Ini Sangat Mengejutkan

Hari ini menjadi hari paling buruk bagi Lyn, dimana ia harus menjadi salah satu saksi proses lamaran Luth kepada gadis yang dipanggil dengan nama Afiqa.

Di ruangan luas itu, keluarga besar Afiqa menyambut kedatangan keluarga Luth. Berbagai macam sambutan, jamuan dan basa-basi menjadi bagian dari acara.

Lyn sebenarnya tidak ingin berada di sana, di tengah-tengah orang yang merasa bahagia atas kebahagiaan Luth, sebab justru dirinya satu-satunya orang yang terluka di sana. Tapi ia sebagai tetangga, diundang secara langsung oleh Luth untuk berpartisipasi. Alasan apa yang membuat Lyn menolak?

Perih sekali melihat Luth memberikan sebuah cincin, serta barang-barang lain yang diabadikan dalam potret kamera, dinyatakan sebagai barang-barang lamaran.

Saat itulah Lyn melihat paras wajah gadis bernama Afiqa yang cantik, mungil, ramah, penuh senyum dan berkulit putih.

Senyum Afiqa menunjukkan kebahagiaan. Membuat yang lain turut tersenyum seperti terhipnotis.

Dilamar Luth, bahagia sekali gadis itu.

Ada Hud bersama istrinya, Alisha, Khadijja dan suami, serta anggota keluarga besar Afiqa yang turut hadir.

"Baiklah, semua acara sudah dilakukan, sekarang saatnya Luth dan Afiqa duduk bersisian, menunjukkan cincin dan di hadapkan ke kamera, kita abadikan momen ini," ucap ayahnya Afiqa.

"Tadi kan udah, Om," jawab Luth enteng, membuat seisi ruangan terkekeh.

"Kali ini dengan gaya baru, ayah ingin lihat kalian lebih dekat lagi," ucap sang ayah dengan gembira.

Mengalah dan tak ingin berdebat, Luth pun kembali maju dan duduk di sisi Afiqa, menuruti permintaan calon mertuanya. Sedangkan Afiqa menunduk malu-malu. Kemudian kilatan kamera mengabadikannya.

Diantara banyaknya orang yang tersenyum bahagia, Lyn malah ingin menangis. Hatinya seperti diiris-iris benda tajam tak kasat mata. Melihat pria yang dia cintai berbahagia dengan gadis lain.

Kalau ada yang bilang mencintai tidak harus memiliki, serta mencintai itu membiarkan orang yang kita cintai berbahagia meski dengan pria lain, itu bohong. Lyn benar-benar terluka melihat kenyataan ini. Mau marah juga sama siapa? Beginikah resikonya mencintai dalam diam?

"Lyn, ayo makan! Pemilik rumah udah suruh makan sejak tadi, jamuannya nanti basi kalau nggak dimakan," ucap Alisha membuyarkan lamunan Lyn.

"Iya, Bu. Tapi Lyn malah kebelet nih, Bu. Lyn mau numpang ke toilet dulu," ucap Lyn. Ia lalu permisi.

Sejak tadi dadanya sesak sekali, ia ingin menumpahkan tangis. Satu-satunya tempat yang bagus untuk meluapkan tangis adalah toilet. Tidak lucu jika ia pamitan ke luar dan numpang menangis di teras. Kalau ada yang memergokinya mewek-mewek sambil tarik ingus kan jelek sekali.

Sambil mendekati keluarga pihak perempuan, Lyn bertanya, "Maaf, numpang ke toilet ya, bu. Bisa, kan?"

"Bisa bisa. Itu, masuk aja ke ruangan sebelah sana, belok kiri, trus belok kanan, pintu ke dua ya!" ucap ibu-ibu yang juga menjadi saksi di sana.

"Makasih." Lyn beranjak dari ruangan itu menuju ke ruangan lain sesuai petunjuk yang diberikan. Ia memasuki toilet. Menutup pintu rapat.

"Huaaaaa huaaaaaa...." Tangisnya pecah. Pokoknya puas sekali menangis di ruangan tanpa ada pendengar. Ya, ia menutup mulut dengan telapak tangan supaya di luar tidak ada yang mendengarnya.

Hampir setengah jam Lyn menghabiskan waktu di toilet. Setelah puas melepas tangis, ia juga harus membersihkan wajahnya supaya tidak terlihat sembab.

Setelah itu lega, Lyn membuka pintu pelan hendak keluar, namun langkahnya urung saat mendengar pembicaraan seseorang di luar sana.

"Afiqa itu sedang hamil, jangan dikasih makanan bau bawang, nanti dia mual."

Hah? Afiqa hamil? Lyn terkejut bukan main.

