Ingin Menyentil Ginjalnya
6
Kerinduan
7
Kepergok
8
Marah-marah
9
Dikejar Emak-emak
10
Melamar?
11
Tentang Gadis Pilihan
12
Selalu Ikhlas
13
Patah
14
Nembak Luth?
15
Ini Sangat Mengejutkan
16
Buku Panduan Kehamilan
17
Kejujuran
18
Ingin Memastikan
19
Pertanyaan Pertama
20
Butuh Pembuktian
21
Pengakuan
22
Mengejutkan
23
Gara-gara Lyn
24
Terluka
25
Apes
26
Air
27
Kabur
28
Fix, Lyn Calon Istri
29
Topi
30
Siap Hadapi Resiko
31
Tertunda
32
Ketemuan
33
Penculikan
34
Timun Bengkok
35
Bebas
36
Hei, Calon Istri
37
Haruskah Salah Paham Lagi
38
Sah
39
Petuah Bijak
40
Kamar Luth
41
Kikuk Sekali
42
Menjelang Malam Itu
43
Gerah
44
Telepon
45
Backstreet
46
Ponsel
47
Bayi
48
Tentang Hati
49
Srrrr
50
Sosok di Cermin
51
E eh..
52
Malam Pertama
53
Bersin
54
Bahagia
55
Senang Atau Sedih?
56
Ketahuan
57
Menghakimi
58
Permintaan
59
Terakhir Kali
60
Horor
61
Pergi
62
Ruang Cinta
63
Menipis
64
Syok
65
Parah
66
Senyuman Samar
67
Kesal
68
Emosi
69
Tidak Sudi
70
Istri Julid
71
Pahit
72
Satu Solusi
73
Keputusan
74
Air Mata
75
Sosmed
76
Lembur Terus?
77
Bukan Prasangka
78
Harus Ikhlas
79
Tanpa Beban
80
Dahsyat
81
Salah Kaprah
82
Tega
83
Lidah Pedas
84
Kepergiannya
85
Petuah Agung
86
Mencari Lyn
87
Endorse
88
Terkepung
89
Drama Konyol Namun Manis
90
Siapa Ayah Emran?
91
Kebahagiaan Yang Haqiqi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!