Sepanjang jalan, jantung Lyn berdebar duduk bersisian dalam satu mobil bersama dengan Luth. Sesekali ia melirik pria di sisinya itu. Ia ingin membicarakan soal kehamilan Afiqa, tapi bagaimana kalau Luth malah marah karena masalah privasinya merasa diusik? Itu kalau pelaku yang telah menghamili Afiqa adalah Luth sendiri. Rapi kalau bukan Luth pelakunya, tentu pria itu malah berterima kasih kepada Lyn yang telah memberikan informasi penting itu kan?
Baiklah, Lyn harus berani.
"Luth, orang yang sedang hamil muda itu perlu banyak-banyak searching informasi tentang kehamilan, biar bayinya sehat," ucap Lyn.
"Ya kamu ngomong ke orang yang hamil lah, jangan ke aku. Aku nggak paham soal begituan," ucap Luth dengan entengnya.
"Kamu kan sebentar lagi nikah, pasti istrimu bakalan hamil. Kamu sebagai suami juga harus tau soal itu."
"Mikirnya kejauhan."
"Afiqa kan sedang hamil, tentu kamu perlu perhatikan kehamilannya. Aku sebenernya kecewa mengetahui hal ini, karena aku salah menilai tetangga gantengku ini. Kupikir kamu nggak akan mungkin mau merusak seorang gadis, tapi..."
Sebelum Lyn menyelesaikan ucapannya, mobil tiba-tiba kehilangan kendali, hampir bertabrakan jika saja Luth tidak cepat-cepat banting stir. Sontak mobil berhenti dengan gerakan mendadak, Lyn berpegangan kuat supaya tidak merosot jatuh.
"Luth, kalau mau bunuh diri sendiri aja, jangan ajak-ajak. Aku masih mau hidup," celetuk Lyn dengan jantung berdetak kencang ketakutan.
Bukannya mendapat jawaban, Lyn malah mendapati tatapan tajam dari mata Luth. Ia sendiri tidak tahu arti tatapan pria itu. Apakah Luth sedang marah terhadapnya?
"Luth, maaf. Bukan maksudku mencampuri urusanmu, tapi aku sebagai teman sekaligus tetangga dan sahabatmu kecewa atas informasi ini," ucap Lyn berusaha mencari kedamaian.
"Lyn, jangan menuduh yang bukan-bukan. Dari mana kamu tau kalau Afiqa hamil? Kamu bahkan nggak mengenalnya. Dan sekarang tiba-tiba kamu bilang kalau Afiqa itu hamil." Mata Luth berputar tak menentu. Tampak gusar dan bingung.
"Aku mendengar sendiri dari mamanya Afiqa. Waktu acara lamaran itu, aku ke toilet. Tanpa sengaja aku malah mendengar Mamanya Afiqa membahas kehamilan Afiqa."
"Kalau kamu asal bicara, bisa jadi fitnah loh."
"Kamu boleh tanyakan langsung ke Afiqa, atau mamanya Afiqa langsung. Kalau perlu tes sekalian. Duh kenapa malah jadi aku yang kelihatannya ngotot untuk membuktikan kebenaran ini? Aku hanya mendengar secara langsung dari mamanya Afiqa. Nggak mungkin mamanya Afiqa mengarang cerita yang hanya akan menjatuhkan nama baik keluarganya kan?"
"Ya Tuhan." Luth mengusap wajah kasar, melepas nafas kasar, frustasi.
"Apa Afiqa nggak ngomong ke kamu kalau adonanmu bersamanya udah berhasil?" tanya Lyn brhati-hati.
"Kamu pikir aku pernah meniduri gadis itu? Aku sama sekali nggak pernah menyentuhnya, Lyn. Jangan anggap aku seburuk itu. Hilangkan pikiran kotor di kepalamu itu!" jelas Luth.
"Loh? Jadi siapa yang menghamilinya?"
"Aku juga nggak tau."
Di tengah kebingungan dan masalah yang melanda Luth, kenapa di sini malah Lyn yang merasa senang? Berdosakah dia?
Luth beberapa kali memukul-mukulkan jarinya ke bundaran setiran, dahinya bertaut, pandangannya jauh ke depan entah diarahkan kemana. Ia berpikir keras.
Lyn kasihan melihat Luth yang kini terdiam, kebingungan begitu. Namun ia lebih memilih diam untuk saat ini, membiarkan Luth berjibaku dengan pemikirannya.
Sunyi.
Tak ada perbincangan lagi diantara keduanya.
"Ya udah, kita pulang." Luth kembali menjalankan mobil.
Saat mobil sudah sampai di depan rumah Lyn, gadis itu menoleh, menatap Luth.
"Luth, jika memang kamu bukan pelakunya, kamu harus tegas, jangan korbankan dirimu untuk kesalahan orang lain. Keluarga Afiqa udah melakukan pembohongan besar."
"Ya. Makasih."
Lyn kamudian turun dari mobil. Berlari kecil memasuki rumahnya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Gusty Ibunda Alwufi
semoga lyn ngak salah dengar kalo afika bnr2 hamil
2022-02-21
0
Ruliyah Yu Yah
bikin adonanya ama lyn aja ya luth wkwkwkwk
2022-02-11
0
Sri Wardani
nama atiqa jd inget istrix ismail kk zalfa
2022-01-09
0