Bersambung

Terpopuler

Comments

🌷Pandan Wangi🌷

🌷Pandan Wangi🌷

luth di buat umpan, di jebak, kasihan

2022-08-13

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

bukan anak luth

2022-04-03

0

Gusty Ibunda Alwufi

Gusty Ibunda Alwufi

nah loh luth di jebak nih .jgn2 yg hamilin dia 🤔

2022-02-21

0

lihat semua
Episodes
1 Super Hero Gagal
2 Bikin Tersengat
3 Tersenggol
4 Materi Oh Materi
5 Ingin Menyentil Ginjalnya
6 Kerinduan
7 Kepergok
8 Marah-marah
9 Dikejar Emak-emak
10 Melamar?
11 Tentang Gadis Pilihan
12 Selalu Ikhlas
13 Patah
14 Nembak Luth?
15 Ini Sangat Mengejutkan
16 Buku Panduan Kehamilan
17 Kejujuran
18 Ingin Memastikan
19 Pertanyaan Pertama
20 Butuh Pembuktian
21 Pengakuan
22 Mengejutkan
23 Gara-gara Lyn
24 Terluka
25 Apes
26 Air
27 Kabur
28 Fix, Lyn Calon Istri
29 Topi
30 Siap Hadapi Resiko
31 Tertunda
32 Ketemuan
33 Penculikan
34 Timun Bengkok
35 Bebas
36 Hei, Calon Istri
37 Haruskah Salah Paham Lagi
38 Sah
39 Petuah Bijak
40 Kamar Luth
41 Kikuk Sekali
42 Menjelang Malam Itu
43 Gerah
44 Telepon
45 Backstreet
46 Ponsel
47 Bayi
48 Tentang Hati
49 Srrrr
50 Sosok di Cermin
51 E eh..
52 Malam Pertama
53 Bersin
54 Bahagia
55 Senang Atau Sedih?
56 Ketahuan
57 Menghakimi
58 Permintaan
59 Terakhir Kali
60 Horor
61 Pergi
62 Ruang Cinta
63 Menipis
64 Syok
65 Parah
66 Senyuman Samar
67 Kesal
68 Emosi
69 Tidak Sudi
70 Istri Julid
71 Pahit
72 Satu Solusi
73 Keputusan
74 Air Mata
75 Sosmed
76 Lembur Terus?
77 Bukan Prasangka
78 Harus Ikhlas
79 Tanpa Beban
80 Dahsyat
81 Salah Kaprah
82 Tega
83 Lidah Pedas
84 Kepergiannya
85 Petuah Agung
86 Mencari Lyn
87 Endorse
88 Terkepung
89 Drama Konyol Namun Manis
90 Siapa Ayah Emran?
91 Kebahagiaan Yang Haqiqi
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Super Hero Gagal
2
Bikin Tersengat
3
Tersenggol
4
Materi Oh Materi
5
Ingin Menyentil Ginjalnya
6
Kerinduan
7
Kepergok
8
Marah-marah
9
Dikejar Emak-emak
10
Melamar?
11
Tentang Gadis Pilihan
12
Selalu Ikhlas
13
Patah
14
Nembak Luth?
15
Ini Sangat Mengejutkan
16
Buku Panduan Kehamilan
17
Kejujuran
18
Ingin Memastikan
19
Pertanyaan Pertama
20
Butuh Pembuktian
21
Pengakuan
22
Mengejutkan
23
Gara-gara Lyn
24
Terluka
25
Apes
26
Air
27
Kabur
28
Fix, Lyn Calon Istri
29
Topi
30
Siap Hadapi Resiko
31
Tertunda
32
Ketemuan
33
Penculikan
34
Timun Bengkok
35
Bebas
36
Hei, Calon Istri
37
Haruskah Salah Paham Lagi
38
Sah
39
Petuah Bijak
40
Kamar Luth
41
Kikuk Sekali
42
Menjelang Malam Itu
43
Gerah
44
Telepon
45
Backstreet
46
Ponsel
47
Bayi
48
Tentang Hati
49
Srrrr
50
Sosok di Cermin
51
E eh..
52
Malam Pertama
53
Bersin
54
Bahagia
55
Senang Atau Sedih?
56
Ketahuan
57
Menghakimi
58
Permintaan
59
Terakhir Kali
60
Horor
61
Pergi
62
Ruang Cinta
63
Menipis
64
Syok
65
Parah
66
Senyuman Samar
67
Kesal
68
Emosi
69
Tidak Sudi
70
Istri Julid
71
Pahit
72
Satu Solusi
73
Keputusan
74
Air Mata
75
Sosmed
76
Lembur Terus?
77
Bukan Prasangka
78
Harus Ikhlas
79
Tanpa Beban
80
Dahsyat
81
Salah Kaprah
82
Tega
83
Lidah Pedas
84
Kepergiannya
85
Petuah Agung
86
Mencari Lyn
87
Endorse
88
Terkepung
89
Drama Konyol Namun Manis
90
Siapa Ayah Emran?
91
Kebahagiaan Yang Haqiqi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!